Equityworld Futures - Harga emas naik di Asia, mencapai level tertinggi lebih dari satu minggu. Pelemahan dolar AS terus mendukung logam kuning yang dihargai dengan greenback, bahkan ketika kenaikan imbal hasil Treasury AS membatasi penguatannya.
Harga emas berjangka naik 0,60% ke $1.853,24/oz dan sempat mencapai level tertinggi 12 Mei di $1,853,55 di awal sesi.
"Pasar masih belum mengetahui apakah emas telah melewati badai dalam jangka menengah, atau hanya reli sebagai respons terhadap kemunduran berkelanjutan dolar AS,"
Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, terus turun 0,43% di 102,725 setelah mencatat kerugian mingguan pertama dalam hampir dua bulan. Imbal hasil acuan Treasury AS tenor 10 tahun masih menguat setelah alami penurunan beruntun selama tiga sesi.
"Sebelum berbalik bullish, saya perlu melihat emas mempertahankan kenaikannya baru-baru ini dalam menghadapi penguatan dolar, dan bukan pelemahan dolar,"
Federal Reserve AS juga akan merilis risalah dari pertemuan terbaru yang dijadwalkan pada hari Rabu setempat. Presiden Fed St. Louis James Bullard telah menegaskan pandangannya selama seminggu terakhir bahwa Fed AS harusnya menaikkan suku bunga menjadi 3,5% pada tahun 2022 untuk mengendalikan inflasi yang lebih cepat.
Di Asia-Pasifik, Reserve Bank of New Zealand akan mengeluarkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu, dan keputusan Bank of Korea menyusul sehari kemudian.
Dalam cerminan sentimen, SPDR Gold Trust mengatakan kepemilikannya naik 0,69% menjadi 1.063,43 ton pada hari Jumat dari 1.056,18 ton sehari sebelumnya.
Di logam mulia lainnya, perak naik 1,16% ke 21,925, platinum naik 1,03% ke 957,50, dan paladium naik terus 2,09% di 1.987,28.
0 komentar:
Posting Komentar