This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 15 Mei 2018

PT Equity World Futures : Kuartal I 2018, XL Axiata Raih Pendapatan Rp5,5 Triliun

Equity World FuturesPT XL Axiata Tbk (XL Axiata) pada kuartal I 2018 mencatat pertumbuhan positif, dengan meraih pendapatan sebesar Rp5,5 triliun. Angka ini meningkat 4% secara year on year.

Dan peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan layanan data. Inovasi produk dan peningkatan kualitas jaringan data, telah berhasil mendorong pertumbuhan layanan data sebesar 29% YoY di kuartal I 2018.

"Pencapaian ini hasil dari tetap berfokusnya kami pada strategi untuk memperkuat proposisi layanan data melalui penerapan dual-brand yang disertai dengan penguatan jaringan secara berkelanjutan termasuk pembangunan jaringan data secara massif di luar Jawa," ujar Presiden Direktur/CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam rilis di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Pencapaian di kuartal I 2018 ini cukup memberikan harapan ditengah persaingan industri, dimana para operator saling bersaing memberikan penawaran harga layanan yang kompetitif.

Selain itu, penerapan kebijakan pemerintah mengenai kewajiban registrasi nomor prabayar juga telah menimbulkan dampak ketidakpastian dalam jangka pendek di pasar.

"Namun kami yakin kebijakan ini akan membawa dampak yang positif ke depannya yaitu terciptanya industri yang lebih sehat dan berkelanjutan. Ini tentunya selaras dengan perjalanan transformasi yang sedang dilakukan XL Axiata," terang Dian.

Adapun EBITDA (Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) menunjukkan peningkatan sebesar 7% YoY menjadi Rp2 triliun, dengan marjin meningkat 1% menjadi 36,1%, sebagai hasil dari tumbuhnya pendapatan dan berfokusnya perusahaan dalam mengelola biaya operasional.

Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp15 milliar. Dari sisi neraca terlihat cukup kuatnya fundamental keuangan perusahaan dengan tingkat utang terhadap EBITDA pada posisi yang aman, yaitu 1.5x, dan cash flow dalam posisi yang juga positif.

Dian melanjutkan, pada kuartal I 2018 ini, XL Axiata telah melakukan pembayaran kembali atas utang sebesar Rp1,5 triliun melalui skema refinancing dan semua utang XL Axiata telah dalam status terlindungi (fully hedged).

Strategi dual-brand juga telah berhasil membawa XL Axiata meningkatkan pangsa pasar di segmen pasar yang berbeda, dengan meluncurkan produk dan layanan yang inovatif di setiap segmen pasar.

Dian melanjutkan, XL Axiata meluncurkan paket Xtra Kuota yang menawarkan tambahan kuota bagi pelanggan yang telah berlangganan paket data Xtra Combo. Untuk pelanggan AXIS, juga telah diluncurkan paket inovatif Bronet Owsem yang menawarkan manfaat tambahan kuota akses 4G bagi pelanggan yang telah berlangganan paket Bronet.

Disamping itu, XL Axiata juga menjalin kerja sama dengan penyedia video streaming iflix. Kerja sama ini menawarkan manfaat berupa akses tanpa perlu berlangganan bagi pelanggan ke video-video yang tersedia di iflix.

"Kemudahan yang ditawarkan kepada pelanggan ini telah mampu ikut meningkatkan penggunaan layanan data. Inovasi juga diterapkan pada produk paskabayar XL PRIORITAS, yaitu dengan menawarkan bundling smartphone terbaru dan tercanggih, termasuk Samsung Galaxy S dan S9+, Galaxy A8, dan Xiaomi Mi A1,"









Senin, 14 Mei 2018

PT Equity World Futures : IHSG Tambah 108,66 Poin, Rupiah Pulih ke Rp14.025

Equity World Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I melanjutkan penguatan dari pagi tadi. Indeks naik 108,66 poin atau 1,84% menjadi 6.016,60.

Pagi tadi, IHSG dibuka naik 15,15 poin atau 0,26% ke level 5.923,09. IHSG menguat setelah investor menangkap sinyal dari Bank Indonesia yang ingin menaikkan suku bunga acuan.

Enam indeks sektoral yang berotot sehingga berhasil mengangkat IHSG, dengan rincian industri dasar +2,96%, pertambangan +2,71%, konsumer +2,58%, properti +2,46%, manufaktur +2,37%, dan perdagangan +2,23%.

Dari 471 saham, 274 menguat, 96 stabil, dan 101 melemah. Nilai transaksi saham Rp4,56 triliun dari 4,77 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp37,51 miliar dari aksi beli asing Rp1,97 triliun dan aksi jual asing Rp1,93 triliun.

Dan seiring rencana Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan, kurs rupiah mulai pulih di pasar spot. Pada jeda Jumat (11/5) siang ini, rupiah di indeks Bloombergmenguat 59 poin atau 0,42% ke level Rp14.025 per USD, dibanding penutupan Rp14.084 di Rabu lalu.

Data Yahoo Finance pada sesi I perdagangan Jumat ini, mata uang NKRI menguat 50 poin alias 0,36% menjadi Rp14.020 per USD, dibandingkan penutupan Rabu lalu di Rp14.070 per USD.







Equity World Futures

Jumat, 11 Mei 2018

PT Equity World Futures : Dolar AS Dekati Rp 14.100 Bikin Investor Deg-degan

Equity World Futures - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) semakin perkasa. Siang kemarin , dolar mencapai Rp 14.080 atau mendekati Rp 14.100. 

Mengutip data Reuters, Rabu (9/5/2018) pada pukul 12.27 WIB, dolar sudah menyentuh Rp 14.080. Dolar bahkan sempat mencapai angka tertinggi di Rp 14.085 dan terendah Rp 14.055. Paginya, dolar AS dibuka di kisaran di Rp 14.045. 

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengatakan nilai tukar dolar mesti didorong agar bisa kembali di bawah Rp 14.000. Sebab, dolar yang mencapai Rp 14.000 membuat investor 'tidak nyaman' karena mengingatkan pada krisis tahun 1998. 

Menurutnya, dolar yang menguat mesti segera diredam. Dia bilang, Bank Indonesia (BI) tidak bisa hanya mengandalkan cadangan devisa untuk meredamnya.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengatakan nilai dolar AS telah menembus level Rp 14.000 membuat pelaku pasar tidak nyaman karena mengingatkan pada krisis tahun 1998.
"Negara lain juga mengalami (pelemahan), tapi saya mencatat satu angle yang mungkin pemerintah dan BI, dan BI agak kurang aware karena Rp 14 ribu bagi saya psychologically membuat kita tidak nyaman. Karena seolah-olah kita sedang dejavu ke-20 tahun lalu. Level yang sudah mirip dengan level krisis 1998," kata dia dalam acara diskusi 'Rupiah Gonjang-ganjing Apa yang Bisa Dilakukan?" di Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Menurutnya, seharusnya level dolar Rp 14.000 tidak terlampaui. Sebab, hal itu bisa membuat pelaku pasar melihat kondisi sekarang mirip dengan kondisi krisis.

"Menurut saya ada aspek psikologis yang mesti dijaga. (Dolar) Rp 14.000 psikologis level kalau bisa jangan terlampaui, karena pasar melihat bahwa ini situsi seperti 1998," ungkapnya.

Menurutnya, masalah rupiah ini tidak hanya bisa diselesaikan dengan intervensi. Tony bilang, sudah saatnya Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan.

"Jadi menurut saya BI jangan berpikir bahwa 'udahlah diselesaikan intervensi'. Karena terus terang saya worry karena cadangan devisa merosot dalam jumlah signifikan. Jadi mestinya menaikkan suku bunga sudah menjadi opsi yang ditempuh,"










Kamis, 10 Mei 2018

PT Equity World Futures : Jadi Acuan Rupiah, Fundamental Ekonomi Perlu Diuji

Equity World FuturesFundamental ekonomi kerap dijadikan indikator untuk menilai rupiah. Namun, fundamental ekonomi sendiri sebaiknya terus diuji karena bukan berarti tanpa kekurangan.

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono menerangkan, tahun 1998 fundamental ekonomi Indonesia relatif baik. Fundamental ekonomi sendiri, kata dia, terdiri dari sejumlah indikator makro seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca transaksi berjalan.

"Sejumlah indikator ekonomi makro paling basic namanya fundamental ekonomi, waktu itu baik-baik saja, tapi kemudian kejadian krisis. Sekarang pertanyaannya, kenapa bisa begitu?"
Ada hal yang luput dari pemerintah, IMF, maupun Bank Dunia waktu itu. Dia mengatakan, indikator yang luput dari perhatian ialah utang luar negeri (ULN).

"Tapi satu faktor yang missing atau tidak tercapture, yaitu utang luar negeri oleh swasta, karena sistem devisa bebas, tidak ada capital control, maka swasta kita boleh utang luar negeri, bebas, dan tidak tercatat," ujarnya.

Sehingga, Tony mengatakan, ketika ULN yang sebagian utang jangka pendek jatuh tempo secara bersamaan muncul masalah. Kala itu, ULN Indonesia sekitar US$ 130 miliar, komposisi ULN pemerintah dan swasta hampir sama yakni sekitar 50%.

"Cadangan devisa kita hanya US$ 20 billion, bayangkan US$ 130 billion, separuhnya swasta berarti US$ 65 billion, dari US$ 65 billion katakan sepertiga atau separuh jatuh tempo, sementara cadangan devisa US$ 20 billion ya nggak ketemu. Demand melebihi supply. Akhirnya rupiah terdepresiasi," ungkapnya.

Dengan kondisi itu, Tony bilang fundamental ekonomi menjadi sesuatu yang terus diuji. "Yang disebut fundamental ekonomi kuat, harus diuji betul, harus hati-hati," ujarnya.

Setelah peristiwa itu, pemerintah pun melakukan pencatatan pada ULN. Bahkan, pemerintah mendorong swasta melakukan lindung nilai (hedging).



Tony melanjutkan, fundamental ekonomi nasional saat ini juga relatif baik. Namun, fundamental ekonomi tersebut belum cukup menangkal pelemahan rupiah.

Dia menduga, ada struktur ekonomi yang belum kuat. Dari berbagai literasi, dia mengatakan, mata uang seperti Taiwan dan Korea Selatan relatif kuat karena negara tersebut berorientasi ekspor.

"Kesimpulannya negara kaya Taiwan Korea hebatnya dia itu perekonomiannya berorientasi pada ekspor, perdagangan kuat. Maka bisa himpun cadangan devisa gede itu yang buat mata uang stabil," ujarnya.

Sebab itu, dia bilang, untuk menjaga rupiah jangka panjang pemerintah mesti mendorong industri khusunya berorientasi ekspor. 

"Industrialisasi, ekspor kuat, itulah yang belum kita miliki. Fundamental ekonomi kuat, tapi masih kelemahan di situ, membuat kuda-kuda kita tak cukup tangguh ketika ada gejolak eksternal membuat rupiah volatile," tutupnya











Rabu, 09 Mei 2018

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,06% di Kuartal I 2018

Equity World Futures - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2018 sebesar 5,06% (year on year/yoy). Realisasi ini lebih tinggi dibanding periode sama pada 2017 yang sebesar 5,01%.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2018 ini juga lebih tinggi dibanding periode sama tahun 2016 dan tahun 2015 yang masing-masing sebesar 4,94% dan 4,83%.

"Jadi angkanya sangat menjanjikan. Dan kita berharap pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi lagi di kuartal berikutnya karena ada momen yang bisa memacu pertumbuhan ekonomi, antara lain ada Ramadan, Lebaran, pilkada, Asian Games, dan sebagainya. Jadi pertumbuhan ekonomi ini lumayan bagus," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (7/5/2018).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2018 ini secara kuartal (quartal to quartal/qtq) mencapai -0,42%. "Secara qtq, pertumbuhan ekonominya adalah -0,42% atau mengalami kontraksi di kuartal IV. Karena pada kuartal I/2017 dan kuartal I/2016 juga mengalami kontraksi yaitu -0,30% di 2017 dan -0,36% di 2016," imbuh dia.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menyampaikan, beberapa catatan peristiwa yang memengaruhi realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, antara lain harga komoditas di pasar internasional, baik untuk migas dan non migas yang mengalami peningkatan baik secara qtq dan yoy.

"Misal harga minyak mentah di pasar internasional pada kuartal I/2017 masih sebesar USD52 per barel, sekarang sudah naik 24,34% menjadi USD64,70 per barel," tuturnya.

Sementara untuk komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan adalah komoditas makanan dan hasil pertanian, seperti beras, gandum, daging sapi, dan kapas. Selain itu, aluminium, timah, seng, dan tembaga.

Selanjutnya, kondisi perekonomian global pada periode ini juga mengalami peningkatan meskipun peningkatannya sedikit lebih rendah dari kuartal IV/2017. Misal, ekonomi China yang sebesar 6,8%, Amerika Serikat (AS) yang sebesar 2,9%, dan Singapura yang menguat menjadi 4,3%.

Selama periode ini, lanjut Kecuk, inflasi juga cukup terkendali yaitu sebesar 0,99% qtq dan 3,40% secara yoy. Dia pun berharap inflasi nasional dapat terus terkendali hingga akhir tahun. 

Realisasi belanja pemerintah juga mengalami peningkatan selama kuartal I/2018 yaitu sebesar 18,87% dari pagu APBN 2018. Kenaikan ini berasal dari kenaikan realisasi belanja pemerintah pusat seperti belanja pegawai, belanja barang, subsidi, dan bantuan sosial.

"Jadi ada kenaikan disana makanya realisasinya lebih bagus," ucapnya.

Masih menurut Kecuk, nilai ekspor Indonesia pada periode ini mengalami kenaikan jika dibanding kuartal I/2017 sebesar 8,78%. Sayangnya, kenaikan ekspor ini jauh lebih rendah dibanding kenaikan impor pada periode tersebut yang naik sebesar 20,12%.

Realisasi penanaman modal juga mengalami kenaikan signifikan yaitu sebesar 11,8%, penjualan mobil dan motor juga mengalami kenaikan, serta produksi semen pada periode tersebut yang juga mengalami peningkatan.



Equity World Futures

Selasa, 08 Mei 2018

Gaji Pegawai Kemenkeu Besar, Kok Terima Suap? Ini Kata Sri Mulyani

PT Equityworld Futures - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak menampik jika gaji pegawainya atau pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) relatif besar. Bahkan, kata Sri Mulyani, gaji PNS Kemenkeu lebih baik dibanding 10 tahun lalu.

Menurut Sri Mulyani, dengan gaji yang sekarang PNS Kemenkeu bisa hidup dengan baik.

"Kita dengan tingkat gaji sekarang berbeda dengan 10 tahun lalu, ini adalah suatu tingkat yang memungkinkan pegawai Kemenkeu untuk hidup secara baik," ujar dia saat konferensi pers di Kemenkeu



Terkait dengan pegawainya yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia menyebut itu masalah integritas. Menurutnya, masalah integritas tidak ada hubungannya dengan gaji.

"Tapi masalah integritas itu tidak ada hubungannya dengan gaji. Ada orang kaya sekali nggak punya integritas. Jadi, saya mengatakan integritas berasal dari diri sendiri tapi juga berasal dari sistem," ungkapnya.


Sri Mulyani menambahkan, pegawai Kemenkeu dengan inisial YP itu segera diberhentikan.


"Sudah disampaikan Pak Sekjen bahwa adanya penangkapan sudah terpenuhi syarat untuk diberhentikan, jadi kita melakukan pemberhentian," tutupnya.


Salah seorang pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ikut terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Oknum pegawai tersebut berinisial YP yang merupakan salah seorang Kepala Seksi di Ditjen Perimbangan Keuangan. YP diduga menerima suap terkait pengurusan APBN.


Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti menerangkan, secara tugas dan fungsi YP sama sekali tidak memiliki kewenangan mengalokasikan anggaran transfer kepada daerah atau menilai usulan anggaran dari daerah.

"Namun modus yang dilakukan menunjukkan adanya ikhtiar untuk melakukan makelar pengurusan APBN," kata dia dalam keterangan resmi di 





PT Equityworld Futures Samarinda

Senin, 07 Mei 2018

PT Equityworld Futures Samarinda : Indeks dolar mendekati empat bulan tertinggi setelah data pekerjaan AS


PT Equityworld Futures Samarinda : Indeks dolar mendekati empat bulan tertinggi setelah data pekerjaan AS

PT Equityworld Futures Samarinda – Dolar tetap berada di dekat puncak 2018 pada hari Senin setelah data pekerjaan dan upah AS tidak sedikit melemahkan persepsi kekuatan dalam perekonomian AS, meskipun kekhawatiran baru tentang friksi perdagangan bisa mengaburkan pandangannya.

Indeks dolar (DXY) (= USD) berdiri di 92,461, turun 0,1 persen tetapi masih mendekati level tertinggi hari Jumat di 92,908, yang merupakan level tertingginya sejak akhir Desember.

Indeks dolar telah naik selama tiga minggu berturut-turut, mempertahankan kekuatannya setelah data campuran AS hari Jumat.

Perekonomian AS menambahkan lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan dan rata-rata penghasilan per jam, diawasi ketat untuk tanda-tanda tekanan inflasi, naik kurang dari 0,1 persen pada bulan April, meninggalkan peningkatan tahunan di 2,6 persen.

Tingkat pengangguran turun mendekati level terendah 17-1 / 2 tahun 3,9 persen, meskipun sebagian didorong oleh orang Amerika yang meninggalkan angkatan kerja.

Tidak ada yang mengubah persepsi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga setidaknya dua kali, dan mungkin tiga kali, pada akhir tahun.

Sebaliknya, data terbaru menunjukkan pertumbuhan bintang Eropa tahun lalu kehilangan momentum, mendorong spekulan untuk memangkas taruhan pada mata uang tunggal pada ekspektasi Bank Sentral Eropa akan mengurangi stimulusnya.

Baca: Equityworld Futures Pusat : Data Campuran AS Kuatkan Pergerakan Dollar

Euro berpindah tangan pada $ 1,1962 (EUR =), tidak jauh dari level terendah empat bulan Jumat di $ 1,1910.

Data dari pengawas keuangan AS yang diterbitkan pada akhir Jumat menunjukkan posisi net panjang spekulan dalam euro di bursa berjangka Chicago menurun hanya sedikit di minggu terakhir.

Mereka memegang 120.568 kontrak posisi pendek bersih <1099741NNET>, turun dari rekor 151.476 set bulan lalu tetapi masih pada tingkat tinggi.

Ukuran yang lebih luas dari posisi dolar yang mencakup kontrak pada beberapa mata uang negara berkembang menunjukkan celana pendek dolar menyusut menjadi $ 18,32 miliar, dari tujuh tahun tertinggi $ 28,18 miliar dua minggu sebelumnya.

"Pemosisian spekulan telah pergi ke level ekstrim karena mereka telah menjual dolar secara terus menerus," Yukio Ishizuki, ahli strategi senior di Daiwa Securities.

Kekhawatiran tentang proteksi Presiden AS Donald Trump adalah salah satu alasan utama mengapa banyak investor menjauh dari dolar sebelumnya.

Beberapa pelaku pasar memperkirakan kekhawatiran atas perang dagang dapat kembali setelah pembicaraan antara Amerika Serikat dan China menghasilkan sedikit kemajuan nyata.

Sebagai tanda bahwa ketegangan perdagangan meluber ke isu-isu lain, Beijing dan Washington datang untuk berselisih tentang bagaimana merujuk ke Taiwan, Hong Kong dan Makau.

"Masalah perdagangan kemungkinan akan berlanjut terhadap pemilihan jangka menengah AS. Jadi dalam jangka panjang, dolar kemungkinan akan menurun," kata seorang pedagang mata uang di bank Jepang.

PT Equityworld Futures Samarinda : Pedagang juga mengawasi nasib kesepakatan nuklir Iran 2015, dari mana Trump mengancam akan menarik diri.


Sebuah perselisihan diplomatik yang meningkat dapat memiliki dampak yang tak terhitung, termasuk kenaikan lebih lanjut dalam harga minyak dan merusak selera risiko investor.

Trump mengatakan bahwa kecuali sekutu Eropa memperbaiki "cacat" dalam kesepakatan Tehran dengan kekuatan dunia pada 12 Mei, dia akan menolak untuk memperpanjang sanksi sanksi AS untuk Iran.

Di tempat lain, pound Inggris diperdagangkan pada $ 1,3538, mendekati level terendah empat bulan dari $ 1,3487 yang disentuh pada hari Selasa.

Dolar berdiri sedikit berubah pada 109,10 yen, dari tertinggi tiga bulannya di 110,05 yen.

Rebound yen sebagian didorong oleh short-covering oleh pedagang margin Jepang, terutama terhadap lira Turki, yang jatuh ke rekor terendah selama liburan Golden Week Jepang.

Lira turun lebih dari 4 persen minggu lalu terhadap dolar.

Berita di edit oleh PT Equityworld Futures Samarinda

Kamis, 26 April 2018

PT Equityworld Futures Samarinda : Pemulihan untuk saham Eropa, Deutsche Bank mengecewakan

PT Equityworld Futures Samarinda – Hasil yang menggembirakan dan pemulihan di kalangan industri membantu pasar saham Eropa pada Kamis, sementara kekecewaan pendapatan membebani beberapa saham termasuk Deutsche Bank Jerman.

The STOXX 600 (STOXX) naik tipis 0,2 persen dalam transaksi awal, menikmati pantulan malu-malu dari posisi terendah satu minggu di sesi sebelumnya ketika kecemasan atas meningkatnya imbal hasil obligasi mengguncang aset berisiko.

Penghasilan bank juga merupakan fokus utama.

Deutsche Bank (DE: DBKGn) turun 2,6 persen setelah bank mengatakan akan menurunkan kembali obligasi dan perdagangan ekuitas dalam perbaikan besar-besaran bank investasi, setelah melaporkan penurunan laba bersih 79 persen pada kuartal pertama.

Stok ini turun lebih dari 27 persen tahun-ke-tanggal, kinerja terburuk dari sektor bank-bank Eropa (SX7P).

Bank terbesar Norwegia, DNB (OL: DNB), melonjak 6,2 persen sementara itu setelah laba mengalahkan ekspektasi sebagai pick-up dalam kegiatan di sektor minyak menyeka bersih bank dari kerugian pinjaman.

PT Equityworld Futures Samarinda : Pemulihan untuk saham Eropa, Deutsche Bank mengecewakan

Baca: PT Equityworld Samarinda : Dolar Stabil Didukung oleh Hasil Treasury

Di antara gain terkemuka, perusahaan pemurnian minyak Finlandia Neste (HE: NESTE) menduduki puncak STOXX, melompat 11,5 persen setelah melaporkan penjualan kuartal pertama nyaman melampaui perkiraan analis.

Perusahaan minyak bergerak berlawanan arah setelah hasil.

Total Perancis (PA: TOTF) naik 0,8 persen setelah melaporkan rekor produksi mengangkat keuntungan, sementara Royal Dutch Shell (L: RDSa) turun 1,8 persen meskipun melaporkan kenaikan 42 persen laba kuartal pertama.

Pembuat forklift Jerman, Kion, menyalahkan perlambatan di pasar karena asupan pesanan kuartal pertama yang lebih lemah dari yang diperkirakan. Sahamnya jatuh 8 persen.

Saham Philips Lighting (AS: LIGHT), pembuat lampu terbesar di dunia, turun 8,4 persen setelah perusahaan melaporkan lebih rendah dari perkiraan laba kuartal pertama karena jatuhnya penjualan dan marjin, terutama di pasar AS.

BE Semiconductor Industries (AS: BESI) tenggelam 9 persen ke bagian bawah STOXX 600 setelah hasilnya. Semikonduktor di seluruh Eropa telah berada di bawah tekanan baru-baru ini karena sentimen di sektor teknologi ternyata lebih pesimistis.

Sumber Reuters di edit oleh PT Equityworld Futures Samarinda)

Jumat, 20 April 2018

PT Equityworld Futures Samarinda : Penghasilan: Semua Mata di General Electric

PT Equityworld Futures Samarinda – Fokus pada pendapatan akan terus mendorong sentimen di pasar saham karena banyak nama melaporkan laba perusahaan Jumat.

Dari 74 perusahaan S & P yang telah melaporkan laba hingga hari Kamis, 80% telah mengalahkan baik di garis atas dan bawah.

Beberapa nama yang lebih terkenal karena melaporkan penghasilan sebelum pasar AS dibuka pada hari Jumat termasuk General Electric (NYSE: GE), Honeywell (NYSE: HON) dan Schlumberger (NYSE: SLB).

Baca: PT Equityworld Samarinda : Minyak datar seperti Rusia merenungkan pelonggaran tingkat kuota dalam H2

Laporan laba GE diharapkan menjadi pilihan kelompok pada hari Jumat. Panduan perusahaan akan diawasi ketat setelah analis Goldman Joe Ritchie mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien bahwa pemotongan prospek adalah "hampir pasti".

Sambil menunggu laporan, futures AS menunjuk ke pembukaan lebih rendah di Wall Street. Pada 6:04 AM ET (10: 04GMT), saham berjangka blue-chip Dow jatuh 34 poin, atau 0,14%, S & P 500 futures tergelincir 2 poin, atau 0,07%, sedangkan Nasdaq 100 futures kehilangan 17 poin, atau 0,25%.

(Sumber Reuters di edit oleh PT Equityworld Futures Samarinda)

Kamis, 19 April 2018

PT Equityworld Futures Samarinda : Saham-saham sumber daya reli karena lonjakan minyak, obligasi menderita

PT Equityworld Futures Samarinda – Saham sumber daya sedang dalam gejolak di Asia pada Kamis karena harga minyak mencapai ketinggian yang tidak terlihat sejak akhir 2014, meskipun dorongan potensial untuk inflasi global juga menekan aset pendapatan tetap.

Minyak mentah Brent berjangka naik 34 sen dalam perdagangan awal menjadi $ 73,82 per barel, menambah lonjakan 2,7 persen semalam. Minyak mentah AS naik 30 sen menjadi $ 68,77.

Gelombang datang pada laporan Reuters bahwa harga baru OPEC hawk Arab Saudi akan senang untuk minyak mentah naik menjadi $ 80 atau bahkan $ 100, tanda Riyadh tidak akan mencari perubahan pada kesepakatan pemotongan pasokan meskipun target asli perjanjian itu terlihat.

"Saudi dan rekan-rekan mereka di OPEC membutuhkan minyak lebih tinggi untuk posisi fiskal mereka dan Kerajaan berada pada program reformasi yang berani dan mahal," kata Greg McKenna, kepala strategi pasar di CFD dan FX provider AxiTrader.

Baca: PT Equityworld Samarinda : Di Singapura Robot merakit bingkai kursi IKEA
"Jadi, mereka mungkin terus memeras lemon selagi mereka punya kesempatan dan tangan."

Lompatan dalam minyak dikombinasikan dengan kekhawatiran bahwa sanksi terhadap Rusia dapat menekan pasokan komoditas lain untuk menyalakan api di bawah seluruh sektor. Harga aluminium mencapai tertinggi sejak 2011, alumina menyentuh puncak tertinggi dan nikel melonjak paling dalam 6-1 / 2 tahun.

Peningkatan tersebut, jika berkelanjutan, dapat memicu tekanan inflasi dan investor yang lindung nilai dengan menjual obligasi pemerintah.

Imbal hasil Obligasi dua tahun AS naik ke level yang terakhir dikunjungi pada tahun 2008 sebesar 2,43 persen sementara imbal hasil 10 tahun melonjak 6 basis poin menjadi 2,87 persen.

Saham sumber daya adalah pemenang besar yang mendorong indeks utama Australia naik 0,6 persen. Nikkei Jepang naik 0,4 persen, dipimpin oleh kenaikan 1,8 persen pada saham bahan dasar.

Indeks MSCI yang terluas dari saham Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 0,15 persen, sedangkan futures E-Mini untuk S & P 500 naik 0,1 persen.

Wall Street juga telah melihat keuntungan besar dalam indeks energi dan industri, meskipun itu diimbangi oleh kelembutan di sektor-sektor seperti barang kebutuhan pokok dan keuangan.

Penurunan 7,5 persen IBM adalah hambatan terbesar pada S & P setelah margin laba kuartalan perusahaan teknologi ini merindukan target Wall Street.

Dow berakhir turun 0,16 persen, sedangkan S & P 500 naik 0,08 persen dan Nasdaq 0,19 persen.

Di pasar mata uang, dolar AS masih sangat terbatas dengan indeks datar di 89.623. Itu adalah fraksi yang lebih kuat pada yen di 107,33 yen, tetapi masih jauh dari puncak baru-baru ini di 107,78.

Euro melayang di $ 1,2379, setelah berkurang dari puncak minggu di $ 1,2413.

Dolar Kanada mencapai terendah satu minggu setelah Bank of Canada terdengar lebih dovish dari yang diharapkan, mengatakan tidak tahu kapan atau bagaimana agresif itu akan perlu di pengetatan untuk menjaga inflasi di cek.

Sterling lebih lembut di $ 1,4205 setelah pembacaan yang mengejutkan jinak pada inflasi memimpin pasar untuk mempertimbangkan kembali kemungkinan laju kenaikan suku bunga masa depan dari Bank of England.

Data di Selandia Baru pada hari Kamis menunjukkan inflasi tahunan telah melambat menjadi hanya 1,1 persen pada kuartal pertama, menggarisbawahi ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap berada pada rekor terendah untuk beberapa bulan mendatang.

Sumber Reuters di edit oleh PT Equityworld Futures Samarinda

Rabu, 18 April 2018

PT Equityworld Futures Samarinda : Harga Emas Turun Lebih Rendah Terkait Dollar Yang Lebih Kuat

PT Equityworld Futures Samarinda – Harga emas beringsut lebih rendah pada hari Rabu terbebani oleh kenaikan dolar dan meningkatkan risk appetite yang mengurangi permintaan safe haven untuk emas batangan.

Emas berjangka untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun $ 1,70 sen atau 0,13% menjadi $ 1,347.90 per troy ounce pada 04:33 AM ET (08:33 GMT).

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik 0,17% menjadi 89,37. Dolar yang lebih kuat membuat komoditas denominasi dolar, termasuk emas, lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Risk appetite kembali ke pasar karena kekhawatiran atas gesekan perdagangan antara AS dan China dan ketegangan di Timur Tengah mereda.

Sentimen pasar yang kuat mengurangi permintaan safe haven untuk emas, yang sering dicari oleh investor sebagai penyimpan nilai selama masa gejolak pasar dan ketegangan politik.


PT Equityworld Futures Samarinda : Harga Emas Turun Lebih Rendah Terkait Dollar Yang Lebih Kuat


Logam mulia juga ditahan di cek oleh prospek suku bunga yang lebih tinggi. Baca : PT Equityworld Samarinda : Saham dunia berada pada posisi tertinggi empat minggu

Data ekonomi AS baru-baru ini dan penutur Federal Reserve terus menunjukkan dua atau tiga kenaikan suku bunga tahun ini, negatif untuk emas sebagai logam mulia, yang tidak membayar bunga, berjuang untuk bersaing dengan aset yang menghasilkan imbal hasil ketika harga naik.

Dalam perdagangan logam mulia lainnya, perak berjangka naik 0,32% menjadi $ 16,84 per troy ounce, sementara platinum futures naik 0,69% diperdagangkan pada $ 946,50.

Di antara logam dasar, tembaga berjangka ditambahkan pada 1,02% hingga diperdagangkan pada $ 3,112 per pon.


Sumber Reuters di edit oleh PT Equityworld Futures Samarinda

Equityworld Futures Pusat : Hasil Pendapatan Perusahan Wall Street Yang Optimis Dongkrak Saham Asia Naik • PT EQUITYWORLD FUTURES PUSAT

Equityworld Futures Pusat : Hasil Pendapatan Perusahan Wall Street Yang Optimis Dongkrak Saham Asia Naik • PT EQUITYWORLD FUTURES PUSAT:


Equityworld Futures Pusat – Saham Asia merayap ke
depan pada hari Rabu setelah Wall Street mengambil hati dari pendapatan
perusahaan yang optimis, meskipun kekhawatiran mengganggu tentang
hambatan perdagangan dan prospek pertumbuhan global menjaga mata uang
dan obligasi tenang.



Pasar Cina juga berjuang bahkan ketika Beijing meningkatkan likuiditas dalam sistem perbankan. Setelah dibuka, chip biru Shanghai segera berubah 0,2 persen lebih rendah.





Equityworld Futures Pusat : Hasil Pendapatan Perusahan Wall Street Yang Optimis Dongkrak Saham Asia Naik



Pada Selasa malam, PBOC secara tidak terduga mengumumkan akan memotong
bank-bank tunai sebagai cadangan dalam sebuah langkah yang membebaskan
pinjaman untuk perusahaan-perusahaan kecil tetapi tidak mencapai
pelonggaran moneter yang luas.



Indeks Shanghai telah mencapai titik terendah dalam satu tahun setelah
Amerika Serikat melarang perusahaan Amerika menjual komponen ke pembuat
peralatan telekomunikasi China ZTE Corp.





Nikkei Jepang naik 1,2 persen, dengan investor menunggu perkembangan
perdagangan karena Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu Presiden
Donald Trump di Mar-a-Lago resort.



E-Mini futures untuk S & P 500 naik 0,1 persen setelah pendapatan
kuat dari Netflix (NASDAQ: NFLX), Goldman Sachs (NYSE: GS) dan
perusahaan-perusahaan perawatan kesehatan memicu optimisme tentang apa
yang diharapkan menjadi musim penghasilan terkuat dalam tujuh tahun.



Dow berakhir pada Selasa naik 0,88 persen, sementara S & P 500 naik 1,06 persen dan Nasdaq 1,78 persen.


Namun
ada tanda-tanda peringatan dalam survei BofA Merrill Lynch terbaru
tentang pengelola dana yang menemukan investor menyemprotkan lebih
banyak dana ke dalam uang tunai, sementara memotong alokasi ekuitas
mereka ke level terendah 18 bulan.






news edited by Equityworld Futures Pusat

Selasa, 17 April 2018

PT Equityworld Futures Samarinda : Trump Bucks Treasury di Ripping China, Rusia sebagai FX Meddlers

PT Equityworld Futures Samarinda – Presiden Donald Trump menuduh Cina dan Rusia mendevaluasi mata uang mereka, melanggar pandangan pemerintahnya sendiri bahwa tidak ada mitra dagang utama yang manipulator mata uang.

Trump mengambil ke Twitter pada hari Senin untuk menyatakan bahwa China dan Rusia memainkan apa yang ia sebut "permainan devaluasi mata uang" pada saat Federal Reserve AS menaikkan suku bunga. “Tidak dapat diterima !,’ ’Trump menulis.

Komentarnya bertentangan dengan laporan semi-tahunan Departemen Keuangan pada hari Jumat yang menahan diri dari penamaan negara manapun sebagai manipulator mata uang berdasarkan kriteria tertentu.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan merujuk pertanyaan ke Gedung Putih.

PT Equityworld Futures Samarinda : Trump Bucks Treasury di Ripping China, Rusia sebagai FX Meddlers


Serangan itu menambahkan bahan bakar ke perselisihan perdagangan antara AS dan Cina dan menarik kritik cepat dari Rusia, yang mana Gedung Putih baru-baru ini menjatuhkan sanksi dan bentrok dengan Suriah. Indeks Bloomberg Dollar merosot ke level terendah sejak 26 Maret menyusul tweet Trump, sementara Treasury berfluktuasi.

"Dasar untuk tuduhan ini tidak dapat dimengerti, dan itu hanya menimbulkan senyum, karena baik bisnis dan pemerintah tertarik pada mata uang nasional yang stabil," kata Anatoly Aksakov, ketua komite pasar keuangan rumah parlemen rendah Rusia, menurut layanan berita negara RIA Novosti.

Trump berulang kali mengecam Beijing karena gagal mengurangi surplus perdagangannya dan membuka pasarnya untuk investasi Amerika. Namun yuan China, telah menguat sekitar 10 persen terhadap dolar selama 12 bulan terakhir, naik pada Maret ke level terkuat sejak Agustus 2015.

Baca: PT Equityworld Samarinda : Saham Asia goyah setelah data China, laba dalam fokus

Rubel telah melemah lebih dari 9 persen terhadap dolar pada tahun lalu, dengan banyak penurunan setelah pengenalan sanksi AS terhadap puluhan taipan Rusia, perusahaan dan sekutu kunci Presiden Vladimir Putin. AS mengatakan pada hari Senin bahwa akan memutuskan dalam waktu dekat apakah akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia.

Pendapat Trump bahwa perang mata uang ada di depan mata datang ketika para gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari seluruh dunia bersiap untuk berkumpul di Washington untuk pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional minggu ini.

Laporan mata uang asing Departemen Keuangan pada hari Jumat meningkatkan kritik terhadap kegagalan Cina untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan dengan Amerika dan mengatakan semakin “arah non-pasar” ekonomi China menghadirkan risiko terhadap pertumbuhan global. Rusia, bagaimanapun, tidak termasuk di antara 12 mitra dagang terbesar dan Swiss yang dinilai dalam laporan itu. Departemen Keuangan mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memperluas jumlah ekonomi yang dilacak dalam penelitian.

China sedang mengevaluasi dampak dari depresiasi yuan secara bertahap karena para pemimpin negara itu mempertimbangkan opsi mereka dalam spat perdagangan dengan AS, menurut orang-orang yang akrab dengan masalah ini. Yuan yang lebih lemah membuat impor dari China ke AS lebih murah, mendorong defisit perdagangan Amerika. Presiden telah berulang kali mengeluh tentang kekurangan perdagangan AS dengan China, yang mencapai $ 337 miliar barang dan jasa tahun lalu.


Sumber Reuters di edit oleh PT Equityworld Futures Samarinda

Equityworld Futures Pusat : Optimisme OPEC Untuk Perpanjang Pemangkasan Produksi Minyak

Equityworld Futures Pusat - Minyak berhenti turun untuk diperdagangkan di atas $ 66 per barel pada optimisme OPEC dapat memperpanjang kesepakatan untuk memangkas produksi minyak dan sebagai analis memperkirakan penurunan stok minyak mentah AS.
Futures di New York naik 0,6 persen setelah membukukan kerugian terbesar dalam lebih dari seminggu pada hari Senin. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen yang bersekutu akan mempertimbangkan untuk memperluas output mereka ke 2019, Menteri Minyak Kuwait Bakheet Al-Rashidi mengatakan. Sementara itu, analis yang disurvei oleh Bloomberg meramalkan persediaan minyak mentah AS turun minggu lalu setelah kejutan meningkatkan minggu sebelumnya.
Minyak melonjak ke level tertinggi tiga tahun pekan lalu setelah risiko geopolitik seperti konflik di Suriah dan ketegangan antara Arab Saudi dan pemberontak yang didukung Iran di Yaman menimbulkan kekhawatiran atas gangguan pasokan potensial. Rekam produksi minyak mentah AS tetap menjadi perhatian utama bagi OPEC dan sekutu-sekutunya yang telah berjuang untuk mengurangi persediaan global melalui pengurangan pasokan selama 15 bulan terakhir.
baca
West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei naik sebanyak 40 sen menjadi $ 66,62 per barel di New York Mercantile Exchange, dan diperdagangkan pada $ 66,59 pada 9:33 pagi di Tokyo. Kontrak turun $ 1,17 menjadi ditutup pada $ 66,22 pada hari Senin. Total volume yang diperdagangkan adalah sekitar 65 persen di bawah rata-rata 100-hari.
Brent untuk pengiriman Juni bertambah 35 sen menjadi $ 71,77 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada $ 5,20 premium hingga Juni WTI.
Sumber: Bloomberg
news edited by Equityworld Futures Pusat

Senin, 16 April 2018

Equityworld Futures Pusat : Situasi Politik Timur Tengah Picu Saham Asia Menguat • PT EQUITYWORLD FUTURES PUSAT

Amerika Serikat, Prancis dan Inggris meluncurkan 105 rudal yang
menargetkan apa yang dikatakan Pentagon adalah tiga fasilitas senjata
kimia di Suriah sebagai pembalasan atas dugaan serangan gas beracun di
Douma pada 7 April.




Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan pada hari Minggu bahwa
serangan Barat lebih lanjut terhadap Suriah akan membawa kekacauan pada
urusan dunia, karena Washington bersiap untuk meningkatkan tekanan pada
Rusia dengan sanksi ekonomi baru.




Tetapi dengan misi yang dicanangkan Presiden Donald Trump, para investor bertaruh yang terburuk telah dihindari.




“Trump mampu menegakkan senjata kimia garis merahnya tanpa melintasi
ambang batas untuk pembalasan Rusia,” kata analis di JPMorgan dalam
sebuah catatan.




“Saham khawatir tentang kampanye AS yang diperpanjang dan diperluas terhadap Assad dan itu tidak terlihat mungkin.”




Aset safe-haven bergeser sebagai respons, dengan imbal hasil obligasi
Treasury 10-tahun AS US10YT = RR naik dua basis poin pada 2,84 persen.




Dolar naik tipis 0,2 persen pada yen menjadi 107,53 yen JPY =, dan jauh dari rendah minggu lalu di sekitar 106,62.





news edited by Equityworld Futures Pusat

 Equityworld Futures Pusat : Situasi Politik Timur Tengah Picu Saham Asia Menguat • PT EQUITYWORLD FUTURES PUSAT