Rabu, 17 Agustus 2016

Harga Emas Menurun Tipis Pasca Rilis Data Perdagangan Tiongkok

Harge emas di sesi perdagangan Asia pada hari Senin (08/08) mengalami penurunan tipis seiring dengan adanya rilis data neraca perdagangan di negara China yang surplus. Saat berita ditulis, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,335 dolar AS. 


Sementara itu, pada Comex New York Mercanile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember menurun sebesar 0.21 persen menjadi ke level harga 1,341 dolar AS per troy ons.Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan September ke level harga 19.67 dolar AS per troy ons, merosot sebesar 0.74 persen dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan September meningkat sebesar 0.84 persen ke level harga 2.172 dolar AS per troy ons.


Rilis Data Perdagangan Tiongkok

Negara Tiongkok merupakan salah satu negara konsumen logam mulia emas terbesar kedua di dunia. Oleh karena itu, adanya rilis data neraca perdagangan di negara tersebut akan memberikan pengaruh
terhadap harga emas.
Data neraca perdagangan di China bulan Juli tahun ini merangkak naik menjadi surplus 52.31 miliar apabila dibandingkan dengan bulan Juni sebelumnya neraca perdagangan Tiongkok hanya surplus 48.11 miliar dan prediksi para analis 47.60 miliar. Sedangkan sektor ekspor di negara ini mengalami kenaikan tipis dari -4.8 persen menjadi -44 persen, dibawah ekspektasi dan sektor impor menyusut dari -8.4 persen ke -12.5 persen.

 

Penguatan Data Ketenagakerjaan Di AS

Disamping itu, selama sesi perdagangan emas pekan kemarin, harga emas merosot pada hari Jumat ke level terendahnya selama sepekan. Kondisi tersebut didorong oleh data perekonomian di AS bulan Juli menunjukkan peningkatan diatas ekspektasi.
Departemen Ketenagakerjaan AS pada hari Jumat malam lalu menyatakan bahwa data NFP di AS menanjak sangat signifikan menjadi 255,000 diatas perkiraan yang akan turun ke 180,000. Selain itu, tingkat pengangguran stagnan di 4.9 persen seiring dengan bertambahnya jumlah orang yang memasuki pasar ketenagakerjaan.
Laporan dari Departemen Ketenagakerjaan AS juga memaparkan data upah rata-rata per jam secara bulanan yang naik sebesar 0.3 persen, diatas perkiraan akan naik 0.2 persen. Adanya penguatan pada data pasar ketenagakerjaan AS tersebut selanjutnya dapat meninggikan probabilitas terhadap kenaikan tingkat suku bunga AS oleh the Fed dalam beberapa bulan mendatang.
Spekulasi untuk kenaikan tingkat suku bunga AS oleh para analis semakin meningkat dengan peluang sebesar 15 persen untuk kenaikan tingkat suku bunga AS pada bulan September nanti. Disamping itu, peluang sebesar 44 persen untuk kenaikan bulan Desember, naik dari sebelumnya hanya 33 persen.
Seperti yang sudah diketahui bahwa harga emas ditengah-tengah tren suku bunga AS yang tinggi akan cenderung mengalami penurunan (bearish) dan akan bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.

0 komentar:

Posting Komentar