This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 19 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Turun Jadi Rp814.000/Gram


Equityworld Futures - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menurut dalam pada perdagangan hari ini. Setelah sebelumnya naik, logam mulia yang diperdagangkan hari ini turun hingga Rp12.000 per gram.

Harga emas Antam turun Rp12.000 menjadi Rp814.000 per gram. Sebelumnya, harga emas dibanderol menjadi Rp826.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:


- 0,5 gram: Rp431.500
- 1 gram: Rp814.000
- 2 gram: Rp1.577.000
- 3 gram: Rp2.344.000
- 5 gram: Rp3.890.000
- 10 gram: Rp7.715.000
- 25 gram: Rp19.180.000
- 50 gram: Rp38.285.000
- 100 gram: Rp76.500.000
- 250 gram: Rp191.000.000
- 500 gram: Rp381.800.000
- 1.000 gram: Rp763.600.000


Rabu, 18 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Melonjak Jadi USD1.524/Ounce


Equityworld Futures Harga emas melonjak pada perdagangan Selasa waktu setempat, karena penurunan lima sesi di pasar emas menyebabkan pembelian barang murah diberlakukan. Selain itu, naiknya harga emas usai pengumuman Federal Reserve untuk meningkatkan pinjaman yang menenangkan kekhawatiran pasar atas krisis likuiditas.

Harga emas di spot gold naik 0,7% menjadi USD1.524,81 per ounce pada. Emas berjangka AS menetap naik 2,6% menjadi USD1.525,80.
“Fakta bahwa The Fed melangkah masuk dan mengeluarkan lebih banyak likuiditas di pasar, tmembantu emas untuk diperdagangkan lebih tinggi. Emas mulai dihargai seperti seharusnya,"


Emas safe-haven menghapus kerugian sebelumnya dan melonjak lebih dari 2% setelah The Fed mengatakan akan meluncurkan kembali krisis keuangan jangka pendek dari utang perusahaan untuk mencairkan pasar kredit yang tegang akibat pandemi corona.

Keputusan The Fed itu pun mengangkat logam mulia yang sebelumnya terperangkap dalam aksi jual pasar yang lebih luas karena corona terus menyebar dengan cepat. Di mana beberapa investor menjual logam untuk mendapat uang tunai dan untuk menutupi margin di pasar lain.

“Emas punya banyak faktor fundamental di belakangnya untuk membantu mendorong harganya lebih tinggi. Plus, memang memiliki aspek teknis mengingat penarikan yang kami miliki selama dua hari terakhir,”

Sementara itu, palladium turun 0,8% menjadi USD1,604.13, setelah anjlok sebanyak 18% di sesi sebelumnya. Platinum tergelincir 0,8% menjadi USD657,66 per ounce, setelah membukukan penurunan persentase satu hari terbesar.

Perak turun 3% menjadi USD12,51, setelah menyentuh level terendah sejak 2009 di sesi terakhir.



Selasa, 17 Maret 2020

PT Equityworld Futures : IHSG Diprediksi Melemah di Kisaran 4.600-4.900


Equityworld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melemah pada perdagangan hari ini. IHSG berpotensi bergerak dalam range 4.600 hingga 4.900.

Mengutip riset sekuritas, kepanikan pasar masih belum bisa diredam. bahkan dengan berita mengenai buy back saham.


Terlihat dari perdagangan kemarin, investor asing lagi-lagi melakukan net sell. Hal ini dikarenakan makin menyebarnya virus corona atau covid-19.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menurun bahkan hampir kena trading halt. Di mana, turun 216,91 atau 4.41% menuju level 4.690,65.

Pada penutupannya, terdapat 69 saham menguat, 351 saham melemah, dan 94 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,3 triliun dari 5,52 miliar lembar saham yang diperdagangkan.



Senin, 16 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Fakta Harga Emas, Cetak Rekor Lalu Tekor


Equityworld Futures - Pergerakan harga emas dunia mulai menunjukkan tren penurunan. Setelah sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi tujuh tahun karena menembus di atas USD1.700 per ounce karena virus korona.

Penguatan harga emas dunia juga mengerek emas Antam. Harga emas Antam pun mencetak rekor tertingginya di level Rp851.000 per gram. Namun kini harga emas melorot juga karena virus korona. 

1. Harga Emas Sentuh Level Tertinggi 7 Tahun
Harga emas melonjak di atas USD1.700 pada perdagangan Senin kemarin, mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun imbas penyebaran virus korona (coronavirus) Covid-19, sehingga investor mencari aset yang lebih aman.Namun, para analisis mengatakan bahwa harga logam mulia akan terus naik ke level ke USD2.000. 

2. Harga Emas Antam Sentuh Rp851.000/Gram
Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali mencetak rekor terbaru. Rekor harga emas sebelumnya Rp842.000 gram bergeser menjadi Rp851.000 per gram.

Harga emas antam naik Rp9.000 menjadi Rp851.000 per gram. Harga ini merupakan rekor baru harga emas Antam selama ini.


3. Harga Emas Dunia Terus Turun
Harga emas turun 4,5% pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menuju penurunan mingguan terbesar sejak 1983 karena investor memulai aksi jual untuk menimbun uang tunai guna menutup margin di pasar lain yang terpukul dampak wabah virus korona atau coronavirus (Covid-19).

Sementara, paladium turun hampir 11%, sehari setelah terjun 28%, menuju penurunan persentase mingguan terbesar dalam rekor.

Harga emas di pasar spot turun 4% menjadi USD1.513,11 per ounce. Untuk minggu ini, emas turun lebih dari 9% terbesar sejak 1983. Emas berjangka AS turun 4,6% pada USD1.516,70.

4. Harga Emas Antam Turun 5 Hari Beruntun, Kini Dijual Rp809.000/Gram
Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun dalam pada perdagangan hari ini. Tercatat harga emas Antam turun Rp3.000 dan mengalami penurunan lima hari berturut-turut sejak Selasa 10 Maret 2020.

Penurunan harga emas Antam mengikuti pergerakan emas dunia yang anjlok karena investor berburu uang tunai.

Harga emas Antam turun Rp3.000 menjadi Rp809.000 per gram. Sebelumnya, harga emas dibanderol menjadi Rp812.000 per gram. Sementara untuk harga buyback juga turun Rp4.000 menjadi Rp730.000 per gram.


Jumat, 13 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Turun Rp19.000


Equityworld Futures - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun dalam pada perdagangan hari ini. Tercatat harga emas Antam turun Rp19.000. Penurunan ini terjadi empat hari berturut-turut sejak hari Selasa 10 Maret 2020.

Melansir logammulia, harga emas Antam turun Rp19.000 menjadi Rp812.000 per gram. Sebelumnya, harga emas dibanderol menjadi Rp831.000 per gram. Sementara untuk harga buyback juga turun Rp22.000 menjadi Rp734.000 per gram

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:


- 0,5 gram: Rp430.500
- 1 gram: Rp812.000
- 2 gram: Rp1.573.000
- 3 gram: Rp2.338.000
- 5 gram: Rp3.880.000
- 10 gram: Rp7.695.000
- 25 gram: Rp19.130.000
- 50 gram: Rp38.185.000
- 100 gram: Rp76.300.000
- 250 gram: Rp190.500.000
- 500 gram: Rp380.800.000
- 1.000 gram: Rp761.600.000.


Kamis, 12 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Turun Rp3.000/Gram


Equityworld Futures – Kilau emas mulai mereda. Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali menurun. Alhasil, harga emas kembali ke kisaran 830.000-an per gramnya.

Harga emas Antam turun Rp3.000 menjadi Rp839.000 per gram. Sebelumnya, harga emas naik menjadi Rp842.000.
Sebelumnya, harga emas Antam mampu mencapai Rp851.000 per gramnya. Sedangkan pada perdagangan, emas berada di harga Rp837.000 per gram.


Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:

- 0,5 gram: Rp440.000
- 1 gram: Rp839.000
- 2 gram: Rp1.627.000
- 3 gram: Rp2.419.000
- 5 gram: Rp4.015.000
- 10 gram: Rp7.965.000
- 25 gram: Rp19.805.000
- 50 gram: Rp39.535.000
- 100 gram: Rp79.000.000
- 250 gram: Rp197.250.000
- 500 gram: Rp394.300.000
- 1.000 gram: Rp788.600.000.



Rabu, 11 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun karena Bursa Saham Bangkit


Equityworld Futures Harga emas berjangka divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada perdagangan kemarin. Harga emas turun karena bursa saham Amerika Serikat (AS) rebound setelah jatuh ke level terendah sejak krisis 2008.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun USD15,40 dolar atau 0,92% menjadi menetap di USD1.660,3 per ounce. Dow Jones Industrial Average naik 101,02 poin atau 0,42% menjadi 23.952,04.

Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sedangkan yang sebaliknya berlaku ketika ekuitas AS membukukan keuntungan.


Sementara itu, indeks Dolar AS naik USD1,30 atau 1,37% menjadi 96,19 pada 1755 GMT. Indeks adalah ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh karena emas, yang diukur dengan dolar, menjadi lebih mahal bagi investor.

Di sisi lain, Indeks Optimisme Federasi Bisnis Independen (NFIB) dirilis pada hari Selasa, naik 0,2 poin ke 104,5, dan analis mencatat bahwa pembacaan berada di antara 10% teratas di AS. 46 tahun sejarah survei. Ini memberi tekanan pada logam mulia karena berita ekonomi yang bagus mengurangi permintaan untuk emas.

Adapun harga logam lainnya, Perak untuk pengiriman Mei turun 9,9 sen atau 0,58%, menjadi ditutup pada USD16,955 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD6,6 atau 0,76% menjadi ditutup pada USD869,4 per ounce, demikian dilansir dari Xinhua.



Selasa, 10 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Sentuh Level Tertinggi 7 Tahun karena Virus Korona, Diprediksi Tembus USD2.000

Equityworld Futures - Harga emas melonjak di atas USD1.700, mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun imbas penyebaran virus korona (coronavirus) Covid-19, sehingga investor mencari aset yang lebih aman.Namun, para analisis mengatakan bahwa harga logam mulia akan terus naik ke level ke USD2.000.

Manajer Portofolio di RWC Partners Clark Fenton memprediksi harga emas bisa menembus USD2.000 tahun ini, terutama pasca tindakan darurat Federal Reserve minggu lalu.

"Ini mungkin terlihat seperti emas telah menguat, tetapi investor juga tak melewatkan kesempatan sebagai tempat yang aman. Investor akan dipaksa untuk mencari di luar obligasi untuk menjaga kekayaan mereka,"

Aset seperti obligasi pemerintah dan emas dipandang sebagai tempat yang aman bagi investor. Dalam kondisi pasar saat ini, emas telah mendekati level tertinggi karena saham dan obligasi berada di bawah tekanan.


Kepala Investasi di Willis Owen Adrian Lowcock menyebutkan beberapa minggu ke depan sebagai berpotensi kritis bagi para investor, ketika penyebaran virus korona. Ia meramalkan bahwa tingkat ketakutan yang ada di pasar bisa mendorong emas ke USD2.000.

"Apa yang dapat kita lihat adalah tingkat ketakutan di pasar sangat ekstrem yang belum pernah kita lihat sejak krisis keuangan. Jika situasinya meningkat ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa harga emas dapat terus berjalan selama beberapa bulan terakhir dan dapat menembus USD2.000,"

Sementara itu, harga minyak, saham, imbali hasil obligasi, dan cryptocurrency jatuh setelah Rusia menolak bergabung dengan produsen minyak lainnya dengan tujuan memotong produksi sebagai tanggapan dari wabah virus korona yang memicu perang harga.

Investor mencari perlindungan di obligasi pemerintah AS yang mendorong harga dan sedang menunggu lebih banyak respon fiskal dan moneter terhadap virus korona. Ahli Strategi di UBS Joni Teves menjelaskan Rusia yang mundur dari aksi harga baru-baru ini, kami pikir kondisi makro terus positif untuk emas.

"The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga lebih lanjut. Ketidakpastian tetap tinggu karena ekonomi global bersaing dengan wabah virus korona atau covid-19."



Senin, 09 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Perpecahan OPEC+ Picu Perang Harga Minyak, Emas Makin Berkilau


Equityworld Futures - Bahkan untuk jadi penjahat di film James Bond, peran Rusia dalam perpecahan di tubuh OPEC+ tampaknya menjadi kenyataan.
Masih banyak yang tidak percaya pada manuver langkah Moskow setelah empat puluh delapan jam tidak tercapainya kesepakatan untuk mendukung pengurangan produksi yang lebih besar dan bisa mengurangi lebih banyak permintaan minyak yang hilang akibat krisis virus covid-19 - dan menghindari kejatuhan harga minyak 10% yang spektakuler.
Dari Wina, tempat pejabat pemerintah produsen minyak paling kuat berkumpul pada pertemuan OPEC+ hari Jumat, hingga ke bank-bank, broker dan juga perusahaan dana lindung nilai di Wall Street dan negara lain, pertanyaan yang diajukan adalah sama: "Mengapa sekarang?"
"Saya kira itu adalah cara Rusia untuk mengatakan 'Cukup sudah - setiap kali kita memangkas produksi, perusahaan minyak serpih AS yang mendapatkan keuntungan tanpa melakukan apa-apa," 
“Bagi saya, apa yang dipikirkan Rusia masuk akal. Saya mengerti. Yang tidak saya mengerti adalah mengapa mereka melakukannya sekarang? Terutama dalam konteks dinamika pasar saat ini, di mana Anda kehilangan permintaan sebanyak ratusan ribu barel per hari, dan harga minyak ke $35 mulai terlihat seperti kenyataan dibandingkan dengan $55 hanya dalam beberapa minggu yang lalu. Itu sebabnya saya bertanya: Apakah Anda yakin ingin melakukan ini sekarang?"
Sejak 2016, Rusia telah menyetujui tiga kesepakatan pemangkasan produksi dengan kelompok OPEC Arab Saudi. Aliansi OPEC+, yang mencakup lebih dari 20 negara, rata-rata mengurangi produksi sekitar satu juta barel per hari selama tiga tahun terakhir. Dalam rentang yang sama, Amerika Serikat menjadi produsen minyak terbesar di dunia, menghasilkan rekor produksi tertinggi 13,1 juta barel per hari pada minggu lalu.


Bukan itu saja. Pengiriman minyak mentah AS juga meroket, menjadikan Amerika sebagai pengekspor minyak bersih untuk pertama kalinya dalam sejarah, hampir memenuhi upaya selama 40 tahun negara untuk mencapai kemandirian energi. Baru minggu lalu, ekspor minyak mentah AS mencapai lebih dari 4 juta barel per hari, menyamai angka tertingginya pada Desember silam.
Ini adalah transformasi yang luar biasa untuk sebuah negara yang melarang pengiriman minyak mentah selama empat dekade hingga 2016, karena takut terjebak di dalam negeri jika ada kejutan pasokan lain seperti tahun 1970-an. Tidak mengherankan, Rusia, yang menyaksikan volume minyak AS terus tumbuh saat mereka terus membatasi produksi, jangan berpikir itu adalah sebuah kebetulan.
Jadi, ketika perceraian antara Rusia-Saudi menyeruak - hanya delapan bulan setelah menteri energi mereka bercanda untuk dinikahkan mencapai "keabadian" - tindakan itu sama sekali tidak terduga. Namun, waktunya menjadi kejutan yang luar biasa, mengingat bahwa industri ini masuk ke dalam salah satu periode ketidakpastian terburuknya, dengan akal sehat menyatakan bahwa semakin sedikit, dan tidak lebih, minyak dibutuhkan.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak, bagaimanapun, tampaknya tidak terganggu oleh kenyataan seperti itu, mengatakan kepada kantor berita di Moskow pada hari Jumat bahwa negara-negara OPEC+ bebas untuk memproduksi ketika kesepakatan antar kelompok berakhir pada tanggal 31 Maret. Pesan Novak jelas: Kami menaikkan spekulasi. Terserah kalian apa yang ingin Anda lakukan.
Sabtu malam setempat, Arab Saudi merespons, memangkas harga jual resmi minyak mentahnya dalam 20 tahun terakhir untuk membuat harga minyaknya menjadi lebih kompetitif. Untuk pribadi, kerajaan juga mengatakan kepada pelanggannya bahwa mereka dapat meningkatkan produksi hingga di atas 10 juta barel per hari.
Panggung sekarang tampaknya siap terbuka untuk perang produksi minyak habis-habisan, dan hanya waktu yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemenang dan siapa yang akan dikalahkan.
"Rusia puas menjadi penjahat (di film) James Bond yang tampaknya menjadi film terakhir dalam seri tiga tahun yang disebut OPEC+," 
"Rencana akhir Rusia bisa mendapatkan pangsa pasar pada tahun 2021 ketika permintaan global kembali normal (dan) melihat beberapa perusahaan pengebor minyak serpih AS keluar dari bisnis ini atau jika OPEC akhirnya menyerah tanpa mereka,"


"Rusia sekarang dapat hidup dengan harga minyak $40 per barel dan tampaknya mereka bersedia menerima harga yang lebih rendah dalam jangka pendek untuk melihat industri ini berkonsolidasi."
Pertanyaannya adalah seberapa jauh harga akan turun lebih rendah.
Seperti yang dikemukakan Flynn dari Price Futures Group, harga $35 adalah suatu kemungkinan. Itu akan menjadi sekitar $6 per barel di bawah harga patokan minyak AS ditutup pada hari Jumat.
Hari Senin bisa menjadi bencana lain untuk harga minyak mentah ketika Badan Energi Internasional (IEA) merilis prospek global bulanan terbaru mengenai permintaan-penawaran minyak. Kepala badan tersebut Fatih Birol telah memperingatkan pasar untuk mempersiapkan revisi penurunan besar.
"Saya akan mengumumkannya Senin pagi di Paris," kata Kepala Badan IEA Fatih Birol pada sidang Kongres di Washington, Kamis. "Dampaknya sudah parah terutama karena sektor transportasi sangat terpengaruh."
Bulan lalu, IEA yang berbasis di Paris, yang merupakan penasihat bagi negara-negara industri, memperingatkan bahwa virus covid-19 dapat membatasi pertumbuhan tahunan konsumsi minyak ke level terendah sejak 2011, tetapi masih memprediksi pertumbuhan 800.000 barel per hari.
Analis lain kini memperkirakan permintaan akan berkontraksi. Goldman Sachs (NYSE:GS) memperkirakan bahwa konsumsi dapat menyusut tahun ini untuk keempat kalinya selama hampir 40 tahun.


Dengan semua perubahan besar pada tren minyak ini, ke mana harga emas bisa menuju?
Akal sehat menyatakan bahwa dengan ekonomi global berada dalam kemungkinan perlambatan dan imbal hasil obligasi AS menghasilkan nilai terendah baru setiap harinya menuju nol, emas hanya memiliki satu cara yakni naik.
Cukup benar, logam kuning mencapai kisaran $1.700 pada hari Jumat karena investor terus membeli safe haven ini. Emas berjangka juga mencatatkan keuntungan mingguan terbesar selama 11 tahun - hampir 7%.
Namun, karena emas menjadi salah satu aset paling likuid untuk dibuang pada saat terjadi kesulitan, perusahaan lindung nilai dan lainnya juga menjual kepemilikan emasnya untuk menutupi kerugian pada posisi lain. Dengan demikian, lonjakan emas sejauh ini masih terbatas.
Tinjauan Energi
Harga minyak jatuh 10% pada hari Jumat silam, menjadi salah satu kejatuhan harga terburuk yang pernah terjadi, mendorong harga minyak mentah AS ke posisi terendah empat tahun karena Rusia menolak mendukung Arab Saudi dan negara mitra lainnya di OPEC untuk mengurangi produksi yang lebih besar guna mengimbangi hilangnya permintaan akibat virus covid-19.
Minyak West Texas Intermediate, patokan untuk harga minyak mentah AS, ditutup turun $4,62, atau sebesar 10%, di $41,28 per barel. Minyak Mentah WTI Berjangkasebelumnya jatuh ke $41,05, tingkat terendah sejak April 2016. Untuk sepekan, minyak ini jatuh hampir 8%.
Minyak Minyak Brent Berjangka, patokan global minyak mentah yang diperdagangkan di London, jatuh $4,72, atau 9,4%, ditutup di $45,27. Brent turun ke level $45,19 sebelumnya, terendah sejak Juli 2017. Untuk sepekan, minyak Brent anjlok 10%.
OPEC+, yang mencakup Rusia dan negara-negara penghasil minyak lainnya, mengeluarkan pernyataan setelah perundingan di Wina, mengatakan akan melanjutkan konsultasi untuk menstabilkan pasar minyak.


Sebelum pertemuan pada hari Jumat, ada spekulasi bahwa OPEC+ dapat menyetujui pemotongan hingga 1,5 juta barel per hari. Saudi seharusnya menghasilkan 1,0 juta barel per hari dari itu dan Rusia menyeimbangkan. OPEC+ sudah memiliki kesepakatan terpisah untuk mengurangi hingga 2,2 juta barel per hari hingga akhir Maret.
Kalender Energi ke Depan
Senin, 9 Maret
Prospek Permintaan-Penawaran Minyak IEA
Data perkiraan inventaris minyak Cushing dari Genscape
Selasa, 10 Maret
Laporan mingguan dari American Petroleum Institute (API) tentang stok minyak.
Rabu, 11 Maret
Laporan mingguan stok minyak EIA
Kamis, 12 Maret
Laporan gas alam mingguan dari EIA
Jumat, 13 Maret
Jumlah mingguan pengeboran minyak Baker Hughes.
Tinjauan Logam Mulia
Emas melonjak hampir 7% untuk seminggu terakhir, kenaikan mingguan terbesar dalam 11 tahun. Harga logam kuning mendekati $1.700 per ons di tengah meningkatnya kekhawatiran penyebaran luas virus covid-19 yang mendorong investor di seluruh dunia menuju safe haven.
Emas Berjangka COMEX untuk penyerahan April di New York ditutup naik $4,40, atau 0,3%, di $1,672.40 per ons. Untuk sepekan, emas berjangka ini melonjak 6,7%, kenaikan mingguan terbesar sejak 2009. Emas April sebelumnya mencapai titik tertinggi sesi di $1.690,65, kurang $10 dari target analis di $1.700.
XAU/USD, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, menetap di angka $1,674.52, naik $88,36, atau 5,5% untuk sepekan.



Jumat, 06 Maret 2020

PT Equityworld Futures : Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Antam Semakin Mahal di Rp837.000/Gram


Equityworld Futures - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami kenaikan harga yang signifikan. Alhasil, harga emas melambung di kisaran 830.000-an ribu per gramnya.

Dari pantauan di website logammulia, harga emas antam naik Rp15.000 menjadi Rp837.000 per gram. Harga ini merupakan rekor tertinggi pencapaiannya selama ini.

Di rekor sebelumnya, harga emas antam mampu mencapai Rp827.000 per gramnya dimana pada saat itu harganya naik sebesar Rp12.000. Sedangkan pada perdagangan kemarin Kamis 5 Maret 2020, emas berada di harga Rp822.000 per gram.


Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:
- 0,5 gram: Rp443.000
- 1 gram: Rp837.000
- 2 gram: Rp1.623.000
- 3 gram: Rp2.413.000
- 5 gram: Rp4.005.000
- 10 gram: Rp7.945.000
- 25 gram: Rp19.755.000
- 50 gram: Rp39.435.000
- 100 gram: Rp78.800.000
- 250 gram: Rp196.750.000
- 500 gram: Rp393.300.000
- 1.000 gram: Rp786.600.000.