Kairo (ANTARA News) - Bahrunnaim, terduga anggota ISIS yang belakangan
ini namanya kesohor di Indonesia pascaaksi teror tembakan dan ledakan
bom di halaman Gedung Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta, dua pekan lalu,
memiliki paspor Indonesia yang berlaku hingga 23 Desember 2019.
Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI
Damaskus, AM Sidqi, yang dihubungi ANTARA dari Kairo Kamis (21/1)
petang untuk mengkonfirmasi keberadaan Bahrunnaim di Suriah, menegaskan
tidak mengetahuinya.
Meskipun tersangka tidak pernah melaporkan diri di KBRI Damaskus,
namun Kantor Perwakilan RI itu memiliki salinan paspor atas nama
Bahrunnaim.
Sidqi mengirimkan kepada ANTARA Kairo salinan selembar paspor pada halaman data diri tersangka teroris tersebut.
Ketika dikonfirmasi, apakah Bahrunnaim tercatat di KBRI Damaskus
karena ada bukti salinan paspor tersebut? Sidqi hanya menjawab singkat,
"Tidak. Kami tidak memiki info tentang BN."
Pemegang paspor itu bernama lengkap Muhammad Bahrunnaim, nomor
A956944, dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Surakarta pada 23 Desember
2014, dan berlaku hingga 23 Desember 2019.
Dalam paspor juga tercatat tempat dan tanggal lahir Bahrunnaim, yakni di Pekalongan pada 9 September 1983.
Sidqi menjelaskan, KBRI Damaskus memiliki data WNI tersangka
anggota ISIS, tapi yang terdata WNI yang masuk ke Suriah secara legal.
"Sedangkan anggota Daesh (ISIS) masuk ke Suriah dari negara
tetangga secara ilegal, biasanya melalui border (perbatasan negara) yang
dikuasai pemberontak di utara Suriah," ujarnya.
Disebutkan, jumlah total WNI yang ada di Suriah saat ini tercatat
121 orang, terdiri atas 40 staf KBRI Damaskus, 25 mahasiswa, dan 56
tenaga kerja wanita (TKW) yang kini ditampung di tempat penampungan
sementara di KBRI.
Di sisi lain, KBRI menjelaskan oknum-oknum di Indonesia masih terus
menyelundupkan TKW ke Suriah kendati negeri itu dilanda perang saudara
yang kian membara.
"TKW korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang ditampung
di KBRI saat ini berjumlah 56 orang, dan jumlah itu terus bertambah,"
kata Sidqi dengan nada cemas.
Sudah ribuan TKW dipulangkan dari Suriah, semula lewat Yordania dan
belakangan ini lewat Lebanon, sejak membaranya krisis Suriah empat
tahun silam.
Direncanakan 25 Januari 2016 ini akan dipulangkan lagi 25 TKW ke Indonesia, katanya.
Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto pada Rabu (20/1) secara
khusus bertemu dengan Direktur Jenderal Imigrasi Suriah di Damaskus yang
baru dilantik, Mayjen Naji Al Numair, untuk memperkuat kerja sama dalam
perlindungan WNI.
Terkait TKW ilegal yang akan meninggalkan Suriah, Dirjen Imigrasi
berjanji untuk memberikan kemudahan bagi WNI, khususnya izin keluar dari
Suriah (exit permit) sesuai peraturan yang berlaku.
Dubes Djoko juga meminta kemudahan visa bagi 25 mahasiswa Indonesia
yang saat ini masih bertahan kuliah di negara bergolak tersebut.
Jumat, 22 Januari 2016
Pensosbud KBRI Damaskus: paspor Bahrunnaim berlaku hingga 2019
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar