Mataram (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat berencana
akan mengirim tim khusus pelacak keberadaan orang hilang yang diduga
ikut bergabung dengan organisasi terlarang bernama Gerakan Fajar
Nusantara (Gafatar) di Kalimantan Barat.
Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono kepada wartawan di Mataram,
Selasa, mengatakan langkah tersebut dilakukan setelah pihaknya mendengar
kabar dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia terkait adanya
temuan tempat persembunyian ratusan anggota Gafatar yang berlokasi di
Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Kalbar.
"Kami pastikan dulu jumlah orang yang dilaporkan hilang, dan
kemudian akan dilakukan pencarian langsung dengan menurunkan tim ke sana
(Kalimantan Barat," kata Umar Septono.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, suasana yang terjadi saat
ini di sekitar permukiman ratusan anggota Gafatar itu masih mencekam.
Mengingat, temuan itu berhasil terbongkar setelah warga setempat
mendatangi dan memorak-porandakan permukiman anggota Gafatar yang
terlihat seperti "base camp" pekerja perkebunan itu.
Warga setempat melakukan hal tersebut karena dianggap meresahkan
dan dikhawatirkan organisasi yang sudah dinyatakan terlarang itu dapat
menjebloskan keluarganya menjadi korban aliran sesat.
Terkait hal tersebut, Kapolda NTB berharap persoalan ini dapat
ditangani oleh pemerintah maupun aparat penegak hukum setempat agar
tidak muncul korban jiwa, akibat adanya persoalan ini.
"Mudah-mudahan saja tidak ada yang menjadi korban. Nantinya, kalau
ada diketahui dari salah satunya merupakan warga NTB, kita akan langsung
angkut dan bawa pulang," ujarnya.
Sampai sejauh ini, lanjutnya, Polda NTB baru mencatat ada sekitar
12 warga yang dilaporkan hilang dan diduga turut bergabung dengan
organisasi Gafatar di Kalimantan.
Rabu, 20 Januari 2016
Polda kirim timsus pelacak Gafatar di Kalbar
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar