This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 08 April 2019

PT EquityWorld Futures : Data Cadangan Devisa Berpotensi Dongkrak IHSG


EquityWorld Futures – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan pertama di bulan April 2019 mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,08% ke level 6.474,018 dari 6.468,755 pada penutupan pekan lalu.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.463,048 hingga 6.452,079. Analis Binaartha Parama Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.495,894 hingga 6.517,771.
“Berdasarkan indikator, Moving Average Convergence Divergence (MACD) sudah berada di area positif,”
Meskipun demikian, terlihat pola long black closing Marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain, ANTM, ELSA, dan ERAA.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menuturkan, rilis data perekonomian tentang cadangan devisa (cadev) yang akan dilansir oleh Bank Indonesia (BI) memiliki potensi akan terdapat peningkatan.
“Dengan demikian, dapat membantu menopang pergerakan kenaikan dari IHSG hingga beberapa waktu mendatang,”


Selain itu, capital inflow yang tercatat secara year to date (YTD) juga menunjukkan bahwa investor luar masih nyaman dalam berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia.
Sementara pada awal pekan ini, potensi kenaikan masih akan terlihat dalam pergerakan IHSG. Ph Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia Albertus Fajar Subagyo mengungkapkan, nilai kapitalisasi pasar mencatatkan kenaikan sebesar 0,08% menjadi sebesar Rp7.362,501 triliun dari Rp7.356,380 triliun pada penutupan pekan lalu.
Sementara itu, pekan kemarin, data rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami peningkatan sebesar 6,37% menjadi Rp8,696 triliun dari Rp8,175 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
“Kemudian untuk rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami kenaikan sebesar 14,62% menjadi 15,519 miliar unit saham dari 13,539 miliar unit saham pada pekan sebelumnya,” 
Adapun untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 1,46% menjadi 404,522 ribu kali transaksi dari 410,517 ribu kali transaksi pada pekan lalu.
Sepanjang tahun 2019, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp13,417 triliun dan pada Jumat lalu, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp435,06 miliar. “Sementara itu, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2019 adalah 24 emisi dari 18 emiten senilai Rp20,68 triliun,” 
Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 400 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp424,33 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 117 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 101 seri dengan nilai nominal Rp2526,99 triliun dan USD400 juta.
EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp9,32 triliun. Dihubungi terpisah, Research Analyst PT MNC Sekuritas Roro Nurulita Harwaningrum melihat potensi pertumbuhan yang positif dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO).
Perseroan merupakan salah satu perbankan nasional yang punya peran penting dan strategis dalam perkembangan sektor agrobisnis di Indonesia. AGRO juga merupakan satu anak usaha yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sejak tahun 2011 dengan total kepemilikan saham sebesar 87,10%.
Potensi pertumbuhan yang positif dari perseroan berdasarkan kinerja sepanjang tahun 2018. AGRO berhasil meraih laba bersih Rp204,21 miliar pada tahun 2018 atau tumbuh 45,35% dibandingkan tahun lalu (year on year /YoY) walaupun net interest margin (NIM) mengalami penurunan ke level 3,50%, turun dibandingkan 3,76% pada tahun 2017, di mana penurunan tersebut seiring dengan industri.
Kinerja tersebut didorong oleh efisiensi yang dilakukan (BOPO 2018 turun ke level 82,99% dari 86,48% pada 2017), serta penyaluran kredit yang mampu tumbuh 42,70% YoY menjadi Rp15,67 triliun. “AGRO memiliki peluang pertumbuhan di era persaingan yang ketat dan transformasi digital,”
Beberapa kunci strategis pengembangan perusahaan ke depan antara lain penguatan permodalan menuju Bank BUKU III serta pendanaan jangka panjang untuk menunjang sustainability penyaluran kredit, diversifikasi penyaluran kredit tidak hanya terkonsentrasi pada industri sawit, namun juga ke industri perkebunan lain seperti tebu, kelapa, maupun tanaman industri. Di sisi lain, AGRO berupaya meningkatkan banking transaction guna mendukung peningkatan fee based income.














Jumat, 05 April 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Rawan Koreksi Jelang Pilpres, Dirut BEI: Masih Oke dan Wajar


EquityWorld Futures – Tren penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang Pemilu yang tinggal menghitung hari, disikapi dingin oleh Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajdi. Disampaikannya, secara umum transaksi harian rata-rata masih baik jika dibandingkan secara tahunan. Itu karena tahun ini nilai transaksi harian rata-rata masih menembus Rp10 triliun, naik dibandingkan dengan tahun lalu Rp8,5 triliun. ”Jadi masih oke, kalaupun slowdown sedikit mungkin ada pemilu wajar dan orang akan menunggu,”
Menurutnya, gejala penurunan ini kemungkinan saja bisa dari pemilu namun itu wajar. Secara umum menurutnya tahun politik dari periode sebelum-sebelumnya tidak akan terlalu berpengaruh ke pergerakan indeks ataupun transaksi pasar modal secara signifikan.”Setidaknya pasca penerapan settlement T+2 justru RNTH dari frekuensi naik menjadi 460.000 kali dari sebelumnya sebesar 382.000 kali,” 
Sebagai informasi, mengakhiri perdagangan saham, IHSG ditutup menguat 23,46 poin atau 0,36% menjadi 6.476,07. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45, bergerak naik 3,52 poin atau 0,35% menjadi 1.019,71.”Penguatan IHSG didorong sentimen meredanya perang dagang. IHSG terkonsolidasi dalam "range" 6.400-6.500,” kata analis Panin Sekuritas William Hartanto.


Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli asing bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp226,48 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 395.344 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,58 miliar lembar saham senilai Rp8,45 triliun. Sebanyak 185 saham naik, 206 saham menurun, dan 141 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei ditutup melemah 3,72 poin (0,02%) ke 21.505,31, indeks Hang Seng menguat 62,65 poin (0,21%) ke 29.624,67, dan indeks Straits Times menguat 29,27 poin (0,9%) ke posisi 3.279,78. Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 24,01 poin atau 0,37% ke posisi 6.476,62. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,82 poin atau 0,57% menjadi 1.022.
Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan, sentimen dari global terbilang positif bagi pasar yakni berkenaan semakin seriusnya pembicaraan AS dan China dalam membahas perdagangan, pulihnya ekonomi China, serta meredanya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global.”Sentimen ini diperkirakan dapat mendukung bagi IHSG untuk bergerak ke zona hijau pada hari ini,"
Senitimen lainnya bagi pasar, sektor manufaktur China secara tidak terduga tumbuh pada Maret 2019 untuk pertama kalinya dalam empat bulan.”Hal ini menandakan ekonomi China bangkit kembali di tengah meredanya perang dagang dengan AS".













Selasa, 02 April 2019

PT EquityWorld Futures : Jelang Libur, IHSG Tetap Menghijau ke 6.476


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini jelang libur dalam memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 3 April 2019. Tercatat, IHSG naik 23,4 poin atau 0,36% ke 6.476,06.
Pada penutupan perdagangan hari ini, ada 185 saham menguat, 206 saham melemah, dan 141 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,4 triliun dari 14,5 miliar lembar saham diperdagangkan.
Sementara itu, indeks LQ45 naik 3,53 poin atau 0,3% menjadi 1.019, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,23 poin atau 0,3% ke 705, indeks IDX30 naik 2,23 poin atau 0,4% ke 560 dan indeks MNC36 naik 1,24 poin atau 0,3% ke 367.

Baca : PT EquityWorld Futures : Harga Emas Berjangka Jatuh Tertekan Bursa Saham AS
Mayoritas penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor perkebunan memimpin penguatan sebesar 2,2%. Sementara, sektor mining turun 0,6%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) naik Rp54 atau 28,1% ke Rp246, saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) naik Rp27 atau 23,2% ke Rp143 dan saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) naik Rp135 atau 16,5% ke Rp950.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) turun Rp115 atau 9,4% ke Rp1.100, saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp60 atau 6,2% ke Rp900 dan saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) turun Rp20 atau 4,2% ke Rp446.












Senin, 01 April 2019

PT EquityWorld Futures : Legalitas Kepemilikan Lahan Jadi Kendala Utama Sertifikasi ISPO


EquityWorld Futures – Komisi Indonesia Sustainable Palm Oil menyatakan aspek legalitas kepemilikan lahan menjadi salah satu kendala utama realisasi sertifikasi ISPO bagi pekebun sawit yang saat ini masih rendah.
"Realisasi ISPO pekebun masih rendah karena masalah utama antara lain apsek legalitas dan kepemilihan lahan yang sebagian besar berupa Surat Keterangan Tanah. Sebagian areal juga masih terindikasi masuk kawasan hutan,"
Masih rendahnya pekebun yang mendapatkan sertifikasi ISPO ini juga dipengaruhi keengganan membentuk koperasi pekebun serta kendala pendanaan, baik untuk pra kondisi dan biaya audit.
Untuk mendorong sertifikasi, Komite ISPO mengusulkan bantuan dana dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk membantu penyelesaian persoalan-persoalan pekebun rakyat.
Alokasi dana dari BPDPKS itu diharapkan dapat memfasilitas para pekebun mulai dari pelatihan, pendampingan saat pra kondisi, pembentukan kelembahaan, hingga proses mendapatkan Sertifikat ISPO dan bermitra dengan perusahaan besar.
Azis menyebutkan bahwa hingga saat ini, Komite ISPO sudah menerbitkan 502 sertifikat, terdiri dari 493 perusahaan, 5 koperasi swadaya dan 4 KUD Plasma dengan luas total areal 4.115.434 hektare.
Luas areal tersertifikasi ini baru mencapai 29,30% dari total luas kebun sawit di Indonesia menapai 14,03 juta hektare. Total produksi tandan buah segar (TBS) yang sudah bersertifikat ISPO sebanyak 52,2 juta ton per tahun dengan produksi CPO 11,57 juta ton per tahun.
Dari 502 sertifikasi tersebut, terdiri dari perusahaan swasta 459 sertifikat, dengan luas areal 3.905.138 hektare atau 50,66% dari luas total 7,707 juta hektare. Kemudian PT Perkebunan Nusantara 34 sertifikat, dengan luas areal 204.590 hektare atau 28,80% dari luas total 710.000 hektare, dan koperasi pekebun plasma-swadaya 9 sertifikat seluas 5.796 hektare atau 0,11% dari luas total 5,613 juta hektare.
Sementara itu Staf Khusus Menteri Luar Negeri Penguatan Program-Program Prioritas Peter Frans Gontha mengatakan langkah retaliasi sebagai respons Indonesia terhadap diskriminasi produk kelapa sawit masih menunggu keputusan Parlemen Eropa dan Uni Eropa.
"Kita belum mau retaliasi, kami melihat dulu bagaimana keputusan Uni Eropa. Kami persiapkan langkah kalau keputusannya merugikan kita, kalau keputusannya sawit tidak disetujui. Jadi retaliasi dan langkah ke WTO masih memakan waktu,"
Retaliasi akan ditempuh jika Parlemen Eropa menyetujui rancangan kebijakan "Delegated Regulation Supplementing Directive of The EU Renewable Energy Direcyive II" yang diajukan pada 13 Maret 2019. Parlemen Eropa masih memiliki waktu untuk meninjau rancangan yang diajukan oleh Komisi Eropa tersebut dalam waktu dua bulan sejak diterbitkan.
Dalam rancangan tersebut, minyak sawit (CPO) diklasifikasikan sebagai komoditas yang tidak berkelanjutan dan berisiko tinggi terhadap lingkungan, sedangkan minyak kedelai asal Amerika Serikat masuk dalam kategori risiko rendah.
Peter menjelaskan bahwa retaliasi bukan berarti Indonesia juga akan melakukan pelarangan atau boikot produk Uni Eropa masuk ke Indonesia, tetapi bisa menyampaikan protes terhadap PBB atau Pengadilan Tinggi Uni Eropa (the Court of Justice/CJEU).
Menurut dia, Indonesia juga harus menggandeng International Chambers of Commerce (ICC) Indonesia yang berkantor pusat di Paris, Prancis, untuk melakukan perlawanan diskriminasi ini. Sejauh ini, pemerintah telah menggalang dukungan dari berbagai lembaga, salah satunya dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut dia, DPR sudah mengirim surat juga kepada parlemen Eropa.
"Kita tidak pernah melibatkan ICC untuk memperjuangkan kepentingan kita. Kita selalu perjuangkan lewat Kadin dan Apindo. Padahal ICC adalah institusi yang diakui oleh WTO dan United Nations. Kita harus 'engage' ICC untuk ini," 
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengancam balasan, atau retaliasi, kepada Uni Eropa jika kawasan itu memboikot produk kelapa sawit Indonesia. Menurut Wapres, industri kelapa sawit merupakan salah satu industri besar di Indonesia yang menyangkut sekitar 15 juta orang yang bekerja langsung maupun tidak langsung di komoditas itu. "Kalau seperti tadi, oke kita tidak beli Airbus lagi, itu juga hak kita. Kalau Uni Eropa memiliki hak membuat aturan, kita juga punya hak bikin aturan".













Jumat, 29 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Visi Telekomunikasi Rugi Rp27,69 Miliar


EquityWorld Futures - Sepanjang tahun 2018, PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatatkan rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp27,69 miliar. Dimana rugi tersebut tercatat 383,40% dan berbeda dengan perolehan di tahun 2017 yang masih membukukan laba sebesar Rp9,77 miliar.

Dilansir dari Harian Neraca, pendapatan GOLD naik 29,37% menjadi Rp34,61 miliar, dibandingkan pada perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp26,75 miliar. Namun demikian, total liabilitas perseroan ikut naik 30,19% menjadi Rp145,16 miliar secara yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp111,50 miliar.
Sementara dari sisi jumlah menara, per Desember 2018, Permata Karya Perdana dan entitas anak perseroan memiliki masing-masing 303 dan 77 menara telekomunikasi yang terletak di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.
Adapun, pada akhir tahun lalu GOLD telah resmi diakuisisi oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) yang kini memegang 51% modal ditempatkan dan disetor oleh perseroan. Tahun ini, perseroan berencana menambah menara telekomunikasi dari sebelumnya 305 menara menjadi 500 menara. Kemudian untuk mendanai penambahan menara tersebut, rencananya GOLD akan menghimpun dana di pasar lewat rencana perseroan melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.













Kamis, 28 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Penjualan Sentra Food Naik 22% Jadi Rp122 Miliar


EquityWorld Futures - PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) membukukan penjualan bersih di 2018 naik 22% year on year (yoy) sebesar Rp122,06 miliar. Kontribusi peningkatan kinerja FOOD berasal dari segmen penjualan daging olahan naik 10,13% yoy menjadi Rp77,22 miliar. Sementara itu, penjualan daging segar naik 53,65% yoy menjadi Rp47,18 miliar.

Dilansir dari Harian Neraca, Kamis (28/3/2019), beban pokok penjualan tercatat Rp75,63 miliar atau naik 36,46% yoy. FOOD juga mampu menekan beban pemasaran di 2018 sebesar 7,13% yoy menjadi Rp23,69 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp25,51 miliar. Adapun, beban umum dan administrasi sebesar Rp17,78 miliar dan beban keuangan sebesar Rp4,60 miliar. FOOD juga memperoleh pendapatan keuangan sebesar Rp15,41 juta dan pendapatan lain lain sebesar Rp2,50 miliar. Alhasil laba bersih FOOD sebesar Rp1,49 miliar atau tumbuh 200% yoy.

Adapun total aset FOOD pada 2018 tercatat Rp126,70 miliar atau naik 0,04% yoy. Dengan jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp71,73 miliar dan Rp54,97 miliar. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan dan laba bersih masing-masing mencapai Rp200 miliar dan Rp2 miliar. Angka target penjualan tersebut tumbuh 63,86% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Perseroan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal Januari 2019. Perseroan mengantongi hasil bersih penawaran umum sebesar Rp16,20 miliar yang sebagian besar digunakan untuk modal kerja.












Rabu, 27 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Rupiah Stabil, Latinusa Optimistis Bukukan Laba di 2019


EquityWorld Futures – Sentimen nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjadi faktor sentimen terhadap performance kinerja keuangan sebuah perusahaan. Hal inilah yang dirasakan PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa yang mencatatkan rugi sepanjang tahun 2018 kemarin akibat rugi selisih kurs. Oleh karena itu, emiten produsen kemasan ini menaruh asa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tahun ini dapat stabil agar bisa menekan rugi selisih kurs atau bahkan berhasil membukukan untung.
Direktur Keuangan NIKL Jetrinaldi mengatakan, pada tahun ini kinerja keuangan kembali membaik seiring dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang stabil.“Jika kurs stabil, maka rugi kurs perseroan hanya USD600 ribu,”
Di samping itu, jelas dia, kinerja perseroan akan meningkat seiring dengan utiilisasi produksi ke level 100%, sedangkan pada tahun 2018 baru mencapai 85%. Tercatat pada tahun lalu, dari kapasitas produksi 165.000 ton utilisasi baru mencapai 85% dan tahun ini akan di genjot sampai 100%. Kemudian untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi, perseroan telah menyiapkan belanja modal sekitar USD3,6 juta untuk perawatan mesin produksi.
Adapun sumber dananya, kata Jetrinaldi, berasal dari Bank-Bank asal Jepang yang sangat mendukung perseroan. Sementara Investor Relations Latinusa Wuri Wuryani pernah bilang, perseroan tetap optimis menjalankan bisnisnya di 2019. Di mana sektor makanan dan minuman memang mendominasi bisnis perseroan, sebagai gambaran pada tahun 2017 yang lalu sebanyak 23,68% penjualan tinplate Latinusa mengisi segmen kemasan susu, diikuti 20,02% untuk kaleng biskuit dan permen, 19,81% untuk sektor makanan lainnya, 16,86% sektor bahan kimia dan 13,01% untuk kaleng cat.
Sementara sisa penjualan untuk produsen kaleng umum, minyak goreng serta buah dan minuman yang masing-masing porsinya 4,52%, 1,58%, dan 0,53%. Hingga Desember 2017 tercatat konsumsi kaleng nasional mencapai 240.000 ton, di mana pangsa pasar perseroan di tanah air mencapai 61,78%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2016 sebesar 60,50%.
Bicara soal segmen geografis, penjualan lokal masih mendominasi pendapatan perseroan sebanyak 99,99% dari total revenue sampai September 2018 kemarin. Beberapa pelanggan yang menyerap banyak produk Latinusa di kuartal tiga 2018 ialah PT Indonesia Multi Color Painting sebesar USD22,79 juta dan PT United Can senilai USD19,24 juta.
Seperti diketahui, NIKL mengalami rugi sebesar USD,1,57 juta pada tahun 2018. Hal itu disebabkan tahun 2018 mengalami rugi kurs mencapai USD2,8 juta. Kondisi ini berbalik dibandingkan periode yang sama tahun 2017 masih membukukan laba bersih USD1,359 juta. Disebutkan, penjualan tercatat sebesar USD163,135 juta atau naik 7,94% dibandingkan akhir Desember 2017 yang tercatat sebesar USD151,792 juta. Sedangkan beban pokok pendapatan mengalami kenaikan 9,21% dari USD141,57 juta menjadi USD154,76 juta. Adapun kewajiban perseroan tercatat sebesarUSD104,7 juta atau naik 23,8% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar USD84,4 juta.












Selasa, 26 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Harga Emas Kini Lebih Kuat dari Dolar AS


EquityWorld Futures - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena indeks dolar dan ekuitas AS turun di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan.
Sejak pekan lalu, data ekonomi suram dari negara-negara Eropa utama dan prospek berhati-hati Federal Reserve AS untuk ekonomi AS, telah menyebabkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,07 persen menjadi 25.484,76 poin pada, indeks S&P 500 dan indeks Komposit Nasdaq juga mengikuti penurunan Dow.
Ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari aset-aset safe haven untuk memarkir investasinya.
Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah 0,09% menjadi 96,55 pada pukul 17.29 GMT, tepat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Jika dolar AS jatuh maka emas biasanya akan naik, karena logam mulia yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Pada akhir sesi, emas untuk penyerahan April yang paling aktif, naik USD10,30 atau 0,78% menjadi ditutup pada USD1.322,60 per ounce.
Sementara itu, logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 16 sen AS atau 1,04% menjadi ditutup pada USD15,567 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD9,30 atau 1,1% menjadi berakhir di USD857,70 per ounce.















Senin, 25 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : SMF Terbitkan Obligasi Rp2,51 Triliun, Kupon Maksimum 8,45%


EquityWorld FuturesPT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) menerbitkan surat utang atau obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV tahap VIII Tahun 2019 senilai Rp2,51 triliun. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari PUB IV dengan target perolehan dana sebesar Rp12 triliun.
Obligasi tersebut terdiri dari dua seri, yaitu Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp522 miliar bertenor Rp370 miliar. Adapun tingkat kupon yang ditawarkan tetap sebesar 7,75%. Serta seri B sebesar Rp1,989 triliun dengan tenor 3 tahun dan tingkat kupon tetap sebesar 8,45%.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, minat investor untuk berinvestasi pada surat utang SMF cukup tinggi. Hal tersebut terlihat dengan adanya kelebihan permintaan (oversubscribe) pada saat book building yang melebihi target yaitu mencapai Rp3 triliun.
"Meski demikian, kami tetap sesuaikan dengan kebutuhan dana kami saat ini yaitu sebesar Rp2,5 triliun,” 
Dia menjelaskan, dana yang diperoleh dari obligasi ini akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada penyalur KPR/refinancing serta dalam rangka melaksanakan peran SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV).
“Penerbitan obligasi SMF ini bertujuan untuk mendukung Program Satu Juta Rumah, melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas KPR). Ini merupakan bentuk dukungan kami untuk memperluas akses ketersediaan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia," 
Adapun obligasi tersebut mendapatkan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Juga telah memenuhi kriteria instrumen bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.36/POJK.05/2016, Tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.1/POJK.05/2016, Tentang Investasi Surat Berharga Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.
Sebelumnya telah diterbitkan PUB IV Tahap VII dengan total dana sebesar Rp1,85 triliun. Total dana yang dihimpun melalui PUB IV adalah sebesar Rp11,91 triliun. Terkait penerbitan obligasi berikutnya direncanakan akan memproses pengajuan Obligasi PUB V dan Sukuk PUB I dengan total target dana yang akan dihimpun sebesar Rp21 triliun. Di mana target memperoleh efektif dari OJK pada akhir kuartal II 2019.













Jumat, 22 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Harga Minyak Jatuh di Tengah Perkasanya Dolar


EquityWorld FuturesHarga minyak mentah turun pada hari Kamis. Namun harga minyak mentah AS mencapai level tertinggi hampir USD60 di tengah cadangan minyak mentah mingguan AS yang lebih rendah dan meningkatnya greenback.
Meskipun sedikit menurun, harga minyak mentah AS mencapai USD59,98 per barel pada Kamis, menandai tingkat tinggi pada 2019, karena didukung oleh penurunan tajam dalam persediaan minyak mentah negara itu pekan lalu.
Persediaan minyak mentah komersial AS turun 9,6 juta barel dari minggu yang berakhir 15 Maret, Administrasi Informasi Energi AS mengatakan Rabu dalam laporan mingguannya.
Namun, kenaikan dolar AS telah menyeret turun futures minyak mentah berdenominasi greenback, karena indeks dolar AS telah meningkat.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,76% menjadi 96,4932 pada pukul 3:00 malam. (1900 GMT).
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun USD0,25 menjadi mantap pada USD59,98 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei turun USD0,64 menjadi ditutup pada USD67,86 per barel di London ICE Futures Exchange, demikian dilansir dari Xinhua.















Kamis, 21 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Menguat 6 Poin di Jeda Sesi I


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG naik 6,26 poin atau 0,09% ke 6.488.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, ada 193 saham menguat, 156 saham melemah, dan 132 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,03 triliun dari Rp9,32 miliar lembar saham diperdagangkan..
Indeks LQ45 naik 1,33 poin atau 0,1% menjadi 1.021, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,49 poin atau 0,4% ke 708, indeks IDX30 naik 0,57 poin atau 0,1% ke 561, dan indeks MNC36 turun 0,16 poin atau 0,0% ke 367.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) naik Rp30 atau 13,89% ke Rp246, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik Rp55 atau 5,98% ke Rp975, dan saham PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) naik Rp9 atau 5,45% ke Rp174.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) turun Rp74 atau 24,83% ke Rp224, saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) turun Rp14 atau 4,32 % ke Rp310 dan saham PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) turun Rp25 atau 3,18% ke Rp760.














Rabu, 20 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Harga Emas Antam Naik Rp1.000 Jadi Rp667.500/Gram


EquityWorld FuturesHarga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik sebesar Rp1.000 per gram pada perdagangan hari ini. Tercatat, harga emas Antam dibanderol Rp667.500 per gram, sebelumnya Rp666.500 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya per hari ini yang dikutip dari situs resmi Antam, Jakarta, Rabu (20/3/2019):
- 0,5 gram: Rp358.250
- 1 gram: Rp667.500
- 2 gram: Rp1.284.000
- 3 gram: Rp1.904.500
- 5 gram: Rp3.157.500
- 10 gram: Rp6.250.000
- 25 gram: Rp15.517.500
- 50 gram: Rp30.960.000
- 100 gram: Rp61.850.000
- 250 gram: Rp154.375.000
- 500 gram: Rp308.550.000
- 1.000 gram: Rp617.100.000













Selasa, 19 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Kehabisan Bensin, IHSG Ditutup Anjlok ke 6.481


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian tertekan hingga penutupan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG melemah 27,57 poin atau 0,42% ke 6.481.
Pada penutupan perdagangan hari ini, ada 185 saham menguat, 218 saham melemah, dan 131 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,08 triliun dari 17,66 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 5,37 poin atau 0,5% menjadi 1.019, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,20 poin atau 0,7% ke 706,82, indeks IDX30 turun 3,08 poin atau 0,5% ke 560,27, dan indeks MNC36 turun 0,94 poin atau 0,3% ke 366,91.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) naik Rp36 atau 11,39% ke Rp352, saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) naik Rp14 atau 10,07% ke Rp153, dan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk naik Rp40 atau 7,21% ke Rp595.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) turun Rp66 atau 24,63% ke Rp202, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp480 atau 9,06% ke Rp4.820, dan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp60 atau 6,12% ke Rp920.














Senin, 18 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Rupiah Masih Perkasa, Sore Ini di Rp14.239/USD


EquityWorld Futures - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mempertahankan penguatan pada penutupan sore ini. Rupiah masih bergerak di level Rp14.200-an per USD.

Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 21 poin atau 0,15% ke level Rp14.239 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.222 per USD – Rp14.245 per USD.

Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah menguat 20 poin atau 0,14% ke Rp14.235 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.210 per USD – Rp14.305 per USD.

Sebelumnya, Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan, kondisi ekonomi global saat ini penuh ketidakpastian. Setidaknya hal itu terlihat dari pergerakan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang seluruh negara.
Menkeu era SBY ini mengatakan, seperti saat pemerintah merumuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, kurs dolar AS diasumsikan pada level Rp15.000 per USD. Padahal saat ini dolar AS melemah berada di level Rp14.000 per USD.
Kondisi itu menunjukkan pemerintah pun tidak bisa memproyeksi dengan pasti soal nilai tukar Rupiah di tengah gejolak ekonomi global. Menurut Chatib, utamanya ada tiga faktor yang bisa membuat performa kurs Rupiah berubah sewaktu-waktu.
"Rupiah itu bergantung pada tiga hal. Pertama, bagaimana keputusan The Fed (Bank Sentral AS) naikkan atau pertahankan suku bunga, kedua bagaimana harga minyak dan ketiga bagaimana dampak perang dagang".












Jumat, 15 Maret 2019

PT EquityWorld Futures : Jualan Roti Rp2 Triliun, Produsen Sari Roti Raup Laba Bersih Rp172 Miliar


EquityWorld Futures - Di tahun 2018, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp172,69 miliar atau tumbuh 18,29% dibandingkan perolehan laba bersih tahun sebelumnya.
Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya seperti dikutip Harian Neraca.
Selain perolehan laba bersih yang tumbuh, penjualan emiten produsen Sari Roti ini juga berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,77 triliun.
Capaian itu tumbuh 11,06% dibandingkan dengan penjualan bersih pada 2017 sebesar Rp2,50 triliun. Beban pokok penjualan naik 7,71% menjadi Rp1,27 triliun pada tahun lalu. Pertumbuhan beban pokok penjualan lebih rendah dari pertumbuhan penjualan bersih.
Adapun, beban usaha tercatat Rp1,35 triliun, beban operasi lainnya Rp2,06 miliar, biaya keuangan Rp82,23 miliar, serta beban pajak penghasilan Rp59,76 miliar.
Sementara total aset ROTI per 31 Desember 2018 sebesar Rp4,39 triliun, turun 3,64% dibandingkan dengan total aset per 31 Desember 2017 sebesar Rp4,56 triliun. Total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp1,48 triliun dan Rp2,92 triliun.
Sebelumnya, pengadilan negeri (PN) Cikarang menguatkan putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Prima Top Boga (PTB) oleh PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Maka atas keterlambatan tersebut KPPU mendenda ROTI sebesar Rp2,8 miliar. Tak terima atas putusan tersebut, Nippon Indosari Corpindo mengajukan keberatan ke PN Cikarang. Namun, pada 5 Maret 2019 lalu, ketua majelis hakim Decky Christian S, serta anggota majelis hakim Alfadjri dan Rechtika Dianita menolak permohonan tersebut dan menghukum ROTI untuk membayar biaya perkara.
Berdasar keterangan dari KPPU, majelis hakim dalam pertimbangannya sependapat dengan KPPU bahwa tanggal efektif yuridis pengambilalihan saham yang dilakukan ROTI terhadap PTB terhitung sejak mendapakan keputusan Menteri Hukum dan HAM pada 9 Februari 2018. Dalam pandangan majelis hakim, ROTI merupakan perusahaan publik yang seharusnya mengetahui peraturan terkait merger dan akuisisi yang berlaku di Indonesia.
ROTI melakukan akuisisi pengambilalihan saham terhadap PTB pada 24 Januari 2018, sebesar 32.051 lembar saham melalui penerbitan saham baru yang diambil alih dengan menambah modal senilai Rp31,49 miliar. Berdasarkan penghitungan hari kalender, pemberitahuan pengambilalihan saham perusahaan PTB seharusnya diberitahukan kepada KPPU paling lambat pada 23 Maret 2018.
Namun, ROTI melaporkan pengambilalihan saham pada 29 Maret 2018. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010, terlapor wajib memberitahukan pada KPPU selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender.