This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 17 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Lagi Mahal, Harga Emas Dibanderol Rp780.000/Gram


Equityworld Futures  Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada perdagangan hari ini kembali mengalami kenaikan Rp3.000. Kenaikan harga emas Antam menguat meskipun harga emas dunia bergerak stagnan.

Dengan demikian, harga emas Antam dibanderol Rp780.000 per gram dari harga sebelumnya Rp777.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini seperti dikutip laman Antam : 


- 0,5 gram: Rp414.500
- 1 gram: Rp780.000
- 2 gram: Rp1.509.000
- 3 gram: Rp2.242.000
- 5 gram: Rp3.720.000
- 10 gram: Rp7.375.000
- 25 gram: Rp18.330.000
- 50 gram: Rp36.585.000
- 100 gram: Rp73.100.000
- 250 gram: Rp182.500.000
- 500 gram: Rp364.800.000
- 1.000 gram: Rp729.600.000.



Jumat, 14 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Komoditas Minyak akan Tertekan Dampak Negatif Virus Covid-19?


Equityworld Futures - Semua orang setuju bahwa virus korona jenis baru (Covid-19) yang telah mematikan mayoritas industri Cina dan juga menghentikan sektor perjalanan di beberapa bagian negara tirai bambu ini akan menghantam keras permintaan minyak dunia. Tetapi tiga lembaga internasional minyak berbeda pandangan mengenai seberapa parah dampak virus dan apa artinya bagi keseimbangan minyak pada tahun 2020.
Menurut laporan yang dilansir Bloomberg, Badan Energi Internasional (IEA), Badan Informasi Energi (EIA) AS dan OPEC - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak - semuanya memangkas perkiraan masing-masing untuk permintaan minyak global pada dua kuartal pertama tahun 2020 dalam laporan bulanan yang diterbitkan minggu ini. Tingkat keparahan dari pengurangan yang dilakukan mungkin mencerminkan sudut pandang dari ketiga lembaga tersebut karena tidak adanya bukti kuat tentang dampak sebenarnya pada permintaan.


Tidak mengherankan bahwa IEA, yang mewakili negara-negara konsumen minyak utama, memperkirakan dampak terbesar pada permintaan. Tidak juga OPEC - perwakilan dari produsen minyak yang mati-matian berusaha menopang harga melalui kata-kata mereka, jika belum bertindak - memperkirakan dampak yang paling kecil. EIA - perwakilan negara yang sekarang menjadi konsumen minyak terbesar di dunia dan juga produsen terbesarnya - berada di tengah dampak yang diprediksi kedua badan lainnya.
Permintaan minyak global kuartal pertama sekarang akan menjadi 1,3 juta barel per hari dan ini lebih rendah dari perkiraan sebulan lalu, menurut IEA. Pemotongan itu tiga kali lebih besar dari dampak yang diperkirakan oleh OPEC, dan cukup dalam untuk mendorong tingkat penurunan permintaan dunia setahun pertama dalam satu dekade, ungkap IEA. Konsumsi minyak Cina pada kuartal ini sekarang diperkirakan 940.000 barel per hari dan ini lebih rendah dari perkiraan bulan lalu serta di bawah level untuk kuartal yang sama tahun lalu dan juga pada tahun 2018. Pertumbuhan permintaan tahun ke tahun akan kembali normal pada kuartal kedua, IEA mengatakan, tetapi akan tetap tertahan sebanyak 270.000 barel per hari, sedikit lebih besar dari setengah peningkatan yang terlihat sebulan lalu.
OPEC tampaknya tidak begitu khawatir. Virus Covid-19 akan mengurangi permintaan minyak kuartal pertama Cina hanya sebanyak 160.000 barel per hari dari perkiraan bulan lalu dan konsumsi masih akan naik sebanyak 140.000 barel per hari dibandingkan periode yang sama tahun 2019, sebagaimana ditunjukkan oleh perbandingan laporan Januari dan Februari kelompok itu. Pandangan itu mungkin sulit dilipatgandakan dengan beberapa data yang dipantau oleh BloombergNEF. Penggunaan bahan bakar jet Cina kini turun 240.000 barel per hari dari tingkat sebelum virus merebak dan sektor perjalanan tetap sepi meski libur Tahun Baru Imlek diperpanjang.


Kamis, 13 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Asia


Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan April diperdagangkan pada USD1.576,65 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,32%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.560,50 dan resistance pada USD1.577,25.

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Kasus Virus Covid-19 Bertambah Dorong Kenaikan Emas

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,02% dan diperdagangkan pada USD98,898.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret naik 0,51% dan diperdagangkan pada USD17,587 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 0,46% dan diperdagangkan pada USD2,592 per pon.



Equityworld Futures

Rabu, 12 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Emas Turun Pasca Ketua Fed Bilang Ekonomi AS Tangguh Hadapi Wabah Virus


Equityworld FuturesEmas mengalami penurunan setelah Ketua Federal Reserve Jay Powell mengatakan ekonomi Amerika Serikat cukup tangguh terhadap pandemi tersebut. Tetapi penutupan di atas level kunci $1.500 memberikan arti bahwa mayoritas level support logam kuning masih utuh.
"Virus korona mungkin tidak berefek jangka panjang dan karenanya Fed dapat melanjutkan program kerja terkininya terkait suku bunga," 
“Angka-angka pekerjaan positif baru-baru ini juga bisa menjaga jarak Fed dari pelonggaran. Semua ini membatasi pergerakan emas dalam kisaran perdagangannya di $1.550 - $1.600."


Emas berjangka COMEX untuk penyerahan April di New York ditutup turun $9,40, atau sebesar 0,6%, menjadi $1,570,10 per ons.
Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, turun $3,59, atau sebesar 0,2%, di $1,568,31 pada pukul 03:45 PM ET (19:45 GMT).
Powell, dalam kesaksian tengah tahunan di hadapan Kongres AS, mengatakan bahwa Federal Reserve sedang memantau dengan cermat munculnya pandemi dan dampaknya terhadap Cina dan dunia, terlepas dari ketahanan ekonomi Amerika dan sektor pekerjaan.
“Kita harus menahan diri dari godaan untuk berspekulasi mengenai hal ini dan jadi kita akan mengawasinya dengan hati-hati lagi, dan pertanyaan yang akan kita tanyakan adalah‘ apakah efeknya berkelanjutan yang dapat mengarah pada peninjauan materi?”.




Senin, 10 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Naik Rp3.000, Emas Antam Dibanderol Rp775.000/Gram


Equityworld Futures - Mengawali pekan ini, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mengalami kenaikan. Pada perdagangan sebelumnya, emas antam dijual dengan harga Rp772.000 per gram.

Melansir situs resmi Antam, emas Antam naik Rp3.000 sehingga hari ini dijual dengan harga Rp775.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:


- 0,5 gram: Rp412.000
- 1 gram: Rp775.000
- 2 gram: Rp1.499.000
- 3 gram: Rp2.227.000
- 5 gram: Rp3.695.000
- 10 gram: Rp7.325.000
- 25 gram: Rp18.205.000
- 50 gram: Rp36.335.000
- 100 gram: Rp72.600.000
- 250 gram: Rp181.250.000
- 500 gram: Rp362.300.000
- 1.000 gram: Rp724.600.000.



Jumat, 07 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Naik Rp2.000 Jadi Rp772.000/Gram


Equityworld Futures - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini terpantau mengalami kenaikan setelah sebelumnya terus turun harga. Emas pada perdagangan dijual dengan harga Rp770.000 per gram.

Melansir situs resmi Antam, emas Antam naik Rp2.000 sehingga hari ini dijual dengan harga Rp772.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:


- 0,5 gram: Rp410.500
- 1 gram: Rp772.000
- 2 gram: Rp1.493.000
- 3 gram: Rp2.218.000
- 5 gram: Rp3.680.000
- 10 gram: Rp7.295.000
- 25 gram: Rp18.130.000
- 50 gram: Rp36.185.000
- 100 gram: Rp72.300.000
- 250 gram: Rp180.500.000
- 500 gram: Rp360.800.000
- 1.000 gram: Rp721.600.000.



Kamis, 06 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Futures emas lebih tinggi selama sesi AS


Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan April diperdagangkan pada USD1.561,85 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,41%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.551,25 dan resistance pada USD1.598,30.

Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Pasar Terus Soroti Perkembangan Virus

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,29% dan diperdagangkan pada USD98,090.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret naik 0,30% dan diperdagangkan pada USD17,613 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret naik 1,57% dan diperdagangkan pada USD2,582 per pon.



Equityworld Futures

Rabu, 05 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Sentimen Risiko Virus Mendominasi, Dolar AS Ungguli Yen


Equityworld Futures - Dolar AS masih unggul terhadap yen di tengah aksi jual posisi safe haven ketika respons Cina terhadap wabah virus korona mendukung kepercayaan investor bahkan kala jumlah kematian dan kasus infeksi baru terus meningkat.
Wabah virus korona merenggut korban nyawa pertama di Hong Kong, ketika jumlah korban tewas di Cina bertambah 65 orang menjadi 490 orang dan jumlah kasus infeksi meningkat menjadi 24.324.
Namun menolak meningkatnya angka kematian menurut laporan yang dilansir Reuters, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masih mungkin untuk menahan penyebaran virus. Sekitar 99% kasus ada di Cina, yang telah merespons dengan tindakan karantina drastis dan suntikan dana 1,7 triliun yuan ($243 miliar) ke dalam sistem keuangan.


Laporan menyebut bahwa stimulus lebih besar kemungkinan akan menyusul. Harapan luas dukungan ekonomi serta langkah-langkah terbaru ini mendorong investor sebagian mengalihkan posisi dari safe haven yang terlihat selama dua minggu terakhir.
Emas COMEX turun 1,7% di $1.555.5 pada sesi AS, yen JepangUSD/JPY mengalami sesi terburuk terhadap dolar selama hampir enam bulan di 109,54 dan indeks saham Dow Jones membukukan kenaikan harian terbesar sejak Agustus 2019 di 28.807,63 atau naik 1,44%.
Namun, yen, yang dianggap sebagai aset safe haven berdasarkan posisi Jepang sebagai negara kreditor terbesar di dunia, menghentikan penurunannya pagi hari ini dan ini menunjukkan investor masih berhati-hati.
Yen terakhir bergerak di atas level terendah 1,5 minggu di 109,43 per dolar. Dolar Australia yang terekspos sentimen perdagangan, sebaliknya, melambung 0,7% pada hari Selasa di $0,6733.
Pada perdagangan luar negeri, yuan Cina USD/CNY masih tetap di level 6,9943. Dolar Selandia Baru stabil di $0,6486.



Selasa, 04 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Turun Rp1.000 Dijual Rp778.000/Gram


Equityworld Futures - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Harga emas dibanderol seharga Rp778.000 per gram.

Mengutip laman resmi Antam, emas Antam pada perdagangan hari turun Rp1.000 sehingga tetap dibanderol dengan harga Rp778.000 per gram.

Berikut daftar harga emas Antam untuk pecahan lainnya pada perdagangan hari ini:


- 0,5 gram: Rp413.500
- 1 gram: Rp778.000
- 2 gram: Rp1.505.000
- 3 gram: Rp2.236.000
- 5 gram: Rp3.710.000
- 10 gram: Rp7.355.000
- 25 gram: Rp18.280.000
- 50 gram: Rp36.485.000
- 100 gram: Rp72.900.000
- 250 gram: Rp182.000.000
- 500 gram: Rp363.800.000
- 1.000 gram: Rp727.600.000.




Senin, 03 Februari 2020

PT Equityworld Futures : Dampak Virus Korona Buat OPEC Khawatir


Equityworld Futures - Ini adalah bulan yang tidak bisa dibayangkan oleh trader minyak, tidak setelah rencana OPEC untuk mengurangi pasokan sebanyak 2 juta barel per hari, roket Iran menembaki pangkalan udara AS dan Menteri Energi Arab Saudi Abdulaziz bin Salman mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap investor karena mengabaikan pendaftaran saham perusahaan minyak Saudi Aramco (SE:2222).
Namun, inilah dia: bulan terburuk bagi minyak selama lebih dari setahun setelah mencatatkan kinerja terbaik pada tahun 2019.
Sebagai catatan, Brent membukukan kerugian bulanan lebih 14% untuk bulan Januari, penurunan terbesar sejak November 2018, ketika kehilangan nilai sebesar 22%. WTI turun nyaris 16% pada bulan Januari, kinerja terburuk sejak Mei tahun lalu.
Hanya butuh waktu empat minggu, virus korona telah membatalkan segala upaya selama lebih dari setahun yang dilakukan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC). OPEC tetap mendukung para negara anggotanya yang paling bandel - Irak, Libya dan Nigeria - untuk mencapai kepatuhan pemotongan produksi yang dijanjikan selama 18 bulan terakhir. Kelompok tersebut tetap fokus pada pernyataannya, meskipun ada cuitan dari Presiden AS Donald Trump yang ingin mengganggu kenaikan harga bahan bakar di stasiun minyak AS pada tahun 2018. Hal ini menjadi ketakutan bagi Trump karena dapat mengurangi suara Partai Republik dalam pemilihan tengah tahun (partai pesaing Demokrat tetap memenangkan kursi mayoritas di DPR AS).


Namun, tidak ada yang dilakukan OPEC selama satu setengah tahun terakhir yang dapat mempersiapkannya menghadapi krisis. Virus korona praktis telah melemahkan setiap kepercayaan pasar dan tidak meninggalkan apa-apa selain ketakutan. Virus ini mengguncang pondasi tren bullish yang mendorong Brent ke atas level $86 pada Oktober 2018 - tingkat tertinggi sejak $100 per barel hari pada 2013 - dan sekali lagi ke puncak di atas $71 tahun ini, setelah mengalami volatilitas dalam beberapa bulan terakhir. Sekarang, yang bisa dipikirkan semua trader adalah seberapa jauh pasar bisa turun, karena virus itu sendiri tidak akan hilang.
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan status darurat global virus korona, penyebarannya secara global masih relatif ringan dibandingkan dengan di Cina, di mana pandemi semakin memburuk dari waktu ke waktu, baik dalam tingkat infeksi maupun jumlah kematian. Bagi pasar minyak, korban manusia, penutupan kota dan kehilangan tingkat produksi di hampir setiap industri besar di Cina bermakna juga kehilangan peningkatan jumlah barel setiap jam pada konsumen komoditas terbesar di dunia itu.
Dan kerugian itu dapat diperkirakan oleh siapa pun, sebagaimana perkiraan dari bank-bank di Wall Street dan juga perusahaan riset.
Sanford C. Bernstein & Co. mengatakan minyak bisa jatuh ke sekitar $50 per barel tanpa intervensi OPEC. Perusahaan ini telah memangkas perkiraan permintaan bensin sebesar 50.000 barel per hari, dan memangkas estimasi konsumsi diesel sebesar 40.000 barel per hari.
Morgan Stanley (NYSE:MS) mengatakan jika situasi virus terus meningkat selama tiga hingga empat bulan, maka perusahaan akan memangkas sekitar 75.000 barel per hari dari pertumbuhan permintaan minyak di Cina pada tahun 2020. Jika wabah memuncak dalam satu hingga dua bulan, pertumbuhan permintaan kuartal pertama akan turun menjadi 150.000 barel per hari dari 310.000, katanya.
Pembatalan penerbangan dapat menyebabkan hilangnya permintaan bahan bakar jet sebanyak 400.000 hingga 700.000 barel per hari pada kuartal pertama, sementara pelemahan permintaan diesel dapat menyebabkan pemotongan produksi kilang minyak, kata Morgan Stanley.
S&P Global (NYSE:SPGI) Platts, dalam skenario terburuk, mengatakan permintaan minyak global akan turun "sangat besar dan hampir membawa bencana" sebanyak 2,6 juta barel pada bulan Februari dan 2 juta di bulan Maret. Untuk bahan bakar jet, ini bisa berarti penurunan permintaan 1 juta barel per hari bulan depan.
Platts juga melaporkan bahwa OPEC dan mitranya dapat mengadakan pertemuan komite teknis tingkat delegasi antara Selasa dan Rabu untuk merekomendasikan tindakan segera bagi para menteri kelompok tersebut, tapi mungkin masih dapat bertemu pada bulan Maret sesuai jadwal. Pertemuan teknis ini berpotensi mengoordinasikan pengurangan produksi yang lebih dalam untuk menanggapi krisis virus korona.
Trader akan menunggu untuk melihat apa yang dicapai pertemuan tersebut meskipun sedikit yang yakin akan menghambat kejatuhan pasar minyak.



Dan di mana posisi emas dari semua ini?
Yah, logam kuning mencatatkan bulan terbaiknya dalam lima lima untuk bulan Januari, bertindak sebagai aset lindung nilai terhadap virus korona.
Grafik menunjukkan bahwa penyelesaian perdagangan Jumat pada level $1.588 per ons, emas berjangka dan emas akan berada di tempat yang menguntungkan untuk mencoba dan membangun momentum lagi menuju tingkat tertinggi tujuh tahun Januari di atas $1.600 per ons.
Tinjauan Sektor Energi
Minyak mengakhiri bulan Januari dengan menderita kerugian bulanan terburuk selama lebih dari satu tahun karena pembeli utama Cina hampir mengalami kelumpuhan akibat terjangan krisis virus korona. Upaya OPEC dan mitranya untuk mempercepat pertemuan guna menopang pasar nyaris tidak membantu.
Brent, minyak mentah acuan global di London, turun 71 sen, atau sebesar 1,2%, di $56,52. Brent mencapai level terendah empat bulan di 56,16 pada perdagangan harian.
Minyak West Texas Intermediate di New York, minyak mentah acuan AS, turun 58 sen, atau sebesar 1,1%, menjadi $51,56 per barel. WTI mencapai level terendah enam bulan mendekati $51,11 sebelumnya.
Kerugian pada hari Jumat itu terjadi meskipun agensi baru Rusia Ifax melaporkan bahwa Menteri Energi Alexander Novak menyetujui rencana Arab Saudi dan negara kelompok OPEC+ lainnya untuk mendorong maju jadwal pertemuan ke bulan depan dalam upaya untuk meletakkan pondasi di pasar minyak.
Bloomberg, dalam laporan terpisah Kamis silam, mengatakan Moskow tampaknya menolak untuk mempercepat pertemuan karena itu bermakna bahwa bakal ada pengurangan produksi yang lebih dalam bagi negara-negara yang terlibat - sesuatu yang ditentang oleh produsen minyak independen di Rusia.



Laporan Ifax, bagaimanapun, menyarankan bahwa satu-satunya masalah untuk Moskow adalah setuju dengan negara OPEC+ tersisa lainnya terkait tanggal baru untuk pertemuan tersebut.
Data menunjukkan aktivitas pabrik Cina mandek pada bulan Januari, menambah kekhawatiran tentang kejatuhan ekonomi dari epidemi itu selama sebulan.
Goldman Sachs (NYSE:GS) merevisi turun ekspektasi pertumbuhan PDB 2020 Cina menjadi 5,5% dari 5,9%.
Pasar global sempat tenang Kamis malam lalu setelah WHO memberikan pujian kepada Cina atas upayanya dalam memerangi epidemi. Namun, ketika perdagangan dimulai kembali pada hari Jumat silam, sentimen jatuh kembali.
"Ketakutan datang kembali karena meskipun (WHO) menyatakan bahwa negara-negara tidak boleh mengganggu sektor perjalanan dan perdagangan, faktanya sudah tampak," kata Phil Flynn, analis energi senior Price Futures Group di Chicago. “Virus korona telah menyebar dari Cina hingga ke sekitar 20 negara, menewaskan lebih dari 200 orang.”
Kalender Energi ke Depan
Senin, 3 Februari
Perkiraan pasokan minyak mentah Genscape Cushing (data pribadi)
Rabu, 5 Februari
Laporan mingguan stok minyak dari American Petroleum Institute.
Kamis, 6 Februari
Laporan mingguan EIA tentang persediaan minyak
Laporan mingguan gas alam dari EIA
Jumat, 7 Februari
Jumlah rig mingguan Baker Hughes.
Tinjauan Logam Mulia



Emas berhasil membukukan kenaikan bulanan terbaik dalam lima bulan pada hari Jumat silam di tengah aksi beli safe haven pada logam kuning ini.
Emas berjangka untuk penyerahan April di New York COMEX menyelesaikan hari turun $1,30 menjadi $1587,90. Tapi itu tidak menghentikan kontrak emas ini dari catatan kenaikan lebih 4% untuk Januari, kinerja terbaik untuk kontrak emas acuan sejak bulan Agustus.
Tetapi emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, meningkat dengan kuat atau naik $14,11, nyaris 1%, di $1,588,03 per ons pada pukul 03:00 PM ET (20:00 GMT). Pergerakan tersebut menyajikan kenaikan emas hampir 5% untuk bulan Januari, juga kinerja terbaik dalam lima bulan.
"Hal ini mencerminkan gagasan bahwa perdagangan emas adalah salah satu yang terkait dengan penghindaran kerugian."