Jumat, 13 Mei 2016

Penuturan ayah balita korban perkosaan dan pembunuhan

Bogor (ANTARA News) - Balita korban perkosaan dan pembunuhan Laela Nurhidayah (2,2) sebelum ditemukan tewas di belakang rumah tetangganya, di Kampung Pabuaran Tonggoh, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sempat dilaporkan hilang oleh orang tuanya ke polisi.

Menurut penuturan ayah korban Ahmad Samiran (55) saat ditemui Kamis, istri dan pihak keluarganya sudah mencari korban ke sejumlah rumah tetangga, termasuk rumah pelaku tempat korban bermain bersama keponakan pelaku yang seusia.

"Kami menanyakan keberadaan anak kami kepada pelaku dan keluarganya. Ada lima orang dewasa yang tinggal di rumah itu, kelimanya mengaku tidak tahu," kata Samiran.

Samiran mengatakan, saat kejadian anaknya sedang bermain ke rumah neneknya yang terletak di Kampung Pabuaran Tonggoh RT 03/RW 05. Saat itu korban ikut neneknya ke rumahnya karena di sana korban punya teman sebaya yang juga keponakan pelaku.

"Karena sejak kecil dirawat sama neneknya, jadi sangat dekat. Waktu itu neneknya main ke rumah, anak saya riang dan minta ikut pulang ke rumah neneknya. Saya izinkan dibawa neneknya ke rumah di Pabuaran," katanya.

Ia mengatakan, anaknya pergi ke rumah neneknya Minggu (8/5) sekitar pukul 09.30 WIB. Langsung bermain dengan Nanas (2,3) keponakan pelaku dan anak tetangga depan rumah neneknya bernama Ajeng usai tujuh tahun.

Korban dan dua temannya bermain ke rumah pelaku bersama adik pelaku bernama Fredi yang duduk di kelas dua SD. Selang setengah jam, ibu korban menanyakan keberadaan anaknya. Lalu bibi korban mencoba mencari ke rumah pelaku, tetapi tidak ditemukan.

Selang beberapa menit berikutnya, ibu korban tiba di rumah neneknya lalu mencoba mencari korban dari rumah tetangga ke rumah tetangga termasuk rumah pelaku tetapi tidak juga ditemukan.

"Karena panik istri saya sempat pingsan. Saya juga dengan kabar anak saya hilang juga lemas tidak kuat. Setelah Dzuhur saya baru bisa jalan, mencoba mencari keberadaan anak saya," katanya.

Pencarian terhadap korban berlangsung hingga tengah malam, bahkan ayah korban sempat mengumumkan di Masjid bagi siapa saja yang bisa menemukan anaknya akan diberi hadiah sepeda motor.

Wargapun membantu mencari anak korban, termasuk pelaku ikut mencari hingga pukul 02.00 WIB di sejumlah lokasi yang disebutkan oleh para ustad.

Hingga Senin (9/5) malam ketika ayah korban hendak mendatangi salah satu guru spiritual di wilayah Tenjo, pihak keluarga menginformasikan anaknya sudah ditemukan.

"Sekitar bada Isya, saya dihubungi keluarga istri, katanya anak saya sudah temukan. Tetapi saya diminta membawa polisi. Saya belum tahu maksudnya. Lalu saya hubungi kapolsek menginformasikan anak saya sudah ketemu," kata Samiran.

Pingsan

Ketika menghubungi Kapolsek, lanjut Samiran, dirinya menginformasikan anaknya sudah ditemukan tetapi diminta untuk membawa polisi. Kapolsek menyatakan bahwa anggotanya sudah menuju ke rumah korban karena ada sesuatu hal.

"Saya curiga kenapa polisi sudah di rumah, saya baru tahu kalau anak saya sudah meninggal dunia setelah sampai di rumah. Istri saya pingsan karena shock," katanya.

Saat itu juga aparat Polsek Cibungbulang bergerak cepat. Anggota Polsek dibagi dua tim, satu tim melakukan otopsi terhadap jasad korban dan tim lainnya mendatangkan anjing pelacak untuk mencari tahu pelaku sebenarnya.

"Anjing pelacak tiba, lalu mencari jejak pelaku. Anjing masuk ke rumah pelaku, lalu ke kamar mandi. Setelah itu petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap keluarga pelaku sampai Selasa dini hari," katanya.

Menurut Samiran, malam itu juga petugas menginformasikan bahwa sudah ada titik terang pelaku pembunuhan anaknya. Polisi sembari menunggu hasil otopsi sementara untuk keperluan penyelidikan, lalu petugas membawa Budiansyah (26) dan bapaknya ke kantor Polsek untuk diperiksa secara intensif.

Kapolsek Cibungbulang Kompol Ronny Mardatun membenarkan awalnya laporan yang diterima pihaknya adanya anak hilang. Lalu petugas melakukan penelusuran, hingga Senin malam petugas menerima laporan anak temuan mayat anak di lokasi rumah nenek pelapor anak hilang.

"Mayat yang ditemukan adalah anak yang dilaporkan hilang sehari sebelumnya," katanya.

Ronny mengatakan, setelah mendapat bantuan anjing pelacak untuk mengendus pelaku, petugas menunggu hasil otopsi dari RSUD Ciawi. Hasil visum secara kasat mata ditemukan adanya luka di bagian kelamin korban akibat benda tumpul dan juga ada cairan sperma.

"Kesimpulan korban diperkosa dan dibunuh oleh pelaku pada hari disaat korban dilaporkan hilang," katanya.

Peristiwa penemuan mayat balita yang tewas dibunuh dan diperkosa oleh tetangganya memancing emosi warga yang tidak menyangka pelaku Budiansyah pemuda pendiam yang dikenal kurang bergaul nekad melakukan perbuatan tersebut.

Rumah pelaku diberi garis polisi dan keluarga pelaku juga diungsikan untuk menghindari emosi warga sekaligus menjaga aset kepolisian guna keperluan reka ulang kejadian.

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 komentar:

Posting Komentar