Equity World Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat 21,45 poin atau 0,36% menjadi 5.914,81. Pada awal perdagangan, indeks dibuka turun 0,34% atau 20,31 poin di level 5.873,05.
Mayoritas sektor saham menguat sehingga membantu mengangkat indeks, dengan sektor properti bertambah 0,86% dan perkebunan naik 0,75%. Sementara koreksi terjadi di sektor konsumer -0,38% dan manufaktur -0,11%.
Dari 486 saham, 234 menguat, 115 stagnan, dan 137 tertekan. Nilai transaksi saham mencapai Rp3,25 triliun dari 4,42 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp25,82 triliun, dengan aksi jual asing Rp1,039 triliun dan aksi beli asing Rp1,013 triliun.
Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi siang Kamis ini, semakin melemah. Rupiah di indeks Bloomberg turun 23 poin atau 0,16% menjadi Rp14.408 per USD, dibanding penutupan Rabu di Rp14.385 per USD.
Data ekonomi AS yang kuat menegaskan kembali harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dua kali lagi pada tahun ini. Sehingga hal tersebut mendorong indeks USD kembali meningkat.
Namun, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa BI akan terus berada di pasar untuk melanjutkan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai kondisi fundamentalnya dengan tetap mendorong bekerjanya mekanisme pasar. Kebijakan tersebut ditopang oleh pelaksanaan operasi moneter yang diarahkan untuk menjaga kecukupan likuiditas baik di pasar valas maupun pasar uang.