Paris (ANTARA News) - Pemerintah Prancis, Senin waktu setempat,
menggelar penyelidikan awal terhadap penggelapan pajak setelah muncul
bocoran jutaan dokumen dari sebuah firma hukum Panama yang mengkhususkan
diri menangani perusahaan-perusahaan asing.
Jaksa menyatakan
akan membuka penyelidikan itu untuk melihat apakah dokumen-dokumen yang
dibocorkan itu ada hubungannya dengan para wajib pajak Prancis yang
mengemplang pajak di negeri itu.
Presiden Francois Hollande
mengatakan akan menghukum para penggelap pajak dan bersumpah untuk
menggelar penyelidikan kepada apa pun petunjuk dari skandal yang dinamai
"Panama Papers" itu.
Bocoran dokumen dari firma hukum Mossack
Fonseca itu akan menjadi suntikan bagi pemerintah Sosialis Prancis yang
tahun lalu sukses menarik lebih dari 12 miliar euro dari para
pengemplang pajak.
"Saya bisa menjamin Anda bahwa begitu
informasi itu muncul, investigasi akan diluncurkan, semua kasus akan
dibuka dan peradilan akan digelar," kata Hollande. "Pengungkapan ini
berita baik karena akan meningkatkan pendapatan pajak dari mereka yang
melakukan penggelapan pajak."
Pemerintah Prancis menyatakan akan
berusaha mencari akses ke dokumen-dokumen bocor itu. Dari 7.800 kasus
pajak yang ditangani pemerintah Prancis tahun lalu, 515 di antaranya
melibatkan perusahaan-perusahaan yang didaftarkan di Panama.
Bank Prancis Societe Generale mengeluarkan pernyataan bahwa mereka adalah salah satu pengguna jasa firma hukum Panama itu.
SocGen
berjanji untuk mematuhi semua ketentuan hukum di negara-negara yang
menjadi tempat mereka beroperasi dan akan proaktif memerangi penggelapan
pajak, demikian Reuters.
Selasa, 05 April 2016
Prancis selidiki skandal "Panama Papers"
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 komentar:
Posting Komentar