Kota Vatikan (ANTARA News) - Paus Fransiskus, Minggu, menyambut
5.000 anggota jemaat pendatang dalam misa khusus di Basilika Santo
Petrus untuk memperingati hari pendatang dan pengungsi sedunia,
mendorong mereka menghargai budaya dan nilai-nilai berharga.
"Kehadiran Anda di alun-alun ini adalah tanda pengharapan kepada Tuhan. Jangan biarkan dirimu kehilangan pengharapan dan suka cita kehidupan ini," katanya saat menutup doa Angelus mingguannya, lapor AFP.
Fransiskus berulang kali meminta negara Eropa menyambut pengungsi akibat perang dan menderita di tengah kemelut pendatang terburuk di benua itu sejak Perang Dunia II.
Setelah berdoa, Paus memuji dengan kasih sayang luar biasa kehadiran masyarakat suku di Kota Vatikan dan yang membantu serta menyambut pendatang.
"Pendatang dan pengungsi terkasih, setiap kamu membawa cerita, budaya dan nilai berharga," kata Fransiskus, "Sayang, banyak di antara kamu mengalami penderitaan, penindasan dan ketakutan."
Peringatan itu adalah bagian dari Tahun Yobel (Pembebasan) gereja Katolik, dengan Fransiskus pada Minggu meminta "Yobel bagi pendatang."
Sementara itu, Paus juga meminta jemaat berdoa bagi empat korban serangan Jakarta pada Kamis lalu dan 29 orang tewas di ibukota Burkina Faso, Ouagadougou, dalam serangan kelompok ISIS pada malam Jumat.
Setelah berdoa, ribuan pendatang diarahkan memasuki basilika melalui salah satu "pintu kudus", yang dibuka pada tahun khusus bertemakan berkat itu.
Salib Lampedusa, terbuat dari kayu kapal digunakan pendatang, yang dibawa ke Roma untuk perayaan itu.
Fransiskus juga berterima kasih kepada tiga tahanan yang menjalani hukuman atas pembunuhan di penjara dekat Milan karena telah membuat roti komuni untuk misa.
(Uu.M052/B002)
"Kehadiran Anda di alun-alun ini adalah tanda pengharapan kepada Tuhan. Jangan biarkan dirimu kehilangan pengharapan dan suka cita kehidupan ini," katanya saat menutup doa Angelus mingguannya, lapor AFP.
Fransiskus berulang kali meminta negara Eropa menyambut pengungsi akibat perang dan menderita di tengah kemelut pendatang terburuk di benua itu sejak Perang Dunia II.
Setelah berdoa, Paus memuji dengan kasih sayang luar biasa kehadiran masyarakat suku di Kota Vatikan dan yang membantu serta menyambut pendatang.
"Pendatang dan pengungsi terkasih, setiap kamu membawa cerita, budaya dan nilai berharga," kata Fransiskus, "Sayang, banyak di antara kamu mengalami penderitaan, penindasan dan ketakutan."
Peringatan itu adalah bagian dari Tahun Yobel (Pembebasan) gereja Katolik, dengan Fransiskus pada Minggu meminta "Yobel bagi pendatang."
Sementara itu, Paus juga meminta jemaat berdoa bagi empat korban serangan Jakarta pada Kamis lalu dan 29 orang tewas di ibukota Burkina Faso, Ouagadougou, dalam serangan kelompok ISIS pada malam Jumat.
Setelah berdoa, ribuan pendatang diarahkan memasuki basilika melalui salah satu "pintu kudus", yang dibuka pada tahun khusus bertemakan berkat itu.
Salib Lampedusa, terbuat dari kayu kapal digunakan pendatang, yang dibawa ke Roma untuk perayaan itu.
Fransiskus juga berterima kasih kepada tiga tahanan yang menjalani hukuman atas pembunuhan di penjara dekat Milan karena telah membuat roti komuni untuk misa.
(Uu.M052/B002)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar