Kendari
(ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengatakan
bahwa perguruan tinggi menjadi mitra strategis pihaknya untuk menangkal
terorisme di Indonesia.
"BNPT
telah menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi, khususnya kampus
Islam untuk mencegah teroris di Tanah Air," kata Kepala BNPT Irjen Pol
(Purn) Ansyaad Mbai di Kendari, Selasa.
Hal
tersebut dinyatakan oleh orang nomor satu yang menahkodai lembaga
pencegahan terorisme di Indonesia itu, ketika menyampaikan kuliah umum
di STAIN Kendari dengan tema "Wawasan Kebangsaan: ISIS dan
Ke-Indonesiaan Kita".
BNPT
menaruh harapan agar institusi pendidikan tinggi menjadi agen
pencegahan terorisme karena kaum ilmiah diyakini memiliki wawasan dan
pengetahuan yang andal.
"BNPT
tidak bisa membayangkan keadaan negeri ini jika ada mahasiswa dari
kampus Islam masuk organisasi yang menganut paham radikal," kata
Ansyaad.
Menilik
eksistensi teroris di Indonesia, katanya, dapat dikatakan Indonesia
sudah kecolongan karena sesungguhnya pembawa ideologi radikal itu,
mengembangkan misi sejak 12 tahun lalu.
"Yang
teranyar adalah Islamic State Iraq and Syria (ISIS) yang juga membawa
misi ideologi radikal sehingga harus dicegah agar tidak eksis di negeri
ini," katanya.
Meskipun
Ansyaad Mbai tidak menyebutkan jejak ISIS di Tanah Air, namun ISIS
dimungkinkan tumbuh di wilayah yang sebelumnya diidentifikasi sebagai
kantong-kantong teroris.
BNPT
mengindikasikan orang-orang yang terlibat ISIS adalah mereka yang telah
bebas dari ganjaran hukuman karena terbukti melakukan tindakan teror
dan para buronan teror. (S032/M029)
Editor: B Kunto Wibisono
0 komentar:
Posting Komentar