Jumat, 16 Januari 2015
Nowela diarak keliling Teluk Bintuni Papua Barat
Harga sekilo gula pasir di Bintuni Rp100.000
Kamis, 15 Januari 2015
Pertemuan Lembaga Tinggi Negara
Pertemuan Lembaga Tinggi NegaraPresiden
Joko Widodo (ketiga kanan) dan Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan)
melakukan jamuan makan siang dengan pimpinan lembaga tinggi negara yakni
Ketua MA Hatta Ali (kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kiri), Ketua
MK Arief Hidayat, Ketua BPK Harry Azhar Aziz (ketiga kiri), Ketua KY
Suparman Marzuki (kanan), Ketua DPR Setya Novanto (keempat kanan), dan
Ketua DPD Irman Gusman (kelima kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu
(14/1). Pertemuan rutin tersebut guna membahas berbagai masalah
kenegaraan terkini. (ANTARA FOTO/Setpres-Cahyo Bruri)
Kapal Singapura dan AS akan tinggalkan operasi AirAsia
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry
Bambang Soelistyo mengatakan bahwa kapal bantuan asing dari Singapura
dan Amerika Serikat akan meninggalkan daerah operasi pencarian korban
pesawat AirAsia QZ 8501 mulai Kamis (15/1).
"Besok (Kamis red), kapal Singapura dan kapal Amerika akan meninggalkan operasi pencarian," kata Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu.
Pemulangan dua kapal Singapura dan dua kapal Amerika menandakan berkurangnya kekuatan asing dalam di daerah pencarian.
Namun, menurut dia, pencarian korban AirAsia masih akan dibantu oleh satu kapal asing yang berasal dari Tiongkok.
"Kapal Tiongkok ini baru beberapa hari di sini, selain itu mereka datang dari jauh, jadi masih saya pertahankan untuk tetap membantu," kata Soelistyo.
Kapal Tiongkok tersebut tetap akan diikutsertakan untuk sebanyak-banyaknya menemukan korban pesawat yang diduga masih berada di dalam perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, Basarnas telah melakukan pengurangan bantuan asing sejak Jumat (9/1), dimana kapal bantuan Pemerintah Jepang, yaitu JS Ohnami dan JS Takanami yang berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) dikembalikan.
Selain itu, kapal Rusia serta para penyelamnya dan sebuah kapal Singapura, dikatakan Soelistyo, sudah mulai meninggalkan kegiatan evakuasi korban dan puing Pesawat AirAsia sejak beberapa hari lalu.
Selanjutnya, bantuan pesawat dari Pemeritah Korea Selatan mulai Senin (12/1) juga tidak lagi berpatroli membantu Tim SAR gabungan, yang kemudian disusul dua kapal Malaysia pada Selasa (13/1).
Menurut dia, pengurangan ini dilakukan karena bantuan yang dibutuhkan Tim SAR gabungan telah menurun, sehingga beberapa kapal dari luar negeri sudah dapat meninggalkan area operasi.
Pengurangan yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian ini ditujukan agar pencarian lebih efisien karena kegiatan di lapangan juga akan menurun.
"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," katanya lebih lanjut.
"Besok (Kamis red), kapal Singapura dan kapal Amerika akan meninggalkan operasi pencarian," kata Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Rabu.
Pemulangan dua kapal Singapura dan dua kapal Amerika menandakan berkurangnya kekuatan asing dalam di daerah pencarian.
Namun, menurut dia, pencarian korban AirAsia masih akan dibantu oleh satu kapal asing yang berasal dari Tiongkok.
"Kapal Tiongkok ini baru beberapa hari di sini, selain itu mereka datang dari jauh, jadi masih saya pertahankan untuk tetap membantu," kata Soelistyo.
Kapal Tiongkok tersebut tetap akan diikutsertakan untuk sebanyak-banyaknya menemukan korban pesawat yang diduga masih berada di dalam perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, Basarnas telah melakukan pengurangan bantuan asing sejak Jumat (9/1), dimana kapal bantuan Pemerintah Jepang, yaitu JS Ohnami dan JS Takanami yang berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) dikembalikan.
Selain itu, kapal Rusia serta para penyelamnya dan sebuah kapal Singapura, dikatakan Soelistyo, sudah mulai meninggalkan kegiatan evakuasi korban dan puing Pesawat AirAsia sejak beberapa hari lalu.
Selanjutnya, bantuan pesawat dari Pemeritah Korea Selatan mulai Senin (12/1) juga tidak lagi berpatroli membantu Tim SAR gabungan, yang kemudian disusul dua kapal Malaysia pada Selasa (13/1).
Menurut dia, pengurangan ini dilakukan karena bantuan yang dibutuhkan Tim SAR gabungan telah menurun, sehingga beberapa kapal dari luar negeri sudah dapat meninggalkan area operasi.
Pengurangan yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian ini ditujukan agar pencarian lebih efisien karena kegiatan di lapangan juga akan menurun.
"Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita," katanya lebih lanjut.
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Kompolnas apresiasi Komisi III DPR luluskan Budi Gunawan
Walkot Bekasi ujian SIM B untuk bawa truk sampah
Hizbullah: langkah Charlie Hebdo akan picu lebih banyak "teror"
Rabu, 14 Januari 2015
Serpihan Pesawat
Serpihan PesawatPetugas
memeriksa serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di KRI Banda Aceh di Perairan
Laut Jawa, Selasa (13/1). Tim SAR gabungan berhasil mengangkat CVR dan
selanjutnya tim KNKT akan melakukan investigasi untuk mengetahui
penyebab jatuhnya pesawat. (ANTARA FOTO/Rekotomo)
Sempat dituntut mati, polisi kasus narkoba ini dihukum seumur hidup
Bupati tolak pemberian tunjangan bagi Polhut Nunukan
Selasa, 13 Januari 2015
FDR di KNKT
FDR di KNKTPetugas
menunjukan kotak berisi bagian dari 'blackbox' yang merupakan 'flight
data recorder' (FDR) sesaat setelah kotak tersebut tiba di kantor Komisi
Nasional Keselamatan Transportasi, Jakarta Pusat, Senin (12/1). Tim
gabungan berhasil menemukan FDR pada kedalaman 30 meter pada senin
(12/1) pada pukul 7.11 WIB dan akan selanjutnya akan diinvestigasi oleh
tim KNKT. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)