Beirut (ANTARA News) - Para laskar Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
telah membunuh paling sedikit 400 orang, termasuk wanita dan anak-anak,
di Palmyra sejak menduduki kota kuno Suriah ini empat hari lalu, kata
media pemerintah Suriah seperti dikutip Reuters.
Informasi ini
sesuai dengan laporan pada aktivis bahwa ISIS menggelar eksekusi tanpa
peradilan sejak merampas kota itu dari pasukan pemerintah.
ISIS
menduduki kota berpenduduk 50.000 orang yang menjadi tempat bagi salah
satu sisa peninggalan Romawi kuno termahal dan terbaik di dunia,
beberapa hari setelah menduduki Ramadi di Irak.
"Teroris-teroris
itu telah membunuh lebih dari 400 orang termasuk wanita dan anak
kecil...dan memutilasi korban, dengan alasan mereka telah bekerjasama
dengan pemerintah dan tidak menaati perintah mereka," kata kantor berita
Suriah, mengutip kesaksian warga kota itu.
Media ini juga
melaporkan bahwa lusinan yang dibunuh itu adalah PNS, termasuk kepala
perawat pada sebuah rumah sakit dan semua anggota keluarga si perawat.
Para
pendukung ISIS belum lama memposting video pada Internet yang
menunjukkan mereka memasuki ruangan gedung-gedung pemerintah untuk
mencari tentara Suriah dan menurunkan foto Presiden Bashar al-Assad dan
ayahnya.
Para aktivis mengatakan media sosial bahwa ratusan jenazah yang diyakini sebagai loyalis pemerintah, berserakan di jalanan.
Observatorium
HAM Suriah mengatakan beberapa orang dipenggal kepalanya di kota itu
sejak jatuh ke tangan ISIS. Observatorium mengungkapkan paling sedikit
300 tentara Suriah dibunuh pada hari-hari sebelum kota itu didududi.
"Jumlah
yang lebih besar lagi tentara menghilang dan tidak jelas di mana mereka
kini berada," kata Rami Abdulrahman dari Observatorium kepada Reuters.
Senin, 25 Mei 2015
ISIS bantai wanita dan anak-anak di Palmyra
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Ikuti berita dalam topik #
0 komentar:
Posting Komentar