This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 19 Juni 2019

PT EquityWorld Futures : Dolar Tertekan, Rupiah Menguat ke Rp14.269 per USD


EquityWorld Futures - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat hingga akhir perdagangan hari ini. Rupiah kini berada di level Rp14.200-an per USD.
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 56 poin atau 0,39% ke level Rp14.269 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.261 per USD – Rp14.275 per USD.
YahooFinance juga mencatat mata uang Garuda itu menguat 55 poin atau 0,38% ke level Rp14.265 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.231 per USD – Rp14.275 per USD pada hari ini.
Penguatan Rupiah ini mengabaikan kurs dolar Amerika Serikat (AS) yang sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang sedang berlangsung.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,08% menjadi 97,6414 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1194 dolar AS dari 1,1217 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2560 dolar AS dari 1,2537 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6874 dolar AS dari 0,6851 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,44 yen Jepang, lebih rendah dari 108,57 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0000 franc Swiss dari 0,9987 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3382 dolar Kanada dari 1,3415 dolar Kanada.

Selasa, 18 Juni 2019

PT EquityWorld Futures : Harga Emas Beranjak Naik, Semua Mata Tertuju pada Fed


EquityWorld Futures - Harga emas beranjak naik pada hari Selasa di sesi Asia dan para pedagang menunggu pertemuan Federal Reserve yang sangat diantisipasi yang akan dimulai hari ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus, diperdagangkan di divisi Comex Bursa Perdagangan New York, meningkat 0,2%, pada $1,345,35 per ons pada pukul 11.43 WIB.
Meskipun Fed diharapkan tidak akan mengubah suku bunga pada keputusan kebijakan Rabu waktu setempat, analis secara luas mengharapkan kepala bank sentral AS Jerome Powell bakal menyajikan pandangan yang lebih dovish.
"Tidak ada yang secara serius mengharapkan Fed untuk melonggarkan ikat pinggang pada pertemuan (Juni) ini, meskipun ada pelemahan dalam harga konsumen inti di bulan Mei," sebut Fawad Razaqzada, analis FOREX.com di London. "Namun, apa yang kami dan sebagian besar analis lainnya harapkan adalah bahwa Fed mungkin akan menggunakan pertemuan ini untuk mempersiapkan pasar untuk menghadapi potensi pemangkasan di bulan Juli dan mungkin pertemuan September dan/atau Desember."


Suku bunga yang lebih rendah membuat aset safe haven seperti emas, yang tidak menghasilkan bunga, lebih menarik saat membebani dolar.
Dolar yang lebih lemah juga disebut sebagai penghadang laju harga emas hari ini. Indeks Dolar AS, yang mengukur enam mata uang utama, melemah 0,1% menjadi 96,965.
Sementara itu, ketegangan geopolitik juga telah mendukung logam safe-haven tanpa ada tanda-tanda potensi penurunan eskalasi perdagangan.
Pada hari Minggu, Sekretaris Perdagangan A.S. Wilbur Ross menekankan bahwa Presiden A.S. Donald Trump "sangat senang" untuk tetap dengan strategi tarifnya saat ini.
Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa Trump dan Presiden China Xi Jinping bakal bertemu pada pertemuan G-20 mendatang untuk membahas masalah-masalah terkait perdagangan, tetapi China sejauh ini belum mengonfirmasi bahwa Xi akan hadir pada pertemuan tersebut.
Trump mengatakan pekan lalu bahwa kesepakatan perdagangan hanya akan ditandatangani jika China kembali kepada ketentuan yang disepakati awal tahun ini.

Senin, 17 Juni 2019

PT EquityWorld Futures : Anak Usaha Dewata Freight Bidik Kontrak Rp100 Miliar


EquityWorld Futures - Kejar pertumbuhan pendapatan lebih besar lagi, PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) melalui anak usahanya mengincar kontrak jangka panjang senilai Rp100 miliar.
“Kami sedang proses mengejar kontraknya, harapan kami bisa support sampai dengan Rp100 miliar di tahun 2020,” 
Disampaikannya, kontrak jangka panjang tersebut meliputi bisnis pengangkutan komoditas seperti nikel, bijih besi dan batu bara. Untuk mengejar kontrak tersebut, perseroan sedang menyiapkan tambahan armada kapal tongkang baru. Dalam menggarap kontrak itu, kata Nurhasanah, perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp97 miliar untuk pembelian armada kapal baru, serta memperkuat permodalan perseroan.


Asal tahu saja, tahun ini perseroan mengincar realisasi kontrak senilai Rp347 miliar, target tersebut ditetapkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi kontrak pada tahun sebelumnya yakni Rp80 miliar.
Sementara pendapatan tahun ini ditargetkan tumbuh 84% atau Rp347 miliar. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan target pendapatan pada 2018 yakni Rp187 miliar.Pendapatan tersebut diproyeksi disumbang oleh kontribusi dari lini bisnis transportasi sebesar 71%, logistik 20%, dan usaha bisnis yang lain sebesar 9%.
Kemudian hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen atas laba bersih perseroan pada tahun buku 2018. Kata Nurhasanah, dividen diputuskan sebagai laba ditahan perseroan karena digunakan untuk memperkuat modal. Selain itu, pemegang saham memberikan restu kepada perseroan untuk melakukan aksi rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 280 juta saham.

Adapun mata acara lainnya yang mendapatkan restu pemegang saham yakni persetujuan atas pengambilalihan saham PT Atlas Dayana Kapital oleh perseroan sebanyak 51%. Restu tersebut diikuti dengan persetujuan melakukan setoran modal ke Atlas Dayana Kapital untuk memperkuat modal kerja.
Selanjutnya, Atlas Dayanan Kapital akan meneruskan anggaran modal ke anak usahanya yakni PT Baruna Berkah Adhiguna (BBA) guna mengejar kontrak baru dan memperkuat modal kerja.

Jumat, 14 Juni 2019

PT EquityWorld Futures : IHSG Dibuka Anjlok 1% ke 6.068


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tertekan pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG anjlok 66 poin atau 1,08% ke 6.068,96.

Pada pembukaan perdagangan, 25 saham menguat, 135 saham melemah, dan 99 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp148,8 miliar dari 472,7 juta lembar saham diperdagangkan.

BACA JUGA : PT EQUITYWORLD FUTURES : HARGA EMAS NAIK 1% KE LEVEL USD1.300 PER OUNCE

Indeks LQ45 turun 13,76 poin atau 1,4% menjadi 947, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 8,51 poin atau 1,3% ke 637, indeks IDX30 turun 7,61 poin atau 1,4% ke 523 dan indeks MNC36 turun 5,00 poin atau 1,4% ke 345.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) naik Rp78 atau 24,68% ke Rp394, saham PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) naik Rp9 atau 13,04% ke Rp78 dan saham PT Meta Epsi Tbk (MTPS) naik Rp60 atau 9,76% ke Rp675.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) turun Rp9 atau 15,00% ke Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) turun Rp18 atau 4,39% ke Rp392 dan saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) turun Rp9 atau 4,37% ke Rp197.







EquityWorld Futures

Kamis, 13 Juni 2019

PT EquityWorld Futures : Harga Minyak Mentah Turun hingga 4%


EquityWorld Futures Harga minyak mentah jatuh sekitar 4% ke posisi terendah dalam hampir lima bulan pada akhir perdagangan 12 Juni 2019, tertekan oleh kenaikan tak terduga lain dalam persediaan minyak mentah AS dan prospek suram untuk permintaan minyak global.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus turun USD2,32 atau 3,7% menjadi ditutup pada USD59,97 per barel pada London ICE Futures ExchangeMinyak, penutupan terendah untuk acuan internasional sejak 28 Januari.
Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun USD2,13 atau 4,0% menjadi menetap pada USD50,72 per barel di New York Mercantile Exchange, penyelesaian terendah sejak 14 Januari.


Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan stok minyak mentah domestik naik secara tak terduga untuk minggu kedua berturut-turut, naik 2,2 juta barel pekan lalu setelah analis memperkirakan penurunan 481.000 barel.
Pada 485,5 juta barel, stok komersial AS berada pada level tertinggi sejak Juli 2017 dan sekitar 8,0% di atas rata-rata lima tahun untuk tahun ini, kata EIA.
EIA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019, yang juga menekan harga minyak berjangka. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, dua konsumen minyak terbesar dunia, juga menekan harga.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia merasa bahwa kesepakatan perdagangan dapat dicapai, sementara kembali mengancam akan menaikkan tarif barang-barang China jika mereka tidak membuat kesepakatan.

Rabu, 12 Juni 2019

PT EquityWorld Futures : Harga Minyak Dunia Naik Tipis


EquityWorld Futures - Harga minyak dunia sedikit berubah pada akhir perdagangan 11 Juni 2019, karena investor mempertimbangkan permintaan global yang lebih lemah terhadap kemungkinan perpanjangan kesepakatan pemangkasan produksi.
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli hanya menambahkan USD0,01 menjadi USD53,27 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus ditutup datar pada USD62,29 per barel di London ICE Futures Exchange.
Laporan menyebutkan para investor telah khawatir selama beberapa waktu bahwa perlambatan ekonomi global akan mengurangi permintaan minyak mentah.
Badan Informasi Energi AS (EIA) memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 sebesar 0,2 juta barel per hari (bph) menjadi 1,2 juta barel per hari dalam prospek energi jangka pendeknya).


Laporan itu mengatakan pemerintah EIA mengurangi perkiraan harga minyak mentah 2019 untuk minyak Brent menjadi USD67 per barel, yang lebih rendah USD3 dari perkiraan Mei.
"Perkiraan harga 2019 yang lebih rendah sebagian besar mencerminkan penurunan harga minyak mentah global baru-baru ini, serta ketidakpastian tentang pertumbuhan permintaan minyak global," 
Sementara meredupnya prospek permintaan membebani harga minyak, harapan bahwa pengekspor minyak utama dunia dekat dengan memperpanjang kesepakatan pengurangan produksi mendukung harga minyak mentah.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa pengekspor minyak non-anggota termasuk Rusia, telah menahan pasokan sejak awal tahun untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan, dan mendukung harga minyak.

Selasa, 11 Juni 2019

PT EquityWorld Futures : Hartadinata Habiskan Uang Rp40 M untuk Borong Emas


EquityWorld Futures - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah melakukan penerbitan Medium Term Notes (MTN) Syariah Mudharabah I 2019 senilai Rp250 miliar. Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto mengatakan bahwa dana hasil MTN sebesar 90-95% akan digunakan perseroan untuk modal kerja atau menambah persedian produk dan bahan baku.Sedangkan, sisanya sekitar 5-10 persen untuk pembukaan gerai atau cabang usaha.
"Dana hasil MTN itu lebih banyak untuk suplai stok, karena bahan bakunya produk kami adalah gold. Sampai saat ini MTN yang terserap sudah mencapai 40% dari Rp250 miliar," 


Ia menyebutkan, ppada tahun ini HRTA menganggarkan belanja modal sekitar Rp10 miliar-Rp15 miliar atau lebih besar dari alokasi di 2018 yang hanya Rp4 miliar.
"Untuk industri produsen perhiasan emas, sebenarnya kebutuhan capex tidak banyak. Tetapi, bisnis ini lebih sarat ke modal kerja."

Rabu, 29 Mei 2019

PT EquityWorld Futures : Harga Emas Naik, Perang Dagang & Brexit Tetap dalam Sorotan


EquityWorld Futures - Harga emas naik pada hari Rabu di Asia. Perang perdagangan China-AS dan perkembangan Brexit tetap menjadi fokus.
Emas berjangka untuk penyerahan bulan Juni, diperdagangkan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, naik 0,3% pada $1.280,75 per ons pukul 12.25 WIB.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada akhir pekan Hari Peringatan bahwa Washington dan Beijing jauh dari kesepakatan perdagangan. Media pemerintah China juga telah memainkan perang perdagangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia sejak perunding perdagangan utama Beijing, Wakil Perdana Menteri Liu He, kembali dari Washington tanpa kesepakatan pada pertengahan bulan Mei.


Trump dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping diperkirakan akan bertemu bulan depan selama pertemuan G-20.
Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat di tengah berita bahwa raksasa telekomunikasi China Huawei mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS dan menantang konstitusionalitas undang-undang AS yang melarang agen-agen federal untuk membeli produk-produknya.
Dolar AS naik minggu ini di tengah berita terbaru tentang perang perdagangan, tetapi emas safe-haven tidak bisa mendapatkan keuntungan dari berita itu. Logam mulia gagal menembus di atas level $1.300 meskipun ada laporan meningkatnya ketegangan antara AS dan China.
Arah emas dalam waktu dekat juga dapat diputuskan oleh siapa yang menggantikan Theresa May sebagai perdana menteri Inggris dan apakah kandidat membuat Brexit tanpa kesepakatan lebih mungkin, yang selanjutnya akan melemahkan pound kemudian meningkatkan nilai emas.

Selasa, 28 Mei 2019

PT EquityWorld Futures : AS dan China Kembali Bersitegang Picu Harga Emas Naik


EquityWorld Futures - Harga emas mencapai kenaikan lebih dari satu minggu karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina. Kondisi ini mengangkat permintaan terhadap aset yang dipandang sebagai surga dari risiko.

Di sisi lain, laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah mendorong harapan untuk penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

harga emas di pasar spot naik tipis setengah persen menjadi USD 1.285,34 per ons. Harga logam sempat menyentuh USD 1.287,32 di awal sesi, level tertinggi sejak 17 Mei.

Adapun harga emas berjangka AS 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD 1.284,40 per ounce. 




Sementara pasar saham AS ditutup karena hari libur.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa dia "belum siap" untuk membuat kesepakatan dengan China. Ini mengisyaratkan bahwa kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut jauh dari kesepakatan perdagangan.

"Beberapa komentar yang dibuat oleh Trump mengenai pembicaraan perdagangan dengan China tidak terlalu optimis,"

"Berlanjutnya ketidakpastian di sekitar perdagangan membantu mendukung harga emas... bahwa ketidakpastian meningkatkan permintaan untuk aset safe-haven," 

China pada hari Jumat mengecam Sekretaris Negara AS Mike Pompeo karena mengarang rumor setelah dia mengatakan jika Kepala Eksekutif Huawei Technologies Co Ltd Cina berbohong tentang hubungan perusahaannya dengan pemerintah Beijing.

Data aktivitas manufaktur yang lemah ditambah dengan penurunan pesanan baru untuk barang modal buatan AS pada minggu lalu memicu kekhawatiran bahwa konflik perdagangan dapat merugikan ekonomi terbesar di dunia, mengangkat ekspektasi investor untuk penurunan suku bunga A.S.

Selama akhir pekan, Trump mengulangi keluhan bahwa kebijakan Fed telah menahan pertumbuhan ekonomi AS untuk bisa mencapai potensi penuhnya.

Investor juga mengamati pemilihan Parlemen Eropa, di mana "koalisi besar" dua partai dari Partai Rakyat Eropa (EPP) yang konservatif dan Sosialis (S&D) kehilangan mayoritas gabungan mereka setelah melonjaknya dukungan bagi kaum liberal, kaum Hijau, dan kaum nasionalis yang peka terhadap euro.

"Naiknya volatilitas yang dipicu oleh geopolitik menguntungkan logam kuning," 

"Jika permainan politik takhta Inggris dan perdagangan AS-China membuat kondisi tingkat ketidakpastian tetap tinggi, emas sekali lagi bisa melonjak di atas USD 1.300," 

Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,1 persen menjadi USD 14,55 per ons. 

Harga Platinum naik 0,8 persen menjadi USD 808,75 per ons dan paladium naik 0,1 persen menjadi USD 1.336,51.





Senin, 27 Mei 2019

PT EquityWorld Futures : Pagi Ini IHSG Menguat ke 6.071


EquityWorld Futures - Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlanjut pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG naik 13,71 poin atau 0,22% ke level 6.071,06.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini,133 saham menguat, 44 saham melemah, dan 120 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp327,68 miliar dari 1,23 miliar lembar saham diperdagangkan.


Indeks LQ45 naik 3,06 poin atau 0,3% menjadi 952, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,76 poin atau 0,4% ke 644, indeks IDX30 naik 1,53 poin atau 0,3% ke 525 dan indeks MNC36 naik 0,83 poin atau 0,2% ke 346.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) naik Rp110 atau 10,58% ke Rp1.150, saham PT SLJ Global Tbk (SULI) naik Rp4 atau 6,15% ke Rp69 dan saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik Rp16 atau 4,21% ke Rp396.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI) turun Rp9 atau 15,25% ke Rp50, saham PT Lautan Luas Tbk (LTLS) turun Rp60 atau 8,96% ke Rp610 dan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp25 atau 3,07% ke Rp790.

Jumat, 24 Mei 2019

PT EquityWorld Futures : Bagaimana Nasib IHSG Pasca-Demo 22 Mei?


EquityWorld Futures - Kalangan analis pasar modal berharap situasi politik segera dapat kembali cair setelah penetapan pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Harapan pasar sebenarnya situasi politik kembali cair setelah penetapan KPU, sehingga pemerintahan yang baru bisa berjalan sebagaimana mestinya,”
Menurut dia, setelah pengumuman KPU, yang memenangkan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, respons pasar cenderung positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik.


“Tapi setelah ada demo, IHSG jadi turun dan transaksi juga jadi lebih sepi,” 
Pernyataan Mino dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia Octavianus Budiyanto. Menurut dia, dengan aksi massa di Jakarta kemarin, serta yang direncanakan akan berlanjut hari ini, pasar sedikit melemah karena banyak investor yang khawatir.
“Sekarang mereka mengamankan dulu investasinya,” 
Terkait pemenang Pilpres 2019, Octavianus berharap agar menteri kabinet baru nanti, terutama yang berada di sektor ekonomi, dapat memperkuat perekonomian Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa permasalahan perang dagang global menyebabkan harga komoditas turun, sementara ekspor komoditas menjadi salah satu andalan bagi Indonesia. “Harus dapat meningkatkan ekspor sehingga defisit transaksi dapat berjalan membaik,” 
Selain itu, ia juga berharap agar investment grade Indonesia dapat terus ditingkatkan sehingga semakin banyak investasi asing yang masuk.

Kamis, 23 Mei 2019

PT EQUITYWORLD FUTURES : IHSG MEROKET 1,5% KE LEVEL 6.029

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) naik Rp6 atau 10,71% ke Rp62, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik Rp70 atau 7,37% ke Rp1.020 dan saham PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) naik Rp5 atau 7,14% ke Rp75.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) turun Rp380 atau 13,67% ke Rp2.400, saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) turun Rp725 atau 6,65% ke Rp10.175 dan saham PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) turun Rp60 atau 4,48% ke Rp1.280.

PT EquityWorld Futures : Harga Minyak Turun 2% karena Stok AS Membengkak

Kilang Minyak












EquityWorld FuturesHarga minyak turun sekitar 2% pada perdagangan 22 Mei 2019. Harga minyak jatuh karena persediaan minyak mentah AS naik tajam menambah kekhawatiran investor bahwa perang perdagangan antara Washington dan Beijing dapat mengurangi permintaan minyak mentah dalam jangka panjang.
Melansir Reuters, minyak mentah berjangka Brent ditutup pada USD70,99 per barel, turun USD1,19 atau 1,7%. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun USD1,71, atau 2,7% menjadi USD61,42 per barel.


Persediaan minyak mentah AS membengkak sebesar 4,7 juta barel dalam minggu terakhir ke level tertinggi sejak Juli 2017 sebesar 476,8 juta barel, Administrasi Informasi Energi AS melaporkan. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penurunan 599.000 barel.
Stok bensin juga mencatat kenaikan mengejutkan, naik 3,7 juta barel dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 816.000 barel, meskipun permintaan bensin stabil menuju musim mengemudi puncak.
Prospek perang tarif jangka panjang antara Cina dan Amerika Serikat juga menekan harga. Pembicaraan tambahan antara pejabat tinggi belum dijadwalkan sejak putaran terakhir berakhir pada kebuntuan pada 10 Mei, ketika Presiden AS Donald Trump memberlakukan pungutan yang lebih tinggi pada barang-barang Cina.

Rabu, 22 Mei 2019

PT EquityWorld Futures : Demo 22 Mei Ricuh Bikin IHSG Rontok


EquityWorld Futures - Indeks Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertahan di zona merah sejak pembukaan hingga jeda sesi I. Hingga siang, IHSG jatuh 19,24 poin atau 0,32% ke level 5.932,13.
Kondisi ini dipengaruhi sentimen negatif dari aksi demo oleh pendukung calon presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait hasil Pilpres 2019, di mana hasil hitung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo- Ma'ruf Amin lebih unggul. Demo yang berlangsung sejak semalam ini, kian memanas hingga sore.


"Benar (memang ada sentimen dari kericuhan semalam hingga hari ini), terlebih ditambah Bursa Asia yang bergerak flat pagi tadi," 
Kondisi ini memungkinkan terjadinya peningkatan pada net capital outflow, sehingga membuat IHSG tertekan. Meski demikian, tekanan bersifat sementara hingga adanya keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).
"IHSG berpotensi menguji ke level 5.919-5.889-5.846 sebagai support terkuat,"
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai, aksi demo tersebut lebih mempengaruhi kepercayaan investor, sehingga pengaruhnya kepada pasar modal Indonesia tidak signifikan.
"Jadi tidak secara langsung mempengaruhi bursa saham. Karena kan seperti kita lihat banyak masyarakat masih beraktifitas seperti biasa". 

Selasa, 21 Mei 2019

PT EquityWorld Futures : Smartfren Telecom Konversi Obligasi Jadi Saham


EquityWorld Futures – Bayar obligasi yang jatuh tempo, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengumumkan bahwa perseroan akan menjalankan konversi atas obligasinya. Dalam siaran persnya, perseroan akan melangsungkan konversi atas Obligasi Wajib Konversi (OWK) menjadi saham seri C Perseroan.
Rencana aksi ini pun telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diseIenggarakan pada tanggal 30 Mei 2018. OWK yang akan dikonversi adalah OWK ll dengan nilai nominal Rp100 per saham pada harga pelaksanaan Rp100 per saham dan jumlah saham hasil konversi OWK II tersebut sebanyak 22 milliar Iembar saham seri C perseroan.


Adapun, perihal pelaksanaan konversi OWK ll dan pencatatan saham-saham baru hasil konversi OWK II akan segera dilaksanakan pada 27 Mei 2019 di Bursa Efek Indonesia. Sebagai informasi, perusahaan telekomunikasi ini mengalokasikan belanja modal atau capital expenditures (capex) sebesar USD200 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun pada tahun iniuntuk memperkuat layanan jaringandi Indonesia.
Direktur Utama Smartfren Telecom, Merza Fachys pernah bilang, capex US$ 200 juta,pendanaannya sudah melakukan corporate action yang disetujui di bulan September, masih ada dua hal yang belum dilaksanakan yaitu waran seri 2, dan juga yang seri 4.
Disampaikannya, sejak tahun 2014, industri telekomunikasi mengalami tekanan yang cukup berat. Tekanan itu bersumber dari perubahan teknologi seperti masuknya teknologi 4G di tahun 2015, sehingga perusahaan telekomunikasi mau tidak mau harus menyiapkan belanja modal yang sangat besar.
Pada saat yang sama, katanya, layanan suara (voice) dan pesan singkat (short message service/SMS) terus merosot. Oleh karena itu, dengan fokus perluasan jaringan tersebut, FREN menargetkan tahun ini akan membangun lebih dari 3.000 base transceiver station (BTS). "BTS kami sekarang hampir 17.000, target tahun ini 20.000 lebih,"
FREN mengakui, ekspansi layanan di luar Jawa masih sangat bergantung pada belanja modal yang sangat besar. Hanya saja seiring adanya intervensi pemerintah melalui Palapa Ring, belanja modal untuk investasi perluasan jaringan di luar Jawa tidak sebesar sebelumnya.
Kemudian tahun ini, FREN membidik 10 juta pelanggan baru sehingga mencapai target perusahaan melayanai 25 juta nomor di jaringan. Perseroan menjelaskan, penambahan jumlah pengguna tetap menjadi prioritas Smartfren pada tahun ini.