Equityworld Futures - Harga emas naik tipis di Asia, tetapi logam kuning akan mengalami penurunan bulanan terbesar sejak September 2021. Investor sekarang menunggu beberapa keputusan kebijakan bank sentral yang akan diumumkan sepanjang minggu ini.
Harga emas berjangka naik tipis 0,03% di $1.785,45/oz. Logam mulia tetap di dekat level $1.779,20 sesi sebelumnya, titik terendah sejak 16 Desember 2021. Harga juga telah turun lebih dari 2% sepanjang bulan Januari.
Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, sedikit melemah 0,13% ke 97,135 pada hari Senin tetapi tetap mendekati level tertinggi 18 bulan selama minggu lalu.
Federal Reserve AS mengisyaratkan kenaikan suku bunga mulai Maret 2022 dalam keputusan kebijakan terbaru, dilansir selama minggu lalu. Investor sekarang menunggu keputusan kebijakan dari Reserve Bank of Australia, yang dijadwalkan pada hari Selasa. European Central Bank dan Bank of England juga akan mengumumkan keputusan kebijakannya.
Di tempat lain di Asia Pasifik, China merilis data pada hari Minggu yang menunjukkan indeks manajer pembelian (PMI) tercatat 50,1, dan PMI non-manufaktur sebesar 51,1 pada bulan Januari.
Di negara tetangga Jepang, data yang dirilis sebelumnya menunjukkan produksi industri berkontraksi sebesar 1% bulan ke bulan, sementara penjualan ritel tumbuh 1,4% untuk periode tahun ke tahun, pada bulan Desember.
Di sisi permintaan, negara pusat utama Asia komoditas ini seperti China mencatat permintaan yang kuat untuk emas fisik selama minggu lalu karena para pembeli bersiap untuk menjalani liburan Tahun Baru Imlek. Di India, pembeli menunda pembelian sebelum rilis angka Anggaran Belanja negara itu, yang akan diterbitkan pada 1 Februari.
Di logam mulia lainnya, perak turun 0,19% di 22,258, sementara platinum naik tipis 0,07%. Palladium turun 0,92% tetapi bakal mencatat kenaikan bulanan terbaik sejak Februari 2008.