PBB,
AS (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban
Ki-moon "khawatir" oleh rencana Israel untuk mengambil alih 400 hektar
tanah Palestina di daerah Bethlehem di selatan Tepi Barat yang diduduki,
kata juru bicaranya Senin.
Israel
mengumumkan langkah itu Minggu, dan tentara mengatakan langkah tersebut
berasal dari keputusan politik yang diambil setelah pembunuhan tiga
remaja Israel Juni, yang disambar dari pinggir jalan di daerah yang
sama, dikenal orang Israel sebagai blok pemukiman Gush Etzion, lapor
AFP.
"Sekretaris
Jenderal khawatir dengan pengumuman kemarin oleh pihak berwenang Israel
untuk menyatakan apa yang disebut tanah negara hampir 400 hektar di
daerah Bethlehem di Tepi Barat," kata juru bicara itu.
"Penangkapan
satu petak besar tanah seperti itu berisiko membuka jalan bagi
aktivitas pemukiman lebih lanjut, yang - seperti PBB telah tegaskan
kembali dalam banyak kesempatan - adalah ilegal berdasarkan hukum
internasional dan berjalan benar-benar bertentangan dengan solusi
dua-negara yang dikejar."
"Sekjen
menyerukan Israel untuk mengindahkan seruan-seruan masyarakat
internasional untuk menahan diri dari kegiatan permukiman dan mematuhi
komitmennya berdasarkan hukum internasional dan Peta-jalan Kuartet."
Amerika
Serikat pada Senin juga mendesak Israel untuk membatalkan rencana itu,
yang telah membuat marah Palestina dan mengejutkan para pegiat
perdamaian Israel.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar