This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 24 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Stabil di Atas $1.750, Investor Kini Fokus Komentar Fed

Equityworld Futures - Harga emas berusaha mempertahankan kenaikannya kala dolar sedikit turun setelah data ekonomi yang lemah, dengan fokus kini beralih ke komentar dari Federal Reserve mengenai jalur suku bunga.

Harga emas berjangka turun 0,1% di $1.759,25/oz, sedang emas spot turun 0,1% ke $1.746,33/oz. Namun kedua instrumen tersebut sebagian besar mempertahankan kenaikan yang dibuat pada hari Selasa, di mana data PMI yang lemah menekan indeks dolar AS turun dari level tertinggi hampir 20 tahun.

Namun dolar menahan kerugian yang dialami setelah Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari menyatakan bank sentral akan terus memperketat kebijakan sampai inflasi jelas terkendali. Skenario seperti itu kemungkinan akan negatif untuk harga emas.

Emas telah kehilangan hampir semua kenaikannya tahun ini akibat dolar yang menguat dan suku bunga AS menarik trader keluar dari logam kuning.

Fokus kini tertuju pada pidato Ketua Fed Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole pada hari Jumat, yang diharapkan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai kebijakan moneter. Trader memperkirakan Ketua Fed akan mempertahankan sikap hawkish-nya, yang akan mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih besar tahun ini.

Logam mulia lainnya diperdagangkan turun pada hari Rabu, tetapi menahan sebagian besar kenaikan yang tercapai. Platinum dan perak masing-masing turun 0,5%. Adapun, Nikel Berjangka ditutup jatuh 2,20% di 21.851,00 hingga dini hari tadi, Timah juga jatuh 1,33% ke 24.465,00 di ICE London.

Dalam logam industri, tembaga turun 0,4%, setelah naik 0,6% pada hari Selasa. Saat harga logam merah naik dari penurunan dolar, prospek tembaga telah sangat tertekan oleh prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara importir utama China.

Kekeringan parah dan kekurangan listrik di Provinsi Sichuan telah mendorong penutupan beberapa pabrik besar, menghambat upaya yang lebih luas oleh pemerintah China untuk mendukung pertumbuhan ekonomi setelah perlambatan yang didorong oleh COVID tahun ini.

Untuk komoditas lain, Karet naik 0,14% di 146,90 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London tercatat di 418,35 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup turun 0,47% di 2.345,00.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 23 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Turun di Bawah $1.750 dalam Tujuh Sesi Berturut karena Dolar Terus Naik

Equityworld Futures - Spekulasi bahwa Fed akan memilih kenaikan suku bunga 75 basis poin pada bulan September, daripada 25 bps, membuat dolar menguat untuk hari keempat berturut-turut dan ke level tertinggi enam minggu. Itu juga menekan emas ke penutupan lebih rendah ketujuh kalinya secara beruntun dan di bawah level support penting lain.

Emas kontrak Desember menyelesaikan sesi Senin di $1.748,40, turun $14,50, atau 0,8%. Sejak penutupan positif terakhir pada 12 Agustus, patokan emas berjangka telah jatuh lebih dari $67 atau 3,7%.

Harga emas spot, yang diikuti lebih dekat daripada kontrak futures oleh beberapa trader, berakhir turun 0,6% di 1,735.31 pada penutupan Senin.

Penurunan terbaru emas terjadi kala investor menunggu gagasan mengenai jalur suku bunga di masa depan dari pidato yang akan disampaikan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.

Pidato Powell dapat mengguncang pasar, dengan reli di ekuitas AS sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Data ekonomi AS akan menjadi sorotan karena kekhawatiran atas prospek resesi masih ada. Sementara itu, data PMI dari Zona Euro dan Inggris diperkirakan menunjukkan perlambatan lanjutan dalam aktivitas bisnis.

"Harga emas melemah karena king dollar kembali saat investor bersiap untuk pidato yang berpotensi hawkish oleh Ketua Fed Powell di Simposium Jackson Hole,"  

"Emas pada akhirnya akan bergerak dalam perdagangan range, tetapi tampaknya tren mungkin sedikit lebih rendah karena risiko inflasi energi dan makanan dapat membuat The Fed tetap agresif dengan kenaikan suku bunga hingga ke tahun baru."

Komoditas lain pagi ini, Nikel Berjangka ditutup naik 0,61% di 22.394,50 hingga dini hari tadi, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London.

The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak bulan Maret dalam upaya untuk memerangi inflasi yang mencapai level tertinggi dalam empat dekade.

Pengambil kebijakan Fed telah menegaskan kembali bahwa masih ada cara untuk melawan inflasinya dan mendorong kembali ekspektasi atas puncak inflasi dan apa yang disebut poros dovish, satu narasi yang telah membantu meningkatkan saham.

Risalah Fed minggu lalu menunjukkan bahwa saat ukuran kenaikan suku bunga September masih bermain, pengambil kebijakan merasa ada sedikit bukti sejauh ini bahwa tekanan inflasi mereda.

Powell kemungkinan akan mengingatkan investor dengan satu lagi laporan inflasi dan laporan ketenagakerjaan lain yang masih akan datang sebelum pertemuan September dan para pejabat masih punya waktu untuk memutuskan seberapa besar kenaikan suku bunga itu.

Kalender ekonomi untuk minggu ini menampilkan penghasilan pribadi dan pengeluaran Juli, yang mencakup indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan Fed.

Dalam 12 bulan hingga Juni, Indeks harga PCE meningkat 6,8%, kenaikan terbesar sejak Januari 1982.

Poin data lainnya yakni angka produk domestik bruto kuartal II yang direvisi, yang awalnya menunjukkan kontraksi sebesar 0,9%.

Juga akan ada laporan mengenai pesanan barang tahan lama, klaim pengangguran awal, dan data PMI untuk bulan Juli. Sementara itu, data penjualan rumah baru akan menjelaskan lebih banyak tentang pasar perumahan yang melambat.

Selain itu, Karet mencapai 146,90 pada Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,50% di 418,35 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,05% di 2.349,00.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 22 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Turun akibat Ketidakpastian Bunga Fed, Manufaktur China Tekan Tembaga

Equityworld Futures - Harga emas turun di tengah ketidakpastian atas jalur pengetatan moneter lanjutan Federal Reserve dan harga tembaga turun karena masalah manufaktur lain di negara importir utama China.

Harga emas spot turun 0,1% ke $1.745,46/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,2% di $1.759,90/oz.

Harga komoditas ini telah turun minggu lalu usai komentar hawkish dari beberapa pejabat Fed menyiratkan bank sentral kemungkinan akan berkomitmen untuk menaikkan suku bunga besar untuk memerangi inflasi yang terlalu tinggi.

Mengingat bahwa komentar itu muncul setelah data menunjukkan beberapa pelemahan di inflasi AS, trader semakin tidak yakin tentang bagaimana Fed akan memperketat kebijakan pada pertemuan berikutnya.

Data menunjukkan bahwa trader hampir terbagi rata antara kenaikan 50 bps dan 75 basis poin oleh Fed selama pertemuan bulan September. Pembacaan inflasi yang lemah pada awalnya mengarahkan tren ini cenderung untuk kenaikan 50 basis poin.

Indeks dolar AS naik tipis pada hari Senin, melanjutkan kenaikan minggu lalu dengan fokus kini beralih ke pidato Ketua Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole hari Jumat.

Prospek kenaikan suku bunga AS telah membuat dolar sebagian besar menyalip emas sebagai tempat berlindung yang aman tahun ini, meskipun logam kuning naik substansial pada permulaan awal konflik Rusia-Ukraina pada bulan Februari.

Di industri logam, harga tembaga memperpanjang penurunannya akibat tumbuhnya kekhawatiran atas permintaan yang melambat di negara importir utama China. Situasi genting energi yang parah di Provinsi Sichuan - yang mengakibatkan penangguhan beberapa kegiatan pabrik - juga memberikan dorongan negatif untuk tembaga.

Tembaga turun 0,5% di $3,6520. Harga logam merah telah sangat terpengaruh oleh perlambatan aktivitas industri di China, karena kebijakan ketat nol-COVID Beijing menutup pabrik-pabrik di pusat-pusat industri utama. Sementara, Nikel Berjangka ditutup naik 1,34% di 22.071,00 pada hari Sabtu, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London.

Data industri yang lemah dari China membuat harga tembaga turun sepanjang minggu lalu, dan tren tersebut diperkirakan akan berlanjut. Tetapi logam merah mengambil beberapa bantuan dari langkah-langkah stimulus oleh Beijing, yang bertujuan untuk menopang belanja infrastruktur di negara.

People's Bank of China (PBOC) diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman lebih lanjut pada hari Senin, untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Karet mencapai 146,70 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,57% di 416,25 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,98% di 2.374,00.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 19 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Jatuh 2,6% Pekan Ini, Risiko Suku Bunga Fed Meningkat


Equityworld Futures - Harga emas turun tipis, dan akan mengakhiri minggu ini lebih rendah karena sinyal hawkish dari Federal Reserve AS soal jalur suku bunga AS di masa depan mendorong dolar naik.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.756,59/oz dan harga emas berjangka turun dengan jumlah yang sama ke $1.769,70. Kedua instrumen akan kehilangan nilainya sekitar 2,6% minggu ini, setelah jatuh untuk semua lima sesi terakhir.

Indeks dolar AS naik didorong oleh komentar pejabat Federal Reserve bahwa bank sentral akan mempertahankan laju kenaikan suku bunga yang besar tahun ini untuk menurunkan inflasi yang tinggi. Presiden Fed St Louis James Bullard pada hari Kamis mengatakan ia saat ini mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) ketiga berturut-turut pada bulan September.

Presiden Fed San Francisco Mary Daly juga menyiratkan potensi kenaikan 50 hingga 75 bps selama pertemuan Fed berikutnya, dengan target mempertahankan suku bunga di atas 3% pada akhir tahun.

Pernyataan tersebut muncul setelah notulen rapat Fed setempat bahwa sebagian besar anggota bank sentral mendukung kenaikan suku bunga besar untuk memerangi inflasi.

Ini menempatkan dolar di jalur untuk naik minggu ini, menekan sebagian besar harga logam. Kenaikan suku bunga tahun ini telah melihat dolar sebagian besar menyalip emas sebagai safe haven pilihan, melemahkan logam kuning dari keuntungan yang dibuat selama awal krisis Rusia-Ukraina.

Platinum turun 0,1%, sementara perak turun 0,8%. Komoditas lain, Nikel Berjangka ditutup turun 0,47% di 21.783,00, Timah naik 0,24% ke 24.660,00 di ICE London.

Di antara logam industri, tembaga turun sedikit, dan akan turun lebih dari 1% minggu ini setelah data produksi industri yang lemah dari China.

China adalah negara importir logam merah terbesar di dunia, dan saat ini sedang berjuang untuk menopang aktivitas pabrik setelah serangkaian pembatasan COVID-19.

Masalah di pasar real estat besar negara itu juga menimbulkan lebih banyak hambatan bagi perekonomian, yang kemungkinan akan membebani harga tembaga dan logam industri lainnya dalam jangka menengah.

Sedangkan Karet ditutup di 149,10 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London tercatat di level 413,90, dan Kakao AS ditutup turun 0,66% di 2.405,00.

 

 

Equityworld Futures


Kamis, 18 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Bergerak di Kisaran Terbatas, Tembaga Turun Ada Sentimen Properti di China

Equityworld Futures - Harga emas bergerak dalam kisaran ketat di tengah sinyal beragam dari kebijakan moneter AS, sementara harga tembaga turun setelah hasil laba dari perusahaan pengembang properti utama China mendorong lebih banyak kekhawatiran atas permintaan.

Harga emas spot naik 0,2% di $1.765,65/oz, dan harga emas berjangka naik 0,15% di $1.778,75. Tetapi kedua instrumen ini diperdagangkan sebagian besar dalam kisaran $1.750 hingga $1.810 yang terlihat selama dua minggu terakhir.

Harga emas telah turun pada hari Rabu setelah risalah pertemuan Juli Federal Reserve menunjukkan sebagian besar anggota Fed mendukung kenaikan suku bunga lanjutan untuk menurunkan inflasi. Kala bank sentral ingin meninjau kembali laju pengetatannya, namun malah mengindikasikan kemungkinan akan mempertahankan laju kenaikan suku bunga besar sampai inflasi berada dalam kisaran target 2%.

Indeks dolar AS naik setelah terbitnya risalah, begitu pula imbal hasil Treasury. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75% bulan lalu, dan trader sekarang terbagi soal kenaikan 0,5% atau 0,75% pada bulan September.

Saat data minggu lalu memang menunjukkan inflasi AS kemungkinan telah mencapai puncaknya, anggota Fed mengindikasikan bahwa tingkatnya masih terlalu tinggi untuk mempertimbangkan pengurangan laju pengetatan kebijakan moneter.

Penguatan dolar membebani sebagian besar harga logam. Platinum turun 0,4%, sementara perak turun 0,6%.

Dalam industri logam, Tembaga turun 0,2% setelah Country Garden Holdings Company Ltd (HK:2007), salah satu pengembang properti terbesar di China, mengisyaratkan penurunan laba yang parah akibat memburuknya pasar real estat.

Perlambatan yang berkepanjangan di pasar real estat China kemungkinan akan berdampak pada kegiatan ekonomi yang lebih luas di negara itu, yang pada akhirnya dapat berdampak pada permintaan komoditas. Negara ini merupakan importir tembaga terbesar di dunia.

Nikel berjangka jatuh 1,2%, sementara seng anjlok lebih dari 4%. Harga bijih besi juga cenderung lebih rendah dan timah berakhir turun 0,49% ke 24.600,00 di ICE London.

Sedang Karet ditutup di 149,10 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir mencapai 407,50 pada perdagangan Senin, dan Kakao AS ditutup naik 2,24% di 2.423,00.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 16 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh Kembali, Tekanan Perlambatan China & Saudi Kelebihan Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak kembali turun, dan berada di sekitar posisi terendah enam bulan di tengah kekhawatiran turunnya permintaan China dan kelebihan pasokan Arab Saudi.

Harga minyak Brent jatuh 0,93% di $94,22 per barel, sementara harga minyak WTI turun 0,7% di $88,78 per barel. Kedua kontrak anjlok antara 3,5% hingga 5% pada hari Senin, menyentuh level terendah sejak awal Februari.

Data produksi industri China yang lemah menjadi pemicu utama di balik kerugian minyak baru ini, mengingat hal itu menyiratkan permintaan yang lesu di negara importir minyak mentah terbesar di dunia tersebut.

Rilis data pada hari Senin merupakan hasil dari serangkaian pembatasan COVID-19 di negara China, yang telah menghentikan aktivitas ekonomi awal tahun ini.

Bank sentral China juga memangkas suku bunga pinjaman pada hari Senin untuk menopang pertumbuhan dalam menghadapi lebih banyak pembatasan COVID. Negara itu pekan lalu memberlakukan pembatasan di pusat komoditas Yiwu dan sekitarnya.

Di sisi pasokan, Saudi Aramco - produsen minyak mentah terbesar di dunia - mengatakan berpotensi meningkatkan produksi, meskipun ada penurunan permintaan tahun ini.

Aramco (TADAWUL:2222) mengatakan siap meningkatkan produksi hingga 12 juta barel per hari, meskipun Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang dipimpin Arab Saudi, memberi sinyal awal bulan ini tidak ada rencana peningkatan pasokan.

OPEC juga menurunkan prospek permintaan minyak untuk tahun ini.

Fokus juga tertuju pada negosiasi antara kekuatan Barat dan Iran mengenai menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang dapat melonggarkan sanksi tertentu terhadap minyak Iran dan lebih lanjut meningkatkan pasokan minyak mentah.

Negara itu akan menanggapi rancangan kesepakatan "final" Uni Eropa hari ini.

Harga minyak mengalami perubahan besar tahun ini, yang awalnya mencapai level tertinggi lebih dari satu dekade akibat guncangan pasokan dari konflik Rusia-Ukraina. Tetapi perkiraan perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia telah menghapus keuntungan tersebut.

Namun potensi krisis energi di Eropa dan peningkatan aktivitas industri pada paruh kedua tahun ini dapat membantu menopang minyak mentah.

Selain itu, Karet tercatat di 150,30 pada penutupan di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir turun tipis 0,04% di 407,50 pada perdagangan Senin, dan Kakao AS ditutup naik 0,33% di 2.402,00 hingga Selasa dini hari.

Sedangkan Nikel Berjangka ditutup jatuh lagi 4,57% di 22.039,00, Timah berakhir turun 0,82% ke 25.177,00 di ICE London.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 15 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Tinjauan dan Prospek Harga Logam Mulia & Energi: 15 Agustus - 19 Agustus 2022

Equityworld Futures - Untuk semua tujuan praktis, musim berkendara di AS hampir berakhir. Apa yang akan mendorong posisi long minyak setelahnya?

Jawaban tampaknya ada di ekspor, ekspor dan ekspor - yaitu produk minyak mentah dan minyak AS. Tapi siapa yang paling banyak diuntungkan dari ekspor ini? Industri minyak AS? Atau OPEC? Bagaimana semuanya akan berakhir? Itu benar-benar tergantung narasi mana yang Anda ikuti.

Jika itu tentang bull minyak atau kritik terhadap pemerintahan Biden, ceritanya adalah bahwa Asia membeli banyak barel minyak mentah AS yang murah karena pelepasan pasokan harian dari Cadangan Minyak Strategik (Strategic Petroleum Reserve/SPR) oleh pemerintah.

Alasan minyak AS mendapat begitu banyak permintaan dari Asia adalah karena harga diskon $5 per barel atau lebih terhadap Brent London, patokan global, menurut narasi ini. Narasi ini menolak bahwa diskon seperti itu tidak akan ada jika bukan karena pelepasan minyak mentah SPR.

Ini adalah klaim yang berlebihan dan berbatasan dengan ketidakbenaran. Sejak merebut kembali posisi WTI pada tahun 2010 untuk menjadi patokan minyak global, Brent hampir selalu memegang harga premium terhadap minyak mentah AS - meskipun sangat singkat keduanya telah seimbang, di mana Brent bahkan memberi diskon. Umumnya, perbedaan $5 adalah hal yang wajar di antara kedua minyak (minggu ini mencapai $7). Tetapi untuk menyematkannya sepenuhnya atas pelepasan SPR adalah tidak masuk akal.

Narasi bull berlanjut bahwa dengan pemerintahan Biden melepaskan jumlah rekor cadangan minyak dari SPR, Saudi yang menjalankan OPEC, atau Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak, ingin Amerika Serikat lebih menguras persediaan minyak daruratnya sehingga mereka akan memiliki kendali lebih besar atas harga minyak global setelah keseimbangan AS mencapai tingkat "darurat nyata".

Alih-alih memberi sinyal ke pasar bahwa mereka akan menyerah pada keinginan Biden untuk meningkatkan produksi, Saudi meletakkan dasar untuk pengurangan produksi di masa depan karena mereka memperkirakan bahwa situasi pasokan minyak global akan berubah dari defisit menjadi surplus, memberi mereka pembenaran untuk pemotongan produksi minyak di masa depan. OPEC memperkirakan dapat mengurangi jumlah minyak mentah yang perlu dipasok pada kuartal III sebanyak 1,24 juta barel per hari menjadi 28,27 juta.

Kisah selanjutnya berlanjut seperti ini: Saudi, dengan bantuan rekan konspirator favoritnya Rusia (baca: Vladimir Putin) dalam aliansi OPEC+ yang lebih luas, akan memiliki kendali lebih besar atas harga energi dan harga pangan, dan inflasi secara umum. Ini juga akan membuat Amerika Serikat lebih rentan secara ekonomi maupun dari sudut pandang keamanan nasional.

Pelepasan SPR akan berakhir pada bulan Oktober, dan ketika permintaan musim dingin untuk minyak meningkat, Amerika Serikat akan semakin terikat.

Jumlah minyak AS sejauh ini tidak menghibur, karena pasokan minyak mentah yang luas sebanyak 5% di bawah angka rata-rata lima tahun; Persediaan SPR berada di posisi terendah 1985; persediaan sulingan mencapai 24% di bawah rata-rata lima tahun dan pasokan bensin sekitar 6% di bawah jumlah rata-rata lima tahun.

Baik sejauh ini? Sekarang, untuk narasi bearish.

Seperti yang kami katakan di awal, musim berkendara di AS hampir berakhir. Permintaan bahan bakar diperkirakan akan mengalami penurunan yang konsisten dari sini karena orang tua Amerika membawa anak-anak mereka kembali ke sekolah dan perguruan tinggi selama dua minggu ke depan untuk menjalani tahun ajaran baru yang dimulai September. Perjalanan darat murni untuk kesenangan adalah hal terakhir yang ada di pikiran mereka saat ini.

Stok bensin AS memang mengalami penurunan mengejutkan sebanyak lima juta barel pekan lalu. Tetapi cadangan minyak mentah mingguan naik hampir 10 juta selama dua minggu terakhir.

Ekspor minyak AS mencapai titik terendah tujuh bulan pekan lalu, jatuh ke level terendah yang luar biasa sebanyak 2,11 juta barel per hari - titik terendah yang tidak terlihat sejak pengiriman 1,96 juta barel selama pekan terakhir 7 Januari.

Untuk mengimbangi dampak penurunan ekspor minyak mentah, pengiriman bensin AS melonjak menjadi 1,13 juta barel per hari pekan lalu, terbesar sejak Desember 2018.

“Dengan neraca minyak mingguan memberikan sentakan bearish demi satu akhir-akhir ini, tidak terima kasih terhadap permintaan yang dipertanyakan di dalam negeri, satu-satunya hal pasti yang bergantung pada pasar adalah ekspor minyak mentah, yang secara stabil mencapai rata-rata 3 juta hingga 4 juta barel per minggu selama berbulan-bulan sekarang,” 

“Dengan demikian, harga jual di pasar seharusnya cukup mengkhawatirkan jika kita mulai melihat lebih banyak ekspor minyak mentah yang lesu seperti minggu lalu.”

Penurunan ekspor minyak mentah minggu lalu "mungkin merupakan penyimpangan",

"meskipun tidak ada jaminan bahwa itu akan terjadi seperti itu, minggu demi minggu."

Saat bull telah menghasilkan banyak dari 180 juta barel - atau satu juta barel per hari - yang ditargetkan untuk keluar dari cadangan SPR setiap hari antara Mei dan Oktober, produksi minyak AS sendiri meningkat.

Produksi minyak mentah AS di Permian Basin di Texas dan di New Mexico, cekungan minyak serpih terbesar, akan meningkat kumulatif sebanyak 78.000 barel per hari ke tingkat rekor 5,445 juta barel per hari pada Agustus, Badan Informasi Energi (EIA) AS mengatakan dalam laporan produktivitasnya pada Juli. 18.

EIA mengatakan produsen mengebor 938 sumur, terbesar sejak Maret 2020, dan menyelesaikan 964, terbesar sejak Oktober 2021, di cekungan serpih terbesar pada Juni.

Itu membuat total sumur yang dibor tapi belum selesai (DUC) turun 26 menjadi 4.245, terendah setidaknya sejak Desember 2013, menurut data EIA sejauh ini. Jumlah DUC yang tersedia telah turun selama 24 bulan berturut-turut.

Bukan hanya pasokan AS yang meningkat. Dinding minyak juga menghantam pasar internasional selama sebulan terakhir.

Produksi minyak OPEC Juli naik ke level tertinggi sejak April 2020, sebuah survei Reuters menemukan, karena kelompok itu semakin mengurangi pembatasan produksi di bawah pakta dengan sekutunya dan eksportir utama Arab Saudi menghentikan pengurangan pasokan sukarela.

OPEC telah memompa produksi minyak sebanyak 26,72 juta barel per hari (bph), survei menemukan, naik 610.000 bph dari perkiraan revisi Juni. Produksi OPEC telah meningkat setiap bulan sejak Juni 2020 selain pada bulan Februari.

Permintaan domestik bensin telah berkurang di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir. Kala penurunan hampir lima juta barel minggu lalu dalam stok bensin AS akan menyenangkan pasar, ada peningkatan jutaan barel juga di minggu-minggu sebelumnya, karena rekor harga BBM di stasiun pengisian mencapai tertinggi di atas $5 per galon menghantam permintaan.

Meski harga rata-rata pompa bensin telah turun menjadi $3,99 per galon pada hari Kamis - pertama kalinya di bawah $4 dalam beberapa bulan - minyak mentah AS sendiri dapat kembali ke $100 per barel setelah aksi jual minggu lalu yang membawanya ke bawah $90.

Kenaikan harga minyak mentah dapat mempengaruhi harga di pom bensin dan membebani permintaan lagi - terutama pada saat puncak musim berkendara di musim panas AS berakhir. Mengingat dinamika ini, bull minyak mungkin harus berpikir ketika mendorong harga minyak mentah naik.

Narasi bearish juga berpendapat bahwa biasanya pada saat di waktu ini di tahun ini juga, ancaman badai di Pantai Teluk Meksiko AS akan dekat dan nyata, mengancam produksi dan kegiatan lain di fasilitas energi di sana.

Sepanjang tahun ini, gangguan tropis tidak teratur, yang disebut Invest 97L, melintasi Atlantik tropis minggu ini tanpa membuat dampak nyata. Ini masih awal untuk musim badai, meskipun tanda-tanda awal untuk tahun 2022 hampir tidak menimbulkan ketakutan.

Badai Ida tahun lalu, yang menerjang pada bulan September, menutup lebih dari 25% produksi gas alam dan hampir 17% produksi minyak di Amerika Serikat.

Gelber & Associates, konsultan energi yang berbasis di Houston, mengatakan jika badai berkembang di Teluk Meksiko dan mengancam operasi fasilitas energi pesisir di sana, itu bisa berdampak besar pada produksi. Tapi menambahkan:

“Di daerah tropis, aksi secara keseluruhan masih agak sepi, dengan beberapa aktivitas mulai mengalir dengan beberapa gangguan dalam isyarat. Pada titik waktu ini, tidak ada yang bisa ditafsirkan sebagai perhatian yang berarti.”

Pasar juga terbagi antara pandangan permintaan yang kontras dari OPEC - yang menurut banyak orang secara sengaja memperkirakan permintaan yang lebih rendah untuk memangkas produksi - dan Badan Energi Internasional, yang memperkirakan permintaan yang lebih besar tetapi ekonomi global lebih lemah.

"Kami melihat perlambatan ekonomi, tetapi tidak jelas apakah itu perlambatan sebesar yang diprediksi oleh beberapa pandangan baru-baru ini,"

"Permintaan akan pasang surut, tetapi pasokan masih menjadi perhatian utama."

Tambahkan ke larangan Covid yang terus-menerus ini di China, dimulainya kembali produksi di Libya, penjualan minyak Rusia yang berkelanjutan meskipun ada sanksi, dan narasi bearish bisa sama menariknya dengan bull.

Minyak: Penyelesaian dan Aktivitas Pasar

West Texas Intermediate, patokan untuk minyak mentah AS, melakukan perdagangan akhir $91,88 setelah menyelesaikan sesi turun $2,25, atau 2,3%, di $92 per barel. WTI sebelumnya mencapai puncak sesi $94,81.

Namun untuk minggu lalu, WTI naik 3,4%, mengimbangi beberapa penurunan 10% minggu lalu.

Brent, patokan global yang diperdagangkan di London untuk minyak mentah, melakukan perdagangan akhir di $98,01, setelah menyelesaikan sesi resmi turun $1,45, atau sebesar 1,5%, di $98,15, setelah mencapai level tertinggi intraday di $100,08.

Brent naik 3,4% dalam seminggu, setelah jatuh 14% minggu lalu.

Minyak: Outlook Teknikal WTI

"Selama WTI bertahan di atas $88,43, trader akan mengawasi pengujian ulang Simple Moving Average 200 Hari di $95,46 dan level Fibonacci 50% di $96,47," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com.

"Di atas level ini, perkirakan pergerakan naik lebih lanjut menuju Exponential Moving Average di $99,90."

Tetapi Dixit juga mengingatkan bahwa pasar bisa berbalik ke arah sisi bearish.

“Penolakan dari SMA 200 Hari di $95,46 dan EMA 50 Hari $99,90 akan melanjutkan kelemahan pasar dan mendorong harga turun untuk menguji ulang area support di $88 dan $87. Penurunan dapat berlanjut ke Bollinger Band tengah bulanan $81, sebelum turun ke level Fibonacci 78,6% di $77."

Emas: Penyelesaian dan Aktivitas Pasar

Pada penyelesaian hari Jumat, baik emas berjangka di Comex New York dan harga spot emas kembali ke zona $1.800, berakhir naik untuk minggu keempat berturut-turut.

Kontrak patokan emas berjangka Comex, Desember, melakukan perdagangan akhir di $1,818,40/oz, setelah resmi ditutup di $1,815.50, naik $8,30, atau 0,5%, pada hari itu. Untuk seminggu, harga naik hampir 1,5%.

Harga emas spot, yang dipantau lebih dekat daripada kontrak futures oleh beberapa trader, menetap di $1,803,64, naik $14,10, atau 0,8%.

Baik emas Comex dan harga spot telah naik lebih dari 5% selama empat minggu terakhir.

"Ini akan menjadi ujian yang menarik untuk emas karena $1.800 dapat mewakili titik rotasi yang menarik dari perspektif teknikal jika tidak ada keinginan untuk melihatnya di atas sini tetapi pada akhirnya kasus untuk emas bullish tetap cukup menarik,"

"Fakta bahwa emas terus mempertahankan sebagian besar kenaikan tanpa koreksi signifikan kemungkinan menunjukkan masih ada keinginan untuk itu, dengan kebijakan pengetatan yang lebih lambat dari FED dilihat sebagai hasil yang menguntungkan,"

Kenaikan emas terjadi setelah dolar - yang merupakan perdagangan kontrarian dengan logam kuning - melemah minggu ini karena data inflasi AS yang turun.

Indeks Harga Konsumen, salah satu pengukur inflasi yang paling banyak diikuti, menunjukkan pertumbuhan stagnan di Amerika Serikat untuk bulan Juli setelah meningkat 1,3% pada bulan Juni. Sepanjang tahun hingga bulan lalu, apa yang disebut IHK juga melambat, meningkat sebesar 8,5% dari sebelumnya 9,1%.

Sementara itu, Indeks Harga Produsen AS, turun 0,5% di bulan Juli, memperkuat tema inflasi yang turun dari level tertinggi empat dekade.

Dolar AS jatuh minggu ini meskipun berbagai pejabat Fed mengatakan perlambatan inflasi Juli tidak akan cukup untuk membuat mereka lunak dengan kenaikan suku bunga.

Emas: Perkiraan Harga

Emas perlu menembus di atas level tertinggi bulan sebelumnya di $1814,36 untuk mendapat dorongan momentum menuju zona pertemuan EMA 50 Minggu di $1827 dan SMA 100 Minggu di $1828.

Ini harusnya diikuti oleh level Fibonacci 78,6% di $1835 dan Bollinger Band tengah mingguan di $1838, tambah Dixit, yang membuat perkiraannya berdasarkan harga spot emas.

Pembacaan stochastics harian di 93/86 membuat persilangan positif baru di atas area overbought emas spot, sedangkan pembacaan stochastic mingguan di 59/44 berlanjut dengan positif yang kuat, kata Dixit.

"Swing trader akan mengamati untuk membeli saat terjadi penurunan menuju zona support $1.785-$1.775, dan menargetkan $1.828-$1.838."

Komoditas lain Nikel Berjangka ditutup jatuh 2,39% di 23.093,50 pada Sabtu, Timah berakhir turun 0,82% ke 25.177,00 di ICE London.

Lebih lanjut, Karet turun 0,26% di 152,00 saat ditutup Jumat di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir naik 1,66% di 407,65 pada perdagangan Jumat, dan Kakao AS ditutup mencapai 2.394,00.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 11 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Turun Minat Risiko Bertambah, Tembaga Tembus Puncak 5 Minggu

Equityworld Futures - Harga emas turun seiring berkurangnya kekhawatiran resesi AS karena data inflasi yang lemah, sementara harga tembaga tertahan di level tertinggi lima minggu imbas penguatan dolar.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.789,91, sementara harga emas futures turun 0,5% di $1,805,45.

Harga emas telah naik ke level tertinggi satu bulan setelah data menunjukkan bahwa tekanan inflasi AS mereda pada bulan Juli, yang melemahkan dolar. Tetapi harganya segera mundur dari puncak, karena data memicu reli luas dalam aset yang digerakkan oleh risiko.

Harga emas kini tampaknya terjebak antara melemahnya dolar dan meningkatnya minat risiko. Inflasi harga produsen AS, yang dijadwalkan terbit, dapat memberikan isyarat lebih lanjut untuk logam kuning.

Inflasi harga produsen diperkirakan mencerminkan penurunan harga konsumen. Tetapi tanda-tanda bahwa tren ini tidak meluas ke harga pabrik dapat mengurangi minat risiko.

Perak jatuh 1%, sementara platinum sebagian besar tidak berubah. Indeks dolar AS datar pada hari Kamis setelah anjlok 1,1% di sesi sebelumnya. Sementara Nikel Berjangka ditutup naik 4,23% di 22.436,00, Timah naik 0,52% ke 24.426,00 di ICE London.

Melemahnya dolar, di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve pada September mendorong harga logam industri.

Tembaga naik 0,2% di $3,64 per pon, menyusul reli 1,7% di sesi sebelumnya. Seng dan nikel naik masing-masing 2,5% dan 4,2%, pada hari Rabu.

Namun lonjakan harga logam industri terjadi meskipun ada penurunan aktivitas pabrik di seluruh dunia. Inflasi harga produsen di China turun hingga Juli, sementara aktivitas manufaktur berkontraksi dalam menghadapi pembatasan COVID-19.

Aktivitas industri di AS dan Zona Euro juga menurun karena melonjaknya harga komoditas dan meningkatnya masalah rantai pasokan awal tahun ini.

Selain itu, Karet mencapai 154,40 pada penutupan Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir di level 361,00 dalam perdagangan Jumat lalu, dan Kakao AS melonjak naik 2,29% ke 2.417,00.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 10 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Stabil Cenderung Turun Fokus Inflasi AS, Tembaga Melemah Pasca Inflasi China

Equityworld Futures - Harga emas stabil permintaan safe haven naik menjelang data inflasi utama AS, sementara harga tembaga jatuh setelah inflasi pabrik China yang lemah menunjukkan permintaan yang lambat untuk logam industri itu.

Harga emas spot berada di sekitar $1.793,99/oz, sementara emas berjangka turun 0,1% di $1,809,95. Harga emas telah naik pada hari Selasa, mengikuti sesi yang bergejolak di Wall Street.

Pembelian logam kuning telah bertambah minggu ini oleh antisipasi data inflasi AS, dijadwalkan terbit. Meski angkanya diperkirakan sedikit menurun dari bulan lalu ke tingkat tahunan sebesar 8,7% di bulan Juli, inflasi masih diperkirakan akan tetap berjalan di level tertinggi 40 tahun.

Ini, ditambah dengan laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang besar, dapat membuka peluang untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan dari Federal Reserve bulan depan.

Skenario seperti ini tampaknya akan negatif untuk emas, namun investor juga memperkirakan bahwa meningkatnya risiko resesi di seluruh dunia akan mendorong permintaan safe haven untuk logam tersebut.

Amerika Serikat mencatat kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut, sementara China nyaris mengalami kontraksi pada kuartal II. Zona Euro juga bersiap untuk menghadapi potensi resesi.

Data pada hari Rabu menunjukkan inflasi China tumbuh lebih rendah dari estimasi pada bulan Juli. Ini menunjukkan bahwa negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu masih bermasalah dengan dampak pembatasan COVID.

Hasil data - yang mengindikasikan penurunan aktivitas pabrik China yang berkepanjangan - sangat menekan harga logam industri. Indeks harga produsen China tumbuh 4,2% per tahun di bulan Juli, turun dari 6,1% di bulan Juni dan di bawah ekspektasi 4,8%.

Tembaga turun 0,5%, begitu pula nikel turun 0,7% setelah data tersebut, dan timah turun 0,63% ke 24.300,00 di ICE London.

Pelemahan yang berkepanjangan dalam aktivitas pabrik China telah sangat membebani logam industri tahun ini, meskipun impor logam ke negara itu tetap stabil.

Sementara Karet naik 1,11% ke 154,40 pada penutupan Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir di level 361,00 dalam perdagangan Jumat lalu, dan Kakao AS naik 0,56% di 2.353,00.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 09 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Tetap di Kisaran $1.800 sebelum Laporan Inflasi AS

Equityworld Futures - Harga emas mempertahankan kenaikannya baru-baru ini saat ada volatilitas di pasar saham menjelang terbitnya angka inflasi AS yang diawasi minggu ini mendorong permintaan safe haven.

Harga emas spot turun sedikit di $1.785/oz, sementara harga emas berjangka bertahan di sekitar $1.801/oz. Kedua instrumen telah reli hampir 1% pada hari Senin, karena ketidakpastian atas data inflasi IHK AS yang akan datang mendorong dolar lebih rendah.

Logam mulia lainnya juga mempertahankan kenaikan baru-baru ini. Platinum turun 0,1% setelah reli 1,7% pada hari Senin, sementara Perak turun 0,4% setelah reli hampir 5%.

Bursa saham AS mengalami sesi volatil pada hari Senin saat dirilisnya hasil pendapatan beragam, yang mendorong permintaan safe haven. Investor juga terjebak antara saham pertumbuhan dan nilai, menjelang pengumuman data inflasi pekan ini.

Fokus sekarang ada di data IHK untuk bulan Juli, terbit pada hari Rabu. Analis memperkirakan pembacaan tahun ke tahun sebesar 8,7%, turun dari 9,1% yang terlihat pada bulan Juni. Penurunan inflasi yang lebih besar dari perkiraan kemungkinan akan menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga yang besar oleh Federal Reserve, dan akan positif untuk harga emas.

Tetapi pembacaan yang lebih besar dari perkiraan dapat mendukung imbal hasil Treasury AS, mendorong lebih banyak trader ke dolar, dan mengganggu sebagian besar pasar logam. Dari komoditas logam, Nikel Berjangka ditutup jatuh 2,58% di 21.642,00 hingga pukul 01.00 WIB dini hari tadi, Timah turun 0,37% ke 24.455,00 di ICE London.

Namun, inflasi kemungkinan akan tetap berjalan di level tertinggi 40 tahun untuk beberapa bulan mendatang, mengundang berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter oleh The Fed.

Di antara logam industri, Tembaga turun 0,5% pada hari Selasa di $3,5680, setelah reli 1,3% pada hari Senin. Harga tembaga sebagian besar telah jatuh tahun ini di tengah tanda-tanda aktivitas industri yang lesu di seluruh dunia.

Namun lonjakan mengejutkan pada data ekspor China minggu ini membantu meredakan beberapa kekhawatiran atas permintaan global. Permintaan China untuk logam industri juga tetap kuat, meskipun ada penurunan aktivitas manufaktur yang disebabkan oleh serangkaian pembatasan COVID.

Lebih lanjut, Karet naik 1,11% ke 154,40 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir di level 361,00 dalam perdagangan Jumat lalu, dan Kakao AS naik 1,39% di 2.337,00.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 08 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Kembali Naik Jumat, Pasar Tunggu Laporan Pekerjaan Malam Ini

Equityworld Futures - Harga emas memperpanjang kenaikan dan akan mengakhiri minggu lebih tinggi di tengah meningkatnya kegelisahan atas perlambatan pertumbuhan global, sementara penurunan dolar menjelang data nonfarm payrolls AS juga menopang pergerakan logam kuning ini.

Sebagian besar harga logam industri juga naik karena kerugian dalam dolar mengurangi beberapa tekanan. Tetapi logam lain akan menutup minggu ini turun setelah data manufaktur yang lemah.

Harga emas spot naik sedikit di 1.792/oz, setelah reli 1,6% di sesi sebelumnya. Harga emas berjangka naik 0,1% ke $1,808,30.

Kedua harga akan mengakhiri minggu ini naik 1,5%, karena semakin banyak indikator ekonomi lemah dari seluruh dunia memperdalam kekhawatiran atas resesi yang akan datang.

Permintaan tempat berlindung yang aman di Asia juga didukung oleh meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan, setelah Beijing menembakkan rudal di sekitar pulau itu sebagai bagian dari “latihan militer.”

Namun Indeks Dolar AS turun 0,8% pada hari Kamis, dan stabil pada Jumat pagi saat volatilitas diprediksi meningkat menjelang data ketenagakerjaan nonpertanian AS, terbit malam nanti. 

Sementara, Nikel Berjangka ditutup turun 0,20% di 22.288,00, Timah turun 0,02% di 24.245,00 di ICE London.

Investor akan mengamati hasil rilis laporan pekerjaan dengan cermat, mengingat hal itu menjadi faktor dalam rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Angka yang lebih besar dari perkiraan bisa menandakan ketahanan di pasar tenaga kerja, memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

Harga logam mulia lainnya juga naik. Platinum naik 0,6% dan Perak naik 0,3%.

Di antara logam industri, Tembaga naik 0,6% pada hari Jumat, sebagian besar didorong oleh penurunan dolar. Tetapi logam merah ini akan mengakhiri minggu ini jatuh hampir 3%, setelah data manufaktur yang lemah dari China dan Zona Euro menyiratkan gambaran suram untuk permintaan tahun ini.

Selain itu, Karet stabil di kisaran 152,10 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London jatuh 2,16 di level 385,00, dan Kakao AS naik 2,59% ke 2.340,00.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 04 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas & Logam Lainnya Naik, Reli Dolar Berhenti Pagi Ini

Equityworld Futures - Harga emas naik dan sebagian besar logam mulia lainnya mencatat kenaikan kecil setelah reli dolar AS tampaknya telah berhenti.

Emas spot naik di $1.767,41. Harga emas berjangka bernasib lebih baik, naik 0,4% di $1.783,60/oz.

Platinum naik 0,1%, sementara Perak bertambah 0,6% setelah anjlok 1% selama dua hari terakhir.

Kenaikan harga logam mulia terjadi karena dolar AS turun setelah reli dua hari. Indeks dolar melonjak hampir 1% dalam dua hari terakhir setelah komentar hawkish dari dua anggota Federal Reserve mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih besar tahun ini.

Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Presiden Fed Chicago Charles Evans keduanya mengisyaratkan bahwa inflasi belum mereda di negara itu, dan The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih jauh untuk memerangi kenaikan harga.

Potensi peningkatan ketegangan AS-China juga telah mendorong permintaan safe haven untuk greenback.

Indeks Dolar AS diperdagangkan turun 0,1% pada awal perdagangan. Indeks Dolar AS Futures jatuh dalam kisaran yang sama.

Kala emas tampaknya telah memperoleh beberapa kekuatan dalam dua minggu terakhir, prospek logam kuning malah tumpul oleh prospek kenaikan suku bunga tahun ini. Sebagian besar logam mulia lainnya juga diperkirakan akan melihat aksi harga yang diredam karena Federal Reserve terus memperketat kebijakan moneter.

Dalam logam industri, Tembaga turun 0,2% di $3,4710. Besi turun 0,8%, sementara Nikel naik.

Harga tembaga turun drastis minggu ini menyusul sejumlah angka PMI manufaktur yang lemah dari seluruh dunia. Tren melemahnya data pabrik ini diperkirakan akan membebani logam industri dalam beberapa bulan mendatang.

Lainnya, Timah jatuh 2,61% di 24.249,00 di ICE London. Adapun, Karet stabil di kisaran 159,10 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup di level 407,90, dan Kakao AS jatuh 2,95% ke 2.271,00.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 03 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Turun dari $1.800 Pagi Ini, Isyarat Fed Hawkish Dorong Penguatan Dolar

Equityworld Futures - Harga emas turun. Kontrak emas berjangka turun hampir 1% setelah komentar hawkish dari beberapa petinggi Federal Reserve mendorong dolar dengan potensi kenaikan suku bunga yang lebih besar

Harga emas berjangka turun 0,9% di $1.774,20/oz. Harga emas spot turun 0,2% di $1.758,12. Kontrak berjangka untuk logam kuning sempat naik di atas $1.800 pada hari Selasa di tengah kekhawatiran atas meningkatnya tensi AS-China mendorong permintaan safe haven.

Tetapi kenaikan tersebut terhenti setelah dua petinggi Fed menguraikan kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih besar untuk memerangi inflasi yang tinggi.

Berbicara kepada CNBC, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan The Fed memiliki "jalan panjang" sebelum inflasi dapat dijinakkan, yang kemungkinan mengarah pada lebih banyak kenaikan suku bunga.

Terpisah, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengisyaratkan kenaikan suku bunga besar lainnya, tetapi menyatakan harapan bahwa langkah seperti itu dapat dihindari.

Komentar mereka memicu lonjakan 1% untuk dolar AS, sementara Indeks Dolar AS Futures menguat 0,9% ke $106,18. Imbal hasil Treasury AS 10 Tahun juga melonjak setelah munculnya pernyataan itu, dan mengakhiri Selasa di 2,747.

Dolar AS sebagian besar telah melampaui emas sebagai pembelian safe haven tahun ini, dengan daya tariknya didorong oleh prospek kenaikan suku bunga lanjutan.

Setelah menaikkan suku bunga empat kali tahun ini, The Fed sekarang akan bertemu pada akhir September untuk memutuskan tindakan selanjutnya. Inflasi telah mencapai tingkat tahunan yang mengejutkan di AS sebesar 9,1%, memberikan tekanan pada bank sentral untuk bersikap lebih hawkish.

Data grup CME kini menunjukkan mayoritas investor memposisikan untuk kenaikan sebesar 0,5% pada bulan September, yang akan menempatkan suku bunga berkisar 2,75% hingga 3,0%.

Penguatan dolar membebani sebagian besar logam utama lainnya. Perak dan Platinum masing-masing jatuh 2%. Sedangkan, Timah masih ditutup naik 2,85% ke 25.047,00.

Di antara logam industri, Tembaga futures di London turun 0,6% di $7,775.50 setelah turun 1,1% pada hari Selasa. Nikel Berjangka anjlok 8%, mengkonsolidasikan kenaikan pesat baru-baru ini, sementara Aluminium merosot 1,7%. 

Logam industri, khususnya tembaga, terpukul keras minggu ini oleh data manufaktur yang lemah dari seluruh dunia. Dengan aktivitas ekonomi yang terus menurun tahun ini, prospek harga logam tetap buram ke depannya.

Sementara, Karet stagnan di 159,00 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup di level 407,90, dan Kakao AS ditutup turun 0,60% ke 2.325,00 hingga dini hari tadi.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 02 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Lanjut Naik Ditopang Permintaan Safe Haven, Tembaga Jatuh 1,6%

Equityworld Futures - Harga emas lanjut naik dalam tanda-tanda melemahnya aktivitas ekonomi di seluruh dunia mendorong permintaan untuk safe haven, sementara harga tembaga memperpanjang penurunan hari ketiga berturut-turut.

Harga emas spot naik 0,13% di $1.774,57 dan sempat mencapai 1.780,59 atau level tertinggi dalam hampir sebulan. Harga emas berjangka yang berakhir pada bulan Desember diperdagangkan naik 0,18% di $1.790,85 dan hampir menembus di atas $1.800.

Logam kuning telah menerima dorongan permintaan signifikan dalam beberapa sesi terakhir, naik empat kali dari lima sesi terakhir di tengah tanda-tanda memburuknya kondisi ekonomi.

Data PDB AS yang lemah telah memicu pembelian safe haven untuk emas minggu lalu, dan kontraksi mengejutkan aktivitas pabrik China melanjutkan kasus permintaan untuk logam mulia. Harga emas naik 0,6% di awal pekan.

Pembacaan manufaktur dari Amerika Serikat dan Zona Euro juga mengecewakan pasar, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Di antara logam mulia lainnya, Platinum naik tipis 0,02% di $903,90, Perak turun 0,67% ke 20,225. Sedangkan, Timah masih ditutup naik 2,85% ke 25.047,00 di ICE London.

Di sisi lain, Tembaga yang berakhir pada bulan September jatuh 1,61% di 3,4745, karena penurunan aktivitas manufaktur menyiratkan lemahnya permintaan untuk logam merah ini.

Logam ini mengalami kerugian tiga hari beruntun, dan telah kehilangan lebih dari 3% sejak Jumat. Tembaga sangat sensitif terhadap tren manufaktur, mengingat penggunaannya dalam berbagai aplikasi industri.

Sebagian besar tekanan pada harga tembaga datang dari tanda-tanda melemahnya aktivitas di China, yang merupakan negara importir terbesar logam tersebut di dunia.

Aluminium juga tertekan oleh data China, ditutup jatuh 1,6% pada hari Senin di London. Bijih besi yang diperdagangkan di Singapura turun 0,5%.

Tetapi logam industri lainnya bernasib jauh lebih baik. Nikel Berjangka yang diperdagangkan di AS melonjak lebih dari 2% menjadi $24.344 di tengah ekspektasi bahwa peralihan yang lebih luas ke kendaraan listrik akan mendorong lebih banyak permintaan untuk logam tersebut.

Nikel adalah komponen kunci dalam baterai lithium ion yang digunakan pada mobil listrik. Penjualan mobil yang positif dari India - pasar mobil terbesar kelima berdasarkan penjualan, juga membantu meningkatkan prospek nikel.

Sementara, Karet mencapai 159,00 pada penutupan Jumat di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup di level 407,90, dan Kakao AS berakhir naik 0,82% ke 2.342,00.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 01 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Tembaga Jatuh 1,2% Respons Pabrik China Lemah, Emas Tetap Stabil

Equityworld Futures - Harga tembaga jatuh setelah data pabrik China yang lemah mengindikasikan permintaan logam yang melambat, sementara harga emas stabil di sekitar level tertinggi tiga minggu.

 Tembaga jatuh 1,2% di $3,5503 - mendekati level terendah dalam lebih dari satu tahun.

Produksi pabrik China tanpa diduga menyusut pada bulan Juli karena pembatasan baru setelah meningkatnya kasus COVID-19 menghambat aktivitas ekonomi. Indeks manajer pembelian (PMI) resmi tercatat 49 untuk Juli, di bawah ekspektasi 50,4, dan pembacaan Juni 50,2.

Saat aktivitas bisnis negara keseluruhan masih berada di wilayah ekspansi, penurunan manufaktur menjadi pertanda buruk bagi impor komoditasnya. Permintaan China menyumbang porsi yang cukup besar dari pasar bijih besi dan logam dasar global. Harga minyak juga turun sebagai reaksi atas data tersebut.

Besi turun 0,2% setelah data, diperdagangkan di sekitar $20,163.

Potensi krisis di pasar real estat China yang dibebani utang juga menunjukkan lebih banyak tekanan pada harga tembaga dan bijih besi tahun ini, mengingat penggunaannya yang luas di sektor ini.

Meski harga logam telah naik pesat tahun ini akibat guncangan pasokan dari konflik Rusia-Ukraina, sejak saat itu harganya berkonsolidasi drastis di tengah kenaikan inflasi dan suku bunga di seluruh dunia.

Sementara, Nikel ditutup melonjak 9,25% di 23.854,00 pada perdagangan Sabtu dan Timah naik 2,85% ke 25.047,00 di ICE London.

Hal ini, ditambah dengan potensi resesi ekonomi, juga diperkirakan akan merusak permintaan logam sepanjang sisa tahun ini. Ekonomi AS berkontraksi selama dua kuartal berturut-turut tahun ini, sementara European Central Bank (ECB) baru-baru ini menandai risiko resesi pada 2022.

Di tengah prospek ekonomi yang semakin mengkhawatirkan, harga emas tetap stabil setelah naik ke level tertinggi lebih dari tiga minggu pekan lalu. Emas spot XAU/USD diperdagangkan di $1.763,64 pada hari Senin, turun sedikit dari penutupan sebelumnya.

Logam mulia lainnya juga stabil. Platinum diperdagangkan di $889,90, sementara Perak sebagian besar tidak berubah di $20,145. Namun, ruang sebagian besar diperkirakan akan berada di bawah tekanan karena suku bunga AS naik lebih lanjut pada tahun 2022.

Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin minggu lalu, dan mengatakan bahwa kenaikan lebih mungkin terjadi dalam menghadapi inflasi yang sangat tinggi.

Adapun, harga Karet mencapai 159,00 pada penutupan Jumat di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup di level 407,90, dan Kakao AS berakhir naik 0,43% ke 2.327,00.

 

 

Equityworld Futures