Jakarta
 (ANTARA News) - Sukarelawan "Indonesia untuk Perubahan" meminta 
pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bertemu langsung 
dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Hal itu dilakukan demi menunjukkan dan mementingkan keutuhan persatuan Nasional.
"Keduanya
 harus menunjukkan jiwa kenegarawanan. Saat ini masyarakat sudah 
menentukan pilihan, tapi ada perbedaan cara hitung cepat, jangan sampai 
konflik di tingkat vertikal menjadi konflik horizontal," kata salah satu
 anggota Sukarelawan Indonesia untuk Perubahan, Syafrizal Helmi di 
Jakarta, Senin.
Syafrizal
 yang merupakan akademisi dari Universitas Sumatera Utara menilai saat 
ini ada fermentasi di akar rumput yang membahayakan.
"Prabowo
 dan Jokowi harus mendeklarasikan kalau mereka berdua sebenarnya 
baik-baik saja, tim sukses juga begitu. Jangan saling tuding. Soal 
perhitungan cepat hasil pilpres, tunggu hasil dari KPU saja," katanya.
Selain
 itu, komunitas yang merupakan jejaring anak muda yang terdiri dari 
akademisi, pemimpin komunitas, seniman dan pengusaha Indonesia  itu 
meminta Presiden, aparat negara dan lembaga berwenang untuk konsisten 
dan netral menjamin transisi demikrasi hingga terbentuknya pemerintahan 
baru.
Kebesaran
 Presiden dan pemerintah saat ini, menurut anggota komunitas itu, 
ditentukan dengan upayanya menjaga mandat rakyat pada akhir masa 
jabatannya.
"Presiden
 akan selalu dikenang sebagai negarawan yang menempatkan kepentingan 
Negara di atas segala-galanya," kata koordinator Sukarelawan Indonesia, 
Dimas Oky Nugraha. (*)
Editor: B Kunto Wibisono












0 komentar:
Posting Komentar