Sorong (ANTARA News) - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah
Indar Parawansa dalam kunjungan kerja ke Raja Ampat bersama Muslimat
Nahdhatul Ulama setempat menandatangani Deklarasi Laskar Anti Narkoba.
Penandatanganan laskar anti narkoba di gedung wanita Waisai Raja
Ampat itu, diawali dengan pembacaan ikrar anti narkoba oleh pengurus
Nahdhatul Ulama yang isinya menentang peredaran Narkoba di Indonesia
terlebih khusus di Raja Ampat.
Menteri Khofifah di Raja Ampat, Selasa, mengatakan Indonesia saat
ini darurat narkoba. Setiap hari 40-50 warga negara Indonesia meninggal
dunia karena narkoba.
Karena itu, katanya, Muslimat NU Raja Ampat memerangi narkoba untuk
melindungi generasi muda bangsa terlebih khusus anak muda daerah wisata
tersebut dari bahaya narkoba.
"Saya harapkan pengurus laskar anti narkoba NU Kabupaten Raja Ampat
satu minggu ke depan sudah terbentuk minimal lima orang satu kampung
guna memerangi peredaran narkoba," ujarnya.
Dia mengatakan, Raja Ampat adalah tempat wisata yang terkenal di
dunia dan banyak wisatawan asing yang berkunjung sehingga laskar NU
setempat harus mengantisipasi peredaran narkoba.
Sepatutnya Indonesia saat ini tidak lagi mengedepankan rehabilitasi
karena rehabilitasi adalah cara pemberantasan yang lamban. Seharusnya
hukuman tambahan yang berat bagi mereka pelaku narkoba.
"Sudah saatnya pemerintah dan masyarakat sama-sama memberikan
pendidikan terhadap anak tentang bahayanya narkoba. Jangan biarkan
anak-anak Indonesia menjadi korban narkoba," tambah dia.
Selasa, 17 Mei 2016
Mensos minta Musimat Raja Ampat perangi narkoba
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar