EquityWorld Futures - PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan pencapaian kinerja yang telah diaudit untuk tahun 2018 dan membukukan Ebitda (earnings before interest, tax, depreciation and amortization) sebesar USD235,7 juta.
Menurut CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Nico Kanter, hal tersebut terutama didorong oleh peningkatan harga realisasi dan kemampuan untuk menerapkan manajemen biaya yang hati-hati.
Harga realisasi rata-rata pada tahun 2018 lebih tinggi 27% dibandingkan harga tahun 2017. "Kenaikan harga tentunya membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan kami,"
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa apa yang membedakan adalah kemampuan mengelola biaya secara hati-hati. Pada awal 2018, Vale Indonesia meluncurkan program tantangan USD50 juta target pengurangan biaya dalam tiga tahun.
Sejak saat itu, korporat telah melakukan serangkaian inisiatif untuk menghilangkan pemborosan operasional dan untuk meningkatkan efisiensi. Upaya itu telah berhasil menyumbang USD10,8 juta dari target USD50 juta pada tahun 2018.
PT Vale mencatat penjualan sebesar USD776,9 juta di tahun 2018, naik sebesar 23% dibandingkan penjualan di tahun 2017 sebesar USD629,3 juta.
Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel pada tahun 2018 sebesar USD10.272 per ton, naik dari harga tahun 2017 sebesar USD8.106 per ton.
Beban pokok pendapatan Perseroan di tahun 2018 meningkat sebesar USD50,1 juta atau 8% dari USD622,8 juta di tahun 2017 menjadi USD672,9 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar dan batu bara.