Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), meski
dolar AS dan ekuitas AS berbalik menguat atau rebound.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni naik 2,9 dolar
AS, atau 0,23 persen, menjadi menetap di 1.260,90 dolar AS per ounce.
Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengindikasikan bahwa bank
sentral akan bersabar dalam menaikkan suku bunga acuannya, sehingga
menempatkan tekanan pada dolar AS dan ekuitas AS pekan ini.
Pelemahan dolar menyebabkan kenaikan dalam emas. Pedagang masih percaya bahwa prospek jangka pendek untuk logam mulia kuat.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur nilai tukar dolar
terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,09 persen menjadi 94,09
pada pukul 17.25 GMT, menambahkan beberapa tekanan terhadap emas yang
biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar.
Logam mulia berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika Dow Jones
Industrial Average AS naik 147 poin, atau 0,84 persen pada pukul 17.30
GMT.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam
mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman. Sementara
itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka biasanya
logam mulia akan turun.
Dengan tidak adanya laporan ekonomi utama pada Selasa, para pedagang
bersikap hati-hati memantau aktivitas dolar AS untuk pengaruh
potensialnya terhadap emas, dan juga menunggu banyak data ekonomi yang
akan dirilis pekan ini.
Data penjualan ritel dan indeks harga produsen akan dirilis pada
Rabu, indeks harga konsumen dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis,
dan laporan produksi industri pada Jumat.
Perak untuk pengiriman Mei naik 24,6 sen, atau 1,54 persen, menjadi
ditutup pada 16,222 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli,
naik 8,9 dolar AS, atau 0,90 persen, menjadi ditutup pada 999,70 dolar
AS per ounce, demikian AFP melaporkan.
(A026)
Rabu, 13 April 2016
Harga emas naik meski dolar AS menguat
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar