Selasa, 24 November 2015

Wapres apresiasi perusahaan peraih penghargaan proper 2015

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan apresiasi kepada sejumlah perusahaan yang telah meraih penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) 2015.

"Bagi kita semua, perusahaan yang mempunyai lingkungan yang baik, yang memperbaiki segala fasilitas kenyamanannya berarti perusahaan itu akan jauh lebih langgeng," kata JK dalam sambutannya saat penyerahan Adipura dan Proper 2015 di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Senin malam.

Menurut JK, dengan memperhatikan faktor kenyamanan dan kebersihan maka perusahaan telah memberikan hak karyawan sehingga terhindar dari resiko negatif.

Penjagaan kebersihan, keamanan dan kenyamanan kerja penting untuk menjadi fokus perusahaan dalam menjalankan bisnis karena menyangkut hak karyawan.

"Tentu semua industri yang baik, semua produknya juga lebih bersih dan nyaman serta menjadi bagian dari semua produknya," kata JK.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyatakan penghargaan khusus kepada perusahaan Pertamina karena telah meraih 50 persen penghargaan Proper 2015.

"Itu artinya telah mempunyai budaya bersih, menjaga safety dan hal-hal untuk mencapai suatu lingkungan kerja yang menyenangkan bagi semua pihak," jelas JK.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya telah memutuskan dari 2.137 perusahaan, sebanyak 12 perusahaan yang meraih penghargaan Proper Emas 2015 yaitu PT Badak Natural Gas Liquefaction, Pertamina Subang, Pertamina Geothermal Kamojang, Medco E&P Indonesia Rimau, Bukit Asam Pertambangan Tanjung Enim, PT Holcim Indonesia Cilacap, dan Pertamina RU6 Balongan.

Selain itu, PT Star Energy Kakap, Pertamina EP Rantau, Chevron Geothermal Salak, Pertamina Regional 2 Rewulu dan Biofarma Persero juga termasuk dalam 12 perusahaan peraih Proper Emas 2015.

Menurut Siti, penilaian yang dilakukan yaitu mengenai kinerja efisiensi energi, konservasi air, pengurangan emisi, perlindungan keanekaragaman hayati, 3R limbah B3 dan limbah padat Non-B3 serta mengurangi kesenjangan sosial melalui penerapan program pemberdayaan masyarakat.

"Hasil penilaian Proper menunjukan tingkat ketaatan perusahaan menjadi 74 persen, meningkat 2 persen dari tahun lalu," kata Siti.

Dia menambahkan Kementerian LHK mencatat terdapat 151 inovasi dari 323 perusahaan kandidat Proper emas dan hijau dimana inovasi terbanyak perusahaan berasal dari penurunan emisi 37 inovasi dan disusul inovasi 3R limbah B3 sebanyak 35 inovasi.

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015

0 komentar:

Posting Komentar