Kamis, 10 Desember 2015

Anggota DPR: UMKM tingkatkan kapabilitas dalam MEA

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR Ahmad Sahroni mengingatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk terus meningkatkan kapabilitas dan kualitas produknya agar dapat bersaing dengan sesama anggota ASEAN dalam melaksanakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Kesiapan pelaku UMKM sangat penting agar produk Indonesia tidak tergilas saat integrasi ekonomi ini diterapkan.Pelaku usaha sektor usaha kecil ini harus memanfaatkan peluang MEA," ujar Sahroni di sela-sela kegiatan "Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara" di kelurahan Lagoa, Jakarta Utara, seperti dikutip dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di Kelurahan Lagoa itu diikuti 150 orang warga, tokoh masyarakat, dan konstituen di daerah Lagoa, Jakarta Utara.

Di sela-sela acara sosialisasi ini, beberapa warga menyampaikan pertanyaan tentang persyaratan peminjaman modal bagi UMKM, usia produktif yang semakin meningkat, hingga pemberlakuan MEA dalam waktu dekat.

Menurut politisi Nasdem itu, pemerintah harus terus meringankan persyaratan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM, agar pelaku UMKM bisa mengembangkan kapabilitasnya dan bersaing dalam kerangka MEA.

"Suatu kebijakan yang dibuat tidaklah akan menguntungkan semua pihak. Namun akan saya usulkan untuk mempermudah persyaratan peminjaman modal bagi UMKM yang dikeluhkan warga karena memberatkan mereka," ujar Sahroni.

Dia menilai, perhatian pemerintah terhadap sektor UMKM sejauh ini sangat besar. Hal ini ditandai dengan terus dilakukannya pengucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Meskipun faktanya kata dia, hingga saat ini realisasi penyalurannya baru mencapai 41 persen atau sekitar Rp12,3 triliun sampai Rp12,4 triliun, dari target penyaluran KUR pemerintah sebesar Rp30 triliun dengan bunga sebesar 12 persen per tahun dalam APBN Perubahan 2015.

Sedangkan pada tahun 2016 pemerintah menargetkan penyaluran KUR dapat mencapai Rp100 triliun sampai Rp120 triliun dengan tingkat suku bunga sembilan persen per tahun.

Secara umum Sahroni meminta masyarakat tidak perlu takut menghadapi MEA.MEA justru harus menjadi peluang serta tantangan bagi masyarakat Indonesia.

"Saya merespon positif MEA ini. Ini ujian bagi pelaku usaha kita, apakah bisa naik kelas," terangnya.

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2015

0 komentar:

Posting Komentar