Kupang (ANTARA News) - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi
Triwulan I 2016 akan lebih tinggi dibandingkan Triwulan I 2015, namun
tidak akan mencapai 5,2 persen atau batas bawah proyeksi BI.
"Kami masih lihat pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,2-5,6 persen, tapi
mungkin di triwulan I pertumbuhan ekonomi bisa lebih rendah dari 5,2
persen," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di sela-sela persiapan rakor
dengan pemerintah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis.
Agus menuturkan, pertumbuhan ekonomi domestik ke depan memang akan
lebih banyak didorong oleh pengeluaran pemerintah terutama dalam proyek
infrastruktur.
Ia menilai, komitmen pemerintah untuk melakukan reformasi
struktural sudah terlihat dan perlu terus dilanjutkan. Di samping itu,
peran dari swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi juga diharapkan
meningkat.
"Kita belum bisa harapkan ekonomi global. Tiongkok masih akan
terkoreksi dalam beberapa tahun ke depan, harga komoditi juga masih
relatif rendah," ujarnya.
Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2015 yang
akhirnya menembus angka di atas 5 persen (5,04 persen) juga dapat
memberikan keyakinan bagi investor terhadap ekonomi dalam negeri.
Populasi penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta penduduk juga
menjadi daya tarik tersendiri bagi investor dari luar negeri.
"Ketika negara berkembang lain tertekan, Indonesia masih cukup kuat.
Pertumbuhan ekonomi triwulan IV kemarin memberikan confidence," ujar
Agus.
Jumat, 12 Februari 2016
BI : pertumbuhan ekonomi akan capai 5,2 persen
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar