Samarinda (ANTARA News) - Komisi Penanggulangan Aids Kota Samarinda,
Kalimantan Timur, menyusun formasi Pokja "Harm Reduction" atau
pengurangan dampak buruk sebagai langkah penanggulangan HIV AIDS di
daerah itu.
Ketua KPA Samarinda Nusyirwan Ismail, Rabu mengatakan, penyusunan
Pokja "Harm Reduction" itu sangat penting karena kasus penyakit
mematikan akibat narkoba melalui jarum suntik saat ini terus berkembang
di daerah itu.
"Pembentukan Pokja Harm Reduction ini sejalan dengan Peraturan
Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Nomor 2 tahun 2007, tentang
upaya pengurangan dampak buruk penggunaan narkotika dan zat adiktif
melalui jarum suntik," ungkap Nusyirwan Ismail yang juga menjabat Wakil
Wali Kota Samarinda.
Penanggulangan dampak buruk penggunaan narkoba itu kata Nusyirwan
Ismail, tidak hanya perlu membentuk pokja dari unsur lembaga pemerintah
yang memang merupakan program nasional, tetapi juga perlu melibatkan
seluruh lapisan masyarakat.
"Kelompok ibu-ibu rumah tangga juga sangat berperan karena tidak
sedikit dari mereka juga telah terjangkiti, sehingga perlu diberi
sosialisasi melalui kelompok Dasa Wisma," kata Nusyirwan Ismail.
Pendalaman pendidikan agama khususnya bagi generasi muda menurut
Nusyirwan Ismail, juga sangat penting untuk sebagai upaya pencegahan
dini terhadap dampak buruk narkoba sebagai salah satu upaya
penanggulangan HIV/AIDS.
Sementara, Pengelola Program KPA Samarinda Akhmad Basuki
mengatakan, Pokja "Harm Reduction" sebagai salah satu strategi dalam
penanggulangan penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika dan zat
adiktif).
"Napza suntik akan lebih berakibat buruk terhadap penularan HIV," ujarnya.
Penggunaan shabu-shabu maupun putaw (heroin) melalui jarum suntik
(penasun) di Kota Samarinda menurut dia saat ini memang lagi trend.
Sepanjang 2014 lanjut Akhmad Basuki, tercatat jumlah penasun
sebanyak 275 orang, belum lagi bila berdasarkan pendataan PKBI jumlah
itu jauh lebih besar lagi.
"Untuk itu, pembentukan pokja ini memang sangat dibutuhkan karena
dengan melibatkan banyak pihak berkompeten maka upaya penanggulangan
diharapkan akan menjadi lebih maksimal," ungkap Akhmad Basuki.
Kamis, 26 Maret 2015
Pokja "harm reduction" HIV/AIDS dibentuk di Samarinda
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar