This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 21 September 2018

PT EquityWorld Futures : Dolar Lesu di Tengah Pasang Surut Perang Dagang, Rupiah Dibuka Naik


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, dibuka terus melaju di zona hijau untuk meneruskan tren positif sejak kemarin. Mata uang Indonesia yang tampil perkasa mengiringi pergerakan dolar yang masih terbebani terhadap enam mata uang utama lainnya. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah kembali menanjak naik menjadi Rp14.824/USD. Posisi ini tercatat semakin membaik dari posisi kemarin yang terparkir di level Rp14.839/USD.

Data Bloomberg menunjukkan rupiah pagi ini melompat tinggi ke posisi Rp14.820/USD untuk semakin nyaman di tren positif. Posisi ini memperlihatkan rupiah mulai memberikan sinyal pemulihan dari sesi penutupan sebelumnya  Rp14.849/USD dengan kisaran pergerakan Rp14.805-Rp14.837/USD.

Posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance hari ini dibuka di level Rp14.836/USD hingga terus menghijau ketika sebelumnya sempat tertekan. Rupiah terus menguat dari sebelumnya Rp14.840/USD lewat pergerakan harian Rp14.800 hingga Rp14.840/USD


Rupiah pada pukul 10.00 WIB berada di level Rp14.830/USD. Posisi ini kokoh untuk terus berbalik melawan terhadap USD dari penutupan tengah pekan kemarin pada Rp14.845/USD. 

Di sisi lain, dolar pada sesi perdagangan Jumat hari ini seperti dilansir Reuters, masih terus berjuang di dekat posisi terendah dalam dua bulan. Sedangkan Yen Jepang juga melorot seiring surutnya risiko pasar hingga mengurangi permintaan mata uang safe haven di tengah perubahan pandangan investor terhadap perang dagang Amerika Serikat (AS) versus China. 

Perang dagang yang ditakutkan bakal menggerus pertumbuhan ekonomi global, perlahan mulai memudar. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama lainnya berdiri di level 93.910 setelah menyentuh sempat menyentuh level terendah sejak 9 Juli yakni 93.829. 

Terpantau indeks USD sudah mengalami kejatuhan lebih dari 1% sepanjang pekan ini, ketika investor mulai mengalihkan minat untuk menjauh dari greenback ke mata uang lainnya seperti mata uang emerging market. Kondisi ini terjadi di tengah pasang surutnya kekhawatiran atas perang perdagangan Washington dan Beijing. 

Selanjutnya Euro juga menjadi salah satu penerimaan manfaat dari pergeseran arus mata uang. Mata uang tunggal itu stabil pada posisi 1,1777 terhadap USD, usai meningkat tipis 0,9 persen pada hari sebelumnya. Bahkan euro telah mencapai puncak dalam tiga bulan dari 1,1785.

Dolar Australia yang dilihat sebagai pengukur sentimen risiko, berdiri di dekat posisi tertinggi tiga minggu pada level 0,7293 saat melawan USD di sesi semalam. Mata uang Aussie sudah melompat hampir 1,9% dalam pekan ini. Sedangkan dolar berada di posisi 112,48 versus Yen Jepang setelah naik semalam ke level tertinggi dua bulan di 112,585.






















EquityWorld Futures

Kamis, 20 September 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Mixed di Akhir Sesi, Yen Tak Berdaya Lawan USD


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, bergerak mixed atau variatif ketika sesi siang sempat melompat tinggi. Gejolak mata uang Indonesia mengiringi kekalahan Yen Jepang ketika tak berdaya saat berhadapan dengan dolar AS. 

Rupiah di sesi perdagangan sore berada pada posisi Rp14.871/USD atau kembali tertekan dibanding penutupan sebelumnya Rp14.850/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.850 hingga Rp14.905/USD.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah bertengger ke level Rp14.875/USD atau tidak lebih baik dari penutupan kemarin Rp14.855/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp14.870-Rp14.915/USD.

Rupiah sore ini berada pada level Rp14.905/USD. Meski begitu posisi tersebut memperlihatkan perbaikan rupiah dari sesi akhir sebelumnya di level Rp14.930/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada tren perbaikan menjadi Rp14.896/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah mencoba bangkit dari posisi perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp14.908/USD.

Dolar bertahan di posisi tertinggi dua bulan terhadap Yen Jepang diikuti mata uang komoditas mengalami kenaikan ketika perang dagang Amerika Serikat (AS) versus China memasuki babak baru. Dimana AS kemarin memberlakukan tarif 10% terhadap produk-produk asal China senilai USD200 miliar. 

Di sisi lain respons China terhadap kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat tidak sekeras seperti yang diharapkan pasar. Risk appetite bertahan di seluruh pasar. Mata uang negara berkembang menguat, dipimpin oleh rupee India setelah China mengatakan tidak akan membalas dengan devaluasi mata uang kompetitif.

"Alasan utama dolar belum melonjak setelah langkah-langkah terbaru adalah bahwa ini secara luas diharapkan dan jumlah tarif akhir di wilayah 5-10% lebih rendah dari apa yang ditakuti pasar," 

Terhadap yen, dolar naik ke level tertinggi sejak 20 Juli pada posisi 112,42 setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga agar tidak berubah dan menegaskan kembali keinginannya untuk meningkatkan inflasi konsumen hingga 2%. Selanjutnya mata uang terkait komoditas memperpanjang kenaikan mereka dengan dolar Australia naik ke tertinggi dalam lebih dari tiga minggu di 0,7255 terhadap dolar.

Poundsterling berpegang teguh pada harapan tentang kemajuan kesepakatan Brexit menjelang pertemuan informal Uni Eropa di Salzburg pada hari Rabu dan Kamis. Terpantau Pounds mencapai posisi tinggi menjadi 1,3175 atau berada di level tertinggi dalam hampir delapan pekan dan terakhir tetap datar di 1,3169.






















Equity World Futures

Rabu, 19 September 2018

PT EquityWorld Futures : Bern & Durell Siap Layani 51.000 Jetset Asal Indonesia


EquityWorld Futures - Kaum jetset memang uangnya melimpah, tapi bukan berarti mereka mudah memenuhi kebutuhan mahalnya. Contohnya, saat mereka menginginkan mengisi rumah dengan perabotan berkelas.


Atau bahkan ingin membeli lukisan serta benda seni taraf tinggi dan berlibur ke tempat-tempat yang super lux. Membaca peluang pasar ini, Bérnurell, sebuah layanan luxury lifestyle Concierge, hadir untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan kaum jetset. Tentunya tanpa mereka harus repot dan pusing memikirkan prosesnya.


Seperti yang dialami Intan Soekotjo, pelaku seni dan entrepreneur muda, "Semua kebutuhan dan aktivitas saya sangat terbantu dalam satu waktu. Di suatu malam, saya harus menyanyi di Istana Bogor, lantas setelah selesai, saya harus langsung mendadak pergi keluar negeri karena ada show di sana. Hal ini sungguh merepotkan," 


Diapun merasa sangat terbantu dengan adanya jasa concierge seperti ini. "Mengurus hal seperti show dan kostum di luar negeri, sangat merepotkan. Belum lagi pesawat dan hotel. Ketika hal seperti logistik ini bisa tertangani, saya bisa fokus saja menyanyi. This service understand all my lifestyle needs and activities."

Tidak hanya kebutuhan seperti yang dibutuhkan Intan. Karena kaum Jetset pasti punya banyak keinginan. Misalnya, tidak hanya ingin menonton sepak bola, namun ingin makan malam dengan pemain sepakbola selebriti, kemudian ingin menginap di luxury resort, yang belum tentu orang biasa dapat mengakses. 

Member layanan concierge Bérn & Durell, dalam hal travel, akan mendapatkan pengalaman beyond travel. Upgrading their experience dalam segala hal, Bérn & Durell akan memberikan akses untuk memaksimalkan gaya hidup kaum jetset. 

"Sebagai contoh, dengan jumlah partner yang kita miliki di seluruh dunia, kami dapat memberikan pengalaman menginap di resort-resort eksotis di seluruh penjuru dunia. Pengalaman menonton sepak bola di luar negeri dengan duduk di box VIP, terbang bepergian keluar negeri dengan private jet, hingga pengalaman dining exclusive di hotel dengan akses yang belum tentu dirasakan tamu biasa,”

Mengapa menggunakan jasa Concierge? Bernardus mengatakan, publik mungkin baru mengetahui jasa concierge dari layanan concierge yang hanya ada di hotel bintang lima. Yakni dengan menggunakan jasa concierge, maka tamu hotel mendapat akses lebih ke kota dimana hotel berada. Concierge seperti membuka kunci akses lebih ke semua jenis layanan.

"Definisi concierge dari sisi Bérn & Durell adalah memberi pengalaman lebih di setiap aktivitas (upgrading the experiences), membuat waktu menjadi lebih berharga dan berkualitas (saved time) dan tentunya mendapatkan harga terbaik (less expensive)," 

Nah, yang membedakan layanan concierge Bérn & Durell dengan yang lain adalah, mengusung visi untuk menjadi pionir penyedia layanan premium lifestyle concierge dengan kualitas terbaik. Tetapi sesuai dengan budaya masyarakat di kawasan Asia. 

"Kami percaya layanan dengan pendekatan ala Asia adalah yang terbaik di dunia. Dan kami yakin, hanya pendekatan yang paham budaya Asia yang dapat melayani dengan baik kebutuhan pasar Asia,"

Dia meyakini belum ada layanan seperti layanan concierge dengan pendekatan ala Asia. Apalagi merangkul budaya kearifan lokal ala Asia.  





















EquityWorld Futures

Selasa, 18 September 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah dan IHSG Siang Ambruk Pasca Rilis Defisit Neraca Dagang


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan siang hari ini anjlok sangat dalam hingga mendekati level Rp14.900/USD pasca rilis defisit neraca perdagangan Agustus yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS). Keterpurukan rupiah juga mengiringi kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I hingga 1,82%.

Rupiah hingga perdagangan sesi I merosot tajam ke posisi Rp14.885/USD atau mendekati level terburuk dibandingkan sebelumnya di level Rp14.803/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.800 hingga Rp14.887/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada di level Rp14.884/USD atau ambruk dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin di posisi Rp14.801/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.862-Rp14.884/USD.

Menurut Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan dalam tren pelemahan di level Rp14.859/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tak berdaya dari posisi sebelumnya di level Rp14.835/USD.

Rupiah siang meluncur ke level Rp14.892/USD terperosok dibandingkan Jumat, kemarin di level Rp14.806/USD. Rupiah kembali memperlihatkan sinyal kejatuhan setelah pekan sebelumnya sempat bangkit. 

Di sisi lain IHSG pada sesi I perdagangan terjerembab ke zona merah usai kehilangan 107.70 poin atau setara 1,82% ke level 5.823,58 setelah tadi pagi dibuka turun 47,530 poin atau 0,801% menjadi 5.883,75. Sebelumnya bursa saham Tanah Air parkir pada posisi 5.931,28. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp2,60 miliar dengan 4,72 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp47,15 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp566,99 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp519,83 miliar. Tercatat 129 saham naik, 240 turun dan 106 saham mendatar.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS), PT Bisi International Tbk (BISI) serta PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS). Sementara, saham-saham dengan pelemahan yakni, PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC).





















EquityWorld Futures

Senin, 17 September 2018

PT EquityWorld Futures : IHSG Sesi Pagi Jatuh 47,53 Poin Saat Pelemahan Bursa Asia Meluas


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, dibuka jatuh untuk mengiringi pelemahan bursa Asia yang semakin meluas. Sesi pagi hari ini, IHSG dibuka cenderung turun usai kehilangan 47,530 poin atau setara 0,801% ke level 5.883,75. 

Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan sesi penutupan akhir pekan kemarin yang parkir di 5.931,28. Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kemerosotan harga saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), H.M. Sampoerna Tbk (HMSP), dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Hingga pukul 09.07 WIB, harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp300 triliun, yaitu UNVR turun 0,64% jadi Rp46.800 per unit. Adapun harga saham TLKM turun 1,95% ke Rp3.520, BBRI turun 1,30% ke Rp3.030, dan HMSP turun 0,77% jadi Rp3.850 per unit. 

Pelemahan bursa Asia terpantau meluas pada awal perdagangan hari ini ketika ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) versus China kembali meningkat. Kebanyakan pasar saham Asia pada sesi pembukaan perdagangan Senin, berada di wilayah negatif saat AS bersiap menerapkan tarif baru senilai USD200 miliar terhadap produk-produk impor asal China. 

Kerugian juga terlihat pada indeks Kospi, Korea Selatan usai kehilangan 0,49% dalam perdagangan pagi, dengan industri kelas berat seperti Samsung Electronics meluncur lebih lanjut dengan pelemahan 0,98%. Bursa saham daratan China yang lebih besar juga mayoritas berada dalam zona merah dipimpin kejatuhan terdalam indeks Hang Seng di Hong Kong mencapai 1,18% usai sempat pulih akhir pekan lalu. 

Selanjutnya komposit Shanghai hari ini diperdagangkan turun 0,56% mengiringi kejatuhan komposit Shenzhen mencapai sebesar 0,678%. Berbanding terbalik, bursa saham Australia ASX 200 justru melawan balik tren pelemahan usai merangkak tipis. Saham BWX pulih dari kerugian sebelumnya untuk diperdagangkan naik 3,67% di pagi hari.






















EquityWorld Futures

Jumat, 14 September 2018

PT EquityWorld Futures : Kembangkan Bisnis Layanan Data, XL Axiata Cari Pendanaan Rp10 T


EquityWorld Futures - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) hari ini memulai penawaran awal (bookbuilding) dua program penawaran umum baru untuk Obligasi (PUB I Obligasi) dan Sukuk Ijarah (PUB II Sukuk). Keduanya merupakan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana masing-masing sebesar Rp5 triliun.

PUB II Sukuk Ijarah tersebut merupakan program PUB Sukuk Ijarah dengan target dana terbesar yang akan diterbitkan oleh korporasi sepanjang 2018. 

"XL Axiata akan melaksanakan bookbuilding dimulai dari 13 September 2018 sampai 27 September 2018. Dan menargetkan untuk melakukan penawaran umum pada 9 Oktober 2018 sampai dengan 11 Oktober 2018, serta dapat mencatatkan Obligasi dan Sukuk ini pada Bursa Efek Indonesia pada pertengahan Oktober 2018," 

Pada bookbuilding kali ini, XL Axiata akan menawarkan PUB I Obligasi Tahap I Tahun 2018 (obligasi) dan PUB II Sukuk Ijarah Tahap I Tahun 2018 (sukuk). Masing-masing sebanyak-banyaknya Rp1 triliun untuk obligasi dan sukuk.

Untuk jangka waktu 1 tahun, imbal balik yang diberikan tercatat sebesar 8-8,5% dan untuk jangka waktu 3 tahun sebesar 8,75-9,5%. Kemudian untuk 5 tahun sebanyak 9,25-10,2%. Selanjutnya untuk 7 tahun 9,8%-10,5% dan selama 10 tahun sebesar 10-10,65%.

Direktur Finance XL Axiata Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, pendanaan tersebut dibutuhkan perseroan untuk mengembangkan dan memperluas pasar data telekomunikasi di Indonesia. "XL Axiata bertujuan terus fokus dalam pengembangan bisnis layanan data di mana saat ini merupakan kontributor terbesar dan pendorong pertumbuhan perusahaan,"

XL Axiata, jelas dia, secara konsisten memperluas infrastruktur datanya di Indonesia, terutama di luar Jawa guna mendorong pertumbuhan pengguna data di seluruh Indonesia. "Hal ini perlu didukung oleh rencana pendanaan yang solid," tutur Adlan.

PUB Obligasi dan Sukuk Ijarah yang baru menurutnya bakal memberikan salah satu alternatif pendanaan serta memungkinkan XL Axiata untuk membangun portofolio utang yang lebih kuat.

Dia menegaskan, program PUB baru bertujuan mendanai belanja modal yang direncanakan oleh XL Axiata dalam rangka meningkatkan kapasitas dan memperluas jaringan, serta meningkatkan kualitas layanan. 

Dengan mendapatkan initial rating AAA dari PT Fitch Ratings Indonesia atas obligasi dan sukuk ijarah yang ditawarkan, XL Axiata memiliki kemampuan keuangan relatif sangat baik dalam membayar kewajiban-kewajibannya di masa mendatang.

Initial rating tersebut diberikan oleh Fitch kepada XL Axiata dengan mempertimbangkan dukungan induk yakni Axiata Group Berhad, tingkat leverage yang stabil, pemulihan EBITDA yang relatif baik, serta belanja modal yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan XL Axiata di masa mendatang.

Pada penawaran Obligasi dan Sukuk Ijarah kali ini, XL Axiata menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Maybank Kim Eng Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).























EquityWorld Futures

Kamis, 13 September 2018

PT EquityWorld Futures : Rupiah Jaga Tren Penguatan di Akhir Sesi, USD Ditopang Perang Dagang


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, menjaga tren penguatan untuk berada di zona hijau pasca libur Tahun Baru Islam kemarin. Perbaikan mata uang Indonesia mengiringi pergerakan USD yang terus kokoh ditopang kekhawatiran perang dagang. 

Rupiah di sesi perdagangan sore menguat ke level Rp14.825/USD atau lebih baik dari sebelumnya Rp14.852/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.820 hingga Rp14.888/USD.

Menurut data Bloomberg rupiah berbalik membaik menjadi Rp14.832/USD di akhir sesi dari penutupan awal pekan kemarin sebelum libur di Rp14.857/USD. Posisi tersebut melompat dengan pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp14.832-Rp14.880/USD.

Rupiah sore ini juga terlihat perkasa pada posisi Rp14.895/USD atau mulai merangkak naik dari sebelumnya. Pada awal pekan kemarin, rupiah sempat merosot kembali menjadi Rp14.900/USD. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada jalur merah di level Rp14.863/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah masih tertekan dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.835/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar mengkonsolidasikan kenaikan pada perdagangan Rabu karena pasar tetap cenderung berhati-hati seputar negosiasi perdagangan bebas Amerika Utara antara AS dan Kanada. Sentimen lainnya datang saat melemahnya mata uang China dengan selera pasar untuk mengambil risiko terbatas. 

Terpantau indeks ekuitas Asia turun untuk 10 hari berturut-turut dan mata uang pasar berkembang jatuh, dipimpin oleh rupee India. Para pelaku pasar menganggap menjual mata uang dianggap rentan dari eskalasi dalam konflik perdagangan.

Dolar Australia memimpin mata uang utama lebih rendah, jatuh 0,3% menjadi 0,7102 terhadap USD dan tidak jauh dari posisi terendah Februari 2016 di 0,7085. Sementara Dolar naik hampir satu persen dalam dua minggu terakhir, mengambil keuntungan dalam enam bulan terakhir hingga lebih dari 6%. 

Terhadap enam mata uang utama pesaingnya, dolar stabil di posisi 95,20 atau mendekati level tertinggi tiga minggu di 95,74 yang dicapai minggu lalu. Sedangkan Yuan China di luar negeri diperdagangkan 0,1% lebih lemah pada 6,8857 per dolar setelah turun ke 6.8888, terendah dalam lebih dari dua minggu.























EquityWorld Futures

Rabu, 12 September 2018

PT EquityWorld Futures : Laba Bersih PGN Capai Lebih Rp2 Triliun


EquityWorld Futures - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat kinerja positif sepanjang semester I-2018. Hal tersebut ditandai dengan perolehan pendapatan sebesar USD1,62 miliar dan laba bersih mencapai USD145,94 juta atau lebih dari Rp2 triliun dengan kurs rata-rata enam bulan di 2018 sebesar Rp13.765 per dolar AS.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada semester I-2017, PGN memperoleh pendapatan sebesar USD1,41 miliar dengan laba bersih USD50 juta atau Rp670,3 miliar. Artinya selama Januari-Juni 2018, perusahaan berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 191,8%.

Menurut Rachmat sumbangan terbesar bagi pendapatan dan laba bersih PGN selama setengah tahun ini berasal dari pendapatan distribusi gas bumi sebesar USD1,27 miliar dan penjualan minyak dan gas USD308 juta.

Pendapatan dari kegiatan usaha utama bisnis PGN tersebut meningkat dibandingkan realisasi semester I-2017 sebesar USD1,16 miliar dari distribusi gas bumi dan sebesar USD212 juta dari penjualan migas.

"Tahun ini penuh tantangan bagi PGN, terutama akibat dampak dari masih melambatnya perekonomian global. Kami juga bekerja keras untuk menyukseskan integrasi PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai anak usaha PGN," 

Sementara dari sisi produk hingga akhir Juni 2018, volume gas bumi yang didistribusikan PGN termasuk di dalamnya anak usaha PT Gagas Energi Indonesia ke pelanggan mencapai sebanyak 835,56 BBTUD, naik 11,55% dibandingkan realisasi semester I-2017 sebanyak 749,02 BBTUD.

Sementara volume gas yang ditransportasikan melalui jaringan pipa PGN dan anak usahanya PT Kalimantan Jawa Gas total sebanyak 727,4 BBTUD, naik sedikit dibandingkan volume penyaluran gas semester I-2017 sebesar 723,9 BBTUD. 

Gas disalurkan oleh PGN dan anak-anak usaha yaitu PT Kalimantan Jawa Gas, PT Transportasi Gas Indonesia dan PT Gagas Energi Indonesia ke berbagai segmen pelanggan. Mulai dari industri besar dan pembangkit listrik, pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit), Usaha Kecil Menengah (UKM) dan pelanggan rumah tangga.

"Jumlah pelanggan PGN bertambah signifikan. Sampai akhir semester I-2018, total pengguna gas bumi kami sebanyak 203.151 pelanggan. Naik 16,96% dibandingkan total pelanggan di semester I-2017 sebanyak 173.681 pelanggan,"

Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.

Tak berhenti disitu, sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.

PGN akan tetap agresif membangun infrastruktur gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Selama semester I-2018, PGN mampu menyelesaikan pembangunan pipa sepanjang lebih dari 87 kilometer sehingga panjang pipa yang dioperasikan PGN berjumlah 7.481 km.

Selama semester I-2018, PGN juga berhasil menyelesaikan sejumlah proyek dengan tepat waktu seperti penyaluran gas pembangkit listrik Muara Karang, pengembangan jaringan pipa distribusi ke wilayah Karawang, dan pemasangan infrastruktur gas customer attachment di seluruh wilayah kerjanya, serta menyelesaikan pembangunan jaringan pipa distribusi Duri-Dumai.

PGN juga sedang meneruskan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur. Diantaranya jaringan pipa transmisi Dumai, mengembangkan jaringan pipa distribusi ke wilayah Banten, serta pemasangan infrastruktur gas ke rumah tangga di area Jakarta, Bogor, Bekasi, Palembang, Tangerang dan Pasuruan.

"Di tengah banyaknya tantangan bisnis saat ini, PGN tetap berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional."


























EquityWorld Futures

Senin, 10 September 2018

PT EquityWorld Futures : Frekuensi Transaksi di BEI Anjlok, Kapitalisasi Pasar Turun 2,85%


EquityWorld Futures - Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan sebesar 2,85% menjadi Rp6.589,81 triliun pada penutupan pekan ini dari Rp6.783,26 pada pekan sebelumnya. 

"Sementara itu rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 2,8% menjadi 344.541 kali transaksi dari 354.462 transaksi pada penutupan pekan lalu," 

Adapun rata-rata volume transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 7,43% menjadi 8,51 miliar unit saham dari 9,19 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.

"Rata-rata nilai transaksi harian perdagangan BEI mengalami perubahan sebesar 10,52% menjadi Rp7,16 triliun dari Rp7,99 triliun pada pekan lalu," 

Adapun, investor asing melakukan jual bersih pada pekan ini senilai Rp2,86 triliun. Sementara itu investor asing melakukan jual bersih senilai Rp53,05 triliun selama tahun 2018.

Pada pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 2,77% pada posisi 5.851,46 dari 6.018,46 pada penutupan pekan lalu.






















EquityWorld Futures

Jumat, 07 September 2018

PT EquityWorld Futures : Setelah Enam Hari, IHSG Bangkit 92,59 Poin


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mendarat di zona hijau), setelah melemah. Hari ini, IHSG menguat 92,59 poin atau 1,63% ke 5.776,10.

Pagi tadi, IHSG dibuka melemah 21,54 poin atau 0,38% ke level 5.661,96. Namun berbalik rebound 22,43 poin atau 0,39% ke posisi 5.705,93 pada pukul 10.24 WIB. Kamis ini, IHSG diperdagangkan di 5.660,86-5.786,66.

Bangkitnya IHSG seiring dengan laju rupiah yang memulih terhadap dolar Amerika Serikat sehingga memberi kepercayaan pasar. Seluruh indeks sektoral pun ditutup di zona hijau, dengan penguatan terbesar dari industri dasar +2,46% dan keuangan +2,00%.

Dari 540 saham yang diperdagangkan, 264 menguat, 143 tetap dan 133 melemah. Nilai transaksi saham mencapai Rp14,12 triliun dari 14,01 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing -Rp1,5 triliun, dengan aksi jual asing Rp6,53 triliun melawan aksi beli asing Rp5,03 triliun.

Sementara itu, mayoritas pasar Asia ditutup rendah pada Kamis ini, karena kekhawatiran pasar negara-negara berkembang. Indeks Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan 0,41% menjadi 22.487,94, karena saham pembangkit listrik Hokkaido Electric Power turun 6,43% imbas gempa kuat di Pulau Hokkaido yang menyebabkan pemadaman listrik.

Bursa Korea Selatan Kospi melemah 0,18% pada level 2.287,61, karena kerugian di saham Samsung Electronics dan SK Hynix. Australia ASX 200 tergelincir 1,12% menjadi 6.160,4 dan Hang Seng Hong Kong turun 1,31%. Shanghai mengakhiri perdagangan turun 0,47% menjadi 2.691,59 dan Shenzhen turun 0,721% ke 1.431,86.























EquityWorld Futures

Kamis, 06 September 2018

PT EquityWorld Futures : Koreksi Dolar AS Angkat Rupiah ke Rp14.890


EquityWorld Futures - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) membaik. Rupiah di indeks Bloomberg dibuka naik tajam 63 poin atau 0,42% ke level Rp14.875 per USD. 

Laju rupiah pun membaik pada pukul 10.33 WIB, dengan menguat 48 poin atau 0,32% ke level Rp14.890 per USD, dibanding penutupan Rabu kemarin di Rp14.938 per USD. 

Senada, mata uang NKRI meningkat 38 poin atau 0,25% ke level Rp14.892 per USD, dibanding penutupan kemarin di level Rp14.930 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mematok rupiah pada hari ini berada di Rp14.891 per USD, terapresiasi 36 poin dari posisi Rp14.927 per USD di Rabu lalu.

Rupiah menguat memanfaatkan koreksi dolar AS. Dolar AS merosot tertekan poundsterling yang naik setelah Inggris dan Jerman membuat kemajuan menuju kesepakatan Brexit. Negeri Ratu Elizabeth II akan meninggalkan Uni Eropa secara keseluruhan dengan harmonis.

Indeks USD terhadap enam mata uang utama melemah 0,15% ke level 95,034, setelah berada di level tertinggi 95,737 di sesi sebelumnya. Alhasil, poundsterling Inggris bertambah 0,1% menjadi USD1,2918 per GBP. Kenaikan pound juga membantu euro naik 0,45% menjadi USD1,1645 per EUR. Dan dolar AS merosot 0,15% menjadi 111,37 yen.

"Pound menguat tetapi kenaikannya cenderung sementara. Euro juga naik berkat pound. Tapi mata uang masih menghadapi angin kuat karena ada masalah fiskal di Italia dan krisis ekonomi di Turki."





















EquityWorld Futures

Rabu, 05 September 2018

PT EquityWorld Futures : Sentimen Rupiah Membuat IHSG Merosot, Pasar Asia Negatif


EquityWorld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan dengan dibuka turun 36,52 poin atau 0,62% ke posisi 5.868,78. 

Laju IHSG semakin merosot, dengan anjlok 110,83 poin atau 1,88% ke posisi 5.794,47 pada pukul 09.40 WIB, disebabkan oleh tekanan rupiah yang terus melemah. Selasa kemarin, IHSG ditutup jatuh 62,28 poin atau 1,04% ke level 5.905,30.

Sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor aneka industri (-2,94%), finansial (-2,05%), dan konsumer (-1,98%). Dari 415 saham yang diperdagangkan, 314 tertekan, 63 stagnan dan hanya 38 yang menguat. 

Nilai transaksi saham mencapai Rp1,60 triliun dari 2,65 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing -Rp71,23 miliar, dengan aksi jual asing Rp474,09 miliar dan aksi beli asing Rp402,86 miliar.

Penurunan IHSG pagi ini dipicu antara lain oleh kemerosotan harga saham Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 3,74% ke Rp23.825, Bank Mandiri Tbk (BMRI)  turun 1,90% jadi Rp6.450, Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,67% jadi Rp42.800 per unit, Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,57% ke Rp3.030, dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,05% jadi Rp3.350 per unit.

Senada, pasar Asia dibuka negatif karena perkembangan krisis di negara berkembang.  Indeks Nikkei 225 Jepang diperdagangkan turun 0,26%, dengan sektor real estate mengalami kerugian 1,76%. Korea Selatan Kospi juga diperdagangkan lebih rendah 0,15%, karena saham Samsung Electronics turun 1,15%.

Di Australia, ASX 200 melanjutkan tren penurunan dengan meluncur 0,76%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun sekitar 1% di awal perdagangan. Shanghai juga lebih rendah 0,45% dan Shenzhen turun 0,47%.





















EquityWorld Futures

Selasa, 04 September 2018

PT EquityWorld Futures : Defisit Transaksi Berjalan Membuat Rupiah Gonjang-ganjing


EquityWorld Futures - Bak kapal terombang-ambing oleh badai ketidakpastian ekonomi global, kurs rupiah pun gonjang-ganjing di pasar spot. Dibuka melemah 7 poin ke level Rp14.822 per USD, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berbalik rebound 35 poin atau 0,24% ke level USD14.780 per USD pada pukul 10.00 WIB.

Sementara itu, pada perdagangan Senin kemarin, rupiah di indeks Bloomberg ditutup anjlok ke level Rp14.815 per USD, merupakan level terburuk sejak 20 tahun alias 1998.

Adapun kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang diterbitkan Bank Indonesia, rupiah pada Selasa pagi ini berada di Rp14.840 per USD, melemah 73 poin atau 0,49% dari level Rp14.767 per USD pada Senin kemarin.

Senada, mata uang NKRI di data Yahoo Finance terpantau melemah 10 poin atau 0,07% ke level Rp14.818 per USD, dibandingkan penutupan Senin kemarin di angka Rp14.808 per USD.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, melemahnya rupiah sepanjang tahun ini disebabkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang melebar dari Produk Domestik Bruto. Bank Indonesia mencatat, CAD kuartal II 2018 sebesar US$ 8 miliar atau 3,0% dari PDB.

Karena itu, Edwin menilai untuk mengatasi masalah CAD ini adalah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL). Namun, hal tersebut sulit dilakukan pemerintah karena memasuki tahun politik. Kebijakan tersebut sangat tidak populis. Cara lain, pemerintah harus terus menggenjot ekspor dan meningkatkan industri manufaktur di Indonesia.

"Rupiah memasuki level terendah selama 20 tahun. Seperti yang sudah-sudah, menjelang ke level Rp15.000 per USD yang sudah di depan mata, pemerintah mulai sibuk panggil menteri kiri dan kanan untuk meeting, larang sini dan sana."

























EquityWorld Futures