Kamis, 04 Agustus 2016

Harga Emas Naik Tipis Di Tengah Prediksi Pelonggaran Moneter Global

Harga Emas mengalami kenaikan tipis pada sesi perdagangan Asia hari Selasa (12/07) seiring dengan pasar yang kini berangsur stabil dengan perkiraan akan ada pelonggaran kebijakan moneter global setelah adanya kenaikan tajam beberapa waktu lalu. Saat berita ini ditulis, XAU/USD berada di kisaran level harga 1,355 dolar AS.

Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Agustus sedikit melandai ke level harga 1,350 dolar AS per troy ons, menurun sebesar 0.10 persen. Sedangkan harga perak futures naik tipis sebesar 0.10 persen menjadi 20.33 dolar AS per troy ons dan harga tembaga futures mengalami peningkatan cukup signifikan yakni sebesar 0.40 persen ke level harga 2.156 dolar AS per pound.
Selama sesi perdagangan hari Senin malamharga emas terpantau cenderung flat karena kemenangan telak Shinzo Abe di Jepang dan adanya kemungkinan pelantikan Theresa May sebagai Perdana Menteri baru Inggris menggantikan David Cameron. Kondisi tersebut mengurangi sedikit ketidakpastian politik secara global dan mengimbangi probabilitas pelonggaran kebijakan oleh bank-bank besar di dunia.

Langkah Inggris Setelah Brexit

Disamping itu, para investor kini juga tengah mengamati perkembangan politik di Inggris setelah Andrea Leadsom menarik diri dari pencalonan Perdana Menteri Inggris sehingga membuat Theresa May sebagai calon tunggal untuk menggantikan posisi David Cameron sebelumnya.
Apabila Theresa May menjadi Perdana Menteri, para analis memprediksi bahwa hal itu bisa jadi akan memberikan negara Inggris peluang untuk memperoleh akses ke pasar Uni Eropa. Sentimen tersebut memicu penguatan Pound Sterling dan meredakan kekhawatiran para investor di Zona Euro.

 

Nantikan Kenaikan Suku Bunga The Fed

Disamping itu, adapun saat ini para pelaku pasar juga bereaksi terhadap peningkatan peluang untuk kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed tahun 2016 ini, mengingat kuatnya laporan data dari sektor ketenagakerjaan AS pekan lalu. Setelah rilis data tersebut, Fed Watch Tool milik CME Group menaikan probabilitas terhadap kenaikan suku bunga AS di bulan Desember yaitu menjadi 30.1 persen dari sebelumnya hanya 22.5 persen.
Ditambah lagi, adanya pidato dari Presiden The Fed Kansas City dan anggota FOMC, Esther George di sebuah konferensi di Missouri yang cenderung hawkish dengan menyatakan bahwa rebound di pasar ketenagakerjaan AS bulan lalu bisa jadi membuat dirinya kembali mendorong agar kenaikan suku bunga oleh the Fed bisa terjadi.
Seperti yang sudah diketahui, logam mulia seperti emas tidak berkaitan langsung dengan suku bunga, jadi jika adakenaikan suku bunga AS maka kondisi ini akan membebani harga emas dan menyebabkan emas harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.

0 komentar:

Posting Komentar