This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label Equity World. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Equity World. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 September 2022

PT Equityworld Futures : Emas Spot Stabil di Atas $1.700, tapi IHK Kejutan AS Menggelapkan Prospek

Equityworld Futures - Harga emas bertahan tepat di atas $1.700, masih di bawah tekanan setelah data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan bisa mengindikasikan penguatan dolar yang lebih besar dalam beberapa minggu mendatang.

Harga emas spot stabil di sekitar $1,701,87/oz dan emas berjangka Desember turun 0,3% di $1.712,25/oz.

Harga emas jatuh setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS tumbuh lebih dari estimasi pada Agustus, memperkuat ekspektasi bahwa jalur pengetatan Federal Reserve tidak akan berhenti tahun ini. Emas spot sempat menembus di bawah $1.700 - level yang telah menjadi titik support utama untuk logam kuning tahun ini.

Analis memperkirakan kerugian emas akan semakin dalam secara substansial jika harga menembus dengan kuat di bawah level $1.700.

Dolar reli setelah data IHK, melonjak sebesar 1,7% dan kembali mendekati level tertinggi 20 tahun, yang selanjutnya menekan harga logam.

Investor menahan diri dari melakukan perdagangan besar pada emas menjelang rapat Fed minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin. Inflasi tinggi kemungkinan akan memacu kenaikan suku bunga serupa ketika bank sentral bertemu pada bulan November.

Logam mulia lainnya juga tertekan oleh dolar yang kuat. Perak jatuh 0,9%, sementara platinum turun 0,2%.

Emas dan logam mulia lainnya telah jatuh dari puncak yang dicapai pada awal tahun, pasalnya kenaikan besar suku bunga membuat investor mencari pengembalian yang lebih baik dalam dolar dan utang negara.

Di antara logam industri, harga tembaga flat, setelah anjlok lebih dari 2% di sesi sebelumnya. Kekuatan dolar adalah faktor terbesar di balik kejatuhannya itu. Sedangkan, nikel jatuh 1,84% ke 24.124,50 hingga dini hari tadi, timah naik 1,4% di 21.461,00 di ICE London, dan tembaga naik 0,11% di 3,5343.

Harga logam merah cenderung beranjak lebih tinggi selama beberapa sesi terakhir karena trader memperkirakan pasokan yang lebih ketat berasal dari aksi pemogokan kerja di Escondida Chili, tambang tembaga terbesar di dunia.

Tetapi pertumbuhan ekonomi yang melambat di seluruh dunia, utamanya karena suku bunga terus meningkat, diperkirakan akan mengurangi permintaan dan mengimbangi ketatnya pasokan.

Sementara, karet mencapai 135,30 di Singapura, batubara Newcastle di ICE London naik 0,31% di 439,35, kakao AS jatuh 1,51% di 2.350,00 dini hari tadi. Adapun, kopi robusta di London di 2.240,00 dan gas alam turun 0,33% di 8,375.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 13 September 2022

PT Equityworld Futures : Emas dan Tembaga Lanjut Naik, Pasar Kini Fokus Data IHK AS

Equityworld Futures - Harga emas bergerak turun, tetapi masih mempertahankan kenaikan baru ini kala investor menunggu lebih banyak tanda bahwa inflasi AS bergerak menjauh dari level puncak yang dicapai tahun ini.

Harga emas spot naik tipis hampir 0,1% di $1.725,70/oz dan harga emas berjangka turun 0,2% ke $1.736,35/oz. Kedua instrumen naik selama tiga sesi terakhir, saat dolar AS mundur dari level tertinggi 20 tahun pekan lalu.

Greenback turun lebih jauh pada hari Selasa, di mana indeks dolar AS turun 0,1% setelah lima hari berturut-turut terus turun. Gabungan aksi ambil untung, dan antisipasi data yang menunjukkan lebih banyak tanda penurunan inflasi AS, membebani greenback dalam beberapa sesi terakhir.

Data inflasi IHK AS, yang dijadwalkan terbit, diperkirakan akan menunjukkan penurunan inflasi ke tingkat tahunan sebesar 8,1% pada bulan Agustus, dari sebelumnya rilis 8,5%.

Angka tersebut akan menandai penurunan bulan kedua berturut-turut dari level puncak 40 tahun yang dicapai pada bulan Juni, dan akan menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi AS terhadap penurunan biaya bahan bakar dan setelah serangkaian kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Tetapi pasar masih mengharapkan The Fed akan terus menaikkan suku bunga dengan jumlah yang besar selama sisa tahun ini, mengingat inflasi tetap jauh di atas target tahunan bank sentral sebesar 2%.

Trader memperkirakan 90% lebih peluang bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin - batas atas ekspektasi - minggu depan.

Ini diperkirakan akan meningkatkan dolar dan imbal hasil Treasury, sambil menjaga harga emas tertekan dalam waktu dekat.

Emas telah anjlok dari level tertinggi yang dicapai awal tahun ini, saat investor mencari pengembalian yang lebih baik dari dolar dan utang negara di tengah melonjaknya suku bunga.

Di antara logam industri, harga tembaga terus lebih tinggi, didorong oleh dolar yang lebih lemah dan gangguan pasokan yang diperkirakan berasal dari pemogokan di tambang Escondida Chili.

Tembaga di London naik 0,2% di $3,6242. Harga melonjak 1,9%.

Serikat pekerja di Escondida, tambang tembaga terbesar di dunia, memilih untuk melakukan pemogokan mulai minggu ini. Langkah ini diperkirakan akan memperketat pasokan tembaga global, yang menguntungkan harga.

Tetapi tembaga juga harus menghadapi permintaan yang lesu di China, negara importir logam merah terbesar.

Komoditas lain pagi ini, nikel naik 6,25% ke 24.432,00 hingga dini hari tadi, timah naik 1,51% di 21.165,00 di ICE London.

Adapun, karet naik 0,54% di 131,40 di Singapura, batubara Newcastle di ICE London mencapai 436,00, kakao AS naik 0,85% di 2.380,00 dini hari, serta kopi robusta di London mencapai 2.263,00 pada Senin. Gas alam naik 0,24% di 8,405.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 12 September 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Dolar AS Juga Melemah Jelang Data Inflasi

Equityworld Futures - Harga emas turun usai naik dari minggu lalu dan dolar AS turun lebih jauh dari level tertinggi 20 tahun menjelang data inflasi utama AS minggu ini.

Harga emas spot turun 0,23% di $1.713,73 dan harga emas berjangka futures turun 0,27% ke 1.724,00 menurut data Investing.com. Kedua instrumen naik tipis minggu lalu, menghentikan penurunan beruntun tiga minggu karena dolar AS melemah.

Indeks dolar AS turun 0,16% di 108,562, dengan fokus beralih ke data utama Inflasi Agustus AS, yang akan dirilis besok. Inflasi di negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu diperkirakan akan semakin turun dari level tertinggi yang dicapai tahun ini, tren yang dapat mendorong Federal Reserve akhirnya menurunkan laju kenaikan suku bunganya.

Serangkaian kenaikan suku bunga besar oleh Federal Reserve sangat menekan harga emas tahun ini, karena investor mencari imbal hasil yang lebih baik dari Treasuries AS dan dolar. Tren ini diperkirakan akan berlanjut dalam waktu dekat dan The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin - batas atas ekspektasi - dalam pertemuannya minggu depan. Meski inflasi IHK AS sedikit turun pada bulan lalu, inflasi tetap mendekati level tertinggi 40 tahun akibat kenaikan biaya makanan dan bahan bakar.

Tetapi dengan biaya bahan bakar sekarang turun dari rekor tertinggi yang dicapai awal tahun ini, inflasi kemungkinan melihat lebih banyak tanda-tanda perlambatan.

Logam mulia lainnya juga naik karena melemahnya dolar. Platinum turun 0,64%, perak naik 0,24%, dan keduanya sempat naik dari minggu lalu.

Di antara logam industri, harga tembaga turun setelah mencatat kenaikan kuat pekan lalu. Tembaga turun 0,4%.

Fokus kini pada potensi kekurangan pasokan logam merah, yang berasal dari aksi mogok kerja tambang Escondida di Chili.

Escondida adalah tambang tembaga terbesar di dunia. Pekan lalu, serikat pekerja memilih untuk memulai penghentian produksi sebagian mulai minggu ini, dan berencana menghentikan pekerjaan penuh di bulan ini.

Pemogokan ini karena ada ketidaksepakatan antara serikat pekerja dan pemilik tambang BHP Group (NYSE:BHP) mengenai kondisi keselamatan.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 09 September 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Akhir Pekan, Tembaga Melonjak akibat Mogok Pekerja Tambang

Equityworld Futures - Harga emas naik dan investor mencerna lebih banyak komentar hawkish dari Federal Reserve, sementara tembaga akan mencatat kenaikan mingguan yang besar di tengah kekhawatiran pasokan berasal dari aksi mogok kerja di tambang Escondida Chili.

Harga tembaga melonjak hampir 4% pada hari Kamis setelah para pekerja di Escondida Chili, tambang tembaga terbesar di dunia, melakukan mogok kerja. Kenaikan harga tembaga ini berada dalam jalur peningkatan mingguan lebih dari 4%.

Tambang tersebut, yang mayoritas dikuasai oleh perusahaan tambang asal Australia; BHP Group (NYSE:BHP), merupakan salah satu sumber tembaga terbesar di dunia. Pekerja di tambang mengatakan mereka akan memulai berhentinya sebagian pekerjaan minggu depan, diikuti dengan penutupan total pada bulan September.

Aksi pemogokan selama 44 hari di tambang pada tahun 2017 telah sangat menipiskan pasokan tembaga global dan membuat harga meroket.

Tembaga flat. Harga logam merah telah turun drastis tahun ini di tengah kekhawatiran melambatnya permintaan di China, negara importir tembaga terbesar dunia.

Data awal pekan ini menunjukkan aktivitas perdagangan China turun pada Agustus, meskipun impor tembaga tetap stabil. Tetapi trader khawatir pada akhirnya akan terjadi penurunan permintaan, karena pertumbuhan ekonomi melambat.

Harga emas stabil, tetapi menghapus kenaikannya minggu ini karena komentar hawkish dari The Fed.

Harga emas spot naik 0,7%, sementara gold futures naik 0,6%. Kedua instrumen akan naik sekitar 0,5% untuk minggu ini.

Harga emas turun pada hari Kamis setelah Ketua Fed Jerome Powell menegaskan sikap hawkish bank sentral selama pidato dalam konferensi moneter tahunan Cato Institute. Powell berjanji bahwa The Fed akan terus mengetatkan kebijakan agresif sampai inflasi berada dalam target 2%.

Komentarnya membuat dollar bergerak di dekat level tertinggi 20 tahun, meskipun ada tekanan dari euro pasca kenaikan suku bunga yang lebih besar dari European Central Bank (ECB).

Komentar Powell juga membuat trader meningkatkan ekspektasinya bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin bulan ini. Pasar kini memperkirakan peluang lebih dari 85% dari kenaikan tersebut.

Kekhawatiran Fed hawkish menekan harga emas jatuh mendekati posisi terendah tahun 2022 pada minggu ini, pasalnya penguatan dolar dan imbal hasil menghilangkan kilau logam kuning. Tekanan ini diperkirakan akan terus berlanjut selama The Fed terus menaikkan suku bunga.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 07 September 2022

PT Equityworld Futures : Emas Tembus Bawah $1.700, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Fed Melonjak

Equityworld Futures - Harga emas spot sempat menembus di bawah $1.700 setelah tanda-tanda kekuatan ekonomi AS menyebabkan peningkatan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga dengan cepat.

Harga emas spot turun 0,5% di $1.699,97, dan harga emas berjangka turun 0,1% di $1.711,0. Kedua instrumen masing-masing telah turun 0,5% dan 0,7% pada hari Selasa, dan berada di sekitar posisi terendah yang terakhir terlihat pada akhir Juli.

Emas menghadapi tekanan baru dari penguatan dolar AS, yang melonjak pada Selasa setelah data menunjukkan aktivitas sektor jasa AS terus tumbuh pada Agustus. non-manufacturing purchasing managers index ISM tercatat 56,9 untuk Agustus, di atas ekspektasi 55,1 dan Juli 56,7.

Angka tersebut, ditambah dengan sinyal positif dari pasar tenaga kerja minggu lalu, mengindikasikan bahwa ekonomi AS mendapatkan kembali kekuatannya, memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga besar.

Indeks dolar AS naik 0,4% di 110,25, level tertinggi lebih dari 20 tahun, sedangkan indeks dolar berjangka juga naik. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun diperdagangkan pada level tertinggi dalam dua bulan, sementara imbal Treasuries jangka pendek juga meningkat.

Investor kini memperkirakan peluang sebesar 72% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September.

Harga emas telah turun dari puncak 2022 dan The Fed mulai menaikkan suku bunga tahun ini. Harga logam kuning hanya mendapat sedikit keuntungan dari meningkatnya permintaan safe haven dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi global. Logam mulia lainnya juga mengalami kerugian serupa tahun ini.

Di antara logam industri, harga tembaga diperdagangkan flat setelah mencatat kenaikan kuat awal pekan ini.

Tembaga naik hampir 2% sebelumnya setelah China - negara importir logam merah terbesar di dunia - memaparkan lebih banyak langkah-langkah stimulus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tetapi prospek tembaga tetap dibatasi oleh aktivitas ekonomi yang lesu di seluruh dunia.

Sektor manufaktur China berkontraksi selama dua bulan berturut-turut, dan menghadapi tantangan lanjutan dari kebijakan nol-COVID Beijing.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 06 September 2022

PT Equityworld Futures : Emas Pulih dari Low Enam Minggu, Tembaga Naik Ditopang Stimulus China

Equityworld Futures - Harga emas pulih dari level terendah enam minggu karena memburuknya krisis energi di Eropa mendorong permintaan safe haven dan harga tembaga memperpanjang kenaikan dalam ekspektasi langkah-langkah stimulus lanjutan China.

Harga emas spot naik 0,5% ke $1.718,95/oz, sementara harga emas berjangka naik 0,5% di $1,730.0/oz. Kedua instrumen pulih dari level terendah enam minggu yang dicapai di awal bulan.

Permintaan safe haven konvensional meningkat setelah Rusia menutup pipa gas utama ke Eropa, menempatkan benua itu dalam risiko potensi krisis energi besar. Euro melemah ke posisi terendah baru 20 tahun minggu ini, pasalnya krisis ini diperkirakan akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi di zona euro. Fokus sekarang yakni pertemuan Bank Sentral Eropa pekan ini, di mana bank sentral diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga.

Reli indeks dolar AS juga tampaknya telah berhenti pada hari Selasa, saat trader menunggu rincian lanjutan tentang jalur kebijakan moneter AS. Tapi ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve membuat dolar nyaman di sekitar level tertinggi 20 tahun.

Kenaikan suku bunga telah sangat membebani harga emas tahun ini, karena trader masuk ke aset yang memberi imbal hasil yang lebih baik dari dolar dan Treasuries. The Fed juga diperkirakan akan mempertahankan laju kenaikan suku bunga bulan ini.

Logam mulia lainnya juga naik. Perak naik 2%, sedangkan platinum naik 0,6%. Kedua logam pulih dari level terendah 15 bulan.

Di antara logam industri, harga tembaga naik 0,2%, memperpanjang kenaikan setelah negara importir utama China mengisyaratkan peningkatan langkah-langkah stimulus untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Tembaga yang berakhir pada bulan Desember naik 0,2% ke $3,4665, setelah melonjak hampir 2%.

Pejabat pemerintah China mengatakan bahwa negara itu kemungkinan akan meningkatkan langkah langkah-langkah stimulus pada kuartal III, setelah ekonomi hampir tidak berkembang pada kuartal II.

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu menghadapi tantangan berat dari pembatasan COVID-19 yang diberlakukan tahun ini, serta potensi krisis energi.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 05 September 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Ditekan Penguatan Dolar & Kekhawatiran Fed

Equityworld Futures - Harga emas turun tipis, memperpanjang penurunan besar dari minggu lalu serta penguatan dolar dan meningkatnya ketidakpastian atas kebijakan moneter AS yang hawkish membebani minat atas logam kuning.

Harga emas spot turun 0,2% di $1.710/oz dan harga emas berjangka turun hampir 0,1% di $1.721/oz. Kedua instrumen turun pekan lalu di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga dengan cepat dalam waktu dekat.

Harga emas mengalami tekanan baru pada hari Senin karena naiknya greenback ke level tertinggi baru 20 tahun, sementara imbal hasil Treasury juga naik. Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa nonfarm payrolls AS tumbuh lebih baik dari perkiraan pada bulan Agustus, memberi Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan kenaikan suku bunga besar.

Saat pertumbuhan upah AS melandai dan pengangguran meningkat, trader memperkirakan peluang sebanyak 57% dari kenaikan 75 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya, karena pertimbangan cukup ketatnya pasar tenaga kerja.

Harga emas telah turun signifikan dari level tertinggi yang dicapai tahun ini, saat The Fed mulai menaikkan suku bunga dan mendorong imbal hasil.

The Fed tengah mencari cara untuk memerangi inflasi yang mencapai level tertinggi 40 tahun akibat kenaikan harga makanan dan bahan bakar. Beberapa anggota bank sentral baru-baru ini mengindikasikan bahwa suku bunga kemungkinan akan terus meningkat hingga inflasi secara substansial mendekati target bank sebesar 2%.

Prospek suku bunga yang lebih besar juga membuat dolar sebagian besar menyalip emas sebagai tempat berlindung yang aman. Hal tersebut melihat keuntungan logam kuning sedikit dari eskalasi ketegangan geopolitik baru ini antara China dan Taiwan.

Logam mulia lainnya juga turun pada hari Senin. Perak turun 0,1%, dan Platinum turun 0,6%.

Di antara logam industri, harga tembaga membalikkan kerugian awal dan diperdagangkan datar setelah data aktivitas sektor jasa China rilis lebih baik dari perkiraan.

Tembaga naik 0,1% di $3,3988.

Data Caixin menunjukkan bahwa pemulihan di sektor jasa China bertahan hingga Agustus, dan mengindikasikan bahwa beberapa aspek ekonomi tetap kuat meskipun ada perlambatan dalam aktivitas manufaktur.

China adalah negara importir tembaga terbesar di dunia. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara itu telah sangat menekan harga tembaga sepanjang tahun ini.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 02 September 2022

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1,00 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,63%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.713,00 dan resistance pada USD1.772,30.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,35% dan diperdagangkan pada USD109,04.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Desember jatuh 1,96% dan diperdagangkan pada USD17,53 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Desember jatuh 0,95% dan diperdagangkan pada USD3,48 per pon. 

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 30 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Dolar Mundur dari Level Tertinggi 20 Tahun v Euro

Equityworld Futures - Harga emas sedikit pulih seiring mundurnya dolar AS dari level puncak 20 tahun terhadap euro kendati sinyal hawkish dari Federal Reserve tampaknya masih memberatkan sentimen pasar.

Harga emas spot naik 0,1% di $1.738,55/oz, dan emas berjangka menembus di atas $1.750/oz dengan jumlah kenaikan.

Sedikit pelemahan greenback membantu harga emas naik. Dolar AS ditutup turun terhadap euro sesi Senin di tengah ekspektasi bahwa European Central Bank (ECB) akan memperketat kebijakan moneter lebih agresif dari yang diperkirakan sebelumnya.

Tetapi prospek logam kuning sangat tertekan oleh prospek suku bunga AS yang lebih tinggi.

Emas jatuh pekan lalu setelah The Fed mengisyaratkan tidak memiliki rencana untuk melonggarkan jalur pengetatan moneternya. Langkah itu mendorong dolar mendekati level puncak 20 tahun, dan juga menaikkan imbal hasil Treasury jangka pendek.

Pasar logam kini menunggu data ketenagakerjaan AS minggu ini. Peningkatan di pasar pekerjaan kemungkinan akan memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga secara agresif.

Setelah komentar Fed pada hari Jumat, pasar memperkirakan peluang yang lebih besar dari kenaikan 75 basis poin oleh bank sentral pada bulan September.

Komoditas lain, nikel naik 0,09% ke 21.695,50, dan timah naik 1,81% ke 24.280,00 di ICE London.

Terlepas dari kelemahan di pasar saham dan mata uang, emas telah mendapat arus masuk yang terbatas sebagai tempat berlindung yang aman. Tapi ini bisa berubah jika prospek ekonomi memburuk.

"Jika ekuitas tetap dalam risk aversion karena uang spekulatif yang membeli aset berisiko bulan ini tambah gelisah karena pertumbuhan ekonomi akan turun, emas mungkin bisa stabil di sini,"

Di antara logam industri, harga tembaga pulih pada hari Selasa, mendapat dukungan dari beberapa pelemahan dolar.

Tembaga naik 0,3% di $3,6108. Tetapi harga logam merah diperdagangkan jauh di bawah puncaknya pada 2022, karena pelemahan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar.

Fokus sekarang yakni data aktivitas manufaktur China pada hari Rabu untuk mendapat petunjuk lanjutan atas permintaan tembaga.

Sementara, karet mencapai 143,60 di Singapura, batubara Newcastle di ICE London naik 1,28% di 422,75, dan kakao AS naik 0,25% di 2.419,00.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 29 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Capai Titik Terendah 1 Bulan setelah Pernyataan Hawkish Powell, Tembaga Anjlok

Equityworld Futures - Harga emas kembali turun kini ke titik terendah satu bulan pasca sinyal hawkish kebijakan dari Federal Reserve AS, sedangkan harga tembaga anjlok akibat data industri yang lemah dari China.

Harga emas spot turun 0,7% di $1.726,06/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,7% di $1.727,50/oz. Kedua instrumen diperdagangkan di sekitar level terlemahnya sejak akhir Juli.

Harga logam kuning jatuh minggu lalu setelah Ketua Fed Jerome Powell menolak gagasan untuk cenderung dovish oleh The Fed, dan memperingatkan bahwa konsumen dan bisnis AS harus menghadapi suku bunga tinggi untuk meredam inflasi. Ketua Fed juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara itu kemungkinan akan melambat sebagai akibatnya.

Komentar Powell mendorong reli dalam dolar, dan greenback kini diperdagangkan di sekitar level tertinggi 20 tahun pada hari Senin. Penguatan dolar AS, ditambah dengan prospek kenaikan suku bunga sangat mengganggu prospek emas untuk tahun ini.

Lebih dari 60% trader kini memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin - batas atas perkiraan - pada bulan September. Komentar dari beberapa pejabat Fed menyiratkan bahwa suku bunga AS dapat mengakhiri tahun signifikan di atas 3%, dari tingkat saat ini 2,25 hingga 2,5%.

Fokus minggu ini beralih ke data ketenagakerjaan AS, yang dapat memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

Kenaikan suku bunga sebagian besar telah melemahkan kenaikan emas tahun ini, meskipun logam kuning mengalami beberapa kenaikan selama awal konflik Rusia-Ukraina. Emas diperdagangkan turun hampir 5% selama 12 bulan terakhir, dan telah turun hampir 20% dari tingkat puncak 2022.

Logam industri juga turun pasalnya kekuatan dolar AS memberi tekanan, sementara juga peringatan ekonomi Powell memberikan keraguan atas permintaan logam.

Tembaga anjlok 1,8% pada hari Senin, usai data industri yang lemah dari China menambah kerugian logam merah ini. Data industrial profit di negara tersebut terus mengalami penurunan di bulan Juli. Lainnya, nikel berjangka berakhir naik 0,09% ke 21.695,50 pada Sabtu, dan timah naik 1,81% ke 24.280,00 di ICE London.

Fokus sekarang kini ada pada data PMI China yang akan dirilis pekan ini, yang kemungkinan akan mempengaruhi harga lebih jauh.

Harga tembaga telah jatuh tahun ini seiring perlambatan ekonomi di China, negara importir terbesar logam kuning.

Selain itu, karet mencapai 143,80 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat di level 417,40, dan Kakao AS turun 0,04% di 2.416,00 hingga penutupan Sabtu.

Pagi ini, bitcoin turun 0,87% di 19.822,3.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 26 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1,00 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,65%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.740,20 dan resistance pada USD1.778,80.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,23% dan diperdagangkan pada USD108,18.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September naik 0,10% dan diperdagangkan pada USD19,10 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September naik 1,93% dan diperdagangkan pada USD3,77 per pon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 25 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Naik Trader Tunggu Kejelasan Moneter AS, Stimulus China Sedikit Pengaruhi Tembaga

Equityworld Futures - Harga emas naik, melanjutkan kenaikannya baru ini dan trader menunggu lebih banyak sinyal mengenai kebijakan moneter AS, sedangkan harga tembaga tampak tidak terbantu banyak oleh paket stimulus terbaru China.

Harga emas spot naik 0,3% di $1.756,57/oz , sementara harga emas berjangka naik 0,4% ke $1.756,57 menurut data Investing.com.

Harga logam kuning naik tipis dalam dua hari terakhir saat indeks dolar mundur dari level tertinggi hampir dua dekade. Namun trader ragu-ragu untuk membeli lebih jauh ke dalam logam kuning menjelang pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole Symposium.

Dolar AS diperdagangkan turun 0,23% di 108.37.

Investor mengharapkan Ketua akan menegaskan sikap hawkish bank sentral dan meningkatkan sedikit kemungkinan bahwa Fed akan mengurangi tingkat kenaikan suku bunga. 

Sekitar 61% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September saat inflasi sedikit turun dari puncak 40 tahun.

Komentar Hawkish dari beberapa pejabat Fed juga telah memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan tetap dalam jalur pengetatan kebijakannya. Bank sentral telah menaikkan suku bunga empat kali sepanjang tahun ini.

Hal ini telah sangat menekan harga emas, menggerus semua keuntungan yang diperoleh selama awal konflik Rusia-Ukraina. Imbal hasil yang lebih tinggi membuat dolar menjadi pilihan yang lebih menarik daripada emas.

Harga logam mulia lainnya juga sebagian besar tenang. Sebelumnya, nikel berjangka jatuh 1,55% ke 21.407,50 pada penutupan, dan timah naik 0,16% ke 24.505,00 di ICE London.

Di antara logam industri, harga tembaga naik tipis, tetapi tampaknya hanya mendapat sedikit dukungan dari stimulus baru China.

Tembaga naik 0,1% di $3.6420.

China pada hari Rabu mengumumkan paket stimulus senilai sekitar 1% dari PDB keseluruhannya, karena menghadapi perlambatan pertumbuhan yang drastis akibat pembatasan COVID-19, terjangan gelombang panas yang berlangsung, dan potensi krisis listrik.

Kelemahan di sektor industri negara itu telah sangat menekan harga tembaga tahun ini, mengingat China adalah negara importir logam merah terbesar di dunia.

Krisis real estat yang memburuk di negara itu juga diperkirakan akan mengganggu prospek ekonominya.

Komoditas lain karet mencapai 147,10 di Singapura, batubara Newcastle di ICE London turun 1,2% di 412,60, dan kakao AS naik 2,59% di 2.378,00.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 24 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Stabil di Atas $1.750, Investor Kini Fokus Komentar Fed

Equityworld Futures - Harga emas berusaha mempertahankan kenaikannya kala dolar sedikit turun setelah data ekonomi yang lemah, dengan fokus kini beralih ke komentar dari Federal Reserve mengenai jalur suku bunga.

Harga emas berjangka turun 0,1% di $1.759,25/oz, sedang emas spot turun 0,1% ke $1.746,33/oz. Namun kedua instrumen tersebut sebagian besar mempertahankan kenaikan yang dibuat pada hari Selasa, di mana data PMI yang lemah menekan indeks dolar AS turun dari level tertinggi hampir 20 tahun.

Namun dolar menahan kerugian yang dialami setelah Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari menyatakan bank sentral akan terus memperketat kebijakan sampai inflasi jelas terkendali. Skenario seperti itu kemungkinan akan negatif untuk harga emas.

Emas telah kehilangan hampir semua kenaikannya tahun ini akibat dolar yang menguat dan suku bunga AS menarik trader keluar dari logam kuning.

Fokus kini tertuju pada pidato Ketua Fed Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole pada hari Jumat, yang diharapkan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai kebijakan moneter. Trader memperkirakan Ketua Fed akan mempertahankan sikap hawkish-nya, yang akan mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih besar tahun ini.

Logam mulia lainnya diperdagangkan turun pada hari Rabu, tetapi menahan sebagian besar kenaikan yang tercapai. Platinum dan perak masing-masing turun 0,5%. Adapun, Nikel Berjangka ditutup jatuh 2,20% di 21.851,00 hingga dini hari tadi, Timah juga jatuh 1,33% ke 24.465,00 di ICE London.

Dalam logam industri, tembaga turun 0,4%, setelah naik 0,6% pada hari Selasa. Saat harga logam merah naik dari penurunan dolar, prospek tembaga telah sangat tertekan oleh prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara importir utama China.

Kekeringan parah dan kekurangan listrik di Provinsi Sichuan telah mendorong penutupan beberapa pabrik besar, menghambat upaya yang lebih luas oleh pemerintah China untuk mendukung pertumbuhan ekonomi setelah perlambatan yang didorong oleh COVID tahun ini.

Untuk komoditas lain, Karet naik 0,14% di 146,90 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London tercatat di 418,35 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup turun 0,47% di 2.345,00.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 23 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Turun di Bawah $1.750 dalam Tujuh Sesi Berturut karena Dolar Terus Naik

Equityworld Futures - Spekulasi bahwa Fed akan memilih kenaikan suku bunga 75 basis poin pada bulan September, daripada 25 bps, membuat dolar menguat untuk hari keempat berturut-turut dan ke level tertinggi enam minggu. Itu juga menekan emas ke penutupan lebih rendah ketujuh kalinya secara beruntun dan di bawah level support penting lain.

Emas kontrak Desember menyelesaikan sesi Senin di $1.748,40, turun $14,50, atau 0,8%. Sejak penutupan positif terakhir pada 12 Agustus, patokan emas berjangka telah jatuh lebih dari $67 atau 3,7%.

Harga emas spot, yang diikuti lebih dekat daripada kontrak futures oleh beberapa trader, berakhir turun 0,6% di 1,735.31 pada penutupan Senin.

Penurunan terbaru emas terjadi kala investor menunggu gagasan mengenai jalur suku bunga di masa depan dari pidato yang akan disampaikan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.

Pidato Powell dapat mengguncang pasar, dengan reli di ekuitas AS sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Data ekonomi AS akan menjadi sorotan karena kekhawatiran atas prospek resesi masih ada. Sementara itu, data PMI dari Zona Euro dan Inggris diperkirakan menunjukkan perlambatan lanjutan dalam aktivitas bisnis.

"Harga emas melemah karena king dollar kembali saat investor bersiap untuk pidato yang berpotensi hawkish oleh Ketua Fed Powell di Simposium Jackson Hole,"  

"Emas pada akhirnya akan bergerak dalam perdagangan range, tetapi tampaknya tren mungkin sedikit lebih rendah karena risiko inflasi energi dan makanan dapat membuat The Fed tetap agresif dengan kenaikan suku bunga hingga ke tahun baru."

Komoditas lain pagi ini, Nikel Berjangka ditutup naik 0,61% di 22.394,50 hingga dini hari tadi, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London.

The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin sejak bulan Maret dalam upaya untuk memerangi inflasi yang mencapai level tertinggi dalam empat dekade.

Pengambil kebijakan Fed telah menegaskan kembali bahwa masih ada cara untuk melawan inflasinya dan mendorong kembali ekspektasi atas puncak inflasi dan apa yang disebut poros dovish, satu narasi yang telah membantu meningkatkan saham.

Risalah Fed minggu lalu menunjukkan bahwa saat ukuran kenaikan suku bunga September masih bermain, pengambil kebijakan merasa ada sedikit bukti sejauh ini bahwa tekanan inflasi mereda.

Powell kemungkinan akan mengingatkan investor dengan satu lagi laporan inflasi dan laporan ketenagakerjaan lain yang masih akan datang sebelum pertemuan September dan para pejabat masih punya waktu untuk memutuskan seberapa besar kenaikan suku bunga itu.

Kalender ekonomi untuk minggu ini menampilkan penghasilan pribadi dan pengeluaran Juli, yang mencakup indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan Fed.

Dalam 12 bulan hingga Juni, Indeks harga PCE meningkat 6,8%, kenaikan terbesar sejak Januari 1982.

Poin data lainnya yakni angka produk domestik bruto kuartal II yang direvisi, yang awalnya menunjukkan kontraksi sebesar 0,9%.

Juga akan ada laporan mengenai pesanan barang tahan lama, klaim pengangguran awal, dan data PMI untuk bulan Juli. Sementara itu, data penjualan rumah baru akan menjelaskan lebih banyak tentang pasar perumahan yang melambat.

Selain itu, Karet mencapai 146,90 pada Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,50% di 418,35 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,05% di 2.349,00.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 22 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Turun akibat Ketidakpastian Bunga Fed, Manufaktur China Tekan Tembaga

Equityworld Futures - Harga emas turun di tengah ketidakpastian atas jalur pengetatan moneter lanjutan Federal Reserve dan harga tembaga turun karena masalah manufaktur lain di negara importir utama China.

Harga emas spot turun 0,1% ke $1.745,46/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,2% di $1.759,90/oz.

Harga komoditas ini telah turun minggu lalu usai komentar hawkish dari beberapa pejabat Fed menyiratkan bank sentral kemungkinan akan berkomitmen untuk menaikkan suku bunga besar untuk memerangi inflasi yang terlalu tinggi.

Mengingat bahwa komentar itu muncul setelah data menunjukkan beberapa pelemahan di inflasi AS, trader semakin tidak yakin tentang bagaimana Fed akan memperketat kebijakan pada pertemuan berikutnya.

Data menunjukkan bahwa trader hampir terbagi rata antara kenaikan 50 bps dan 75 basis poin oleh Fed selama pertemuan bulan September. Pembacaan inflasi yang lemah pada awalnya mengarahkan tren ini cenderung untuk kenaikan 50 basis poin.

Indeks dolar AS naik tipis pada hari Senin, melanjutkan kenaikan minggu lalu dengan fokus kini beralih ke pidato Ketua Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole hari Jumat.

Prospek kenaikan suku bunga AS telah membuat dolar sebagian besar menyalip emas sebagai tempat berlindung yang aman tahun ini, meskipun logam kuning naik substansial pada permulaan awal konflik Rusia-Ukraina pada bulan Februari.

Di industri logam, harga tembaga memperpanjang penurunannya akibat tumbuhnya kekhawatiran atas permintaan yang melambat di negara importir utama China. Situasi genting energi yang parah di Provinsi Sichuan - yang mengakibatkan penangguhan beberapa kegiatan pabrik - juga memberikan dorongan negatif untuk tembaga.

Tembaga turun 0,5% di $3,6520. Harga logam merah telah sangat terpengaruh oleh perlambatan aktivitas industri di China, karena kebijakan ketat nol-COVID Beijing menutup pabrik-pabrik di pusat-pusat industri utama. Sementara, Nikel Berjangka ditutup naik 1,34% di 22.071,00 pada hari Sabtu, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London.

Data industri yang lemah dari China membuat harga tembaga turun sepanjang minggu lalu, dan tren tersebut diperkirakan akan berlanjut. Tetapi logam merah mengambil beberapa bantuan dari langkah-langkah stimulus oleh Beijing, yang bertujuan untuk menopang belanja infrastruktur di negara.

People's Bank of China (PBOC) diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman lebih lanjut pada hari Senin, untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Karet mencapai 146,70 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,57% di 416,25 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,98% di 2.374,00.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 19 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Emas Jatuh 2,6% Pekan Ini, Risiko Suku Bunga Fed Meningkat


Equityworld Futures - Harga emas turun tipis, dan akan mengakhiri minggu ini lebih rendah karena sinyal hawkish dari Federal Reserve AS soal jalur suku bunga AS di masa depan mendorong dolar naik.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.756,59/oz dan harga emas berjangka turun dengan jumlah yang sama ke $1.769,70. Kedua instrumen akan kehilangan nilainya sekitar 2,6% minggu ini, setelah jatuh untuk semua lima sesi terakhir.

Indeks dolar AS naik didorong oleh komentar pejabat Federal Reserve bahwa bank sentral akan mempertahankan laju kenaikan suku bunga yang besar tahun ini untuk menurunkan inflasi yang tinggi. Presiden Fed St Louis James Bullard pada hari Kamis mengatakan ia saat ini mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) ketiga berturut-turut pada bulan September.

Presiden Fed San Francisco Mary Daly juga menyiratkan potensi kenaikan 50 hingga 75 bps selama pertemuan Fed berikutnya, dengan target mempertahankan suku bunga di atas 3% pada akhir tahun.

Pernyataan tersebut muncul setelah notulen rapat Fed setempat bahwa sebagian besar anggota bank sentral mendukung kenaikan suku bunga besar untuk memerangi inflasi.

Ini menempatkan dolar di jalur untuk naik minggu ini, menekan sebagian besar harga logam. Kenaikan suku bunga tahun ini telah melihat dolar sebagian besar menyalip emas sebagai safe haven pilihan, melemahkan logam kuning dari keuntungan yang dibuat selama awal krisis Rusia-Ukraina.

Platinum turun 0,1%, sementara perak turun 0,8%. Komoditas lain, Nikel Berjangka ditutup turun 0,47% di 21.783,00, Timah naik 0,24% ke 24.660,00 di ICE London.

Di antara logam industri, tembaga turun sedikit, dan akan turun lebih dari 1% minggu ini setelah data produksi industri yang lemah dari China.

China adalah negara importir logam merah terbesar di dunia, dan saat ini sedang berjuang untuk menopang aktivitas pabrik setelah serangkaian pembatasan COVID-19.

Masalah di pasar real estat besar negara itu juga menimbulkan lebih banyak hambatan bagi perekonomian, yang kemungkinan akan membebani harga tembaga dan logam industri lainnya dalam jangka menengah.

Sedangkan Karet ditutup di 149,10 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London tercatat di level 413,90, dan Kakao AS ditutup turun 0,66% di 2.405,00.

 

 

Equityworld Futures


Kamis, 18 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Bergerak di Kisaran Terbatas, Tembaga Turun Ada Sentimen Properti di China

Equityworld Futures - Harga emas bergerak dalam kisaran ketat di tengah sinyal beragam dari kebijakan moneter AS, sementara harga tembaga turun setelah hasil laba dari perusahaan pengembang properti utama China mendorong lebih banyak kekhawatiran atas permintaan.

Harga emas spot naik 0,2% di $1.765,65/oz, dan harga emas berjangka naik 0,15% di $1.778,75. Tetapi kedua instrumen ini diperdagangkan sebagian besar dalam kisaran $1.750 hingga $1.810 yang terlihat selama dua minggu terakhir.

Harga emas telah turun pada hari Rabu setelah risalah pertemuan Juli Federal Reserve menunjukkan sebagian besar anggota Fed mendukung kenaikan suku bunga lanjutan untuk menurunkan inflasi. Kala bank sentral ingin meninjau kembali laju pengetatannya, namun malah mengindikasikan kemungkinan akan mempertahankan laju kenaikan suku bunga besar sampai inflasi berada dalam kisaran target 2%.

Indeks dolar AS naik setelah terbitnya risalah, begitu pula imbal hasil Treasury. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75% bulan lalu, dan trader sekarang terbagi soal kenaikan 0,5% atau 0,75% pada bulan September.

Saat data minggu lalu memang menunjukkan inflasi AS kemungkinan telah mencapai puncaknya, anggota Fed mengindikasikan bahwa tingkatnya masih terlalu tinggi untuk mempertimbangkan pengurangan laju pengetatan kebijakan moneter.

Penguatan dolar membebani sebagian besar harga logam. Platinum turun 0,4%, sementara perak turun 0,6%.

Dalam industri logam, Tembaga turun 0,2% setelah Country Garden Holdings Company Ltd (HK:2007), salah satu pengembang properti terbesar di China, mengisyaratkan penurunan laba yang parah akibat memburuknya pasar real estat.

Perlambatan yang berkepanjangan di pasar real estat China kemungkinan akan berdampak pada kegiatan ekonomi yang lebih luas di negara itu, yang pada akhirnya dapat berdampak pada permintaan komoditas. Negara ini merupakan importir tembaga terbesar di dunia.

Nikel berjangka jatuh 1,2%, sementara seng anjlok lebih dari 4%. Harga bijih besi juga cenderung lebih rendah dan timah berakhir turun 0,49% ke 24.600,00 di ICE London.

Sedang Karet ditutup di 149,10 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir mencapai 407,50 pada perdagangan Senin, dan Kakao AS ditutup naik 2,24% di 2.423,00.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 16 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh Kembali, Tekanan Perlambatan China & Saudi Kelebihan Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak kembali turun, dan berada di sekitar posisi terendah enam bulan di tengah kekhawatiran turunnya permintaan China dan kelebihan pasokan Arab Saudi.

Harga minyak Brent jatuh 0,93% di $94,22 per barel, sementara harga minyak WTI turun 0,7% di $88,78 per barel. Kedua kontrak anjlok antara 3,5% hingga 5% pada hari Senin, menyentuh level terendah sejak awal Februari.

Data produksi industri China yang lemah menjadi pemicu utama di balik kerugian minyak baru ini, mengingat hal itu menyiratkan permintaan yang lesu di negara importir minyak mentah terbesar di dunia tersebut.

Rilis data pada hari Senin merupakan hasil dari serangkaian pembatasan COVID-19 di negara China, yang telah menghentikan aktivitas ekonomi awal tahun ini.

Bank sentral China juga memangkas suku bunga pinjaman pada hari Senin untuk menopang pertumbuhan dalam menghadapi lebih banyak pembatasan COVID. Negara itu pekan lalu memberlakukan pembatasan di pusat komoditas Yiwu dan sekitarnya.

Di sisi pasokan, Saudi Aramco - produsen minyak mentah terbesar di dunia - mengatakan berpotensi meningkatkan produksi, meskipun ada penurunan permintaan tahun ini.

Aramco (TADAWUL:2222) mengatakan siap meningkatkan produksi hingga 12 juta barel per hari, meskipun Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang dipimpin Arab Saudi, memberi sinyal awal bulan ini tidak ada rencana peningkatan pasokan.

OPEC juga menurunkan prospek permintaan minyak untuk tahun ini.

Fokus juga tertuju pada negosiasi antara kekuatan Barat dan Iran mengenai menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, yang dapat melonggarkan sanksi tertentu terhadap minyak Iran dan lebih lanjut meningkatkan pasokan minyak mentah.

Negara itu akan menanggapi rancangan kesepakatan "final" Uni Eropa hari ini.

Harga minyak mengalami perubahan besar tahun ini, yang awalnya mencapai level tertinggi lebih dari satu dekade akibat guncangan pasokan dari konflik Rusia-Ukraina. Tetapi perkiraan perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia telah menghapus keuntungan tersebut.

Namun potensi krisis energi di Eropa dan peningkatan aktivitas industri pada paruh kedua tahun ini dapat membantu menopang minyak mentah.

Selain itu, Karet tercatat di 150,30 pada penutupan di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir turun tipis 0,04% di 407,50 pada perdagangan Senin, dan Kakao AS ditutup naik 0,33% di 2.402,00 hingga Selasa dini hari.

Sedangkan Nikel Berjangka ditutup jatuh lagi 4,57% di 22.039,00, Timah berakhir turun 0,82% ke 25.177,00 di ICE London.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 15 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Tinjauan dan Prospek Harga Logam Mulia & Energi: 15 Agustus - 19 Agustus 2022

Equityworld Futures - Untuk semua tujuan praktis, musim berkendara di AS hampir berakhir. Apa yang akan mendorong posisi long minyak setelahnya?

Jawaban tampaknya ada di ekspor, ekspor dan ekspor - yaitu produk minyak mentah dan minyak AS. Tapi siapa yang paling banyak diuntungkan dari ekspor ini? Industri minyak AS? Atau OPEC? Bagaimana semuanya akan berakhir? Itu benar-benar tergantung narasi mana yang Anda ikuti.

Jika itu tentang bull minyak atau kritik terhadap pemerintahan Biden, ceritanya adalah bahwa Asia membeli banyak barel minyak mentah AS yang murah karena pelepasan pasokan harian dari Cadangan Minyak Strategik (Strategic Petroleum Reserve/SPR) oleh pemerintah.

Alasan minyak AS mendapat begitu banyak permintaan dari Asia adalah karena harga diskon $5 per barel atau lebih terhadap Brent London, patokan global, menurut narasi ini. Narasi ini menolak bahwa diskon seperti itu tidak akan ada jika bukan karena pelepasan minyak mentah SPR.

Ini adalah klaim yang berlebihan dan berbatasan dengan ketidakbenaran. Sejak merebut kembali posisi WTI pada tahun 2010 untuk menjadi patokan minyak global, Brent hampir selalu memegang harga premium terhadap minyak mentah AS - meskipun sangat singkat keduanya telah seimbang, di mana Brent bahkan memberi diskon. Umumnya, perbedaan $5 adalah hal yang wajar di antara kedua minyak (minggu ini mencapai $7). Tetapi untuk menyematkannya sepenuhnya atas pelepasan SPR adalah tidak masuk akal.

Narasi bull berlanjut bahwa dengan pemerintahan Biden melepaskan jumlah rekor cadangan minyak dari SPR, Saudi yang menjalankan OPEC, atau Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak, ingin Amerika Serikat lebih menguras persediaan minyak daruratnya sehingga mereka akan memiliki kendali lebih besar atas harga minyak global setelah keseimbangan AS mencapai tingkat "darurat nyata".

Alih-alih memberi sinyal ke pasar bahwa mereka akan menyerah pada keinginan Biden untuk meningkatkan produksi, Saudi meletakkan dasar untuk pengurangan produksi di masa depan karena mereka memperkirakan bahwa situasi pasokan minyak global akan berubah dari defisit menjadi surplus, memberi mereka pembenaran untuk pemotongan produksi minyak di masa depan. OPEC memperkirakan dapat mengurangi jumlah minyak mentah yang perlu dipasok pada kuartal III sebanyak 1,24 juta barel per hari menjadi 28,27 juta.

Kisah selanjutnya berlanjut seperti ini: Saudi, dengan bantuan rekan konspirator favoritnya Rusia (baca: Vladimir Putin) dalam aliansi OPEC+ yang lebih luas, akan memiliki kendali lebih besar atas harga energi dan harga pangan, dan inflasi secara umum. Ini juga akan membuat Amerika Serikat lebih rentan secara ekonomi maupun dari sudut pandang keamanan nasional.

Pelepasan SPR akan berakhir pada bulan Oktober, dan ketika permintaan musim dingin untuk minyak meningkat, Amerika Serikat akan semakin terikat.

Jumlah minyak AS sejauh ini tidak menghibur, karena pasokan minyak mentah yang luas sebanyak 5% di bawah angka rata-rata lima tahun; Persediaan SPR berada di posisi terendah 1985; persediaan sulingan mencapai 24% di bawah rata-rata lima tahun dan pasokan bensin sekitar 6% di bawah jumlah rata-rata lima tahun.

Baik sejauh ini? Sekarang, untuk narasi bearish.

Seperti yang kami katakan di awal, musim berkendara di AS hampir berakhir. Permintaan bahan bakar diperkirakan akan mengalami penurunan yang konsisten dari sini karena orang tua Amerika membawa anak-anak mereka kembali ke sekolah dan perguruan tinggi selama dua minggu ke depan untuk menjalani tahun ajaran baru yang dimulai September. Perjalanan darat murni untuk kesenangan adalah hal terakhir yang ada di pikiran mereka saat ini.

Stok bensin AS memang mengalami penurunan mengejutkan sebanyak lima juta barel pekan lalu. Tetapi cadangan minyak mentah mingguan naik hampir 10 juta selama dua minggu terakhir.

Ekspor minyak AS mencapai titik terendah tujuh bulan pekan lalu, jatuh ke level terendah yang luar biasa sebanyak 2,11 juta barel per hari - titik terendah yang tidak terlihat sejak pengiriman 1,96 juta barel selama pekan terakhir 7 Januari.

Untuk mengimbangi dampak penurunan ekspor minyak mentah, pengiriman bensin AS melonjak menjadi 1,13 juta barel per hari pekan lalu, terbesar sejak Desember 2018.

“Dengan neraca minyak mingguan memberikan sentakan bearish demi satu akhir-akhir ini, tidak terima kasih terhadap permintaan yang dipertanyakan di dalam negeri, satu-satunya hal pasti yang bergantung pada pasar adalah ekspor minyak mentah, yang secara stabil mencapai rata-rata 3 juta hingga 4 juta barel per minggu selama berbulan-bulan sekarang,” 

“Dengan demikian, harga jual di pasar seharusnya cukup mengkhawatirkan jika kita mulai melihat lebih banyak ekspor minyak mentah yang lesu seperti minggu lalu.”

Penurunan ekspor minyak mentah minggu lalu "mungkin merupakan penyimpangan",

"meskipun tidak ada jaminan bahwa itu akan terjadi seperti itu, minggu demi minggu."

Saat bull telah menghasilkan banyak dari 180 juta barel - atau satu juta barel per hari - yang ditargetkan untuk keluar dari cadangan SPR setiap hari antara Mei dan Oktober, produksi minyak AS sendiri meningkat.

Produksi minyak mentah AS di Permian Basin di Texas dan di New Mexico, cekungan minyak serpih terbesar, akan meningkat kumulatif sebanyak 78.000 barel per hari ke tingkat rekor 5,445 juta barel per hari pada Agustus, Badan Informasi Energi (EIA) AS mengatakan dalam laporan produktivitasnya pada Juli. 18.

EIA mengatakan produsen mengebor 938 sumur, terbesar sejak Maret 2020, dan menyelesaikan 964, terbesar sejak Oktober 2021, di cekungan serpih terbesar pada Juni.

Itu membuat total sumur yang dibor tapi belum selesai (DUC) turun 26 menjadi 4.245, terendah setidaknya sejak Desember 2013, menurut data EIA sejauh ini. Jumlah DUC yang tersedia telah turun selama 24 bulan berturut-turut.

Bukan hanya pasokan AS yang meningkat. Dinding minyak juga menghantam pasar internasional selama sebulan terakhir.

Produksi minyak OPEC Juli naik ke level tertinggi sejak April 2020, sebuah survei Reuters menemukan, karena kelompok itu semakin mengurangi pembatasan produksi di bawah pakta dengan sekutunya dan eksportir utama Arab Saudi menghentikan pengurangan pasokan sukarela.

OPEC telah memompa produksi minyak sebanyak 26,72 juta barel per hari (bph), survei menemukan, naik 610.000 bph dari perkiraan revisi Juni. Produksi OPEC telah meningkat setiap bulan sejak Juni 2020 selain pada bulan Februari.

Permintaan domestik bensin telah berkurang di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir. Kala penurunan hampir lima juta barel minggu lalu dalam stok bensin AS akan menyenangkan pasar, ada peningkatan jutaan barel juga di minggu-minggu sebelumnya, karena rekor harga BBM di stasiun pengisian mencapai tertinggi di atas $5 per galon menghantam permintaan.

Meski harga rata-rata pompa bensin telah turun menjadi $3,99 per galon pada hari Kamis - pertama kalinya di bawah $4 dalam beberapa bulan - minyak mentah AS sendiri dapat kembali ke $100 per barel setelah aksi jual minggu lalu yang membawanya ke bawah $90.

Kenaikan harga minyak mentah dapat mempengaruhi harga di pom bensin dan membebani permintaan lagi - terutama pada saat puncak musim berkendara di musim panas AS berakhir. Mengingat dinamika ini, bull minyak mungkin harus berpikir ketika mendorong harga minyak mentah naik.

Narasi bearish juga berpendapat bahwa biasanya pada saat di waktu ini di tahun ini juga, ancaman badai di Pantai Teluk Meksiko AS akan dekat dan nyata, mengancam produksi dan kegiatan lain di fasilitas energi di sana.

Sepanjang tahun ini, gangguan tropis tidak teratur, yang disebut Invest 97L, melintasi Atlantik tropis minggu ini tanpa membuat dampak nyata. Ini masih awal untuk musim badai, meskipun tanda-tanda awal untuk tahun 2022 hampir tidak menimbulkan ketakutan.

Badai Ida tahun lalu, yang menerjang pada bulan September, menutup lebih dari 25% produksi gas alam dan hampir 17% produksi minyak di Amerika Serikat.

Gelber & Associates, konsultan energi yang berbasis di Houston, mengatakan jika badai berkembang di Teluk Meksiko dan mengancam operasi fasilitas energi pesisir di sana, itu bisa berdampak besar pada produksi. Tapi menambahkan:

“Di daerah tropis, aksi secara keseluruhan masih agak sepi, dengan beberapa aktivitas mulai mengalir dengan beberapa gangguan dalam isyarat. Pada titik waktu ini, tidak ada yang bisa ditafsirkan sebagai perhatian yang berarti.”

Pasar juga terbagi antara pandangan permintaan yang kontras dari OPEC - yang menurut banyak orang secara sengaja memperkirakan permintaan yang lebih rendah untuk memangkas produksi - dan Badan Energi Internasional, yang memperkirakan permintaan yang lebih besar tetapi ekonomi global lebih lemah.

"Kami melihat perlambatan ekonomi, tetapi tidak jelas apakah itu perlambatan sebesar yang diprediksi oleh beberapa pandangan baru-baru ini,"

"Permintaan akan pasang surut, tetapi pasokan masih menjadi perhatian utama."

Tambahkan ke larangan Covid yang terus-menerus ini di China, dimulainya kembali produksi di Libya, penjualan minyak Rusia yang berkelanjutan meskipun ada sanksi, dan narasi bearish bisa sama menariknya dengan bull.

Minyak: Penyelesaian dan Aktivitas Pasar

West Texas Intermediate, patokan untuk minyak mentah AS, melakukan perdagangan akhir $91,88 setelah menyelesaikan sesi turun $2,25, atau 2,3%, di $92 per barel. WTI sebelumnya mencapai puncak sesi $94,81.

Namun untuk minggu lalu, WTI naik 3,4%, mengimbangi beberapa penurunan 10% minggu lalu.

Brent, patokan global yang diperdagangkan di London untuk minyak mentah, melakukan perdagangan akhir di $98,01, setelah menyelesaikan sesi resmi turun $1,45, atau sebesar 1,5%, di $98,15, setelah mencapai level tertinggi intraday di $100,08.

Brent naik 3,4% dalam seminggu, setelah jatuh 14% minggu lalu.

Minyak: Outlook Teknikal WTI

"Selama WTI bertahan di atas $88,43, trader akan mengawasi pengujian ulang Simple Moving Average 200 Hari di $95,46 dan level Fibonacci 50% di $96,47," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com.

"Di atas level ini, perkirakan pergerakan naik lebih lanjut menuju Exponential Moving Average di $99,90."

Tetapi Dixit juga mengingatkan bahwa pasar bisa berbalik ke arah sisi bearish.

“Penolakan dari SMA 200 Hari di $95,46 dan EMA 50 Hari $99,90 akan melanjutkan kelemahan pasar dan mendorong harga turun untuk menguji ulang area support di $88 dan $87. Penurunan dapat berlanjut ke Bollinger Band tengah bulanan $81, sebelum turun ke level Fibonacci 78,6% di $77."

Emas: Penyelesaian dan Aktivitas Pasar

Pada penyelesaian hari Jumat, baik emas berjangka di Comex New York dan harga spot emas kembali ke zona $1.800, berakhir naik untuk minggu keempat berturut-turut.

Kontrak patokan emas berjangka Comex, Desember, melakukan perdagangan akhir di $1,818,40/oz, setelah resmi ditutup di $1,815.50, naik $8,30, atau 0,5%, pada hari itu. Untuk seminggu, harga naik hampir 1,5%.

Harga emas spot, yang dipantau lebih dekat daripada kontrak futures oleh beberapa trader, menetap di $1,803,64, naik $14,10, atau 0,8%.

Baik emas Comex dan harga spot telah naik lebih dari 5% selama empat minggu terakhir.

"Ini akan menjadi ujian yang menarik untuk emas karena $1.800 dapat mewakili titik rotasi yang menarik dari perspektif teknikal jika tidak ada keinginan untuk melihatnya di atas sini tetapi pada akhirnya kasus untuk emas bullish tetap cukup menarik,"

"Fakta bahwa emas terus mempertahankan sebagian besar kenaikan tanpa koreksi signifikan kemungkinan menunjukkan masih ada keinginan untuk itu, dengan kebijakan pengetatan yang lebih lambat dari FED dilihat sebagai hasil yang menguntungkan,"

Kenaikan emas terjadi setelah dolar - yang merupakan perdagangan kontrarian dengan logam kuning - melemah minggu ini karena data inflasi AS yang turun.

Indeks Harga Konsumen, salah satu pengukur inflasi yang paling banyak diikuti, menunjukkan pertumbuhan stagnan di Amerika Serikat untuk bulan Juli setelah meningkat 1,3% pada bulan Juni. Sepanjang tahun hingga bulan lalu, apa yang disebut IHK juga melambat, meningkat sebesar 8,5% dari sebelumnya 9,1%.

Sementara itu, Indeks Harga Produsen AS, turun 0,5% di bulan Juli, memperkuat tema inflasi yang turun dari level tertinggi empat dekade.

Dolar AS jatuh minggu ini meskipun berbagai pejabat Fed mengatakan perlambatan inflasi Juli tidak akan cukup untuk membuat mereka lunak dengan kenaikan suku bunga.

Emas: Perkiraan Harga

Emas perlu menembus di atas level tertinggi bulan sebelumnya di $1814,36 untuk mendapat dorongan momentum menuju zona pertemuan EMA 50 Minggu di $1827 dan SMA 100 Minggu di $1828.

Ini harusnya diikuti oleh level Fibonacci 78,6% di $1835 dan Bollinger Band tengah mingguan di $1838, tambah Dixit, yang membuat perkiraannya berdasarkan harga spot emas.

Pembacaan stochastics harian di 93/86 membuat persilangan positif baru di atas area overbought emas spot, sedangkan pembacaan stochastic mingguan di 59/44 berlanjut dengan positif yang kuat, kata Dixit.

"Swing trader akan mengamati untuk membeli saat terjadi penurunan menuju zona support $1.785-$1.775, dan menargetkan $1.828-$1.838."

Komoditas lain Nikel Berjangka ditutup jatuh 2,39% di 23.093,50 pada Sabtu, Timah berakhir turun 0,82% ke 25.177,00 di ICE London.

Lebih lanjut, Karet turun 0,26% di 152,00 saat ditutup Jumat di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir naik 1,66% di 407,65 pada perdagangan Jumat, dan Kakao AS ditutup mencapai 2.394,00.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 11 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Emas Turun Minat Risiko Bertambah, Tembaga Tembus Puncak 5 Minggu

Equityworld Futures - Harga emas turun seiring berkurangnya kekhawatiran resesi AS karena data inflasi yang lemah, sementara harga tembaga tertahan di level tertinggi lima minggu imbas penguatan dolar.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.789,91, sementara harga emas futures turun 0,5% di $1,805,45.

Harga emas telah naik ke level tertinggi satu bulan setelah data menunjukkan bahwa tekanan inflasi AS mereda pada bulan Juli, yang melemahkan dolar. Tetapi harganya segera mundur dari puncak, karena data memicu reli luas dalam aset yang digerakkan oleh risiko.

Harga emas kini tampaknya terjebak antara melemahnya dolar dan meningkatnya minat risiko. Inflasi harga produsen AS, yang dijadwalkan terbit, dapat memberikan isyarat lebih lanjut untuk logam kuning.

Inflasi harga produsen diperkirakan mencerminkan penurunan harga konsumen. Tetapi tanda-tanda bahwa tren ini tidak meluas ke harga pabrik dapat mengurangi minat risiko.

Perak jatuh 1%, sementara platinum sebagian besar tidak berubah. Indeks dolar AS datar pada hari Kamis setelah anjlok 1,1% di sesi sebelumnya. Sementara Nikel Berjangka ditutup naik 4,23% di 22.436,00, Timah naik 0,52% ke 24.426,00 di ICE London.

Melemahnya dolar, di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve pada September mendorong harga logam industri.

Tembaga naik 0,2% di $3,64 per pon, menyusul reli 1,7% di sesi sebelumnya. Seng dan nikel naik masing-masing 2,5% dan 4,2%, pada hari Rabu.

Namun lonjakan harga logam industri terjadi meskipun ada penurunan aktivitas pabrik di seluruh dunia. Inflasi harga produsen di China turun hingga Juli, sementara aktivitas manufaktur berkontraksi dalam menghadapi pembatasan COVID-19.

Aktivitas industri di AS dan Zona Euro juga menurun karena melonjaknya harga komoditas dan meningkatnya masalah rantai pasokan awal tahun ini.

Selain itu, Karet mencapai 154,40 pada penutupan Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir di level 361,00 dalam perdagangan Jumat lalu, dan Kakao AS melonjak naik 2,29% ke 2.417,00.

 

 

Equityworld Futures