Pamekasan (ANTARA News) - Unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
se-Indonesia, terkait hari Kebangkitan Nasional akan menggelar unjukrasa
yang rencananya digelar, Rabu, ditunda Kamis (21/5).
"Aksi yang dilakukan BEM pada Harkitnas ini murni untuk menyuarakan
kepentingan bangsa," kata Pengurus BEM Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Pamekasan Hernan Muhni, kepada Antara per telepon, Rabu malam.
Hernan merupakan salah satu pengurus BEM yang berangkat bersama 19
pengurus BEM dari beberapa Perguruan Tinggi di Pulau Madura, guna
bergabung dengan para pengurus BEM se-Indonesia untuk berunjuk rasa ke
Istana Negara Jakarta, guna memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
Ia menjelaskan, ada beberapa tuntutan yang hendak disampaikan dalam
aksi itu. Antara lain tentang perbaikan ekonomi Indonesia yang kini
sedang terpuruk, pemberantasan tindak pidana korupsi, serta biaya
pendidikan murah.
"BEM se-Indonesia memandang perlu untuk turun jalan menggelar aksi, agar seruan kami diperhatikan oleh Presiden," katanya.
Selain itu, yang juga menjadi aspirasi pengurus BEM se-Indonesia
dalam aksi Kamis (21/5) itu, tentang kebijakan pemerintah yang
menyerahkan harga bahan bakar minyak (BBM) kepada harga pasar.
"Hemat kami, menyerahkan harga BBM pada kebijakan pasar tidak sesuai dengan kondisi ekonomi rakyat Indonesia," katanya.
Sementara, akibat penundaan aksi itu, perwakilan BEM dari Pulau
Madura (Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan) terpaksa bertahan di
Jakarta.
"Saat ini kami dan teman-teman pengurus BEM lainnya masih berada di
masjid Istiqlal untuk shalat dan kemungkinan akan tidur disini," katanya
per telepon.
Kamis, 21 Mei 2015
Unjukrasa Harkitnas BEM se-Indonesia digelar Kamis
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 komentar:
Posting Komentar