EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini kembali terjungkal. Hingga jeda sesi I saja sudah anjlok 1,82% ke level 5.714,496. Adakah kaitan IHSG anjlok dengan penundaan kenaikan harga BBM Premium?
Menurut Analis Paramita Alfa Sekuritas William Siregar, anjloknya IHSG lebih disebabkan karena pelemahan indeks global. Penyebabnya lantaran kenaikan yield obligasi di AS.
"Yield obligasi menguat yang mengindikasikan perpindahan arus dari pasar modal ke aset yang lebih safety di obligasi AS. Oleh karena itu Wall Street merah semua kemarin,"
Indeks Dow Jones hari ini jatuh 1% ke level 25.264. Lalu Indeks Nikkei 225 turun 4,75% ke 22.549, indeks Hang Seng turun 3,76% ke 25.207, Shanghai Composite Index turun 4,34% ke 2.607 dan Strait Times Index Singapura turun 2,64 ke 3.048.
"Apalagi IMF baru cut pertumbuhan global kan kemarin, karena meningkatnya tensi global. Jadi investor memilih untuk save asetnya sementara di aset dengan resiko minimal, dan kebetulan yield-nya juga naik. Jadi menarik buat Investor,"
Hari ini memang investor asing juga melakukan aksi jual di pasar modal Indonesia. Tercatat net sell asing di seluruh pasar sebesar Rp 606,64 miliar.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali juga memiliki pandangan yang sama. Pasar modal Indonesia terpengaruh dengan anjloknya pasar saham global.
Dia memprediksi hari ini IHSG bergerak dalam rentang support 5.660 dan resistance 5.782. "Support 5.782 tapi sudah lewat, jadi support baru di level 5.660. Resistance yang baru pakai support sebelumnya 5.782,"
Jadi, analis berpendapat, anjloknya IHSG lebih disebabkan karena pelemahan indeks bursa global.
EquityWorld Futures