This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 14 Desember 2017

Indeks IBEX-35 Spanyol ditutup turun 0,27 persen | EquityWorld Samarinda

EquityWorld Samarinda- Saham-saham Spanyol ditutup melemah pada Rabu (13/12), dengan indeks acuan IBEX-35 di Madrid turun 0,27 persen atau 27,80 poin, menjadi 10.260,50 poin.

Sebanyak 25 saham dari 35 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks IBEX-35 tercatat mengalami penurunan harga.

Pemasok energi Gas Natural jatuh 2,26 persen, menjadikannya sebagai penderita kerugian terbesar (top loser) dari saham-saham unggulan atau "blue chips".

Diikuti oleh saham operator global jasa-jasa dan infrastruktur Ferrovial, serta perusahaan infrastruktur Acciona, yang masing-masing turun 1,69 persen dan 1,60 persen.

Di sisi lain, peritel terkemuka dunia Inditex, memimpin kenaikan dengan bertambah 1,72 persen, menjadikannya peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan. 

Diikuti oleh jaringan supermarket DIA yang meningkat 1,22 persen, serta perusahaan energi terbarukan Siemens Gamesa naik 1,09 persen, demikian Xinhua.

EquityWorld Samarinda

Rabu, 13 Desember 2017

Dolar AS menguat ketika pertemuan Federal Reserve dimulai | Equityworld Futures Samarinda

Equityworld Futures Samarinda- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika Federal Reserve AS memulai pertemuan kebijakan dua harinya.

Para investor terus mengawasi pertemuan kebijakan Fed, dengan sebuah pernyataan kebijakan terbaru akan dirilis setelah pertemuan berakhir pada Rabu waktu setempat atau Kamis (14/12) pagi waktu Indonesia. Setelah rilis tersebut, Ketua Fed Janet Yellen akan mengadakan konferensi pers terakhirnya sebagai ketua bank sentral AS.

The Fed secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga ketiga pada tahun ini. Menurut alat FedWatch CME Group, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga Fed pada Desember mencapai 100 persen.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,26 persen menjadi 94,109 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1739 dolar AS dari 1,1792 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,3315 dolar AS dari 1,3348 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7560 dolar AS dari 0,7535 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,55 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,47 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9920 franc Swiss dari 0,9907 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2875 dolar Kanada dari 1,2847 dolar Kanada.

Equityworld Futures Samarinda

Selasa, 12 Desember 2017

Dolar AS melemah tertekan data ketenagakerjaan | PT Equityworld Samarinda


PT Equityworld Samarinda - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin karena para investor masih mempertimbangkan laporan penggajian non-pertanian terbaru.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,08 persen menjadi 93,822 pada akhir perdagangan menurut siaran kantor berita Xinhua.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1792 dolar AS dari 1,1768 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3348 dolar AS dari 1,3399 dollar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia beringsut naik menjadi 0,7535 dolar AS dari 0,7503 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,47 yen Jepang, lebih rendah dari 113,53 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9907 franc Swiss dari 0,9925 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2847 dolar Kanada dari 1,2871 dolar Kanada.

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat pada Jumat (8/12) melaporkan penggajian pekerjaan non-pertanian meningkat 228.000 pada November, mengalahkan konsensus pasar untuk kenaikan sebesar 190.000. Tingkat pengangguran tidak berubah pada 4,1 persen.

Sementara itu, rata-rata pendapatan karyawan per jam naik 2,5 persen dari tahun ke tahun di November, mencerminkan percepatan dari 2,4 persen pada Oktober, namun di bawah perkiraan untuk pertumbuhan 2,7 persen.

Para analis mengatakan bahwa penguatan tak terduga angka penggajian itu diimbangi oleh pendapatan rata-rata per jam yang lebih lemah dari perkiraan untuk beberapa tingkat tertentu.

Investor-investor juga terus mengawasi pertemuan kebijakan Federal Reserve, dengan sebuah pernyataan kebijakan terbaru akan dirilis setelah pertemuan berakhir pada Rabu (13/12). (UU.A026)


PT Equityworld Samarinda

Jumat, 08 Desember 2017

Rupiah menguat tipis ke Rp13.550 Jumat pagi | Equityworld Futures Samarinda

Equityworld Futures Samarinda- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat tipis sebesar empat poin menjadi Rp13.550 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.554 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Pergerakan rupiah relatif stabil cenderung menguat. Sentimen dari dalam negeri yang cukup kondusif menjaga pergerakan mata uang domestik terhadap dolar AS," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pergerakan rupiah yang terbatas itu seiring dengan adanya optimisme pasar terhadap pengesahan program reformasi pajak Amerika Serikat sehingga sebagian pelaku pasar masih memegang dolar AS.

Ia mengharapkan bahwa data keyakinan konsumen yang meningkat dapat menjaga rupiah di area positif. Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan bahwa optimisme konsumen pada November 2017 meningkat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2017 sebesar 122,1, naik dari bulan Oktober 2017 yang tercatat 120,7.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa fokus pelaku pasar uang sedang tertuju pada data upah di Amerika Serikat yang sedianya akan dirilis pada akhir pekan ini, kondisi itu membuat pergerakan mata uang domestik relatif terbatas.

"Selain data upah, pasar juga mencermati kelanjutan reformasi pajak Amerika Serikat. Situasi itu membuat pelaku pasar wait and see," katanya.

Ia menambahkan bahwa jika data Amerika Serikat meningkat maka terbuka peluang bagi dolar AS kembali terapresiasi, apalagi didukung dengan dengan kondusifnya kondisi politiknya. 

Equityworld Futures Samarinda

Kamis, 07 Desember 2017

Spin off divisi syariah Bank Jatim tunggu izin OJK | PT Equityworld Samarinda

PT Equityworld Samarinda- Rencana "spin-off" atau pemisahan unit syariah Bank Jatim masih menunggu izin prinsip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata Direktur Utama Bank Jatim Tbk, R Soeroso.

"Bank Jatim masih menunggu izin prinsip, setelah itu baru dibuatkan izin pendirian. Izin prinsipnya masih belum turun dari OJK sehingga belum bisa dipastikan kapan rencana spin-off tersebut," kata Soeroso di Surabaya, Kamis.

Ia berharap, awal tahun 2018 izin prinsip bisa diturunkan, sehingga pertengahan tahun sekitar bulan April, Mei dan Juni sudah dibuatkan izin pendirian, kemudian diluncurkan keberadaan Bank Jatim Syariah, yang saat ini masih menjadi bagian dari unit Bank Jatim.

"Untuk saham dari kabupaten dan kota bisa terpenuhi April, sehingga dilanjutkan dengan peluncuran," tuturnya.

Sebelumnya, OJK Regional 4 Jawa Timur mengapresiasi rencana spin-off Bank Jatim Syariah, karena mendorong perekonomian syariah secara nasional.

"Kami mengapresiasi rencana spin-off Bank Jatim Syariah yang bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis agar berkembang lebih baik," kata Kepala Bagian Pengawasan Perbankan Syariah OJK Reginonal 4 Jatim, Aris Budiman.

Aris mengatakan keberadaan market share perbankan syariah dalam dua tahun terakhir tidak bergerak, dan hanya diangka 5,3 persen.

"Oleh karena itu, rencana Bank Jatim dan beberapa perbankan daerah untuk spin-off akan meningkatkan `market share` perbankan syariah, seperti yang juga dilakukam oleh Bank NTB," ujarnya.

Ia mencontohkan, pada tahun 2015 market share perbankan syariah berada di angka 4,8 persen, kemudian naik signifikan menjadi 5,3 persen pada tahun 2017 karena adanya perbankan daerah melakukan konversi, seperi Bank Aceh.

PT Equityworld Samarinda

Rabu, 06 Desember 2017

PT Equityworld Futures Samarinda : Pasar Eropa Terbuka Tajam Turun karena Sentimen Melambat

PT Equityworld Futures Samarinda – Pasar Eropa dibuka turun tajam pada hari Rabu, di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung mengenai negosiasi Brexit dan kekhawatiran politik baru di A.S.

EURO STOXX 50 jatuh 1,05%, CAC 40 Prancis kehilangan 0,97%, sementara indeks DAX 30 Jerman turun 1,26% pada pukul 03:30 pagi waktu setempat (07:30 GMT).

Pasar gelisah menyusul berita bahwa Inggris dan Uni Eropa gagal menyepakati persyaratan untuk Brexit pada hari Senin.

Investor juga tetap berhati-hati terhadap kekhawatiran penutupan pemerintah A.S. jika anggota parlemen gagal mencapai kesepakatan anggaran minggu ini. Pendanaan pemerintah akan berakhir pada hari Jumat.

Sentimen pada awalnya didorong setelah Senat A.S. mengeluarkan paket overhaul pajak akhir pekan ini di tengah harapan bahwa pemotongan pajak untuk korporasi akan merangsang ekonomi A.S.

Saham keuangan turun secara luas, karena pemberi pinjaman Prancis Societe Generale (PA: SOGN) dan BNP Paribas (PA: BNPP) kehilangan 1,21% dan 1,10%, sementara saham Commerzbank (DE: CBKG) Jerman dan Deutsche Bank (DE: DBKGn) anjlok 1,98% dan 1,25%.

Di antara pemberi pinjaman, Italia Intesa Sanpaolo (MI: ISP) dan Unicredit (MI: CRDI) masing-masing turun 0,71% dan 0,65%, sedangkan bank Spanyol BBVA (MC: BBVA) dan Banco Santander (MC: SAN) anjlok 0,97% dan 0,94% .

Di tempat lain, saham Thyssenkrupp (DE: TKAG) turun 1,58% setelah serikat IG Metal, serikat pekerja terbesar Jerman, memberi perusahaan tersebut pada 22 Desember untuk menjamin pekerjaan dan investasi sebelum kelompok pekerja tersebut menyetujui usaha patungan dengan Tata Steel Ltd.

Thyssenkrupp mencapai kesepakatan tentatif pada bulan September untuk menggabungkan bisnis baja Eropa dengan Tata.

Deutsche Lufthansa AG (DE: LHAG) menambah kerugian, dengan saham turun 2% menyusul laporan easyJet (LON: EZJ) akan mulai bersaing dengan maskapai Jerman tersebut dengan rute dari Berlin bulan depan, menyusul pengambilalihan yang direncanakan atas bagian-bagian Air Berlin.

Di London, FTSE 100 turun 0,31%, ditimbang oleh Hammerson PLC (LON: HMSO), yang sahamnya merosot 4,12% setelah pengembang properti mengatakan mereka setuju untuk membeli Intu Properties PLC (LON: INTUP) sekitar £ 3,4 miliar.

Intu Properties adalah pemain terbaik dalam indeks, dengan saham melonjak 17,79%. Baca: PT Equityworld Futures Samarinda : Bitcoin Tembus Di Atas $12.000 Ke Rekor Tertinggi

Sementara itu, saham keuangan secara umum lebih rendah. Saham di Barclays (LON: BARC) tergelincir 0,29% dan Royal Bank of Scotland (LON: RBS) turun 0,33%, sementara HSBC Holdings (LON: HSBA) dan Lloyds Banking (LON: LLOY) masing-masing turun 0,59% dan 0,64%.

Saham-saham pertambangan menambah kerugian pada indeks komoditas-berat, karena Glencore (LON: GLEN) dan Anglo American (LON: AAL) masing-masing turun 0,74% dan 0,78%, sementara BHP Billiton (LON: BLT) kehilangan 1,08% dan Rio Tinto LON: RIO) anjlok 1,37%.

Saham Mulberry Group (LON: MUL) flat setelah pengecer melaporkan kenaikan penjualan ritel 2% pada paruh pertama tahun fiskal dan total pendapatan flat.

Di A.S., pasar ekuitas mengarah ke pembukaan yang lebih rendah. Dow Jones Industrial Average berjangka menunjuk pada penurunan 0,28%, S & P 500 futures mengisyaratkan penurunan 0,20%, sementara indeks Nasdaq 100 menunjukkan penurunan 0,53%.

Sumber: Reuters editing oleh PT Equityworld Futures Samarinda

Selasa, 05 Desember 2017

Kemenkeu: penyerahan DIPA akan dilakukan lebih cepat | EquityWorld Samarinda

 EquityWorld Samarinda- Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) terkait APBN 2018 akan dilakukan lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya agar pelaksanaannya segera terlaksana.

"Penyerahan DIPA lebih cepat dibanding tahun lalu. Penyerahan DIPA dari Presiden langsung ke semua kementerian dan lembaga termasuk kepala daerah," ujar Askolani dalam diskusi APBN 2018 di Jakarta, Senin.

Menurut dia, dengan penyerahan DIPA yang lebih cepat itu maka perencanaan belanja negara dapat lebih optimal, sehingga diharapkan segera berdampak pada perekonomian nasional serta memberi manfaat bagi masyarakat.

"Pemerintah konsisten melakukan upaya ini, dan akan terus dilanjutkan disertai berbagai evaluasi diantaranya menyangkut efektivitas dan efesiensi sehingga kita dapat menghasilkan output dan outcome yang lebih baik," katanya.

Pada 2018, lanjut Askolani, beberapa program yang menjadi perhatian pemerintah yakni mengurangi kesenjangan sosial dan mengurangi kemiskinan, serta percepatan program pembangunan infrastruktur.

"Pembangunan infrastruktur ini menjadi kebutuhan pokok Indonesia. Kalau infrastruktur dibangun, investasi akan masuk dan akan mengurangi pengangguran," paparnya.

Dalam postur RAPBN 2018 yang sudah disetujui parlemen, disepakati pagu belanja negara Rp2.220,7 triliun. Belanja negara akan meliputi belanja pemerintah pusat Rp1.454,49 triliun dan transfer ke daerah dan Dana Desa Rp766,2 triliun. Dalam belanja pemerintah pusat, belanja untuk kementerian disepakati Rp847,44 triliun dan belanja nonkementerian /lembaga Rp607,06 triliun.

Askolani menambahkan bahwa meski pendapatan dan belanja Pemerintah Indonesia relatif lebih rendah dari negara lain, kinerja yang dihasilkan pemerintah lebih baik yang memiliki pendapatan dan belanja yang lebih tinggi.

Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), pendapatan Indonesia sebesar 14 persen dari Produk Domestic Bruto (PDB) dan belanja 16,6 persen dari PDB. Pendapatan dan belanja Indonesia lebih rendah dibanding negara lain seperti Brazil.

"Kinerja kita jauh lebih baik dibanding negara lain, pertumbuhan ekonomi kita lima persen, sedangkan Brazil di bawah lima persen," kata Askolani.

Ia menambahkan bahwa kepercayaan negara lain terhadap Indonesia juga lebih baik seiring dengan meningkatnya peringkat layak investasi (investment grade) yang diberikan oleh beberapa lembaga pemeringkat internasional diantaranya Standard & Poor`s (S&P), Moody's Investors Service, dan Fitch Ratings.

Pada kesempatan sama, Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati mengharapkan DIPA yang diserahkan lebih cepat itu juga harus diikuti dengan perbaikan kualitas belanja mengingat 2018 merupakan tahun politik.

"Jangan sampai ada pemotongan anggaran yang berdampak pada efek psikologis dan memicu timbulnya kegaduhan. Apalagi terjadi pada tahun politik," katanya.


Senin, 04 Desember 2017

PT Equityworld Futures Samarinda : Saham Asia Keuntungan Dengan Hang Seng Potongan Pajak AS Semakin Dekat

PT Equityworld Futures Samarinda - Saham Asia sebagian besar naik pada hari Senin dengan Tokyo turun sedikit karena kemajuan pemotongan pajak yang lewat di AS mencabut sentimen.

Nikkei 225 Jepang merosot 0,03%, sementara S & P / ASX 200 Australia naik tipis 0,06%. Saham ANZ turun 0,98%, Commonwealth Bank turun 0,83%, Westpac turun 1,55% dan National Australia Bank melemah 0,78%.

Di Greater China, Shanghai Composite naik 0,12% dan indeks Hang Seng naik 0,68%.

Dow Jones industrial average e-mini futures naik 226 poin menjadi 24.464, sementara futures e-mini Nasdaq dan S & P 500 juga lebih tinggi.

Senat Partai Republik secara sempit mengeluarkan undang-undang untuk merombak sistem perpajakan A.S. pada dini hari Sabtu. GOP masih perlu mengatasi perbedaan yang signifikan bagi DPR dan Senat untuk menyusun RUU bersama dalam sebuah proses yang disebut resolusi dan mengirimkannya ke meja Trump. Partai Republik berharap bisa mencapai kesepakatan Natal.
Baca : PT Equityworld Futures Samarinda : Keuntungan Dolar terhadap pemotongan pajak A.S

PT Equityworld Futures Samarinda : Goldman Sachs (NYSE: GS) mengatakan bahwa versi Senat mendorongnya merevisi perkiraan pertumbuhan.


"Kami telah meningkatkan perkiraan kami tentang dampak pertumbuhan undang-undang tersebut sedikit, menjadi sekitar 0,3pp pada 2018 dan 2019," Goldman mengatakan dalam sebuah catatan kepada kliennya.

"Ini mencerminkan jumlah pemotongan pajak yang sedikit lebih besar dalam rencana Senat setelah revisi, dan harapan kami mengenai kompromi akhirnya."

Di tempat lain, ABC News melaporkan pada hari Jumat bahwa Michael Flynn, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, akan bersaksi bahwa dia diarahkan untuk melakukan kontak dengan orang-orang Rusia selama kampanye kepresidenan pada 2016. Flynn mengaku bersalah berbohong kepada FBI tentang pemilihannya di masa depan. kontak dengan duta besar Rusia untuk AS

Laporan ABC kemudian mengoreksi cerita tersebut untuk mengatakan bahwa sumbernya telah menjelaskan bahwa Trump memberi instruksi kepada Flynn "segera setelah pemilihan" untuk membahas strategi untuk memerangi kelompok ekstremis Negara Islam.

PT Equityworld Futures Samarinda

Kamis, 30 November 2017

PT Equityworld Futures Samarinda : Harga Emas di Bawah Tekanan pada Hawkish Yellen Keterangan, Data GDP AS Bullish

PT Equityworld Futures Samarinda : Keuntungan Harga Emas Di Asia Seiring Ketegangan Nuklir Korut 
PT Equityworld Futures Samarinda – Harga emas berada di bawah tekanan pada hari Rabu karena imbal hasil Treasury naik pada komentar hawkish dari kursi Fed Janet Yellen dan data ekonomi optimis.

Kontrak emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik $ 11,76 atau 0,71% menjadi $ 1282,24 per troy ounce.

Ketua Federal Janet Yellen memberi kesaksian mengenai prospek ekonomi sebelum Komite Ekonomi Bersama Kongres pada hari Rabu, menegaskan kembali bahwa Fed akan terus menaikkan suku bunga di tengah kekhawatiran ekonomi yang terlalu panas. Pelaku pasar mengambil komentar Yellen untuk agak hawkish, mendorong lonjakan hasil Treasury A.S., yang mengangkat dolar lebih tinggi sementara menekan harga emas ke posisi terendah.

Baca: PT Equityworld Futures Samarinda : Keuntungan Harga Emas Di Asia Seiring Ketegangan Nuklir Korut

"Kami tidak melihat tekanan inflasi yang tidak semestinya di pasar tenaga kerja, jadi kebijakan kami tetap akomodatif," kata Yellen. "Tapi kami pikir penting untuk secara bertahap memindahkan tingkat kebijakan kami ke tingkat yang saya sebut netral, yang sesuai dengan kondisi pasar tenaga kerja yang kuat," katanya.

Emas sensitif terhadap pergerakan yang lebih tinggi di kedua imbal hasil obligasi dan dolar A.S. - Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang asing sementara kenaikan suku bunga A.S., menaikkan biaya kesempatan untuk menahan aset yang tidak menghasilkan seperti bullion.

Juga membebani harga emas adalah data yang menunjukkan kekuatan yang mendasari ekonomi A.S. karena pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tetap solid. Baca :  Equityworld Futures Pusat : Senat AS Adakan Pemungutan Suara Tentang Dukungan Perundaang Undangan Pemotongan Pajak

Produk domestik bruto meningkat pada tingkat tahunan 3,3% pada periode Juli-September, Departemen Perdagangan mengatakan dalam perkiraan kedua PDB pada hari Rabu, mengalahkan perkiraan sebelumnya sebesar 3%.

Dalam perdagangan logam mulia lainnya, perak berjangka turun 1,94% menjadi $ 16,51 per troy ounce, sementara platinum futures turun 1,23% menjadi $ 941,05.

Tembaga diperdagangkan pada $ 3,07, turun 1,13%, sedangkan gas alam naik 1,25% menjadi $ 3,17.

Source Investing.com edit by PT Equityworld Futures Samarinda

Rabu, 29 November 2017

Indeks Nikkei-225 ditutup datar | Equityworld Futures Samarinda

Equityworld Futures Samarinda- Bursa saham Tokyo ditutup hampir datar pada Selasa, di tengah kekhawatiran geopolitik baru menyusul laporan media tentang kemungkinan peluncuran rudal oleh Korea Utara.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo berakhir turun 9,75 poin atau 0,04 persen, dari penutupan Senin (27/11), menjadi mengakhiri hari perdagangan di 22.486,24 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo, ditutup sedikit menurun sebesar 4,66 poin atau 0,26 persen, menjadi 1.772,07 poin.

Penurunan dipimpin oleh saham-saham transportasi laut dan pertambangan, sementara kenaikan dipimpin oleh saham-saham ritel dan makanan, dengan nilai transaksi pada hari kedua perdagangan minggu ini mencapai sekitar 2.617,4 miliar yen (23,52 miliar dolar AS), demikian Xinhua melaporkan.

Equityworld Futures Samarinda

Selasa, 28 November 2017

Dolar AS menguat didukung data ekonomi positif | PT Equityworld Samarinda

PT Equityworld Samarinda- Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin dengan dukungan data penjualan rumah baru di Amerika Serikat yang jauh lebih baik dari perkiraan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,1899 dolar AS dari 1,1924 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris merosot ke 1,3317 dolar AS dari 1,3324 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan dolar Australia turun menjadi 0,7607 dolar AS dari 0,7615 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,02 yen Jepang, lebih rendah dari 111,56 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 0,9813 franc Swiss dari 0,9798 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,2763 dolar Kanada dari 1,2704 dolar Kanada.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,16 persen menjadi 92,929 pada akhir perdagangan.

Penjualan rumah baru keluarga tunggal AS pada Oktober berada pada tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 685.000 unit, jauh di atas konsensus pasar 620.000 unit, dan mencapai tingkat tertinggi dalam 10 tahun terakhir, Departemen Perdagangan mengatakan Senin (27/11).

Angka penjualan tersebut 6,2 persen di atas tingkat revisi September di 645.000 unit dan 18,7 persen di atas perkiraan Oktober 2016 sebanyak 577.000 unit.

Para analis mengatakan lonjakan penjualan rumah baru pada Oktober dapat mendorong ekonomi AS lebih tinggi, karena angka ini merupakan indikator utama ekonomi.

PT Equityworld Samarinda

Senin, 27 November 2017

Bursa efek syariah untuk mobilisasi dana infrastruktur | EquityWorld Samarinda

EquityWorld Samarinda- Pemerintah kini tengah gencar membangun infrastruktur guna mengenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketersediaan infrastruktur memang menjadi salah satu titik lemah daya saing Indonesia dibandingkan dengan negara lain.

Dalam membangun infratruktur seperti bandara, pelabuhan dan jalan tol, pemerintah memperkirakan biaya pembangunan pada 2015-2019 mencapai Rp4.796,2 triliun.

Dari perkiraan tersebut, kemampuan APBN dan APBD hanya mampu menutupi 41,3 persen atau Rp1.978,6 triliun, BUMN 22,2 persen atau Rp1.066,2 triliun, sedangkan swasta 36,5 persen atau Rp1.751,5 triliun.

Dengan terbatasnya APBN dan APBD serta BUMN dalam menyediakan dana infrastruktur, inovasi tentang skema pembiayaan pun bermunculan.

Misalnya, skema pembiayaan investasi non anggaran pemerintah (PINA), kerja sama pemerintah swasta atau ?public private partnership? (PPP) serta kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Sektor perbankan masih tetap diharapkan peranannya sebagai sumber pembiayaan, termasuk pasar modal melalui berbagai produk yang ada.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menyatakan komitmennya untuk terus menggali pembiayaan pembangunan infrastruktur yang bersumber dari pasar modal.

Komitmen itu disertai kesadaran bahwa sektor perbankan tidak akan kuat membiayai pembangunan infrastruktur.

"Perbankan tidak akan kuat membiayai pembangunan infrastruktur. Jadi kami akan alihkan pembiayaan infrastruktur dari pasar modal saja," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.

Pada tahun ini penghimpunan dana di pasar modal sudah mencapai Rp220 triliun, sementara pada 2018 ditargetkan penghimpunan dana sebesar Rp673,94 triliun yang terdiri dari SBN Rp414,5 triliun dan IPO, ?right issue?, RDPT, DIRE, sukuk/obligasi korporasi sebesar Rp259,44 triliun.

Bagi Wimboh, untuk mendorong pembangunan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan infrastruktur harus diutamakan karena akan membangkitkan ekonomi di sekitar sarana infrastruktur itu dibangun.

Usulan OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengajukan sejumlah usulan agar pasar modal bisa lebih berperan dalam menjadi sumber pembiayaan.

Ia mengusulkan kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk merelaksasi pajak beberapa instrumen investasi di pasar modal dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur sehingga diminati investor baik asing maupun domestik.

Produk pasar modal yang diusulkan relaksasi perpajakannya yakni obligasi korporasi, reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), Dana investasi real estate (DIRE), efek beragun aset (EBA), dan dana investasi infrastruktur (Dinfra).

Untuk obligasi korporasi, diusulkan adanya penurunan pajak agar disamakan dengan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi 15 persen dari sebelumnya 20 persen.

Selain itu, untuk RDPT yang berinvestasi pada Efek Bersifat Ekuitas melalui ?special purpose company? (SPC). Diusulkan dividen dari SPC kepada RDPT tidak dikenakan pajak, karena SPC dianggap satu kesatuan dengan RDPT.

Sementara untuk DIRE, OJK mengusulkan penurunan tarif bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Sedangkan EBA, diusulkan agar perlakuan pajak berlaku sama untuk semua produk sejenis.

Mengenai Dinfra, Hoesen mengatakan perlu adanya insentif perpajakan disamakan dengan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) DIRE. Dalam hal ini, Dinfra berinvestasi pada surat utang, sehingga diperlakukan perpajakan sama dengan reksa dana.

Syariah
OJK juga berkomitmen untuk terus berupaya mengembangkan pasar modal syariah sehingga turut meningkatkan kemampuan pembiayaan nasional.

"Yang pasti, keberpihakan kita terhadap syariah tinggi. Apalagi pemerintah telah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang dipimpin langsung oleh Presiden RI dan Wakil Presiden RI," kata Hoesen.

OJK memiliki beberapa inisiatif dalam rangka mendukung perkembangan pasar modal syariah yakni dengan mulai melakukan pendidikan hingga sertifikasi profesi syariah.

Saat ini, produk pasar modal berbasis syariah yang telah berkembang diantaranya saham, obligasi, efek beragun aset (EBA) dan reksa dana.

Dalam ?road map? pasar modal syariah 2015-2019 yang diterbitkan OJK disebutkan, beberapa hal yang merupakan strategi utama pengembangan pasar modal syariah adalah penguatan pengaturan, peningkatan ?supply and demand?, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi informasi, promosi dan edukasi, serta sinergi kebijakan dengan pihak terkait.

Bursa Efek Syariah
Dalam memobilisasi dana di pasar modal, khususnya untuk pembiayaan infrastruktur, misalnya, meski pertumbuhannya selama ini cukup baik, masih terkendala dengan basis pasar nasional yang relatif kecil.

Karena itu, dibutuhkan terobosan agar produk pasar modal syariah Indonesia yang jumlahnya banyak itu dapat masuk dan ditransaksikan di pasar global.

Salah satu usulan yang mengemuka dalam memasuki pasar global itu adalah Indonesia kini memerlukan bursa efek syariah sepenuhnya di mana produk yang dijual memenuhi ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN), termasuk proses atau mekanisme transaksinya.

Ketika memimpin Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan kunjungan ke Dubai Financial Market (DFM), Uni Emirat Arab, pada akhir Oktober lalu, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan Indonesia memiliki pasar modal syariah yang sangat besar.

Karena itu, menurut Tito, pembentukan bursa efek syariah menjadi salah satu rencana strategis dalam mengembangkan dan memperkuat pasar syariah di dalam negeri.

Tito menyambut positif gagasan pembentukan bursa syariah yang datang dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani itu.

Ia menilai Indonesia perlu memiliki lembaga khusus yang menanganipasar syariah sehingga fokus dan tidak tercampur dengan produk konvensional.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia seharusnya memiliki perekonomian syariah, termasuk pasar modalnya, yang berkembang pesat.

Dengan populasi penduduk Indonesia mencapai 261,115 juta jiwa, di mana

87 persennya atau 227,12 juta jiwa beragama Islam dan 65 persen di antaranya masih dalam usia produktif.

Sedangkan populasi negara-negara utama penerbit sukuk terbesar dunia tidak sebesar Indonesia. Misalnya, Turki yang hanya memiliki populasi 79,512 juta jiwa, Inggris 65,637 juta jiwa, Arab Saudi 32,27 juta jiwa, Malaysia 31,19 juta jiwa dan UEA yang hanya 9,27 juta jiwa.

Pasar modal syariah Indonesia masih akan terus berkembang. Potensi tersebut ditunjukkan dengan pergerakan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang mengalami kenaikan mencapai 28,1 persen pada periode Juni 2016 hingga Juni 2017.

Sedangkan beberapa indeks syariah utama terbesar dunia pertumbuhannya masih di bawah ISSI, seperti indeks Dow Jones Islamic Market yang hanya mencatatkan kenaikan 16,4 persen, FTSE Global Shariah 15,8 persen dan MSCI World Islamic yang hanya tumbuh 13,1 persen.

Dalam jangka waktu lima tahun, nilai kapitalisasi pasar saham syariah juga meningkat 42 persen. Pada 2012, kapitalisasi pasar saham syariah

baru mencapai Rp2.451 triliun, tapi pada akhir September 2017, sudah menjadi Rp3.473 triliun.

Transaksi saham di BEI juga didominasi oleh saham syariah. Per September 2017, dari 556 saham yang ditransaksikan di BEI, sebanyak 343 saham di antaranya merupakan saham-saham berbasis syariah.

Selain itu, perkembangan jumlah investor saham syariah, yakni investor yang membuka rekening efek syariah, juga meningkat signifikan.

Per September 2017, jumlah investor saham syariah tercatat 19.265 orang atau naik 57 persen dibandingkan 2016 yang berjumlah 12.283 orang. Dengan demikian, jumlah pangsa pasar investor syariah juga tumbuh 3,2 persen pada September 2017 dibandingkan 2016 yang sebesar 2,3 persen. 

EquityWorld Samarinda

Jumat, 24 November 2017

Direktur jenderal pajak baru harus punya kepemimpinan | Equityworld Futures Samarinda

Equityworld Futures Samarinda- Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, mengatakan, direktur Jenderal pajak baru harus memiliki kepemimpinan maupun integritas serta mempunyai wawasan memadai mengenai pajak agar dapat bekerja dengan cepat untuk mengamankan penerimaan.

"Yang penting kepemimpinan kuat, integritas bagus dan paham agar tidak perlu belajar lagi," ujar Prastowo, di Manado, Kamis.

Juga, kata dia, harus memiliki visi yang sama dengan menteri keuangan dalam mengawal penerimaan pajak yang dari tahun ke tahun hampir tidak pernah mencapai target.

Disebut-sebut nama Robert Pakpahan sebagai pejabat baru di pos sangat penting itu, dia menilai nama itu tepat sebagai pengganti Ken Dwijugiasteadi yang segera memasuki masa pensiun.

Jika benar nanti Pakpahan yang dilantik, maka dia memiliki beban berat mewujudkan target penerimaan pajak sebanyak Rp1.415 triliun sebagaimana diamanatkan RAPBN 2018.

"Nama-nama yang beredar saya kira sudah mengerucut, sudah ada indikasi dalam satu atau dua tahun, DJP akan lebih lama melakukan pendekatan secara lunak secara politik," katanya.

Ia menambahkan, Pakpahan merupakan figur yang ideal untuk bisa mengawasi proses transisi, karena telah memiliki reputasi bagus, moderat dan kalem dalam menghadapi persoalan, seperti yang ditunjukkan dia selama ini sebagai direktur jenderal pengelolaan pembiayaan dan risiko di Kementerian Keuangan.

"Kelihatannya, DJP akan setengah dipaksa memilih jalan moderat. Kalau penegakan hukum akan lebih selektif karena guncangan ke depan akan makin kencang secara politik, tidak akan stabil sekarang, makanya butuh moderasi," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuanga,  Sri Mulyani Indrawati, mengatakan akan menjaga transisi pergantian Direktur Jenderal Pajak agar tidak berdampak negatif pada upaya penghimpunan penerimaan negara di sisa 2017.

Equityworld Futures Samarinda

Kamis, 23 November 2017

DJP: tujuh WP kurang bayar Rp5,7 miliar | PT Equityworld Samarinda

PT Equityworld Samarinda - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menemukan sebanyak tujuh Wajib Pajak tercatat kurang bayar senilai Rp5,7 miliar setelah melakukan pemeriksaan pasca pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2017 mulai September lalu.

"Sudah diterbitkan SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) tujuh Wajib Pajak, nilainya Rp5,7 miliar," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama dalam acara media gathering di Manado, Rabu.

Hestu mengatakan upaya pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menjalankan penegakan kepatuhan sesuai PP 36/2017 dan tercatat sebanyak 770.000 Wajib Pajak belum melaporkan harta maupun aset dengan benar serta kebanyakan tidak mengikuti program amnesti pajak.

Dari jumlah tersebut, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak menyampaikan data prioritas mencakup 27.777 Wajib Pajak kepada Kantor Pelayanan maupun Kantor Wilayah untuk dilakukan pemeriksaan pajak, setelah melalui proses validasi.

"Dari angka itu, 6.830 sudah diteliti dan ditindaklanjuti, untuk masuk kesimpulan, valid atau tidak. Kemudian 951 instruksi pemeriksaan telah diusulkan KPP kepada Kanwil, dan yang sudah ditindaklanjuti sebanyak 811. Dari jumlah itu, sudah ada 68 laporan hasil pemeriksaan," ujar Hestu.

Hestu menjelaskan jumlah kurang bayar tersebut dapat bertambah karena proses pemeriksaan DJP kepada Wajib Pajak terus berlangsung dan tidak ada batas waktu.

Untuk itu, Hestu mengharapkan Wajib Pajak yang belum melaporkan harta dan aset dengan benar sesuai SPT segera melakukan deklarasi harta maupun aset sebelum DJP menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan (SP2) Pajak.

Ia juga memastikan proses pemeriksaan dilakukan apabila data yang ditemukan benar-benar valid dan DJP bekerja secara profesional dalam memutuskan sehingga Wajib Pajak masih memiliki waktu untuk melakukan pembetulan SPT. 

"Prioritas kita tidak yang ikut amnesti pajak, artinya manfaatkan sebaik-baiknya sebelum SP2 terbit. Kita juga menindaklanjuti secara profesional, jadi SP2 diterbitkan kalau datanya valid," ujar Hestu.

Sebelumnya, pemerintah menerbitkan PP 36/2017 yang merupakan tindak lanjut dari penerapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 mengenai Pengampunan Pajak dan konsekuensi lanjutan dari penerapan program amnesti pajak yang telah berakhir pada akhir Maret 2017.

Garis besar dari peraturan ini adalah mengenai pengenaan pajak penghasilan atas penghasilan tertentu berupa harta bersih yang diperlakukan atau dianggap sebagai penghasilan yang diberlakukan terhadap tiga jenis kategori Wajib Pajak.

Wajib Pajak tersebut antara lain peserta program amnesti pajak yang belum melaporkan seluruh harta dalam Surat Pernyataan Harta (SPH) dan peserta program amnesti pajak yang gagal melaksanakan komitmen repatriasi atau investasi dalam negeri.

Selain itu, peraturan ini juga berlaku kepada para Wajib pajak yang bukan peserta amnesti pajak dan belum mengungkapkan seluruh harta yang harus disampaikan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan.

Skema tarif pajak penghasilan final yang dikenakan kepada tiga jenis kategori Wajib Pajak tersebut adalah sebesar 25 persen untuk kelompok Wajib Pajak Badan dan sebesar 30 persen untuk Kelompok Wajib Pajak Orang Pribadi.

Namun, DJP mengenakan tarif pajak penghasilan final yang lebih ringan yaitu sebesar 12,5 persen bagi kelompok Wajib Pajak Badan maupun Orang Pribadi yang memenuhi persyaratan.

Untuk itu, Wajib Pajak yang secara sukarela mengungkapkan harta tersebut dengan membayar pajak penghasilan final sesuai tarif dalam PP 36/2017 yaitu sebesar 12,5 persen hingga 30 persen, sepanjang DJP belum menerbitkan SP2 Pajak, maka tidak dikenakan sanksi sesuai pasal 18 UU Pengampunan Pajak.

Sebagai penguatan dari pelaksanaan PP tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 165/PMK.03/2017 sebagai revisi dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 yang berlaku efektif mulai 20 November 2017.

Revisi itu dilakukan dalam rangka memberikan keadilan, pelayanan dan mendorong kepatuhan wajib pajak sekaligus sebagai bagian di dalam proses pelaksanaan UU Pengampunan Pajak.

Selain mengatur penyampaian pengungkapan harta, revisi PMK itu juga mengatur sengketa mengenai penerbitan SKPKB yang akan dilakukan menggunakan UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). 


PT Equityworld Samarinda

Rabu, 22 November 2017

Chatib Basri: Ekonomi tidak cukup tumbuh lima persen | EquityWorld Samarinda

EquityWorld Samarinda- Ahli ekonomi yang juga mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengingatkan ekonomi Indonesia tidak cukup jika hanya tumbuh stagnan di kisaran lima persen, karena akan menimbulkan beban fiskal, setelah berkurangnya produktivitas masyarakat dan masih rendahnya pendapatan per kapita.

Basri dalam sebuah paparan ekonomi di Jakarta, Selasa, mengatakan, gejala stagnasi pertumbuhan ekonomi lima persen itu bisa menimbulkan fenomena "tua sebelum kaya". 

Fenomena itu menggambarkan beban anggaran negara yang bertambah karena populasi penduduk dengan usia yang tak lagi produktif, lebih banyak dibanding penduduk usia produktif.

Dia memperkirakan fenomena itu bisa terjadi di 2050 ketika negara harus mengucurkan anggaran untuk jaminan kesehatan bagi banyak penduduk usia tua. Anggaran itu tentunya harus dibiayai dengan penerimaan negara yang memadai.

"Kalau tua sebelum kaya, beban negara dengan aging population yang sudah berhenti kerja jadi enggak bayar pajak dan masih hidup, butuh kesehatan dari BPJS Kesehatan. Harus ada beban fiskal yang besar," kata dia.

Pengajar di Univeristas Indonesia itu menyebutkan fenomena serupa juga bisa dialami Jepang, Korea Selatan, dan juga Australia. Namun, mereka punya bekal memadai karena pendapatan penduduknya mencapai 40.000 dolar Amerika Serikat perkapita.

Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata lima persen, maka pada 2050 pendapatan perkapita Indonesia hanya ada di kisaran 20.000 dolar Amerika Serikat, sementara jumlah penduduknya sangat banyak; saat ini ada di urutan keempat dunia setelah China, India, Amerika Serikat.

"Bedanya ketika masuk aging population income per kapitanya 40.000 dolar AS. Indonesia di 2050 kalau lima persen pertumbuhannya baru 20.000 dolar Amerika Serikat. Ini supaya pertumbuhannya dipercepat," kata Basri.

Pada 2016, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,02 persen. Pada 2017, target pemerintah adalah 5,2 persen dan saat ini sudah memasuki triwulan akhir tahun. Secara umum, yang bisa turut menyumbang angka pertumbuhan ekonomi itu adalah konsumsi dalam negeri, dan belanja modal serta pembangunan pemerintah.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya mengatakan, Indonesia memang perlu memompa pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.

Salah satu cara untuk memompa pertumbuhan itu, menurut Sri Mulyani, adalah dengan investasi di sektor SDM dengan meningkatkan kualitas bidang pendidikan dan kesehatan. "Ini investasi yang besar untuk peningkatan kualitas hidup," ujarnya.

EquityWorld Samarinda