Equity World Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, dibuka berangsur mulai membaik, meski belum mampu meninggalkan level Rp14.000/USD. Sinyal positif mata uang Garuda terjadi saat euro merosot ke posisi terendah seiring ketidakpastian politik Italia.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp14.074/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah naik tipis dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.094/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, pada sesi pembukaan berada di level Rp14.075/USD atau berbalik menanjak dari posisi perdagangan kemarin Rp14.097/USD. Pergerakan harian rupiah menjelang akhir pekan ada di kisaran Rp14.065-Rp14.083/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga memperlihatkan perbaikan di awal sesi untuk sedikit membaik ke level Rp14.060/USD dan menjadi sinyal positif. Posisi tersebut semakin lebih baik dari kemarin yang jatuh hingga Rp14.130/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi berada pada posisi Rp14.053/USD atau meningkat dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.088/USD. Pergerakan harian rupiah ada pada level Rp14.048-Rp14.088/USD.
Sementara seperti dilansir Reuters, dolar berdiri tegak terhadap beberapa mata uang ketika euro terseret ke level terendah lima bulan seiring kekhawatiran perkembangan politik di Italia hingga menyebabkan gangguan yang lebih luas pada pasar mata uang.
Euro saat ini sedikit lebih tinggi 0,05% pada level 1,1813 setelah meluncur ke posisi 1,1763 atau terendah sejak 18 Desember. Ketidakpastian politik di Italia, dimana partai-partai populis berupaya untuk memimpin pemerintahan berikutnya telah menjadi hambatan besar terhadap euro.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama lebih rendah menjadi 93.298 setelah mencetak kenaikan pada Rabu, kemarin ke level 93.632 atau tertinggi sejak 19 Desember. Sedangkan versus Yen Jepang, mata uang Negeri Paman Sam -julukan AS- terlihat stabil ke posisi 110.380.