Wangiwangi, Sultra (ANTARA News) - Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian
Indonesia (Perhepi) Daerah Sulawesi Tenggara, Prof Dr Ir H Usman Rianse,
MSi mengatakan pemberian label miskin kepada warga tidak mampu oleh
negara, sama saja memelihara kemiskinan di negara ini.
"Kebijakan pemerintah memberikan label miskin kepada warga tidak
mampu secara ekonomi lalu diberikan bantuan seperti beras miskin,
beasiswa miskin dan nelayan miskin, telah membuat warga miskin menikmati
kemiskinan," katanya pada rapat kerja nasional Perhepi di Wangiwangi
yang berakhir, Senin malam.
Bahkan kata dia, dengan berbagai pemberian bantuan dari pemerintah
yang dilabeli dengan kata miskin, telah membuat banyak warga negara
ingin menjadi miskin agar bisa mendapat bantuan berlabel untuk warga
miskin.
Dampaknya yang lebih jauh upaya pemerintah mengentaskan kemiskikanan
tidak pernah tuntas, justeru cenderung bertambah pada setiap tahunnya.
"Melalui berbagai program pengentasan kemiskinan, penduduk miskin
di negara ini seharusnya sudah berkurang bahkan habis karena bantuan
yang diberikan negara kepada warga miskin sudah cukup banyak," katanya.
Mestinya kata dia negara hadir mengatasi kemiskinan dengan cara
memaksa rakyat untuk bekerja keras dengan menyediakan infrastruktur
pendukung dari apa yang dikerjakan oleh rakyat agar bisa mendapatkan
pendapatan secara memadai.
Dengan begitu ujarnya, tingkat kesejahteraan warga negara bisa berangsur-angsur membaik dari waktu ke waktu.
"Negara yang hadir memaksa rakyatnya untuk bekerja mengatasi
kemiskinan sendiri pernah diterapkan di negara China dan negara tersebut
sukses mengatasi kemiskinan warga negaranya," katanya.
Selasa, 26 Januari 2016
Pemberian label miskin sama saja memelihara kemiskinan
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar