Rabu, 14 Agustus 2019

PT Equityworld Futures : Saham Wall Street Berlomba Reli Sambut Penundaan Tarif AS


Equityworld Futures - Keputusan Pemerintahan Trump untuk menunda pengenaan tarif pada barang-barang yang diimpor dari Cina memicu rally besar Selasa waktu setempat yang mengurangi hampir semua kerugian pada hari Senin.
Pemerintah AS menunda pengenaan tarif atas beberapa produk Cina hingga 15 Desember, yang seharusnya memberi banyak waktu bagi para pengusaha ritel mempersiapkan pasokan barang.
"Kami melakukan ini untuk menghadapi musim Natal," jelas Presiden Donald Trump kepada wartawan.
Reli ini mendongkrak S&P 500 melesat naik 1,44%, Dow Jones industrial menguat 1,4% dan Nasdaq Composite melaju hampir 2%.
Indeks Nasdaq 100, yang memiliki konsentrasi di bidang teknologi besar, melonjak lebih dari 2,2%.


Apple (NASDAQ:AAPL), Nike (NYSE:NKE), Microsoft (NASDAQ:MSFT) danCaterpillar (NYSE:CAT ) masuk dalam deretan saham top gainer usai keputusan tersebut.
Penundaan tarif terkonsentrasi untuk berbagai barang yang merupakan produk dengan penjualan besar pada musim liburan belanja, termasuk ponsel, raket tenis, konsol video game, keyboard komputer, alas kaki, dan pakaian.
Gedung Putih telah berjanji untuk memberlakukan tarif pada 1 September mendatang, tetapi pengumuman pada akhir Juli kembali membuat pasar gelisah dan menciptakan pergerakan liar pada harga saham-saham di AS. Tarif sejumlah barang akan dikenakan 1 September, termasuk produk-produk makanan.
Dow meningkat hampir 530 poin sebelum trader melepas posisi long untuk mengunci keuntungan. Selain itu, kekhawatiran bahwa Cina akan mengirim pasukan ke Hong Kong terpantau berdampak kecil terhadap pasar.
Harga minyak mentah melaju tinggi. Namun emas malah balik jatuh.
Tetapi tetap ada kekhawatiran dari pertumbuhan global di kala perselisihan dagang antara Washington dan Beijing terus berlangsung. Investor bisa melihatnya pada spread yang mengecil antara aset sekuritas Treasury 2 tahun dan 10 tahun. Banyak analis percaya bahwa yield obligasi 10 tahun lebih rendah dari imbal hasil 2 tahun (inversi) dan ini merupakan sinyal kuat bahwa resesi akan datang.
Imbal hasil Treasury 10 Tahun ditutup pada 1,702%, setelah jatuh ke tingkat terendah harian 1,618%. Yield Treasury 2 Tahun meningkat menjadi 1,673%, memberi nilai spread menjadi hanya 2,9 basis poin, atau 2,9 per seratus poin persentase.
Saham-saham teknologi, diskresi konsumen, layanan komunikasi (yang meliputi Facebook (NASDAQ:FB) dan induk Google Alphabet (NASDAQ:GOOGL)), termasuk dalam jajaran sektor-sektor terkuat. Emiten Realestat dan utilitas bergerak datar.
Raksasa department store Macy (NYSE:M) dan Briggs & Stratton (NYSE:BGG) berada di antara perusahaan yang melaporkan hasil kuartalan Rabu.
Top Gainer dan Top Loser pada S&P 500
Perusahaan keamanan siber Symantec (NASDAQ:SYMC), Best Buy (NYSE:BBY), Micron Technology (NASDAQ:MU) dan perusahaan ritel Dollar Tree (NASDAQ:DLTR) termasuk di antara pemain S&P 500 terbaik di sesi Selasa.
Perusahaan raksasa Southern Company (NYSE:SO), produsen minyak dan gas Cabot Oil & Gas (NYSE:COG), perusahaan layanan minyak Helmerich and Payne (NYSE:HP) dan pengembang apartemen United Dominion Realty Trust (NYSE:UDR) termasuk di antara pemain S&P 500 terlemah.


0 komentar:

Posting Komentar