Jayapura (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen
Pol Paulus Waterpauw mengatakan kasus penembakan aparat kepolisian di
Polsek Sinak pada beberapa waktu lalu menjadi perhatian para pemangku
kepentingan.
"Hari ini, atau tadi kami petemuan lintas sektoral dengan para
kepala daerah terkait selain bahas narapidana yang lari juga bahas
tentang kasus Sinak," katanya di Kota Jayapura, Papua, Senin.
Ia menegaskan kasus di Sinak, Kabupaten Puncak telah menjadi
perhatian para pemangku kepentingan, bagaimana untuk menyikapinya agar
kedepan tidak terulang kembali.
"Jadi tadi, pertemuan menghadirkan para bupati terkait dan pejabat
dari Provinsi Papua itu bahas Sinak, karena Sinak ini menjadi hal yang
sangat mencoreng yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang berbuat
kriminal," katanya.
"Mereka (kelompok kriminal) bertindak kriminal, membunuh terhadap
anggota di Polsek, tidak berhadapan di medan perang, mereka (polisi
korban tembak) sedang melaksanakan tugas mulia, melayani masyarakat,
menjaga masyarakat tapi kemudian diperlakukan seperti itu," sambungnya.
Tapi, kata dia, bukan sampai disitu saja perlakuan dari kelompok
kriminal tersebut tetapi merampas sejumlah senjata dan amunisi milik
polisi di Polsek Sinak.
"Maka dari pertemuan tadi di Mapolda itu bahas bagaimana menyikapi
lebih lanjut dan persiapan hukum, tadi juga saya minta pak bupati
(Bupati Puncak, Willem Wandik) untuk menjelaskan duduk persoalan
disana," katanya.
Termasuk, kata dia, meminta agar para pemangku kepentingan untuk
menjelaskan kepada masyarakat ketika aparat keamanan mengambil tindakan
dilapangan terhadap para kelompok kriminal tersebut.
"Dengan begitu tidak ada salah paham, jadi ada penjelasan dari para
kepala daerah yakni bantu untuk sampaikan kepada masyarakat," katanya.
Pada akhir Desember 2015, tiga personil polisi Polsek Sinak,
Kabupaten Puncak ditembak mati oleh kelompok bersenjata dan melukai
seorang lainnya.
Sejumlah senjata api dan ratusan amunisi pun dikabarkan dirampas
oleh kelompok bersenjata yang biasa beroperasi di daerah itu.
Terkait hal ini, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menggelar
pertemuan lintas sektoral guna membahas peristiwa yang terjadi sejak
November dan akhir Desember 2015 di Mapolda Papua pada Senin (11/1)
siang.
Pada pertemuan yang berlangsung kurang lebih empat jam itu, nampal
hadir Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, Kabinda Papua
Brigejn TNI Handy, Asisten II Sekda Provinsi Papua Ellya Loupati, Sekda
Kota Jayapura RD Siahaya, dan Pj Bupati Keerom Doren Wakerkwa yang juga
Asisten I Sekda Provinsi Papua.
Lalu, Asisten I Setda Kabupaten Jayapura I Nyoman Sucipta, Bupati
Puncak Willem Wandik, Bupati Puncak Jaya Henock Ibo, Sekda Lanny Jaya
Christian Sohilait, Danlantamal, Danlanud, Kejati Papua, Kakanwil Hukum
Dan Ham Papua, Lapas Abepura, dan sejumlah tokoh agama maupun
masyarakat.
"Pertemuan tadi juga bahas soal narapidana yang lari," kata Paulus Waterpauw.
Selasa, 12 Januari 2016
Paulus Waterpauw katakan kasus Sinak menjadi perhatian serius
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar