Selasa, 28 Oktober 2014

Dolar AS turun di tengah data perumahan lemah

New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), karena data menunjukkan penjualan "pending home" naik kurang dari yang perkiraan pada September.

Penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) yang lemah, meningkatkan spekulasi pasar bahwa suku bunga Fed akan tetap rendah untuk periode yang diperpanjang.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,26 persen menjadi 85,508 pada akhir perdagangan.

Penjualan "pending home" naik sedikit pada September, kata National Association of Realtors pada Senin. Indeks, indikator yang melihat ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak, naik tipis 0,3 persen menjadi 105,0 pada September, tingkat tertinggi kedua sejak September lalu, namun kenaikannya masih lebih rendah dari median proyeksi para ekonom sebesar satu persen.

Pasar sedang menunggu pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang dimulai 28 Oktober. Setelah pertemuan September, bank sentral menunjukkan bahwa ia berencana untuk mengakhiri program pelonggaran kuantitatif bulan ini dan berjanji akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup".

Investor juga menanti laporan produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga yang dipantau cermat AS, yang dijadwalkan keluar pada 30 Oktober, guna mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif dari pertumbuhan ekonomi negara itu.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2708 dolar dari 1,2666 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6129 dolar dari 1,6078 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8807 dolar dari 0,8798 dolar.

Dolar dibeli 107,70 yen Jepang, lebih rendah dari 108,07 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun ke 0,9486 franc Swiss dari 0,9523 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1237 dolar Kanada dari 1,1229 dolar Kanada, demikian Xinhua.
(A026)
Editor: Ruslan Burhani

0 komentar:

Posting Komentar