Kamis, 22 Agustus 2019

PT Equityworld Futures : Risalah Fed: Tak Ada Rencana Pangkas Bunga, Harga Emas Mundur


Equityworld FuturesHarga emas turun  dini hari sesaat setelah dirilisnya risalah rapat the Federal Reserve bulan Juli yang menunjukkan bank sentral Amerika Serikat ingin meninjau banyak data lebih lanjut dalam pengambilan keputusan suku bunga di masa depan dan berhenti sejenak menerbitkan serangkaian tindakan penurunan suku bunga. Hal tersebut mengecewakan buyer emas yang mengharapkan the Fed akan memberi pernyataan dengan nada yang lebih dovish.
Harga emas melemah sebagai respons terhadap berita itu, tetapi tetap di atas level kunci $1.500. Emas spot, yang mencerminkan perdagangan dalam bullion, turun tipis $1,45, atau 0,1%, menjadi $1,514,25 per ons pada pukul 01.40 WIB. Bullion telah bergerak bolak-balik pada kisaran $1.500 awal pekan ini lantaran investor berspekulasi bahwa the Fed tidak akan menambah nada pesimis menjelang simposium Jackson Hole di Wyoming.
Emas berjangka untuk penyerahan Desember berdasar data Comex di New York Mercantile Exchange (NYMEX), turun $3,20, atau 0,2%, ke $1,504.21 dalam perdagangan pasca-penyelesaian. Harga mengakhiri sesi tidak berubah di level $1,515.70.
Menurut risalah pertemuan The Fed bulan Juli, Fed menyampaikan hal yang penting untuk menilai data ekonomi yang masuk ke depan guna menentukan jalur masa depan kebijakan moneter.
"Para anggota dewan umumnya sepakat bahwa penting untuk mempertahankan opsi lain dalam menetapkan kisaran target masa depan tingkat suku bunga federal dan, lebih umum, bahwa penyesuaian jangka pendek dari sikap kebijakan moneter akan tetap tergantung pada implikasi informasi yang masuk bagi prospek ekonomi,"
Bank sentral AS menambahkan sebagian besar peserta rapat memandang pelonggaran kebijakan seperempat poin yang mereka setujui pada Juli sebagai "bagian dari kalibrasi ulang sikap kebijakan, atau penyesuaian siklus menengah" tanpa menyetujui rencana tindak lanjut yang agresif untuk melakukan penurunan suku bunga.


The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 2,0% hingga 2,25% dari 2,25% hingga 2,5% pada 31 Juli.
Craig Erlam, analis pasar di Oanda, mengatakan sebelum rilis notulen pertemuan Juli bahwa emas kemungkinan akan berada dalam "status wait and see menjelang dua acara Fed minggu ini", merujuk kepada Jackson Hole.
Powell, yang berada di bawah tekanan berulang dari Presiden AS Donald Trump untuk berbuat lebih banyak dalam mendukung perekonomian, diharapkan bakal memberikan informasi terbaru tentang prospek kebijakan moneter ketika ia menyampaikan pidato di forum itu hari Jumat ini.
Erlam mencatat, bagaimanapun, emas sudah terlihat overbought dan bisa jadi dalam fase koreksi.
"Setiap petunjuk penurunan suku bunga bulan depan bukan merupakan kesimpulan terdahulu, atau bahwa (The Fed) akan melakukan penundaan, dapat menjadi katalisator kemunduran lebih luas,"
Stephen Innes, managing partner di VM Markets, membahas retorika terkini mengenai dorongan stimulus fiskal yang juga bisa menyuntikkan sentimen negatif bagi emas.
"Rentetan kebijakan fiskal (stimulus) dipercaya menjadi salah satu dari hanya beberapa faktor yang mampu menstabilkan imbal hasil obligasi, yang bisa melukai emas safe haven,"
Obligasi bernilai lebih dari $16 triliun, di seluruh dunia, menawarkan imbal hasil negatif saat ini, yang terbaru adalah obligasi Jerman baru bertenor 30 tahun, yang dilelang dengan rata-rata imbal hasil bernilai -0,11% awal perdagangan Rabu setempat. Obligasi tersebut adalah instrumen bertenor 30 tahun pertama yang dijual di Jerman dengan kupon 0%.
Langkah penting Rabu, pemerintah Jerman memutuskan untuk memangkas Biaya Solidaritas Pajak Penghasilan bagi sebagian besar penduduk. Biaya Soli tersebut telah diperkenalkan tak lama setelah reunifikasi Jerman pada tahun 1990.


0 komentar:

Posting Komentar