
Kepala
Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan pelemahan rupiah
dipicu peningkatan harga minyak dunia. Harga minyak mentah global
kembali naik sekitar 0,11 persen menjadi 106,62 dolar AS per barel hari
ini.
"Pelemahan mata uang juga terjadi pada negara-negara berkembang lainnya merespon harga minyak mentah global," katanya.
Ia
menambahkan, kenaikan harga minyak mentah dunia itu akan membuat
perbaikan neraca transaksi berjalan tertahan dan membuat beban subsidi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa membengkak.
Di
sisi lain, lanjut dia, Bank Indonesia menyatakan bahwa pelemahan mata
uang domestik juga bisa mendorong kinerja ekspor dan berdampak positif
pada neraca perdagangan Indonesia.
"Diperkirakan rupiah berpotensi kembali melemah terutama setelah merespon pernyataan dari Bank Indonesia itu," katanya.
Editor: Maryati
0 komentar:
Posting Komentar