Depok (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade
Supandi mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menggeluti kemaritiman
di Indonesia masih sangat minim yaitu hanya 1 persen dari jumlah
penduduk.
"Dari data sensus penduduk tahun 2010, dari jumlah 237.556.363
penduduk hanya 2.313.006 penduduk saja yang menggeluti bidang maritim,"
kata KSAL, saat memberikan kuliah umum yang bertajuk "Budaya Maritim
dari Perspektif Angkatan Laut" di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia di Depok, Jabar, Kamis.
Ia mengatakan jumlah 2,3 juta yang bergelut dibidang kemaritiman
itu sudah termasuk di dalamnya TNI AL sebanyak 70.000 orang.
Padahal, kata dia luas lautan Indonesia mencapai 74,26 persen atau
2/3 dari total luas wilayah Indonesia. Salah satu penyebab minimnya SDM
bidang maritim yaitu, adanya paradigma bahwa profesi sebagai pelaut
sebagai bidang yang sulit.
"Untuk menambah jumlah masyarakat untuk menggeluti kemaritiman
memag tidak mudah, membangun kehidupan maritim harus dikembangkan dan
gali lagi," ucapnya.
Ia berharap para pakar dari UI termasuk didalam penggelut maritim
dan peduli maritim. Untuk itu diperlukan strategi untuk membangun budaya
maritim bangsa, yaitu kebudayaan ideal untuk beradaptasi dengan
karakter laut.
"Pengelolaan laut dan sumber daya yang ada di dalamnya yang berbasis tradisi masyarakat," ujarnya.
Selain itu membangun pendidikan formal kemaritiman yang masuk dalam
kurikulum pendidikan nasional, wawasan kemaritiman melalui organisasi
kepemudaan yang berkecimpung di bidang maritim.
Dikatakannya sumber daya kelautan merupakan aset yang sangat berharga dan harus dikelola secara sungguh-sungguh.
Sementara itu, Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI
Bambang Wibawarta mengatakan pemerintah perlu mengajak para pelaku usaha
dan akademisi untuk membangun poros maritim yang maju dan kuat.
"Potensi maritim akan semakin besar dan apabila semua pihak saling bersinergi untuk mewujudkannya," tuturnya
Bambang menilai selama ini pemerintah, pelaku usaha dan juga
akademisi berjalan sendiri-sendiri sehingga ada belum ada sinergi untuk
membangun kemaritiman tersebut. "Saatnya kita saling bersinergi untuk
membangun kemaritiman," ujarnya.
Jumat, 27 Maret 2015
KSAL: SDM di bidang kemaritiman sangat minim
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar