Equityworld Futures - Harga emas kembali turun di Asia, dengan dolar AS turun tipis dan kenaikan imbal hasil Treasury memberi tekanan bagi emas yang dihargai dengan greenback, yang prospeknya telah diredam oleh sikap agresif Federal Reserve AS terhadap inflasi.
Harga emas berjangka turun 0,22% menjadi $1.811,97/oz. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun tipis 0,07% ke 103,785.
Harga penutupan harian emas mencapai garis tren yang diproyeksikan dari titik terendah Maret 2020, dan lonjakan volatilitas intraday di kedua sisi garis tren utama itu tidak memiliki keyakinan untuk mendorong pergerakan yang berkelanjutan, Analis Pasar Senior City Index Matt Simpson mengatakan kepada Reuters.
Logam kuning sebagian besar tampaknya mengikuti pergerakan harian baik dalam dolar maupun imbal hasil acuan Treasury 10 tahun
dalam beberapa minggu terakhir. Greenback yang berada di dekat level
tertinggi 20 tahun mendorong emas ke level terendah dalam lebih dari
tiga bulan.
Kinerja dan prospek emas juga terpengaruh karena The Fed mengadopsi sikap kebijakan moneter yang lebih hawkish untuk kenaikan suku bunga.
Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa mengatakan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sesuai kebutuhan untuk mengendalikan inflasi yang katanya mengancam pondasi ekonomi.
Arus ETF (exchange traded fund) mencapai puncaknya pada 27 April, dan sejak itu kami telah melihat arus keluar bersih karena investor telah kehilangan kepercayaan pada logam kuning ... dan kekalahan di pasar saham hanya menambahkan alasan lain bagi beberapa investor untuk mengubah emas mereka menjadi uang tunai,"
Di Asia Pasifik, data perdagangan Jepang untuk April 2022 menunjukkan ekspor naik 12,5% yoy dan impor naik 28,2% yoy. Neraca perdagangan berkontraksi menjadi -¥839,2 miliar (-$6,51 miliar).
Pada logam mulia lainnya, perak turun 0,49% di 21,438, sementara platinum turun 0,87% ke 913,90 dan palladium turun 0,10% di 1.988,53.
0 komentar:
Posting Komentar