Senin, 09 Desember 2019

PT Equityworld Futures : Tinjauan Energi dan Logam Mulia Minggu Pekan ke-2 Desember


Equityworld Futures - Apakah Natal datang lebih awal bagi tren bullish minyak? Mungkin.
Setelah Jumat lalu Saudi "put" (menempatkan, red) sebanyak 400.000 barel per hari, di atas pemotongan 1,7 juta barel per hari yang disetujui Rusia dan seluruh anggota dan mitra OPEC, banyak yang bisa berpikir bahwa Santa terlebih dulu mampir di Wina minggu lalu sebelum melakukan perjalanannya ke seluruh dunia.
Dalam dunia keuangan, put adalah instrumen yang memberikan pemilik hak untuk menjual aset (yang mendasarinya), dengan harga tertentu (strike), pada tanggal yang telah ditentukan (kedaluwarsa atau jatuh tempo) kepada pihak tertentu (penjual put).
Pada dasarnya itulah yang dijanjikan Arab Saudi di ibukota Austria selama pertemuan OPEC+ Jumat lalu. OPEC+ terdiri dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dipimpin Riyadh dengan sepuluh mitranya - Rusia, Azerbaijan, Bahrain, Brunei, Kazakhstan, Malaysia, Meksiko, Oman, Sudan Selatan dan Sudan.
Sesuai dengan ketentuan ‘put’, Saudi sepakat memberikan pemotongan sebanyak 400.000 barel per hari dari mereka sendiri jika rata-rata grup OPEC+ menjanjikan pemangkasan 1,7 juta barel per hari (strike) hingga kuartal pertama 2020 (kedaluwarsa atau jatuh tempo).
Harga minyak mentah meroket pasca berita tersebut. West Texas Intermediate AS melonjak 7,3% dalam sepekan, berakhir di $59,20 per barel, setelah mencapai sesi tertinggi di $59,84 per barel, sedikit lagi ke level $60 yang banyak dipantau oleh tren bullish minyak. Pergerakan tersebut merupakan kenaikan mingguan terbesar WTI sejak pertengahan Juni.
Minyak mentah acuan global Brent Inggris ditutup naik sebesar 3,1% pada pekan lalu menjadi $64,39.
Terlepas dari optimisme OPEC, kenaikan minggu ini juga didorong oleh reli Rabu sebelumnya setelah data mingguan energi AS menunjukkan pengurangan besar pasokan minyak mentah.
Dalam setahun, keuntungan WTI sekarang hanya lebih dari 30%. Sementara itu, Brent menunjukkan kenaikan tahunan di bawah 20%.
Tetapi apakah tahun 2020 akan tetap berpihak bagi OPEC dan mitranya?
Itu pertanyaan besar karena sejarah kepatuhan yang buruk terhadap kesepakatan OPEC yang ditunjukkan oleh beberapa anggota. Ada pengaruh besar yang menentukan dan bersembunyi di bayang-bayang pasar minyak: Donald Trump.
Presiden AS itu tidak menyukai harga bahan bakar yang tinggi, terutama menjelang waktu satu tahun di mana ia akan melaksanakan pemilihan umum kembali.
Kita mungkin akan membahas lagi tentang kemungkinan Trump-OPEC dalam pekan mendatang. Untuk saat ini, cukup untuk mengatakan, tren bullish minyak mungkin memberikan sedikit perlawanan dan harga WTI $60 dapat menjadi kenyataan.
Di antara logam mulia, emas jatuh pada hari Jumat setelah mencatatkan kinerja pertengahan pekan yang berkilau karena laporan pekerjaan AS yang kuat memicu investor beralih ke aset risiko ketimbang aset safe-haven. Sementara itu, logam katalis kendaraan Paladium, berhasil mengukir rekor tertinggi secara beruntun akibat kekhawatiran pasokan.
Tinjauan Energi
Dalam sepekan ini telah menjadi pekan yang terbaik bagi minyak sejak bulan Juni silam.
Akan tetapi ke depan, pengurangan produksi baru yang dijanjikan OPEC kepada pasar tidak dapat diwujudkan tanpa disiplin yang ketat dari "anggota yang sering melanggar" seperti Irak dan Nigeria - dan bahkan Rusia - dalam membatasi produksi.
Juga, sebagai catatan, Rusia mendapat izin bebas penambahan kondesat untuk produksinya dari OPEC+, secara teknis ini memungkinkan Moskow untuk menambah lebih banyak minyak yang tidak terhitung berdasarkan kesepakatan produksi terbaru.
"Rekam jejak pengurangan produksi OPEC tanpa Saudi, benar-benar mengerikan," John Kilduff, mitra pendiri di hedge fund energi New York Again Capital, mengatakan kepada Investing.com. “Grup itu secara keseluruhan tidak pernah sangat baik dalam mematuhi kesepakatan produksi. Saya tidak tahu mengapa kali ini ada perbedaan.”
"Tapi ada sheriff baru di kota yang mengawasi jalannya kepatuhan yakni Menteri Energi Saudi yang baru, jadi kita akan lihat,"


"Harga yang lebih tinggi akan mendorong kompetisi yang lebih banyak untuk datang dan itu bisa menjadi minyak non-OPEC, tidak hanya minyaj serpih,"

“Kami tahu pengebor AS telah ditahan selama beberapa waktu. Tetapi pada saat yang sama, ada peningkatan produksi dari Brasil dan lainnya yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar lebih besar. "Produksi minyak AS mencapai rekor tertinggi 12,9 juta barel per hari dalam beberapa pekan terakhir - menurut perkiraan oleh Badan Informasi Energi (EIA) - menempatkannya di puncak produksi dunia. Tetapi data mingguan jumlah rig minyak AS yang diterbitkan oleh perusahaan industri Baker Hughes menunjukkan penurunan yang mengejutkan pada aktivitas pengeboran - ini menjadi tanda efisiensi produksi minyak serpih yang luar biasa.
Kalender Energi Ke Depan
Senin, 9 Desember
Perkiraan stok minyak mentah Genscape Cushing (data pribadi)
Selasa, 10 Desember
Laporan mingguan tentang stok minyak dari American Petroleum Institute
Rabu, 11 Desember
Laporan mingguan EIA tentang stok minyak
Kamis, 12 Desember
Laporan mingguan gas alam dari EIA
Jumat, 13 Desember
Data mingguan Jumlah rig Baker Hughes
Tinjauan Logam Mulia
Emas memiliki musuh bebuyutan yakni data pekerjaan AS, sementara paladium membuktikan bahwa rekor tertingginya tidak dapat dihentikan.
Data upah pekerjaan non-pertanian yang dirilis lebih besar dari perkiraan untuk bulan November mendorong putaran baru peralihan ke aset risiko di Wall Street pada hari Jumat dan investor meninggalkan emas yang bergerak jatuh karena investor menilai tidak banyak alasan untuk melakukan lindung nilai.
Ada faktor lain yang bekerja melawan logam kuning: Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pengusaha menambahkan 266.000 pekerjaan pada November - laju tercepat sejak Januari silam sebanyak 312.000. Angka itu kemungkinan akan mendorong Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga stabil untuk waktu lebih lama lagi.
Emas berjangka untuk penyerahan Februari di Divisi COMEX New York ditutup turun $18, atau sebesar 1,2%, pada $1,465.10 per ons. Emas mencapai tingkat tertinggi empat minggu di $1,487.65 pada hari Rabu lantaran investor beralih untuk melakukan lindung nilai setelah indikasi awal Trump mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan AS-Cina mungkin tertunda setelah tahun 2020.
Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, jatuh $15,68, atau sebesar 1,1%, di $1,459.92 pada pukul 02:45 PM ET (19:45 GMT). Emas spot mencapai puncak empat minggu di $1,481.90 pada hari Rabu.
Untuk sepekan, emas COMEX turun sebesar 0,5% sementara harga spot kehilangan nilai 0,4%.
Palladium, logam katalis kendaraan bermotor yang kekurangan pasokan, melampaui rekor tertinggi 25 Nov.
Harga paladium spot naik $7,18, atau 0,4%, pada $1,879.18 setelah menyentuh rekor tertinggi di $1,882.15. Harga telah naik 2% dalam sepekan.
Paladium berjangka untuk penyerahan Maret di Comex naik 40 sen pada 1,846.10. Paladium berjangka ini tidak menciptakan rekort tertinggi.




0 komentar:

Posting Komentar