This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 06 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Vale Indonesia Bukukan Ebitda USD235 Juta


EquityWorld Futures - PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan pencapaian kinerja yang telah diaudit untuk tahun 2018 dan membukukan Ebitda (earnings before interest, tax, depreciation and amortization) sebesar USD235,7 juta.
Menurut CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Nico Kanter, hal tersebut terutama didorong oleh peningkatan harga realisasi dan kemampuan untuk menerapkan manajemen biaya yang hati-hati.
Harga realisasi rata-rata pada tahun 2018 lebih tinggi 27% dibandingkan harga tahun 2017. "Kenaikan harga tentunya membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan kami," 
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa apa yang membedakan adalah kemampuan mengelola biaya secara hati-hati. Pada awal 2018, Vale Indonesia meluncurkan program tantangan USD50 juta target pengurangan biaya dalam tiga tahun.
Sejak saat itu, korporat telah melakukan serangkaian inisiatif untuk menghilangkan pemborosan operasional dan untuk meningkatkan efisiensi. Upaya itu telah berhasil menyumbang USD10,8 juta dari target USD50 juta pada tahun 2018.
PT Vale mencatat penjualan sebesar USD776,9 juta di tahun 2018, naik sebesar 23% dibandingkan penjualan di tahun 2017 sebesar USD629,3 juta.
Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel pada tahun 2018 sebesar USD10.272 per ton, naik dari harga tahun 2017 sebesar USD8.106 per ton.
Beban pokok pendapatan Perseroan di tahun 2018 meningkat sebesar USD50,1 juta atau 8% dari USD622,8 juta di tahun 2017 menjadi USD672,9 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar dan batu bara.













Senin, 04 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Pasca-Tsunami Palu, Marak Pencurian Kabel Listrik Rugikan Rp200 Juta


EquityWorld Futures - Managemen PLN Area Palu, Sulawesi Tengah, mengaku pencurian kabel listrik di ibu kota provinsi itu dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir ini cukup marak.
"Pasca bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu, banyak kabel listrik milik PT PLN setempat hilang digasak oknum-oknum warga yang tidak bertanggungjawab,"
Dia mengatakan akibat dari banyaknya kabel listrik yang dicuri, PLN mengalami kerugian sekitar Rp200 juta.
Kerugian tersebut terhitung sejak empat bulan pasca bencana alam di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong.
Dia menjelaskan pencurian kabel listrik hanya terjadi di wilayah Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.
Menurut dia, fenomena ini perlu mendapat perhatian semua pihak, termasuk kepolisian karena bisa berdampak terhadap kontinuitas pasokan listrik.
Kalau kabelnya dicuri, otomatis bisa saja tiba-tiba terjadi pemadaman, meski tidak ada gangguan pada mesin pembangkit listrik.
Dia menambahkan sasaran para pencuri kabel listrik adalah gardu yang ada pada travo induk.?
Semua kasus yang terjadi selama ini titik sasarannya ada kabel di gardu/travo induk yang tersebar di sejumlah wilayah permukiman masyarakat di Kota Palu.
PLN dalam mengantisipasi sudah memasang gembok di setiap gardu/travo yang rawan, tetapi tetap mereka bisa jebol. "Ya saya juga heran gemboknya bisa dirusak. Mereka gunakan alat yang canggih,"
PLN juga melibatkan masyarakat sekitarnya untuk sesekali melakukan razia, terutama pada malam hari. Selain telah melaporkan pencurian tersebut kepada pihak berwajib. "Kita berharap bisa menangkap para pelakunya,"
Lebih jauh ia mengatakan semua wilayah di Sulawesi Tengah yang mengalami dampak bencana alam sehingga aliran listrik terputus, kini sudah seluruhnya kembali menikmati penerangan listrik PLN.
Dia menegaskan tidak ada lagi wilayah terdampak gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang tidak menikmati penerangan listrik pada malam hari.
PLN bersama-sama dengan para relawan peduli bencana alam telah berhasil memperbaiki semua tiang dan jaringan listrik yang porak-poranda akibat bencana alam tersebut.













Jumat, 01 Februari 2019

PT EquityWorld Futures : Peluang Menguatnya Rupiah Tahun Ini Lebih Besar


EquityWorld Futures - Kantor Staf Presiden (KSP) meyakini peluang penguatan nilai tukar Rupiah dalam beberapa waktu ke depan masih sangat terbuka, dari posisi perdagangan saat ini di Rp13.980 per dolar AS, karena tingginya kepercayaan pelaku pasar global terhadap fundamental ekonomi domestik.
"Ekspetasi bahwa kenaikan suku bunga bank sentral AS, Fed, akan lebih sabar membantu penguatan itu, ditambah Indonesia menjadi radar investor global,"
Dia mengatakan sepanjang awal tahun investasi portofolio sudah terbukti kian deras, baik ke pasar obligasi dan juga saham. Hal itu juga tidak lepas dari menariknya profitabilitas di pasar saham, yang ditunjukkan dengan rasio pendapatan dari harga saham. Pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2018 yang mencapai 12,9% (yoy) juga menopang kepercayaan investor asing.
"Indonesia adalah salah satu radar investor global untuk jadi sasaran dana-dana masuk, karena dilihat dari 'price earning ratio' dan satunya lagi 'earning growth' itu di Indonesia masih kompetitif. Jadi 'why not', kamu taruh uangnya lagi di Indonesia,"
Selain dari domestik, pemicu penguatan rupiah adalah pernyataan Fed yang semakin menekankan bahwa kenaikan suku bunga acuan di negara Paman Sam tidak akan agresif.
Mengutip pidato Gubernur Fed Jerome Powell, bank sentral AS akan menggunakan pendekatan yang lebih "sabar" untuk kenaikan suku bunga. Saat ini, suku bunga acuan Fed atau Fed Funds Rate berada di kisaran 2,25%-2,5%.
"Maka itu saya perkirakan dana asing akan terus mengalir dan semakin memperkuat Rupiah,"
Dia menjamin pemerintah akan menjaga iklim kondusif perekonomian domestik di tahun politik ini untuk memelihara kepercayaan pelaku pasar. "Tapi yang pasti, ekonomi Indonesia akan selalu diupayakan berjalan semakin baik, dan kinerja dunia usaha akan berbanding lurus dengan itu, sehingga dana global akan mengalir masuk,"
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut walau kondisi perekonomian nasional pada tahun 2018 menghadapi penuh tantangan, namun pergerakkan nilai tukar (kurs) Rupiah masih mampu menyesuaikan diri dari gejolak tersebut walau sempat mengalami naik turun. Sri Mulyani bahkan menyebut, fluktuasi naik turunnya nilai tukar bukan karena lemahnya fundamental ekonomi namun hal tersebut menunjukkan kekuatan rupiah menghadapi gejolak.
“Fleksibilitas Rupiah bukan tanda kelemahan, justru menunjukkan kemampuan Indonesia mengabsorb shock melalui adjustment dari nilai tukar,” 
Menurutnya, pergerakkan kurs yang menyesuaikan gejolak ekonomi dunia merupakan bagian dari daya tahan perekonomian sebuah negara. “Fleksibilitas merupakan bagian dari daya tahan perekonomian, selama kita mampu jaga fleksibilitas tidak menjadi volatilitas yang terlalu ekstrim,”
Dirinya menyebut, saat ini sebagian perekonomian dunia masih didominasi oleh kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral AS, The Fed. Dimana kebijakan normalisasi moneter oleh The Fed itu berimbas pada semua mata uang negara di dunia, terlebih pada negara emerging market.













Kamis, 31 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Rupiah Bisa Bertahan di Rp13.000/USD hingga Akhir Tahun?


EquityWorld Futures - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan tembus level Rp13.900 per USD pada jeda perdagangan siang hari ini.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Denni Puspa Purbasari mengatakan, meskipun bisa tembus Rp13.900 per USD, dirinya tidak bisa memastikan apakah nilai tukar mata uang Indonesia ini bisa bertahan di level kisaran Rp13.000 per USD. Karena menurutnya, pasar dan pergerakan nilai tukar bergerak secara dinamis.
"Oh tidak bisa dijawab seperti itu (fundamentalnya di level berapa) karena itu very dinamic (sangat dinamis pergerakannya),"
Menurut Denni, yang bisa pemerintah lakukan sekarang adalah tetap menjaga agar ekonomi tetap baik seperti sekarang, sehingga minat invetor asing maupun lokal untuk menaruh uangnya di Indonesia terus meningkat.
"Tetapi yang pasti kita tahu jika ekonomi Indonesia keeps doing very well. Global funds akan mengalir masuk, jadi pengelolaan ekonomi makro kita harus baik predictable, favorable,"
Sebab menurut Denni, penguatan Rupiah belakangan ini disebabkan adanya kepercayaan invetsor asing terhadap ekonomi Indonesia. Hal tersebut terlihat dari modal asing yang masuk ke Indonesia cukup besar.
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing per 24 Januari 2019 mencapai Rp19,2 triliun. Adapun rinciannya adalah Rp12,07 triliun masuk lewat pasar saham, Rp8,02 triliun ke Surat Berharga Negara (SBN) dan sisanya ke instrumen lainya.
"Indonesia adalah salah satu radar investor global untuk jadi sasaran dana (asing) masuk,"
Menurut Denni, ada beberapa hal yang membuat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia cukup besar. Salah satunya adalah karena tidak lagi agresifnya Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikan suku bunganya (Fed Fund Rate/FFR) pada tahun ini.
The Fed sendiri diprediksi hanya akan menaikan suku bunga acuannya sebanyak 2 kali saja pada tahun ini. Hal tersebut terbukti pada awal 2019 ini, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 2,25% hingga 2,50%.
"Barusan The Fed mengatakan bahwa akan gradually menaikkan, akan lebih patient,"
Menurutnya, keputusan tersebut membuat para investor asing mengalihkan aliran modalnya ke negara-negara lain. Salah satunya adalah Indonesia yang dinilai memiliki potensi yang cukup besar jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi.
"Dan kita tahulah aliran capital tidak mengalir kesana (Amerika Serikat). Jadi banyak mengalir ke potensi ekonomi-ekonomi dunia".














Rabu, 30 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Akhirnya IHSG Menguat 8 Poin ke 6.445


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 8,92 poin atau 0,13% ke 6.445,40.
Membuka perdagangan, ada 25 saham menguat, 7 saham melemah, dan 13 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp37,24 miliar dari 9,23 juta saham diperdagangkan.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) naik Rp48 atau 14,55% ke Rp378, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik Rp150 atau 4,24% ke Rp3.690 dan saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) naik Rp4 atau 4,08% ke Rp102.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) turun Rp80 atau 5,37% ke Rp1.410, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun Rp500 atau 3,88% ke Rp12.375 dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun Rp25 atau 3,62% ke Rp665.













Selasa, 29 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Sri Mulyani Minta DJP Kerja Keras Tingkatkan Kualitas Data Wajib Pajak

EquityWorld Futures – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk mengoptimalkan pencarian informasi dari berbagai sumber yang kredibel dan relevan. Hal ini, guna untuk meningkatkan kualitas informasi data wajib pajak (WP).
Hal tersebut disampaikan pada acara Laporan Kinerja dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Tahun 2018 dan Penandatangan Komitmen Kinerja serta Piagam Manajemen Risiko Kemenkeu Tahun 2019.
“Kita (Indonesia masih) disebut sebagai negara yang berkembang karena (antara lain) data belum well-established, (data) masih mudah dimanipulasi. DJP memang harus kerja lebih keras untuk verifikasi,” 
Oleh karena itu, Menkeu memberikan arahan agar DJP menggali dan mengoptimalkan pencarian informasi dari berbagai sumber yang kredibel dan relevan antara lain melalui e-KTP, data gabungan Pajak dan Bea Cukai, Automatic Exchange of Information (AEOI) dan akses informasi ke sektor keuangan.
“Dengan e-KTP satu single identity, dengan membuat lebih konsisten antara pajak dengan bea cukai menjadi satu ID, kemudian kita punyai AEOI, kita punya akses informasi (ke sektor jasa keuangan). Yang paling aman (informasi paling kredibel) adalah dari AEOI dan financial sector dan pasar modal,”

Dalam kesempatan tersebut, sebagai bentuk apresiasi pimpinan diberikan penghargaan kepada tiga unit eselon I di lingkungan Kemenkeu yang dinilai terbaik dalam mengelola kinerjanya berdasarkan survei kepada para pegawai. Ketiga unit eselon I tersebut adalah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), Sekretariat Jenderal (Setjen) dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menkeu didampingi Wamenkeu Mardiasmo kepada para pimpinan unit eselon I tersebut yaitu yaitu Dirjen Perbendaharaan Marwanto sebagai juara I, diikuti berturut-turut oleh Sekjen Hadiyanto dan Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatawarta. Acara ditutup dengan penandatangan Komitmen Kinerja, Kontrak Kinerja Kemenkeu I dan Piagam Manajemen Risiko Wide I oleh Menkeu, Wamenkeu dan seluruh pimpinan unit eselon I di lingkungan Kemenkeu.













Senin, 28 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Pemerintah Amerika Kembali Dibuka, Rupiah Tetap Perkasa


EquityWorld Futures - Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani menilai dibukanya kembali pemerintahan Amerika Serikat akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Khususnya bagi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang diprediksi akan menguat.
Menurut Aviliani, menguatnya nilai tukar Rupiah dikarenakan pasar (market) masih menimbang untuk menaruh uangnya di Amerika Serikat. Pasalnya, mereka menilai jika perekonomian Amerika Serikat masih belum stabil.
"Mungkin Rupiah tidak melemah lagi,"
Meskipun sudah kembali dibuka, namun perekonomian Amerika Serikat belum betul-betul membaik. Karena masih akan ada friksi-friksi politik yang membuat perekonomian Amerika Serikat belum stabil.
"Jadi aliran dana sudah mulai masuk Indonesia lagi. Jadi kalau nanti tidak shutdown, belum tentu dipenuhi juga anggarannya, Demokrat sekarang cukup kuat juga. Jadi akan ada banyak friksi-friksi yang membuat ketidakpastian," 
Menurutnya, kondisi tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia. Karena adanya friksi ini bisa membuat aliran modal asing keluar dari Amerika Serikat dan masuk ke Indonesia.
"Jadi saya rasa ini momentum bagus buat kita untuk itu,"
Apalagi beberapa market pun mulai melakukan ancaman kepada pemerintah Amerika serikat. Dilaporkan beberapa investor meminta bunga tinggi untuk meminta kepastian jika ekonomi Amerika Serikat baik-baik saja.
"Saya lihat orang sekarang di AS sudah minta bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu 2 tahun dibandingkan 10 tahun. Itu ciri-ciri negara bisa jadi krisis atau resesi karena kalau jangka pendek berarti dia melihat ada ketidakpastian di AS," 
Sebagai informasi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju mengakhiri penutupan sebagian pemerintahan AS atau shutdown AS yang sudah berlangsung selama 35 hari. Dia setuju membuka penutupan pemerintahan AS tanpa mendapatkan dana yang dia minta dari kongres untuk tembok perbatasan.












Jumat, 25 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Jelang Merger dengan Bank Sumitomo, BTPN Bukukan Laba Rp2,2 Triliun


EquityWorld Futures - Sepanjang tahun 2018 kemarin, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan laba bersih Rp2,257 triliun atau naik 58,83% dibanding tahun 2017 sebesar Rp1,421 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Melansir Harian Neraca, Selain itu, perseroan juga membukukan pendapatan bunga dan syariah bersih Rp9,6 triliun atau naik 1,06% dibanding tahun 2017 sebesar Rp9,52 triliun.
Sedangkan pendapatan selain bunga tercatat Rp798,6 miliar atau naik 22,39% dibanding tahun 2017 sebesar Rp652,6 miliar. Pada sisi beban operasional selain bunga Rp7,29 triliun atau turun 10,88% dibanding tahun 2017 sebesar Rp8,18 triliun.
Pada akhir 2018, total kredit tercatat Rp60,85 triliun atau naik 2,7% dibanding tahun 2017 sebesar Rp59,29 triliun. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp63,2 triliun atau naik tipis dibanding tahun 2017 sebesar Rp62,6 triliun, sehingga aset tercatat Rp101,9 triliun. Sementara itu rasio kecukupan modal atau KPPM 25,25% atau naik dari akhir tahun 2017 sebesar 24,64%, NPL net naik menjadi 0,51% dari akhir tahun 2017 sebesar 0,41% dan LDR tercatat 96,18%.
Sebagai informasi, perseroan merencanakan pada 1 Februari 2019 akan efektif merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Di mana proses penggabungan mengalami revisi dari target awal. Pertimbangannya untuk percepatan tanggal pesetujuan dan penerimaan Menkumham karena proses perizinan dengan instansi berwenang yang masih berlangsung.













Kamis, 24 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Jadi Menkeu Terbaik Dunia, Sri Mulyani: Utang Dicatat Teliti dan Hati-Hati


EquityWorld Futures - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan kunci menjadi Menkeu Terbaik dunia, di antaranya dengan teliti mengelola instrumen utang di Indonesia. Mantan Direktur Bank Dunia itu juga mengaku, selalu mengingat salah satu ayat suci Al-quran yakni Al-Baqarah mengenai utang piutang
"Waktu luncurkan beasiswa santri saat itu kan ada yang mengaji bagus banget. Ayatnya itu mengatakan mencatatlah utang secara teliti dan hati-hati. Saya mengikutinya, kalau saya enggak mengikuti itu, enggak mungkin saya jadi menteri terbaik di dunia,"
Dia pun mempersilakan siapa pun mengkritik pemerintah soal utang. Sri Mulyani menambahkan pemerintah menerima setiap kritikan sebagai masukan untuk selalu hati-hati dalam pengelolaan utang agar tidak membuat masyarakat resah.
Masyarakat jangan dibuat resah dengan isu-isu seperti itu. Kalau ada kritik mengatakan kita harus lebih baik dan hati-hati, saya terima dan memang itu yang kita lakukan,"
Dia juga meminta jangan mengatakan utang pemerintah saat ini masuk dalam kondisi mengkhawatirkan. Bagi Sri Mulyani pernyataan itu menunjukkan sikap yang tidak bertanggungjawab.
"Namun jika ingin memberikan suatu persepsi seolah-olah ini suatu petaka dan suatu yang gawat, saya rasa itu adalah sikap-sikap yang tidak bertanggung jawab".













Rabu, 23 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Penerimaan Pajak 2018 Meleset dari Target, Sri Mulyani Siapkan Amunisi


EquityWorld Futures  - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak tahun 2018 mencapai Rp1.315,93 triliun. Jumlah ini meleset atau hanya tercapai 92,41% dari target yang ditetapkan APBN 2018 sebesar Rp1.424 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan wejangan sebagai modal awal tahun kepada para pimpinan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di acara Rapat Pimpinan Nasional. Dia pun mengatakan akan menyiapkan amunisi agar penerimaan pajak lebih tinggi di tahun 2019.

Salah satunya meminta para pimpinan untuk mulai menyiapkan amunisi dalam menghadapi tantangan tahun 2019. Pertama, pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia yang mungkin mempengaruhi basis pajak, pimpinan harus mampu membuat strategi agar rembesan dari luar negeri dapat masuk ke dalam negeri.

Kedua, tahun 2019 kenaikan suku bunga diperkirakan tidak akan terjadi secepat dan sepasti 2018. Namun apabila terjadi pelemahan yang cukup signifikan di semester dua, maka ada kemungkinan suku bunga turun. Oleh karena itu, pimpinan DJP yang memiliki basis pajak sektor finansial harus mulai mereviu dampaknya.

“Kredit growth menurut OJK diperkirakan masih tumbuh 13%. Kalau benar, ini pertumbuhan yang cukup dan terkuat selama 5 tahun. Maka Anda yang didorong pertumbuhan kredit perbankan akan relatif stabil. Seluruh Kepala Kantor yang basis pajaknya didukung oleh kredit perbankan masih aman tahun ini,”

Sambung dia menambahkan, penerimaan pajak yang mencapai 92,41% dengan tingkat pertumbuhan 14,33% merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2012. Untuk tahun 2019, Menkeu meminta seluruh pimpinan fokus menata apa yang perlu ditingkatkan agar dapat mencapai penerimaan pajak dengan pertumbuhan 20%.

“Kita sekarang menatap tahun 2019 dengan fokus yang sama, namun mata kita, pikiran kita harus terbuka karena tantangannya akan berbeda, dinamikanya akan lain. Oleh karena itu, Anda harus mulai melihat dengan mata tajam apa yang akan terjadi di 2019 yang berbeda dengan tahun lalu”.






















EquityWorld Futures

Selasa, 22 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Tanggapi Prabowo, Sri Mulyani: Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Haiti


EquityWorld Futures - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibanding dengan Haiti. Hal ini menanggapi pernyataan Calon Presiden (Capres) RI Nomor Urut 2 Prabowo Subianto yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Prabowo kala itu menyamakan ekonomi Indonesia dengan Haiti. Bahkan, dia menyebut bahwa Haiti merupakan salah satu negara bagian di Benua Afrika. Padahal, semua orang tahu bahwa Haiti merupakan salah satu negara bagian di Benua Amerika.

Wanita yang akrab disapa Ani ini mengaku pernah berkunjung langsung ke Haiti saat dirinya menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Oleh sebab itu, dia bisa memberikan kesimpulan bahwa ekonomi Indonesia sangat jauh lebih baik dari Haiti.

‎"Saya sudah pernah ke sana dua kali waktu masih di Bank Dunia‎‎. Negara di Kepulauan Karibia, cuma 1 pulau, berbatasan dengan Republik Dominika. Dia disebut fragile state. Itu adoh (jauh) banget, baik jarak maupun perbandingannya," 

Sementara jika dibanding dengan Singapura, dia mengakui bahwa pendapatan per kapita Indonesia jauh lebih rendah dibanding Singapura. Namun, dari sisi tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia dan Singapura sangat berbeda, mengingat wilayah Indonesia jauh lebih luas dibanding Singapura.

"Singapura itu pendapatan per kapitanya USD70 ribu, among the highest in the world (di antara yang tertinggi di dunia). Kalau kita ngomong pendapatan per kapita, kita kalah jauh. Tapi tantangan kita jauh lebih besar," 

Hal ini terbukti jika Singapura membangun jalan tol sepanjang 750 kilometer (km) seperti Indonesia, maka jalan tol yang bisa dibangun di Singapura sudah mencakup seluruh wilayah di negara tersebut. Sementara Indonesia hanya untuk wilayah di Pulau Jawa saja. "Kalau bangunan jalan tol, kita sudah bangun ribuan jalan tol. Kalau Singapura ke atas bawah sudah semua. Kalau kita baru di Jawa saja".






















EquityWorld Futures 

Senin, 21 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Ekonomi China Tumbuh Melambat Jadi 6,4% di Akhir 2018


EquityWorld Futures - Ekonomi China terus melambat, bahkan hingga kuartal terakhir tahun 2018 seperti ditunjukkan data resmi pemerintah untuk kemudian memicu kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekonomi global. Dalam tiga bulan terakhir tahun kemarin hingga Desember, ekonomi China tumbuh 6,4% dari tahun sebelumnya, atau turun dari 6,5% pada kuartal sebelumnya.

Sepanjang satu tahun penuh, ekonomi China telah meningkat 6,6% namun raihan tersebut berada dalam tingkatan paling lambat sejak 1990. Data ini sejalan dengan perkiraan tetapi menggarisbawahi kekhawatiran baru-baru ini tentang melemahnya pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia. Tingkat ekspansi China telah meningkatkan kecemasan tentang dampak potensial pada ekonomi global. 

Perang dagang dengan AS telah menambah prospek suram. Ditambah angka resmi yang dirilis hari Senin menunjukkan tingkat pertumbuhan kuartalan terlemah sejak krisis keuangan global. Sementara pengamat China menyarankan agar berhati-hati dengan angka PDB resmi Beijing, data tersebut dipandang sebagai indikator yang berguna untuk lintas pertumbuhan negara.

Peringatan Perlambatan

Pertumbuhan Negeri Tirai Bambu -julukan China- telah mereda selama bertahun-tahun, tetapi kekhawatiran atas laju perlambatan di China telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena perusahaan membunyikan alarm atas kondisi pasar. Awal bulan ini Apple memperingatkan pelemahan tajam atas penjualan di China yang diyakini bakal menekan pendapatan.

Produsen mobil dan perusahaan lain juga telah berbicara tentang dampak perang dagang dengan AS. Pemerintah China telah mendorong pergeserab dari pertumbuhan yang didorong ekspor untuk lebih bergantung pada konsumsi domestik. Pembuat kebijakan di Beijing telah meningkatkan upaya dalam beberapa bulan terakhir untuk mendukung ekonomi.

Langkah-langkah untuk meningkatkan permintaan termasuk mempercepat proyek-proyek konstruksi, memotong beberapa pajak, dan mengurangi tingkat cadangan yang perlu dimiliki bank. Ekonom Capital Economics China yakni Julian Evans-Pritchard mengatakan ekonomi Tiongkok tetap lemah pada akhir 2018 "tetapi bertahan lebih baik daripada yang dikhawatirkan banyak orang".

























EquityWorld Futures

Jumat, 18 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Janji Kerek Rasio Pajak Jadi 16%, Ekonom Sebut Prabowo Tak Konsisten


EquityWorld Futures - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres dan Cawapres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berjanji untuk menaikkan rasio pajak (tax ratio) Indonesia hingga di level 16%. Hal ini guna menambah gaji PNS dan aparat penegak hukum yang diungkapkannya dalam Debat Perdana Pilpres 2019 semalam.

Direktur Eksekutif Center Indonesia for Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menilai, hal tersebut kontradiktif dan inkonsisten, karena di lain pihak Prabowo-Sandi juga mengusulkan penurunan tarif pajak penghasilan (PPh), baik PPh Badan maupun orang pribadi. Termasuk penghapusan pajak bumi dan bangunan (PBB) rumah pertama, penghapusan pajak sepeda motor, dan pembebasan pajak UMKM pelaku bisnis digital untuk dua tahun pertama. 

"Artinya, hasrat menggenjot tax ratio dalam jangka pendek jelas hanya bisa bertumpu pada kenaikan tarif pajak, bukan sebaliknya. Penurunan tarif pajak dalam jangka pendek akan menurunkan penerimaan, apalagi tingkat kepatuhan kita masih rendah dan basis pajak kita belum bertambah signifikan,"

Menurutnya, yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI saat ini sudah tepat dengan mengarahkan target Nawacita 16% ke rasionalitas sesuai konteks dan tantangan di lapangan. Targetnya rasio pajak 15% tahun 2020. Caranya dengan melakukan tax reform seperti perbaikan regulasi, proses bisnis, sistem administrasi, tata organisasi, dan SDM dengan target tax ratio menaik secara gradual-proporsional. 

"Pertimbangannya, membangun sistem pajak pertama-tama harus membangun ekosistem dan environment yang kondusif, agar racikan antara peningkatan kepatuhan wajib pajak, perbaikan kualitas regulasi, penyempurnaan administrasi, peningkatan mutu sumber daya, dan perbaikan iklim berusaha berjalan beriringan."






















EquityWorld Futures

Kamis, 17 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Dana Inalum untuk Beli Freeport Jelas dan Tanpa Agunan


EquityWorld Futures - Holding Industri Pertambangan PT Inalum (Persero) berhasil meningkatkan kepemilikan perusahaan di PT Freeport Indonesia (PTFI) dari 9.36% menjadi 51.2% pada Desember tahun lalu melalui pembiayaan yang berasal dari institusi finansial ternama dunia. 

Dalam dokumen yang diterbitkan Inalum, tertera penjelasan bahwa BNP Paribas dari Perancis, Citigroup dari Amerika Serikat dan MUFG dari Jepang menjadi koordinator underwriter dalam penerbitan obligasi global Inalum pada November tahun lalu. CIMB dan Maybank dari Malaysia, SMBC Nikko dari Jepang dan Standard Chartered Bank dari Inggris sebagai mitra underwriter.

Dalam dokumen tersebut juga dijelaskan bahwa tidak ada asset atau saham Inalum dan anak usaha, termasuk PTFI, yang digadaikan ketika perusahaan menerbitkan obligasi global senilai US$ 4 miliar di mana US$ 3.85 miliar atau Rp55 triliun digunakan untuk pembayaran saham PTFI dan sisa US$ 150 juta untuk refinancing. 

"Saya rasa Freeport pun dulu tidak percaya bahwa kita bakal dapat pendanaannya. Sekarang seluruh dunia percaya kita, terus kenapa orang kita nggak percaya. Dan jangan takut bahwa ini nggak bisa bayar. Lho yang nggak bisa bayar siapa. Seluruh dunia percaya kita bisa bayar, kenapa kita minder," 

Orias saat ini menjabat sebagai wakil direktur utama PTFI. Obligasi Inalum terdiri dari dari empat seri dengan dengan masa tersingkat 3 tahun dan paling lama 30 tahun dengan tingkat kupon rata-rata sebesar 5.991%. Menurut dokumen Inalum, tidak ada asset yang digadaikan untuk penerbitan Global Bond ini. Inalum mendapatkan rating Baa2 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch. Bond ini telah terdaftar di Singapore Exchange Securities.

Penerbitan obligasi ini lebih kompetitif dan stabil dibanding dengan pinjaman dari sindikasi perbankan asing. Jika lewat perbankan akan ada resiko suku bunga yang dapat melonjak di saat ketidakpastian ekonomi global, dan juga untuk jangka panjang biasanya bank meminta jaminan. 

Mengapa Inalum tidak mengambil pembiayaan dari dalam negeri? Karena menurut dokumen Inalum, perusahaan tidak ingin ada uang yang keluar dari Indonesia dan mengakibatkan terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah.

Inalum mengeluarkan Rp55 triliun untuk membeli tambang PTFI dengan kekayaan senilai Rp2,400 triliun hingga 2041. Setelah 2022, laba bersih PTFI diproyeksikan sebesar Rp29 triliun per tahun berdasarkan asumsi yang konservatif.






















EquityWorld Futures

Rabu, 16 Januari 2019

PT EquityWorld Futures : Neraca Perdagangan Defisit, Indef Sarankan Investasi Migas


EquityWorld Futures - Defisit neraca perdagangan 2018 yang disebabkan oleh besarnya impor migas, membuat ekonom Indef, Bhima Yudistira, menyarankan pemerintah untuk mendorong investasi migas. Sehingga dapat mendorong peningkatan lifting minyak.

"Jadi solusi mengatasi defisit neraca perdagangan dengan menciptakan investasi migas yang berkualitas khususnya dibidang eksplorasi," 

Menurut dia, sejatinya pemerintah telah memiliki kebijakan untuk menekan angka impor migas melalui percepatan B20. Namun masih ada kendala dalam pasokan bahan baku FAME dan kesiapan user Non-PSO dalam menyerap B20.

"Dan pemerintah juga sebaiknya segera menunda proyek infrastruktur yang memiliki kontribusi tinggi terhadap impor bahan baku dan barang modal. Terakhir dari sisi ekspor, kuncinya adalah hilirisasi industri."























EquityWorld Futures