Selasa, 09 Agustus 2016

Harga Emas Menurun Tipis Setelah Rilis PMI Tiongkok

Harga emas di sesi Asia pada hari Senin ini (01/08) turun tipis namun cenderung flat seiring dengan data manufaktur China yang bervariasi. Selain itu, harga emas relatif stagnan disebabkan oleh adanya pernyataan salah satu anggota FOMC, William Dudley yang menuturkan bahwa pandangan pasar pada tingkat suku bunga AS terlalu pesimistis. Saat berita ini diturunkan, XAU/USD diperdagangkan di kisaran level harga 1,348 dolar As.


Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0.06 persen menjadi 1,356 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures
untuk pengiriman bulan September diperdagangkan di kisaran level harga 20.59 dolar AS per troy ons, mengalami kenaikan sangat signifikan yakni sebesar 1.19 persen dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan September berada di level harga 2.223 dolar AS per pound, naik tipis sebesar 0.07 persen.

 

Rilis Data PMI Manufaktur Tiongkok

Data PMI manufaktur Caixin di Tiongkok untuk bulan Juli naik dan berada di level 50.6, diatas perkiraan analis sebelumnya di 48.7 dan data PMI bulan lalu yakni 48.6. Disamping itu, beberapa waktu lalu adapun rilis PMI manufaktur China yang dihimpun dari China Federation of Logistics & Purchasing (CFLP) dan China Logistics Information Centre (CLIC) bersumber dari data Biro Nasional Statistik di negara China & Fung Research Centre. Data ini menunjukkan bahwa PMI manufaktur menurun tipis ke level 49.9 dari sebelumnya 50.0.

 

Data GDP AS Naikkan Harga Emas

Pada sesi perdagangan hari Jumat pekan lalu, harga emas mengalami reli tajam, mengakhiri sesi tersebut ke level tingginya selama tiga minggu setelah pertumbuhan data ekonomi AS di kuartal kedua menunjukkan adanya penurunan tipis dan berada dibawah ekspektasi, membuat pelaku pasar untuk menurunkan perkiraannya terhadap kenaikan suku bunga AS dari the Fed. Pasalnya, data GDP AS pada kuartal II hanya meningkat menjadi 1.2 persen daripada GDP kuartal I lalu serta dibawah ekspektasi adanya kenaikan menjadi 2.6 persen.
Mengecewakannya data GDP AS tersebut mengecilkan kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat ini setelah pada hari Rabu minggu lalu, hasil rapat FOMC memutuskan untuk tidak mengubah tingkat suku bunganya. Meskipun tidak mengubah tingkat suku bunganya, dalam pengumuman keputusannya tersebut, FOMC juga menuturkan risiko jangka pendek dalam outlook ekonomi AS telah berkurang.
Seperti yang sudah diketahui, harga emas sangat sensitif dengan pergerakan tingkat suku bunga AS. Adanya keputusan the Fed untuk menaikkan suku bunga AS akan menyebabkan suatu ancaman pada harga emas dan membuat kenaikan harga emas akan lebih sulit.

 

Investor Nantikan Data Penting AS dan Keputusan BoE

Sementara itu, untuk sepekan mendatang, sebagian besar pelaku pasar akan berfokus pada data NFP AS dan data ISM di sektor aktivitas manufaktur dan jasa. Selain hal itu, investor juga akan menantikan pengumuman tingkat suku bunga Inggris dan pernyataan dari bank sentral Inggris (BoE) pada hari Kamis nanti dan diprediksi BoE akan memberikan stimulus moneternya untuk menghindarkan dampak ekonomi yang bersifat negatif dari Brexit.

0 komentar:

Posting Komentar