Selasa, 11 November 2014

Ini pesan Presiden Jokowi kepada diaspora di Tiongkok

Beijing (ANTARA News) - "Jangan lupa pulang Indonesia...," pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berbincang sesaat dengan salah seorang Warga Negara Indonesia Ully Hutagalung, di Beijing, Senin malam.


Ully bersama rekan mahasiswa dan pelajar Indonesia di Beijing, telah tiga jam menanti kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo di lobi hotel. Mereka berjajar rapi di lobi, untuk menanti Kepala Negara dan Ibu dari rangkaian kegiatan di sela-sela pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

"Sudah berapa lama, tinggal disini," tanya Presiden Jokowi dengan ramah, sambil menyalami Ully.

"Sebelas tahun," jawab Ully yang mengajar Bahasa Inggris semangat. Sontak Kepala Negara pun menjawab kembali, "lama sekali, jangan lupa pulang Indonesia."

Ully tinggal bersama dua adiknya, salah satunya Yandhy Hutagalung yang tengah menjalankan studi di Beihang University. Usai berbincang sesaat, Presiden pun menuruti permintaan para mahasiswa untuk berfoto "selfi".

Warga negara Indonesia lainnya, Vivien yang telah tinggal selama sembilan tahun di Beijing pun juga mendapat pesan yang sama. "Presiden sangat ramah, humble...dan menginspirasi," kata gadis asal Purwokerto itu.

Dalam pertemuan yang singkat namun hangat itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara, selain menanyakan kabar juga tidak menolak permintaan untuk foto selfi. Usai bersalaman dan mengobrol singkat, para pemuda dan pemudi Indonesia pun saling memperlihatkan hasil jepretan selfi-nya masing-masing.

Sosok Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo memang sangat ditunggu oleh warga Indonesia yang tinggal di Beijing. Kota yang menjadi tempat lawatan pertamanya ke luar negeri untuk menghadiri rangkaian pertemuan penting internasional dari KTT APEC, KTT ASEAN Myanmar) dan G-20 di Brisbane mendatang.

Selain mahasiswa, pemuda dan pemudi Indonesia, Presiden Jokowi dan Ibu Negara juga disambut para Guaqiao, yakni warga keturunan Tionghoa yang terpaksa meninggalkan Indonesia karena krisis politik pada 1960-an, dan tidak bisa kembali ke Indonesia.

Para warga keturunan Tionghoa itu, rata-rata telah berusia 70-80 tahun namun tetap semangat menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara di hotel hingga tiga jam.

Menggunakan kebaya, kemeja batik mereka menyambut dengan menyanyikan lagu "Jayalah Indonesiaku" dan "Indonesia Pusaka".

"Ini adalah bagian dari diaspora Indonesia di Tiongkok, meski mereka telah lama meninggalkan Indonesia, jauh dari Indonesia, namun hati kami tetap dekat dengan Indonesia," kata salah satunya.

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2014

0 komentar:

Posting Komentar