Jakarta (ANTARA News) - Anggota Tim Konsultasi Independen Jimly
Asshiddiqie mengatakan tim yang dibentuk Presiden Joko Widodo untuk
menyelesaikan konflik Polri versus KPK itu diberi mandat oleh Koalisi
Masyarakat Sipil Antikorupsi sehingga kini memiliki legitimasi ganda.
"Kami
anggap keputusan lisan Presiden saat membentuk Tim Konsultasi
Independen sebagai legitimasi non formal dari Presiden, ditambah
legitimasi tokoh masyarakat ini jadi dobel legitimasinya," ujar Jimly
dalam konferensi pers di Kantor DKPP, Jakarta, Rabu malam.
Jimly
mengatakan Tim Independen, Rabu siang, menerima tokoh-tokoh masyarakat
yang berharap Tim Independen bisa terus menjalankan tugas meskipun tidak
resmi karena tidak diatur dalam hukum.
Dalam pertemuan itu, kata
dia, masyarakat meminta Tim Independen mendesak presiden menghentikan
semua tindakan kriminalisasi dan upaya pelemahan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) yang saat ini diduga terjadi.
Tim Independen, ucap
dia, akan segera membuat rancangan rekomendasi kepada Presiden setelah
mendapat masukan dari tokoh-tokoh masyarakat itu untuk melindungi KPK.
Ia menegaskan hal itu bukanlah tindakan memihak KPK, melainkan memihak kebenaran dan keadilan demi membangun negara yang bersih.
"Kami
bukan memihak KPK, melainkan kebenaran dan keadilan. Kami ingin
memperbaiki kinerja institusi negara, jadi save KPK save Polri untuk
bangsa dan negara," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama,
Sekretaris Eksekutif Setara Institute Benny Susetyo mengatakan mandat
dari masyarakat memiliki kekuatan moral lebih dari Presiden serta
menunjukkan masyarakat akan terus mendukung Tim Independen.
Untuk
itu, Romo Benny meminta Tim Independen dapat memainkan peran
penyeimbang dalam memberi masukan kepada Presiden, terutama saat KPK
tengah dilemahkan.
"Tim Sembilan harus mau turun bersama
masyarakat mempertahankan KPK agar masyarakat tidak terus resah dan
kehilangan harapan," ujar dia.
Kamis, 05 Maret 2015
Jimly: Tim independen miliki legitimasi ganda
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar