Rabu, 27 Juli 2016

Tema habitat laut warnai festival layang-layang Surabaya

Tema khusus "Habitat Laut" mewarnai Festival Layang-layang yang diikuti 120 peserta baik dalam negeri maupun luar negeri digelar di Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City, Kota Surabaya, Minggu.

Ketua Panitia Festival Layang-layang Bagus Iskandar mengatakan festival yang sudah 19 kali digelar di Kota Pahlawan tersebut terasa spesial karena panitia menyiapkan tema spesial dalam rangka menyambut The Third Session of the Preparatory Committee for Habitat III (Prepcom 3) di Surabaya 25-27 Juli mendatang.

"Alasan pengambilan tema habitat laut karena kehidupan masyarakat Surabaya di wilayah timur dan utara tak lepas dari faktor laut. Sebut saja adanya kampung nelayan di Kenjeran dan pasar ikan di Pabean," katanya.

Oleh karenanya, lanjut dia, laut telah menjadi bagian dari denyut nadi kehidupan warga Surabaya.

Salah satu yang paling menyita perhatian adalah layang-layang berbentuk ikan paus. Layang-layang ini berukuran panjang sekitar 15 meter. Selain itu ada pula layang-layang berbentuk menyerupai ubur-ubur dan bintang laut.

Bagus menuturkan, sedikitnya 120 peserta turut menyemarakkan festival kali ini. Para peserta luar negeri tercatat dari Malaysia, Cina, Hongkong, dan Thailand.

Sedangkan dari dalam negeri juga tak mau kalah, misalnya dari DKI Jakarta, Jogjakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan.

Lebih lanjut, pria yang juga anggota Persatuan Layang-layang Surabaya (Perlabaya) ini menyatakan, adapun empat kategori yang dinilai/dilombakan yaitu: kreasi dua dimensi; kreasi tiga dimensi; train/rangkaian; dan rokkaku challenge.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerbangkan layang-layang logo Pemerintah Kota Surabaya. Perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga turut hadir dan menerbangkan layang-layang bersama wali kota.

Risma mengatakan permainan tradisional seperti layang-layang ternyata juga mampu menjelma menjadi skala internasional. Kini, festival layang-layang sudah menjelma menjadi potensi wisata di Surabaya. 

"Setiap tahun makin banyak peserta yang datang dari luar negeri. Ini menandakan festival layang-layang di Surabaya mulai mendunia," ujarnya saat membuka festival layang-layang di Side Area Long Beach Selatan Pakuwon City.

Sementara itu, staf Habitat III bidang publikasi Tobias Kettner mengaku terhibur dengan festival ini. "Sangat menyenangkan. Tampaknya saya masih harus banyak berlatih," katanya.


0 komentar:

Posting Komentar