This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 09 September 2021

PT Equityworl Futures : Tak Disangka! Ada 6 Uang Logam Emas Bernilai Rp100.000 hingga Rp750.000, Ini Penampakannya

Equityworld Futures - Bank Indonesia (BI) ternyata pernah menerbitkan uang logam pecahan yang bernilai tinggi. Kini uang logam yang banyak ditemui dengan pecahan Rp100, Rp200, Rp500 hingga Rp1.000.

Uang logam pecahan bernilai tinggi itu masuk ke dalam Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990.

Kini BI pun mencabut dan menarik 20 jenis pecahan Uang Rupiah Khusus (URK) Tahun Emisi 1970 sampai dengan 1990 dari peredaran, melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.23/12/PBI/2021, terhitung sejak 30 Agustus 2021.

Bagi masyarakat yang memiliki URK tersebut dan ingin melakukan penukaran, dapat menukarkannya di Bank Umum terhitung sejak 30 Agustus 2021 sampai dengan 29 Agustus 2031, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan.

Penggantian atas Uang Rupiah Khusus tahun emisi 1970 sampai dengan tahun emisi 1990 yang dicabut dan ditarik dari peredaran sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada URK dimaksud. 

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun di Sekitar Terendah 2 Minggu, Dolar AS Lanjut Menguat

Dari 20 jenis pecahan URK tersebut, ada enam pecahan uang logam yang bernilai tinggi, yakni mulai dari pecahan Rp100.000, Rp125.000, Rp200.000 hingga Rp750.000.

1. Uang Logam Emas Pecahan Rp100.000

Uang logam emas ini bergambar hewan komodo dengan pecahan Rp100.000 yang masuk ke dalam Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1974.

2. Uang Logam Emas Pecahan Rp125.000

Uang logam emas ini bergambar sebuah bangunan yang di depannya menampilkan tiang bendera dengan pecahan Rp125.000. Uang ini masuk ke dalam Uang Rupiah Khusus Seri Perjuangan Angkatan '45 Tahun Emisi 1990. 

3. Uang Logam Emas Pecahan Rp200.000

Uang logam emas ini bergambar hewan badak dengan pecahan Rp200.000. Uang ini masuk ke dalam Uang Rupiah Khusus Seri Cagar Alam Tahun Emisi 1987. 

4. Uang Logam Emas Pecahan Rp200.000

Uang logam emas ini bergambar wanita yang sedang menari dengan pakaian adat pecahan Rp200.000. Uang logam ini masuk ke dalam Uang Rupiah Khusus Seri Save The Children Tahun Emisi 1990.

5. Uang Logam Emas Pecahan Rp250.000

Uang logam emas ini bergambar peta Indonesia dengan pecahan Rp250.000. Uang ini masuk ke dalam Uang Rupiah Khusus Seri Perjuangan Angkatan '45 Tahun Emisi 1990.

6. Uang Logam Emas Pecahan Rp750.000

Uang logam emas ini bergambar burung Garuda yang disampingnya ada gambar padi dan kapas. Uang ini spesial karena pecahannya bernilai tinggi Rp750.000. Uang ini masuk ke dalam Uang Rupiah Khusus Seri Perjuangan Angkatan '45 Tahun Emisi 199.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 08 September 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah selama sesi AS

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1.799,55 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 1,86%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.793,95 dan resistance pada USD1.836,90.

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Penguatan Dolar AS & Yield Obligasi Tahan Kenaikan

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,48% dan diperdagangkan pada USD92,477.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Desember jatuh 1,57% dan diperdagangkan pada USD24,413 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Desember jatuh 1,25% dan diperdagangkan pada USD4,2797 per pon. 

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 07 September 2021

PT Equityworld Futures : Minyak Bervariasi Imbas Potongan Harga Saudi & Meningkatnya Pasokan OPEC+

Equityworld Futures - Harga minyak bervariasi di Asia. Permintaan bahan bakar tetap menjadi perhatian karena investor terus mencerna pemotongan besar harga kontrak minyak mentah Arab Saudi.

Harga minyak Brent naik 0,44% ke $72,54 per barel dan harga minyak WTI turun 0,22% di $69,14 per barel.

Saudi Aramco (SE:2222) memangkas harga jual resmi (OSP) Oktober untuk semua kadar minyak mentah yang dijual ke Asia setidaknya $1 per barel di awal pekan. Pemotongan kelompok minyak negara ini mengisyaratkan permintaan di kawasan itu tetap lemah karena beberapa negara memberlakukan tindakan pembatasan untuk mengendalikan wabah COVID-19 terbarunya.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+), juga memutuskan pada pertemuan terakhirnya untuk meningkatkan produksi sebanyak 400.000 barel per hari per bulan antara Agustus dan Desember 2021.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Selasa, tapi Tetap di Atas Level $1.800

"Perdagangan Asia sepi di tengah ketidakpastian arah pasar ke depan,"

"Kami memperkirakan harga minyak akan berjuang untuk bergerak lebih tinggi karena musim mengemudi musim panas AS mulai berkurang setelah melewati akhir pekan Hari Buruh dan laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan menggarisbawahi kegiatan ekonomi yang lambat,"

Laporan yang dirilis selama minggu lalu, menunjukkan angka ketenagakerjaan nonpertanian lebih rendah daripada yang diharapkan dan membebani prospek permintaan bahan bakar.

Sementara itu, pasokan AS terus terbatas seiring pulihnya Badai Ida yang melanda Teluk Meksiko lebih dari sepekan lalu. Sekitar 1,5 juta barel per hari produksi minyak, atau 84%, tetap ditutup, sementara 1,8 miliar kaki kubik per hari dari produksi gas alam, atau sebesar 81%, sedang berhenti mengalir, di wilayah tersebut, Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 06 September 2021

PT Equityworld Futures : Bayang Ketidakpastian Permintaan, Minyak Jatuh Usai Saudi Pangkas Harga Jual

Equityworld Futures - Harga minyak jatuh di Asia. Cairan hitam memperpanjang kerugiannya setelah Arab Saudi memangkas harga minyak mentah untuk Asia selama akhir pekan di tengah prospek permintaan bahan bakar yang tidak pasti.

Harga minyak Brent jatuh 1,09% di $71,82 per barel. Harga minyak WTI juga turun 1,02% di $68,58 per barel.

Perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco (SE:2222) mengatakan pada hari Minggu akan memangkas harga Oktober untuk semua kadar minyak mentah yang dijual ke Asia, pelanggan terbesarnya, setidaknya bernilai $1 per barel.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Awal Pekan, tapi Nyaris Capai Level Tertinggi 3 Bulan

“Tingkat pemotongan harga jual resmi Saudi untuk Asia itu adalah kejutan, dan ini tidak mengirimkan sinyal yang bagus ke pasar mengenai dinamika permintaan saat ini,” Kepala Komoditas Strategi ING Groep (AS:INGA) NV Warren Patterson mengatakan kepada Bloomberg.

Laporan pekerjaan AS yang mengecewakan pada hari Jumat menunjukkan non-farm payrolls tercatat hanya sebanyak 235.000, kenaikan terkecil dalam tujuh bulan, dan tingkat pengangguran sebesar 5,2%, untuk Agustus. Data yang lemah tersebut mengaburkan prospek permintaan bahan bakar dan menunda ekspektasi kapan Federal Reserve AS akan memulai pengurangan aset.

Namun, kerugian dibatasi oleh pasokan AS yang kemungkinan akan tetap terbatas seiring berlanjutnya pemulihan dari Badai Ida. Produksi di wilayah Pantai Teluk AS yang terpukul keras terus berjuang untuk pulih, dan pelepasan minyak mentah dari cadangan minyak strategis juga terus berlangsung.

Data dari Baker Huges, yang dirilis pada hari Jumat, juga mengatakan Ida mendorong perusahaan energi AS untuk memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi selama minggu sebelumnya untuk pertama kalinya dalam lima minggu.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 03 September 2021

PT Equityworld Futures : ExxonMobil Dapat Pinjaman 1,5 Juta Barel Cadangan Minyak Darurat AS

Equityworld Futures - Pemerintah AS meminjamkan 1,5 juta barel minyak mentah cadangan minyak darurat AS kepada kilang minyak ExxonMobil di Louisiana. Menteri Energi Amerika Serikat (AS) Jennifer Granholm mengizinkan pinjaman itu akan menggantikan pasokan minyak mentah Exxon yang terhenti akibat badai Ida.

Sebelumnya Presiden Joe Biden telah memerintahkan Granholm untuk menggunakan semua mekanisme yang ada, termasuk Cadangan Minyak Strategis atau SPR, supaya pasokan bahan bakar kendaraan tetap lancar pasca badai Ida.

“Penting untuk diketahui bahwa kawasan yang terkena badai Ida merupakan pusat penting dan sarana penyulingan untuk produksi minyak negara kita,”

Pinjaman minyak ke kilang di Baton Rouge itu untuk “mengatasi isu-isu logistik angkutan minyak mentah di daerah yang terdampak badai Ida, dan memastikan kawasan ini punya akses ke bahan bakar secepat mungkin,” 

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Seiring Melemahnya Dolar Jelang Rilis Data Pekerjaan AS

Pasokan di beberapa penyulingan minyak, termasuk yang di Baton Rouge, terputus dari selatan lewat kapal dan bargas karena lalu lintas di sebagian sungai Mississippi terhambat oleh kapal-kapal yang tenggelam. Departemen Energi mengatakan pihaknya menganjurkan pihak penyuling agar memrioritaskan produk-produk minyak untuk kawasan yang terkena badai.

SPR memiliki empat fasilitas penyimpanan besar, dua di Texas, dan dua di Louisiana, untuk mengirim minyak mentah ke penyulingan di dekatnya untuk diproduksi. SPR dikembangkan pada tahun 70an setelah embargo minyak oleh negara-negara Arab menyebabkan harga minyak menjulang tinggi, tetapi kini dimanfaatkan kalau terjadi gangguan pasokan bahan bakar seperti badai.

Ida melintasi beberapa kawasan AS, menghancurkan bagian-bagian dari Louisiana. Pada Rabu (1/9), hujan menyebabkan banjir besar di AS timur laut.

Sekitar 1,5 juta barel produksi minyak per hari terhenti, menurut data federal pada Rabu (1/9). Perusahaan energi AS, yang terletak di sepanjang Gulf Coast, berusaha keras memulihkan operasinya akibat ketiadaan tenaga listrik dan masalah lain terkait kerusakan akibat badai.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 02 September 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Flat Sikapi Keputusan OPEC Meningkatkan Produksi


Equityworld Futures - Harga minyak dunia bergerak datar pada penutupan perdagangan. Hal ini setelah OPEC dan sekutunya sepakat mempertahankan kebijakan untuk meningkatkan produksi minyak secara bertahap.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun tipis 4 sen menjadi USD71,59 per barel. Sedangkan Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Oktober naik 9 sen menjadi USD68,59 dolar AS per barel.

Brent telah terjun ke level terendah ke level USD70,42 dolar AS per barel, Sementara WTI merosot ke posisi terendah USD67,12 per barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, setuju mulai Juli guna menghapus rekor penurunan produksi dengan menambahkan 400.000 barel per hari (bph) per bulan ke pasar. Namun grup tersebut merevisi prospek permintaan 2022 dan menghadapi tekanan AS untuk meningkatkan produksi lebih cepat.

"Sementara dampak pandemi Covid-19 terus menimbulkan ketidakpastian, fundamental pasar telah menguat dan persediaan (negara-negara) OECD terus turun seiring percepatan pemulihan," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Pasar Tunggu Laporan Pekerjaan AS & Sinyal Tapering Fed

OPEC+ telah memenuhi target menghilangkan kelebihan minyak dari pasar global dan penting untuk menjaga keseimbangan pasar, kata negosiator utama Rusia, Alexander Novak.

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) mencatat stok bensin AS naik 1,3 juta barel pekan lalu. Hal ini di luar prediksi para analis yang memperkirakan penurunan 1,6 juta barel. 

Meningkatnya infeksi virus corona dapat membatasi permintaan di Amerika Serikat dalam beberapa minggu mendatang, bersama dengan penurunan musiman setelah musim mengemudi musim panas berkurang.

"Peningkatan bensin terjadi saat Badai Tropis Henri menutup lalu lintas di Pantai Timur yang merupakan pukulan besar pada musim mengemudi di musim panas," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Bob Yawger,

Namun, persediaan minyak mentah AS juga jatuh 7,2 juta barel pekan lalu menjadi 425,4 juta barel. Analis memperkirakan penurunan 3,1 juta barel.

Harga minyak mentah AS diperkirakan akan tetap di bawah tekanan karena produksi minyak dan gas lepas pantai di Teluk Meksiko secara bertahap pulih. Namun, beroperasinya kembali kilang-kilang di Louisiana yang ditutup oleh Badai Ida bisa memakan waktu berminggu-minggu.

 

 

Equityworld Futures

 

Rabu, 01 September 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, OPEC+ Siap Gelar Rapat Bahas Tingkat Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia menjelang pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara mitra (OPEC+). Investor menunggu keputusan kelompok ini mengenai apakah akan mempertahankan rencana pasokannya, sambil mencermati peningkatan jumlah kasus COVID-19 di Asia dan kerusakan akibat dampak terjangan badai di Teluk Meksiko.

Harga minyak Brent naik 0,68% ke $72,12 per barel dan harga minyak WTI naik 0,76% di $69,02 per barel.

OPEC+ akan menggelar pertemuan nanti untuk menentukan apakah melanjutkan rencananya untuk meningkatkan pasokan sebanyak 400.000 barel per hari (bph) setiap bulannya hingga Desember 2021. Dengan perkiraan pasar akan mengalami defisit hingga akhir tahun 2021, kebijakan kelompok ini kemungkinan tidak berubah meskipun ada tekanan AS untuk meningkatkan pasokan lebih lanjut.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Pasar Waspada Tunggu Data Pekerjaan AS

"Ini akan memberikan kenyamanan bagi OPEC+ untuk dapat melanjutkan dengan rencana peningkatan produksi bulanan 400.000 barel per hari," analis ANZ Research menerangkan dalam catatan.

Sementara itu, 94% produksi minyak dan gas alam tetap ditangguhkan di sisi Teluk Meksiko AS, setelah Badai Ida menerjang selama akhir pekan.

"Kami melihat risiko bahwa hilangnya permintaan kilang AS akan lebih besar dan lebih lama daripada hilangnya pasokan minyak mentah,"

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute Selasa menunjukkan penurunan sebanyak 4,045 juta barel untuk pekan terakhir 27 Agustus, juga memberikan dorongan pasar. Prakiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan 2,833 juta barel, sementara penurunan 1,622 juta barel tercatat selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi (EIA) AS, yang akan dirilis pada sesi hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 31 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Terus Turun Jelang Pertemuan OPEC+ Bahas Produksi

Equityworld Futures - Harga minyak terus turun di Asia dan akan mencatatkan kerugian bulanan terbesar sejak Oktober 2020. Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) diperkirakan akan meningkatkan produksi lebih lanjut kala bertemu pada pekan ini. Produksi minyak mentah Pantai Teluk AS juga perlahan pulih setelah Badai Ida menerjang wilayah tersebut selama akhir pekan silam.

Harga minyak Brent kian turun 0,53% di $71,85 per barel menurut data Investing.com dan harga minyak WTI terus turun 0,53% ke $68,84 per barel.

OPEC+ akan menggelar pertemuan pada hari Rabu, di mana diperkirakan akan meningkatkan pasokan sebanyak 400.000 barel per hari seiring  terus membaiknya prospek permintaan bahan bakar.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik, Investor Tunggu Laporan Pekerjaan AS

Di Teluk Meksiko, meskipun produsen minyak mentah diperkirakan akan melanjutkan layanan secara bertahap setelah Badai Ida, kilang lokal diperkirakan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) AS, yang akan dirilis hari ini.

Bulan ini telah menjadi bulan penuh gejolak untuk cairan hitam pasalnya investor bereaksi terhadap wabah COVID-19 global yang melibatkan varian Delta dan volatilitas yang sama dalam dolar AS.

Namun, “gelombang telah berubah dalam beberapa minggu terakhir, lantaran pasar jauh lebih nyaman karena pemulihan permintaan tidak terganggu oleh varian Delta COVID-19,” ahli strategi komoditas senior Grup Australia & New Zealand Banking Group (OTC :ANZBY) Ltd. Daniel Hynes mengatakan kepada Bloomberg.

"Namun, pasar akan mengamati pertemuan OPEC+ untuk mencari tanda-tanda mereka melihat permintaan tidak rebound sekuat yang mereka harapkan,"

OPEC+ telah memulihkan sekitar 45% dari volume yang terkena dampak penyebaran COVID-19 pada musim semi 2020. Di bawah rencana yang diluncurkan oleh Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, kelompok akan mengembalikan volume yang tersisa dengan peningkatan bulanan sebanyak 400.000 barel per hari hingga akhir 2022.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 30 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Beragam, Badai Ida Picu Berhentinya Kegiatan Produksi

Equityworld Futures - Harga minyak Brent naik tapi WTI beranjak turun pada Senin (30/08) pagi di mana Badai Ida menyebabkan penutupan anjungan minyak lepas pantai di Amerika Serikat.

Harga minyak Brent naik tipis 0,07% di $71,75 per barel setelah naik lebih dari 11% minggu lalu lantaran adanya prediksi penghentian produksi minyak. Harga minyak WTI turun 0,355 di $68,50 per barel setelah mengalami lonjakan lebih dari 10% minggu lalu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Awal Pekan Pasca Komentar Dovish Fed

91% dari produksi minyak mentah, atau senilai 1,65 juta barel per hari, dihentikan saat Badai Ida menuju fasilitas produksi minyak di Teluk Meksiko AS, menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan.

Pada Sabtu tengah hari setempat, ada 290 fasilitas lepas pantai dievakuasi dan 11 kapal pengeboran dipindahkan. Ida menghantam pantai dekat Port Fourchon, Louisiana pada hari Minggu dengan mendarat sebagai badai Kategori 4 yang sangat berbahaya.

Ratusan mil tanggul baru yang dibangun di sekitar New Orleans setelah Badai Katrina sekarang akan diuji.

"Ini adalah salah satu badai terkuat yang mendarat di sini di zaman modern," Gubernur Louisiana John Bel Edwards menyatakan pada konferensi pers.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 27 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Investor Pantau Data Ekonomi Terbaru, Dolar AS Menguat

 

Equityworld Futures - Dolar AS menguat pada penutupan perdagangan karena pelaku pasar mencerna data ekonomi terbaru.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,25 persen pada 93,0530.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1753 dolar AS dari 1,1771 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3695 dolar AS dari 1,3761 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7238 dolar AS dari 0,7279 dolar. 

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi selama sesi AS

Dolar AS dibeli 110,02 yen Jepang, lebih tinggi dari 109,97 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9181 franc Swiss dari 0,9135 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,2684 dolar Kanada dari 1,2598 dolar Kanada.

Departemen tenaga Kerja AS, Kamis melaporkan, pengangguran awal AS, untuk mengukur PHK secara kasar , meningkat 4.000 menjadi 353.000 dalam pekan yang berakhir 21 Agustus. 

Sementara itu pandangan ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan klaim baru akan berjumlah 350.000.

Para investor juga menunggu pidato Jerome Powell karena kepala Fed itu akan berbicara pada hari Jumat selama simposium ekonomi Jackson Hole tahunan Federal Reserve Bank of Kansas City

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 26 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : PP Presisi Dapat Pinjaman Rp200 Miliar untuk Modal Kerja

Equityworld Futures - PT PP Presisi Tbk (PPRE) mendapat fasilitas pinjaman non cash loan atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan cash loan trade dari Bank DKI dengan plafon sebesar Rp200 miliar. Hasil pinjaman akan digunakan perseroan untuk modal kerja.

Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso menjelaskan, dana hasil dari pinjaman tersebut akan digunakan perseroan sebagai alternatif fasilitas pembiayaan dan jaminan keamanan pembayaran sebagai kontraktor jasa pertambangan nikel. Sejauh ini, perseroan diketahui sedang mengerjakan dua jasa pertambangan nikel yakni sebagai jasa pertambangan (mining contractor) pada pertambangan nikel Morowali dan jasa pengembangan tambang (mining development) di Weda Bay Nickel.

Selain itu, perseroan juga tengah menggarap beberapa prospek tambahan jasa tambang nikel lainnya. Benny menambahkan, di samping keberhasilan perseroan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di tengah pandemi, Bank DKI juga tertarik pada rencana bisnis PP Presisi yang akan menjadikan lini bisnis jasa pertambangan sebagai salah satu mitigasi risiko bisnis konstruksi sekaligus sebagai sumber recurring income.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jelang Pertemuan Jackson Hole Fed

“Hal ini, mendorong Bank DKI memberikan fasilitas perbankan kepada PP Presisi,”

Hingga akhir Juli 2021, PP Presisi berhasil membukukan kontrak baru sebanyak Rp3,4 triliun, lebih tinggi di atas rata-rata kontrak baru yang diperoleh entitas anak perusahaan konstruksi lainnya, di samping kemampuan PPRE untuk meningkatkan kinerja keuangan serta menjaga kesehatan keuangan. 

Dengan demikian, PPRE laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 91% menjadi Rp 35,9 miliar sepanjang semester pertama 2021, dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yakni Rp18,8 miliar. EBITDA yang diraih juga mencapai sebesar Rp 463 miliar.

“Di samping itu, kami masih memiliki ruang untuk melakukan leveraging yang cukup besar, mengingat rasio net debt to equity masih di 0,78X,” kata Benny Pidakso.

Sementara Direktur Utama PP Presisi, Rully Noviandar mengatakan, mengacu kepada trend pertumbuhan permintaan nikel yang diikuti oleh tren peningkatan harga komoditas nikel, serta kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki perseroan. Pihaknya, optimis bahwa lini bisnis jasa pertambangan akan berkontribusi sebesar 20% terhadap target pendapatan di tahun 2021.

“Perolehan fasilitas pembiayaan berupa SKBDN dan cash loan trade dari Bank DKI, menandakan bahwa PP Presisi masih memperoleh kepercayaan besar dari perbankan di tengah kinerja industri konstruksi yang belum membaik akibat pandemi.”

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 25 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Kenapa Harga BBM Pertamina Tak Naik di Tengah Lonjakan Minyak Dunia?

Equityworld Futures - Tren harga minyak dunia terus mengalami peningkatan. Jika pada sekitaran Agustus 2020, harga minyak dunia masih berada di kisaran USD42-45 per barel, namun sekarang di level USD70-an per barel pada 2021.

Sebut saja harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) pada Juli 2021 rata-rata mencapai USD 72,17 per barel, naik USD 1,94 per barel dari USD 70,23 per barel pada Juni 2021.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, pada Selasa (24/8/2021) pagi WIB tercatat melonjak USD3,57 atau 5,5 persen, menjadi USD68,75 per barel, setelah menyentuh level terendah sejak 21 Mei di USD64,60 selama sesi tersebut.

Adapun patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Oktober pada waktu yang sama juga melejit USD3,50 atau 5,6 persen, menjadi menetap di USD65,64 per barel.

Mengikuti kenaikan tersebut, sejak awal tahun 2021, penyalur bahan bakar minyak (BBM) swasta seperti Shell, BP, Vivo telah merevisi harga jual BBM Public Service Obligation (PSO) alias BBM non-subsidi yang dijualnya. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Naik di Tengah Kekhawatiran Varian Delta

Namun, tidak demikian dengan BBM non-PSO Pertamina yang disalurkan PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero). Hingga saat ini harga BBM non-PSO Pertamina belum dikoreksi.

Pengamat Energi Sofyano Zakaria menilai, seharusnya Pertamina sudah lama menaikkan harga BBM non-subsidi yang dijualnya.

"BBM seperti Pertalite, Pertamax Series bukanlah merupakan BBM PSO. Jika koreksi harga tidak segera dilakukan, dikhawatirkan Pertamina akan merugi,"

Berdasarkan aturan, kata dia, harga BBM non-PSO produk Pertamina seharusnya selalu dikoreksi naik atau turun berdasarkan harga minyak dunia.

"Ini sama hal nya dengan harga BBM non-PSO Jenis HSD yang selama ini dijual ke industri dan marines yang dijual Pertamina dan badan badan usaha niaga umum lainnya yang harganya dikoreksi setiap tanggal 1 dan 15 pada setiap bulan,"

Sekadar informasi, Presiden Jokowi telah menerbitkan aturan baru soal harga eceran hingga pendistribusian BBM. Aturan yang tertuang dalam Perpres No 69/2021 tentang Perubahan Kedua atas Perpres No 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM ini memungkinkan dilakukannya penyesuaian harga BBM mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

"Tapi lagi-lagi, terbitnya aturan ini tidak serta merta membuat pemerintah merestui kenaikan harga BBM Pertamina." 

 

 

Equityworld Futures

 

Selasa, 24 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kembali Naik, Prospek Permintaan Cerah Pasca Persetujuan Vaksin

Equityworld Futures – Harga minyak kembali naik di Asia usai Amerika Serikat memberikan persetujuan penuh global pertamanya untuk vaksin COVID-19, dan perkiraan peningkatan tingkat vaksinasi akan mengikuti hal tersebut sehingga meningkatkan harapan atas kenaikan permintaan bahan bakar yang lebih tinggi.

Harga minyak Brent kembali naik 0,12% ke $68,45 per barel dan harga minyak WTI juga naik 0,12% di $65,72 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka melonjak lebih dari 5% pada hari Senin setelah mencatat kerugian minggu terbesarnya selama lebih dari sembilan bulan dalam seminggu terakhir.

FDA menindaklanjuti otorisasi penggunaan darurat yang diberikan kepada vaksin dua dosis buatan Pfizer (NYSE:PFE) Inc/BioNTech SE pada Desember 2020 lalu dengan memberikan persetujuan penuh untuk digunakan bagi orang yang berusia 16 tahun ke atas.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun di Tengah Ekspektasi Penundaan Tapering Fed

Harapan meningkat bahwa persetujuan regulator tersebut akan meningkatkan dorongan vaksinasi AS dengan meyakinkan orang Amerika yang tidak divaksinasi terkait keamanan dan kemanjuran suntikan. Dengan lebih banyak pemerintah negara bagian dan lokal, serta pengusaha swasta, yang cenderung mengamanatkan vaksinasi, tujuannya adalah untuk mendorong pemulihan dan pembukaan kembali ekonomi, yang juga akan meningkatkan permintaan bahan bakar.

"Keraguan vaksin di beberapa warga minoritas kemungkinan berakhir sekarang karena FDA telah memberikan sinyal yang jelas. Dengan banyak perusahaan dan lembaga pemerintah yang cenderung menegakkan aturan vaksin, kembali ke perjalanan kantor akan meningkat secara dramatis di musim gugur,"

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) AS, yang akan dirilis hari ini. Di India, negara importir minyak terbesar ketiga di dunia, produksi minyak mentah penyulingan pada Juli mencapai level tertinggi dalam tiga bulan pasalnya rebound permintaan bahan bakar mendukung harga.

Namun, kenaikan cairan hitam itu dibatasi setelah Departemen Energi AS mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya akan menjual hingga 20 juta barel minyak mentah dari cadangan minyak darurat. Penjualan ini dilakukan untuk mematuhi undang-undang yang disahkan dalam beberapa tahun terakhir, dan pengiriman diharapkan berlangsung antara 1 Oktober dan 15 Desember.

 

 

Equityworld Futures

PT Equityworld Futures : Dolar AS Melemah Imbas Lesunya Data Ekonomi

Equityworld Futures - Dolar AS melemah pada akhir perdagangan pada Senin karena pelaku pasar mencerna data ekonomi terbaru.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,58 persen menjadi 92,9582.

Pada akhir perdagangan di New York, euro meningkat menjadi 1,1748 dolar AS dari 1,1695 dolar pada hari sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3729 dolar dari 1,3622 dolar AS pada hari sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7216 dolar AS dari 0,7136 dolar. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Naik, Berlanjutnya Dampak COVID-19 Kurangi Minat Risiko

Dolar AS dibeli 109,68 yen Jepang, lebih rendah dari 109,80 yen Jepang pada hari sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9124 franc Swiss dari 0,9176 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2645 dolar Kanada dari 1,2844 dolar Kanada. 

Reaksi pasar di atas muncul setelah data menunjukkan ekspansi sektor swasta AS melambat tajam di tengah keterbatasan kapasitas dan penyebaran virus varian Delta.

Indeks Output Gabungan PMI (Indeks Pembelian Manajer) AS mencatat 55,4 pada Agustus, turun tajam dari 59,9 pada Juli, perusahaan data yang berbasis di London IHS Markit melaporkan pada hari Senin.

Data IHS Markit terbaru mengenai indeks aktivitas bisnis PMI AS tercatat 55,2 pada Agustus, turun dari 59,9 pada Juli, yang menandakan kenaikan paling lemah dalam output sejak Desember 2020, sementara PMI manufaktur AS berada pada 61,2, turun dari 63,4 pada Juli. 

 

 

Equityworld Futures

Senin, 23 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Dunia Terus Anjlok, Kini di Level Terendahnya Sejak Mei

Equityworld Futures - Harga minyak dunia merosot ke level terendahnya sejak bulan Mei. Ini merupakan pelemahan untuk sesi keenam berturut-turut.

Pelemahan ini dipicu oleh investor yang Khawatir potensi perlambatan permintaan global seiring melonjaknya kasus Covid-19.

Pasar minyak reli sepanjang paruh pertama 2021, tetapi kehilangan sekitar 15 persen sejak awal Juli. Gelombang infeksi virus corona baru-baru ini di seluruh dunia melemahkan aktivitas perjalanan global dan mengancam kegiatan ekonomi, tepat ketika produsen minyak utama bersiap-siap untuk meningkatkan pasokan.

"Tampaknya ada banyak orang yang terjepit dari long position," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Eropa
 

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, anjlok 1,78 dolar AS atau 2,6 persen menjadi menetap di 66,45 dolar AS per barel, setelah menyentuh 65,57 dolar AS per barel, level terendah sejak 21 Mei.

Kontrak teraktif untuk minyak mentah berjangka West Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, ditutup merosot 1,71 dolar AS atau 2,6 persen menjadi 63,50 dolar AS per barel. Di awal sesi, WTI menyusut jadi 62,41 dolar AS per barel, level terendah sejak 21 Mei.

Kedua tolok ukur itu melorot selama enam hari berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang sejak Februari 2020.

Volume Brent berada di atas 330.000 kontrak, sementara volume untuk kontrak WTI teraktif lebih dari 450.000, tertinggi sejak 20 Juli.

Varian Delta virus corona di daerah di mana tingkat vaksin yang relatif rendah mendorong penularan Covid-19, kata Organisasi Kesehatan Dunia. Kematian terkait virus korona melonjak di Amerika Serikat selama sebulan terakhir.

Dolar AS mencapai level tertinggi sembilan bulan, Kamis, sehari setelah risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve menunjukkan penyusun kebijakan sedang mempertimbangkan untuk mengurangi stimulus era pandemi tahun ini.

 

 

Equityworld Futures