Jakarta (ANTARA News) - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef
Sjamsoeddin, Senin, mengundurkan diri dari jabatan pucuk pimpinan
perusahaan tambang tembaga dan emas di Papua tersebut.
Dalam suratnya kepada seluruh karyawan Freeport Indonesia yang
diperoleh di Jakarta, Senin, Maroef menyampaikan pesan bahwa masa
kontrak kerjanya selama setahun sebagai Presdir Freeport Indonesia sudah
berakhir.
Namun, tawaran perpanjangan dari pimpinan Freeport McMoRan, selaku induk usaha Freeport Indonesia, ditolak Maroef.
"Saya telah berkirim surat pengunduran diri sebagai Presdir
Freeport Indonesia (kepada pimpinan Freeport McMoRan," kata Maroef dalam
suratnya.
Dalam pesannya kepada karyawan pula, Maroef menyampaikan terima
kasih atas kerja sama selama menjalankan tugas dan fungsi yang
dipercayakan oleh manajemen perusahaan induk sebagai Presdir Freeport
Indonesia.
Maroef menjabat Presdir Freeport Indonesia sejak awal Januari 2015.
Ia merupakan Presdir Freeport Indonesia berlatar belakang militer dengan pangkat terakhir Marsekal Muda (Purn) TNI AU.
Sebelum menjabat Presdir Freeport Indonesia, Maroef adalah mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara periode 2011-2014.
Maroef yang meraih gelar Master of Business Administration dari
Jakarta Institute Management Studies, menggantikan Rozik B Soetjipto.
Pengunduran diri Maroef terjadi saat isu kelanjutan operasi
Freeport di Papua tengah berlangsung, termasuk kasus rekaman
pembicaraannya dengan mantan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha
minyak Riza Chalid.
Freeport sudah mengajukan perpanjangan kontrak dari seharusnya berakhir 2021 menjadi 2041.
Namun, sesuai UU No. 4 Tahun 2014 tentang Pertambangan Mineral dan
Batu bara, pengajuan perpanjangan kontrak baru bisa dilakukan dua tahun
sebelum kontrak berakhir.
Kontrak Freeport baru berakhir pada 2021. Dengan demikian, paling cepat pengajuan kontrak dilakukan pada 2019.
Selasa, 19 Januari 2016
Presdir Freeport Indonesia mengundurkan diri
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar